mengefisienkan dan mempercepat pemisahan pelarut dari suatu larutan. Alat ini
menggunakan prinsip vakum destilasi, sehingga tekanan akan menurun dan pelarut akan
menguap dibawah titik didhnya. Rotary evaporator sering digunakan dibandingkan dengan
alat lain yang memiliki fungsi sama karena alat ini mampu menguapkan pelarut dibawah titik
didih sehingga zat yang terkandung di dalam pelarut tidak rusak oleh suhu tinggi.
A. Cara Kerja
Rotary evaporator bekerja seperti alat destilasi. Pemansan pada rotary evaporator
menggunakan penangas air yang dibantu dengan rotavapor akan memutar labu yang berisi
sampel oleh rotavapor sehingga pemanasan akan lebih merata. Selain itu, penurunan tekanan
diberikan ketika labu yang berisi sampel diputar menyebabkan penguapan lebih cepat.
Dengan adanya pemutaran labu maka penguapan pun menjadi lebih cepat terjadi. Pompa
vakum digunakan untuk menguapkan larutan agar naik ke kondensor yang selanjutnya akan
diubah kembali ke dalam bentuk cair.
Labu disimpan dalam labu alas bulat dengan volume 2/3 bagian dari volume labu
alas bulat yang digunakan, kemudian waterbath dipanaskan sesuai dengan suhu pelarut yang
digunakan. Setelah suhu tercapai, labu alas bulat dipasang dengan kuat pada ujung rotor yang
menghubungkan dengan kondensor. Aliran air pendingin dan pompa vakum dijalankan,
kemudian tombol rotar diputar dengan kecepatan yang diinginkan.
B. Bagian-bagian Alat
Terdapat beberapa bagian alat rotary evaporator, diantaranya :
1. Pendingin
Pendingin berfungsi mendinginkan air yang akan dipompakan ke kondensor.
Gambar 2.
Pendingin
2.
Kondensor
Kondensor
berfungsi
mengubah
untuk
uap
Gambar 3. Kondenasor
3.
Penangas Air/Watherbath
Digunakan
untuk
memanaskan
sampel
dengan
A
B
Gambar 4. Watherbath
Keterangan :
C
A. Layar penampil suhu
B. Tombol Up/Down untuk menaik turunkan suhu
C. Tombol untuk mengatur suhu
sesuai
4.
Pompa Vakum
Pompa vakum digunakan
untuk
mengatur
tekanan
dalam
labu,
sehingga
mempermudah
penguapan
sampel.
Perawatan pada alat gelas sama seperti peralatan gelas yang lain, yaitu disimpan
dalam keadaan yang bersih dan kering disimpan di tempat yang memiliki temperatur
ruangan. Penangas air dirawat dengan cara mengganti air secara berkala, misalnya jika sering
digunakan dua kali dlam seminggu. Selain itu, ada baiknya setiap alat yang memiliki saklar
tersendiri. Penangas air untuk saklar penangas air, pendingin untuk saklar pendingin, begitu
juga seterusnya.
E. Cara Menggunakan
Menghidupkan alat, semua kabel disambungkan ke dalam saklar masing-masing.
Pertama pendingin dihidupkan dengan menekan tombol On/Off untuk power dan On/Off
untuk vakum, ditunggu beberapa saat hingga temperatur menunjukkan temperatur standar
yaitu 25C. Temperatur kemudian diatur dengan cara menekan tombol set kemudian
mengatur suhu sesuai dengan yang diinginkan dengan menekan tombol Up/Down.
Setelah suhu diatur, pasanglah labu sampel pada rotor penggerak dan labu destilat.
Untuk memudahkan dalam melepas labu dioleskan vaselin pada bagian penghubung kedua
benda, digunakan juga klip untuk memperkuat sambungan. Penangas air dinyalakan dengan
menekan tombol On/Off dan suhu diatur dengan menekan tombol set dan Up/Down untuk
mengatur suhunya sesuai dengan yang diinginkan. Rotavapor dinyalakan dengan menekan
tombol On/Off dan kecepatan berputarnya diatur sesuai keinginan dengan memutar knop
pemutar. Kemudian, pompa vakum dinyalakan.
Cara mematikan alat harus berurutan sesuai prosedur. Pertama matikan pompa
vakum dengan menekan tombol On/Off. Setelah itu, matikan penangas air dengan perlahanlahan menurunkan suhu penangas air secara bertahap. Kedua matikan rotavapor dengan
menurunkan kecepatannya hingga rotor berhenti berputar. Terakhir, matikan pendingin
dengan mengenbalikan suhu pendingin kembali ke suhu standar kemudian matikan dengan
menekan tombol On/Off untuk power dan On/Off untuk pompa. Biarkan semua sampel yang
telah dipisahkan turun ke dalam labu destilat. Kemudian labu destilat dan labu yang berisi
sampel dilepaskan dari sambungan dengan kondensor. Sebelumnya lepaskan klipnya terlebih
dahulu.
F. Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan rotary evaporator,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Selang air serta tekanan in out tidak boleh tertukar
2. Perhatikan petunjuk masing-masing alat, karena kemampuan alat pompa vakum berbedabeda. Jika tertara matikan vakum setiap 30 menit (untuk menghindari panas berlebih
pada vakum) atau tekanan maksimal 30 Psi (perhatikan jarum pengatur tekanan, jangan
sampai melebihi ketentuan agar tehindar dari bahaya ledakan); pengurangan tekanan
pada jalan membuka cerat pengatur tekanan pada ujung kondensor atau pada pompa
vakum.
3. Urutan pemasangan dan pengoprasian juga pelepasan serta pengnonaktifan lat harus
tertib. Terutama saat akan melepas alas labu bulat. Jika labu alas bulat sulit dilepas,
kemungkinan masih tersisa tekanan dalam kondensor, bukalah kran pengatur dengan
seksama dengan waktu yang tidak boleh lama (cepat). Untuk membantu melepas labu
alas bulat, oleskan pada sambungan antara labu bulat dengan kondensor.
4. Suhu pada watherbath harus disesuaikan dengan pelarut yang digunakan. Misalnya, jika
pelarut yang digunakan adalah n-butanol yang memilki titik didih 75-78C, maka suhu
yang digunakan berkisar 60-65C pada tekanan 15-20 Psi.