Anda di halaman 1dari 4

FORMAT PORTOFOLIO

Topik : Fraktur
Tanggal (kasus) :

Persenter : dr. M. Maksum Zainuri

Tanggal Presentasi: 10 Desember 2013

Pendamping: dr. Nurwan Saputra

Tempat Presentasi: Aula RSUD Sukadana


Obyektif presentasi:
Keilmuan

Keterampilan

Penyegaran

Tinjauan Pustaka

Diagnostik

Manajemen

Masalah

Istimewa

Neonatus Bayi
Bumil

Anak

Remaja

Dewasa

Lansia

Deskripsi:
Tujuan :
Bahan bahasan:

Tinjauan Pustaka Riset

Kasus

Audit

Cara membahas:

Diskusi

E-Mail

Pos

Data pasien:
Nama klinik: RSUD Sukadana

Presentasi dan diskusi


No. Registrasi:

FRAKTUR
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang, tulang rawan,
tulang rawan epifisis, baik bersifat lokal maupun parsial yang umunya disebabkan oleh ruda
paksa. Akibat trauma pada tulang bergantung pada jenis trauma, kekuatan, dan arahnya.2
Klasifikasi fraktur
I.

Klasifikasi etiologis
Fraktur traumatik
: karena trauma yang tiba-tiba
Fraktur patologis
: penyebab fraktur patologis adalah salah satu ketika integritas dan
kekuatan normal tulang telah diganggu oleh penyakit invasive atau proses destruktif,
meliputi neoplasma, nekrosis, penyakit metabolic, infeksi, penyakit metastatic,
osteoporosis, iatrogenic, tumor tulang primer, dan kelainan bawaan. Kebanyakan fraktur
patologis (80%) timbul dari metastasis tumor payudara, paru, tiroid, ginjal. Lokasi yang
paling umum adalah tulang belakang, tulang rusuk, tulang panggul, tulang paha dan

II.

humerus.
Fraktur stres : karena trauma yang terus menerus pada suatu tempat tertentu.
Klasifikasi klinis
Berdasarkan derajat kerusakan tulang.
1. Fraktur Komplit :
Patah atau diskontinuitas jaringan tulang yang luas sehingga tulang terbagi
menjadi dua bagian dan garis patahnya menyeberang dari satu sisi ke sisi lain.
2. Fraktur Inkomplit

Patah atau diskontinuitas jaringan tulang dengan garis patah tidak menyeberang,

sehingga tidak mengenai korteks (masih ada korteks yang utuh).2


Berdasarkan bentuk garis patah dan hubungannya dengan mekanisme trauma.3

1. Fraktur Transversal: fraktur yang arahnya melintang pada tulang dan merupakan akibat
trauma angulasi atau langsung.
2. Fraktur Oblik: arah garis patahnya membentuk sudut terhadap sumbu tulang dan
meruakan akibat trauma angulasi juga.
3. Fraktur Spiral: fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang disebabkan trauma
rotasi.
4. Fraktur Kompresi: fraktur yang terjadi karena trauma aksial fleksi yang mendorong
tulang ke arah permukaan lain.

5. Fraktur Avulsi: fraktur yang diakibatkan karena trauma tarikan atau traksi otot pada
insersinya pada tulang.

Berdasarkan jumlah garis patah.

1. Fraktur Komunitif: fraktur dimana garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan.
2. Fraktur Segmental: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan.
3. Fraktur Multiple: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada tulang yang
sama.
Pengelolaan Dini Cedera Ekstremitas
1. Imobilisasi dengan bidai / traksi
2. Perbaiki kesegarisan ekstremitas (alignment)
3. Lakukan perawatan luka
4. Perbaiki perfusi
Prinsip Imobilisasi
Bila tidak mengancam jiwa, ditunda sampai secondary survey.
Harus dilakukan sebelum merujuk
Setelah pasang bidai : pem. neurovaskular.
Fraktur tertentu, dipasang bidai khusus :

Fraktur pelvis : PASG

Trauma spinal : Long spine board

Pemeriksaan Fisik

Looking (Inspeksi)
Feeling (Palpasi)
Moving (Assesment Joint Motion)

- Active
- Pasive

1.
2.
3.
4.
5.

Listening (Auscultasi)
Spesial physical test
Pemeriksaan / Tanda-tanda fisik tertentu yang penting
Misalnya : Hip Joint (Dalam & Komplek)
Antara lain :
Hip Fleksion (Thomas test)
Ineffectual hip abduction (Trendelenberg test)
Instability hip in new born (Ortolani test)
Sciatic nerve irritasi (Laseque test)
Robek meniscus medial lutut (Mc Murray test)
Neurological Examination
Sering sekali kelainan-kelainan musculoskeletal disertai defisit neurologi oleh karena itu
harus menjadi perhatian :
- Otot-otot yang lemah
- Otot-otot yang spastic
- Gerakan otot involuntair
- Gangguan kulit yang sensitive/gangguan sensasi
- Gangguan keseimbangan

Daftar Pustaka
1. Rasjad. Chairuddin. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. PT. Yarsif Watampone. Jakarta:
2007.
2. Koval. J. Kenneth, Zuckerman. D. Joseph. Handbook of Fracture 3 rd edition. Lippincott,
Williams & Wilkins: 2006.

Anda mungkin juga menyukai