Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Kelapa Sawit
2.1.1 Karakteristik dan Komposisi Minyak Kelapa Sawit
Kelapa sawit tergolong pada suku palm seperti juga pohon kelapa, pinang,
salak dan sejenisnya. Minyak dari kelapa sawit tersusun atas dua komponen,
pertama kelompok ester asam lemak berantai panjang yang berikatan secara acak
membentuk suatu trigliserida yang beraneka ragam. Kelompok kedua, adalah
kelompok non trigliserida yang terdiri atas karoten (carotenoids), tokoperol
(tocopherols), sterol (sterols), pospatida (phospatides) dan alkohol (alcohols).
Kuantitas kelompok yang kedua begitu kecil dalam minyak sawit.
Minyak kelapa sawit adalah lemak semi padat yang memiliki komposisi yang
tetap. Susunan rantai asam lemak dan karakteristik serta rata-rata komposisi asam
lemak minyak kelapa sawit ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik Minyak Kelapa Sawit
Karakteristik
Bilangan Iod (meg)

Nilai
48 56

Bilangan Penyabunan

190 202

Lengas dan Kotoran (%)

0,4 0,5

Bilangan Tak Tersabu (%)

0,2 0,5

Titik Leleh (oC)

30,5 37,0

2.1.2 Sifat Fisik dan Kimia Minyak Kelapa Sawit


1. Sifat fisik minyak kelapa sawit
a. Pada temperatur ruang akan berbentuk cair.
b. Tidak berbau dan tidak mempunyai rasa.
c. Mudah larut dalam karbon disulfida, terpentin, karbon tetra klorida dll.
d. Berat jenisnya lebih besar dari pada air.
2. Sifat kimia minyak kelapa sawit

a. Jumlah asam lemak jenuhnya lebih sedikit dibandingkan dengan asam


lemak yang tidak jenuh.
b. Dapat dihidrolisa oleh pemanasan yang tinggi atau oleh asam, basa dan
enzim lipase.
c. Sifat tengik (rancididy) yang disebabkan oleh hidrolisa atau
teroksidasinya ikatan rangkap.
d. Hidrogenasi dari minyak
e. Trans-esterifikasi
2.2 Biodiesel
Suatu energi terbaru yang dapat menjadi energi alternatif dan dapat diterapkan
pada sistem konvensional telah ditemukan. Energi alternatif tersebut adalah biodiesel.
Menurut Drs Dedi Rohendi MT, biodiesel adalah istilah yang digunakan untuk bahan
bakar yang berasal dari minyak nabati dan dapat dipakai sebagai pengganti bahan
baker diesel (solar). Minyak ini dihasilkan dari tanaman, antara lain dari CPO, bunga
matahari, kacang kedelai maupun biji jarak direaksikan dengan methanol
menghasilkan metal ester.
2.3 Karakteristik Biodiesel
Adapun karakteristik biodiesel (B-100) adalah sebagai berikut :
1. Kandungan sulfur min 15 ppm
2. Bebas Aromatik
3. Angka cetane yang tinggi (min 50)
4. Bisa terdegradasi secara alami
5. Tidak bersifat karsinogen
6. Flash point yang tinggi (maks 127oC)
7. Nilai kalor max. 8% leih rendah dari solar (10803 cal/gr)

2.4 Proses Pembuatan Biodiesel


Ada dua langkah dasar alternatif produksi biodiesel dari minyak nabati. Yaitu
transesterifikasi katalis dasar minyak dengan alcohol dan esterifikasi terkatalisis asam
langsung dengan methanol.
2.4.1

Reaksi Trans-esterifikasi

Transesterifikasi atau alkoholisis adalah reaksi pertukaran gugus alcohol dari


suatu ester dengan ester lain. Kehadiran katalis (asam,basa,biokatalis) akan
mempercepat pembentukan ester. Transesterifikasi dapat dikatalis oleh asamasam Bronsted, lebih sering digunakan sulfonat dan asam sulfat(3)
Secara umum rekasi transesterifikasi antara trigliserida dan alkohol
dapat digambarkan sebagai berikut :

2.4.2

Reaksi Esterifikasi

Esterifikasi adalah suatu proses pembentukan ester dari suatu senyawa asam
karboksilat dengan alcohol. Ester mempunyai rumus umum RCOOR yang
merupakan turunan dari asam karboksilat (RCOOH). Ester dapat dibuat
dengan mereaksikan asam organic dan asam anorganik dengan alkohol yang
dapat dilihat pada contoh berikut (Tim PEDC Bandung, 1990).

Anda mungkin juga menyukai