Responsi Refrat Obgyn
Responsi Refrat Obgyn
RESPONSI
ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
RSU HAJI SURABAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
Pembimbing
Penyaji
NIM
: 2015.04.2.0017
STATUS PENDERITA
A.
ANAMNESIS
Tanggal 20 Juni 2016 jam 10.30 WIB
1. Identitas Penderita
Nama
: Ny. R
Umur
: 40 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan Terakhir
: SMA
Pekerjaan
: Buruh
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Alamat
Nama Suami
: Tn. J
Umur
: 44 tahun
pendidikan terakhir
: SMA
Pekerjaan
: Swasta
2. Keluhan Utama
Keluar darah dari kemaluan
Riwayat Hipertensi
: Disangkal
Riwayat DM
: Disangkal
Riwayat Asma
: Disangkal
: Disangkal
Riwayat Hipertensi
: Disangkal
: Disangkal
Riwayat DM
: Disangkal
Riwayat Asma
: Disangkal
: Disangkal
6. Riwayat Haid
-
Menarche
: 16 tahun
Lama menstruasi
: 7 hari
Siklus menstruasi
Dismenorhea
HPHT
: (-)
: 18 Maret 2016
7
TP (taksiran partus)
Umur kehamilan
: 25 Desember 2017
: 9-10 Minggu
7. Riwayat Perkawinan
Menikah
: 1 kali
Lama menikah
: 12 tahun
PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: compos mentis
Tanda Vital
Tensi
: 110/80 mmHg
Nadi
: 80 x / menit
Respirasi Rate
: 21 x/menit
Suhu
: 36,70C
BB
: 57 Kg
TB
: 158 cm
Kepala
: A/I/C/ D: -/-/-/ -
Leher
Thorax
Cor
Inspeksi
: IC tidak tampak
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Sonor/Sonor
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Ekstremitas
:
Oedema
-
Akral Hangat
+
+
+
+
2. Status Obstetri
Inspeksi
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Pemeriksaan Dalam :
VT
C.
: - V/V
- Portio
- Cu
: AF
- AP D/S
- CD
: t.a.k
RESUME
Ny. R 40 tahun, GIII P10011 datang dengan keluhan keluar darah
dari kemaluan berwarna merah hitam, berbentuk seperti gumpalan sejak
tanggal 16 Juni 2016 (4 hari yang lalu). Ketika gumpalan darah keluar
pasien juga mengeluhkan ada rasa nyeri di perut bagian bawah. Pasien
mengaku darah keluar ketika pasien sedang beristirahat di rumah. Pasien
menyangkal ada riwayat trauma. pasien mengaku hamil karena tes pack (+)
dan sudah ke bidan dan dinyatakan hamil.
HPHT : 18 Maret 2016. UK : 9-10 minggu. Status generalis dalam batas
normal. Status obstetri didapatkan pada VT: flx (+), portio terbuka 1cm &
teraba jaringan. Cu: AF ~ agak membesar.
10
D.
DIAGNOSA AWAL
GIII P10011, perdarahan pervaginam e.c. Abortus inkomplit
E.
PROGNOSA
Dubia ad bonam
F.
TERAPI
- Kuretase
- As. Mefenamat 3x1
- Monitoring perdarahan dan fluksus
- SF 3x1
FOLLOW UP
Tanggal 22 Juni 2016 jam 15.00
S
:-
: - Pindah Shofa
- SF 3x1
- As. Mefenamat 3x1
- Monitoring VS, keluhan dan fluxus
: KU
Vital sign
T
: 110/70 mmHg,
: 82x/m,
11
RR
: 19x/m,
: 36,5oC
Kepala
: A/I/C/D: -/-/-/-
Thorax
Cor
Extremitas:
Oedema
-
+
+
+
+
Akral Hangat
Status Ginekologis:
v/v flx (-)
A
:- SF 3x1
- As. Mefenamat 3x1
- KRS
PENDAHULUAN
12
13
Abortus habitualis adalah abortus yang terjadi berulang tiga kali secara
berturut-turut.Kejadiannya sekitar 3 5 %. Data beberapa studi menunjukkan
bahwa setelah 1 kali abortus spontan, pasangan punya risiko 15 % untuk
mengalami keguguran lagi, sedangkan bila pernah 2 kali, risikonya akan
meningkat 25 %. Beberapa studi meramalkan bahwa risiko abortus berurutan
adalah 30 45 %. 6
Di Indonesia setiap tahunnya terjadi kurang lebih 2 juta kasus aborsi,
artinya 43 kasus/100 kelahiran hidup (sensus 2000).Angka tersebut memberikan
gambaran bahwa masalah aborsi di Indonesia masih cukup besar (Wijono
2000).Suatu hal yang dapat kita tengarai, kematian akibat infeksi aborsi ini justru
banyak terjadi di negara-negara dimana aborsi dilarang keras oleh undangundang. 5
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kemampuan kandungan, dan sebagai batasan
digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat badan anak kurang
dari 500 gram.2
2.2 ETIOLOGI
Secara umum, ada tiga faktor yang bisa menyebabkan abortus spontan
yaitu faktor fetal, faktor maternal, dan faktor paternal.
2.2.1
Faktor Fetal
Pada aborsi spontan dini, sering ditemukan adanya kelainan
Faktor Maternal
a. Infeksi
Beberapa infeksi yang dilaporkan berhubungan dengan aborsi
15
16
janin imatur. Jika tidak diberi tatalaksana yang efektif, maka kejadian
tersebut bisa berulang pada kehamilan berikutnya. 5
2.2.3
Faktor Paternal
Translokasi kromosom dalam sperma dapat menyebabkan zigot
2.3.1
Abortus spontan
Keluarnya
hasil
konsepsi
tanpa
2.3.2
18
banyak
terjadi
perdarahan. 4
2.5 GAMBARAN KLINIS DAN DIAGNOSIS
Anamnesis
19
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan didapatkan besar uterus sesuai dengan umur kehamilan,
masih terdapat gerakan dan denyut jantung janin, ostium uteri eksterna masih
tertutup.
c.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan urin kehamilan masih positif. Dapat dilakukan pemeriksaan
insipiens
merupakan
abortus
yang
sedang
Anamnesis
Pasien mengeluh mulas karena adanya kontraksi yang sering dan
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan didapatkan besar uterus masih sesuai dengan umur
kehamilan, masih terdapat gerakan dan denyut jantung janin, serviks telah
mendatar, dan ostium uteri eksterna telah membuka.
c.
Pemeriksaan Penunjang
20
Anamnesis
Pasien mengeluh adanya perdarahan pervaginam, dengan jumlah
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan didapatkan besar uterus sudah lebih kecil dari umur
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan USG hanya dilakukan jika terdapat keraguan pada diagnosis
klinis. Pada pemeriksaan USG terlihat kantong gestasi sudah sulit dikenali, di
cavum uteri tampak massa hiperekoik yang bentuknya tidak beraturan.3
2.5.4 Abortus Kompletus
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari cavum uteri pada umur
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Pada
pemeriksaan didapatkan ostium uteri eksterna telah menutup, uterus sudah
mengecil sehingga perdarahan sedikit. Besar uterus tidak sesuai umur
kehamilan. Pada pemeriksaan tes urin biasanya masih positif sampai 7-10 hari
setelah abortus.3
2.5.5 Missed Abortus
21
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus telah meninggal dalam
kandungan sebelum umur kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi tertahan
dalam kandungan. Pasien mengeluh bahwa rahim semakin mengecil dengan
tanda-tanda sekunder pada payudara mulai menghilang. Hal tersebut terjadi
pada umur kehamilan 14- 20 minggu. Pemeriksaan urin kehamilan negatif
setalah 1 minggu terhentinya kehamilan. Pada pemeriksaan USG terlihat uterus
yang mengecil, kantong gestasi mengecil dengan bentuk yang tidak beraturan
dan gambaran fetus tanpa tanda-tanda kehidupan.3
2.5.6 Abortus Infeksius, Abortus Septik
Abortus infeksius adalah keadaan abortus yang disertai infeksi pada alat
genetalia.Abortus septik ialah abortus yang disertai penyebaran infeksi secara
hematogen atau peritoneum (septicemia atau peritonitis). Diagnosis ditegakkan
dengan anamnesis cermat tentang upaya tindakan abortus yang tidak
menggunakan peralatan asepsis dan didapatkan gejala dan tanda demam tinggi,
tampak sakit dan lelah, takikardia, perdarahan pervaginam yang berbau, uterus
membesar dan lembut, dan nyeri tekan. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan tanda infeksi dengan leukositosis. Jika sampai terjadi sepsis dan
syok, penderita akan tampak lelah, panas tinggi, menggigil dan tekanan darah
turun.3
2.5.7 Abortus habitualis
Abortus habitualis adalah abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih
berturut-turut.Penyebab
paling
sering
dari
abortus
habitualis
adalah
2.6 PENATALAKSANAAN
2.6.1 Abortus Iminens
22
23
24
25
DAFTAR PUSTAKA
1. Hadijanto, B. 2008. Perdarahan pada Kehamilan Muda. Dalam :Ilmu
Kebidanan Sarwono Prawiroharjo. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
2. Sulaiman S, dkk. 2005. Kelainan Lama Kehamilan. Obstetri
Patologi. Penerbit EGC. Jakarta. Hal 1 9
26
27