Anda di halaman 1dari 2

III

ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR KERJA

3.1.
Alat
1. Mesin tetas
2. Meteran
3. Candler
4. Timbangan digital
5. Jangka sorong
6. Baki
7. Lap basah
8. Cawan petridis
9. Labu Erlenmeyer
10. Gelas ukur
3.2.
Bahan
1. Telur ayam kampong
2. KmnO4
3. Formalin 40%
3.3.
Prosedur Kerja
3.3.1. Minggu Pertama (Fumigasi Mesin Tetas)
1. Ukur volume mesin tetas dengan meteran yaitu panjang, lebar, dan tinggi
mesin tetas.
2. Tutup semua ventilasi atau lubang pada mesin tetas.
3. Hitung kebutuhan KmnO4 dan formalin 40% sesuai dengan volume mesin
tetas pada konsentrasi 3 kali.
4. Timbang KmnO4 dengan menggunakan timbangan digital sesuai dengan
perhitungan yang didapat, setelah itu tempatkan KmnO4 pada cawan
petridis.
5. Ukur volume formalin 40% menggunakan gelas ukur sesuai dengan
perhitungan yang didapat, lalu masukkan cairan formalin 40% ke dalam
labu Erlenmeyer.
6. Tempatkan cawan petridis berisi KmnO4 ke dalam tempat penyimpanan
telur tetas di dalam mesin tetas, kemudian tuangkan formalin 40% yang
terdapat dalam labu Erlenmeyer secara hati-hati ke cawan Petridis.

12

7. Tutup pintu mesin tetas segera, agar gas yang timbul tidak sampai keluar
dari mesin tetas.
3.3.2. Minggu Kedua (Seleksi Telur Tetas)
1. Lakukan pencucian pada telur-telur yang kotor menggunakan air dan
kemudian dilap dengan tissue.
2. Setelah kering, candling telur untuk melihat kerabang apakah ada retak
halus (hair check) atau tidak. Apabila terdapat keretakan, pisahkan
telur tersebut jangan ditetaskan.
3. Beri tanda huruf A pada kulit telur bagian atas dan B pada kulit terus
bagian bawah (rotasi 180) serta berikan penomoran angka secara
berurutan pada masing-masing telur.
4. Timbang bobot telur tetas dan catat beratnya dengan menggunakan
timbangan digital.
5. Ukur panjang dan diameter telur dengan menggunakan jangka sorong
untuk menentukan shape index. Rumus shape index :
lebar telur
100
SI = panjang telur
6. Masukkan telur ke dalam mesin tetas.
7. Cek suhu dan kelembaban 3 hari sekali yaitu pada pagi, siang, dan sore
hari.
8. Lakukan pemutaran telur mulai hari ke-4
3.3.3. Minggu Ketiga (Pengamatan Fertilitas Telur)
1. Ambil telur tetas secara hati-hati, kemudian candling untuk melihat
apakah telur fertile atau tidak.
2. Telur yang fertile akan menunjukkan warna gelap pada salah satu sisi
telur.
3. Warna gelap tersebut menunjukkan adanya embrio pada telur.
4. Setelah diamati, masukkan kembali telur ke dalam mesin tetas.
3.3.4. Minggu Keempat (Pengamatan Embrio)
1. Ambil telur tetas secara hati-hati, kemudian candling untuk melihat
apakah embrio dalam telur tersebut berkembang atau tidak.
2. Embrio yang berkembang akan memperlihatkan tanda warna gelap
pada sebagian besar telur, kecuali pada bagian kantung udara.
3. Setelah diamati, masukkan kembali telur ke dalam mesin tetas.

Anda mungkin juga menyukai