Anda di halaman 1dari 6

BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU

JEPARA
MANAJEMEN PEMELIHARAAN LARVA UDANG WINDU
No. Dok. : SPO-BBPBAP-10
Rev.
: 00

Tgl. Diterbitkan : 18 Sep 201520

NAMA & JABATAN


Diajukan oleh

Ir. Adi Susanto, M.Sc (Bagian Produksi)

Diperiksa oleh

Ir. Zaenal Arifin, M.Sc (Manajer Unit Produksi Benih)

Disahkan oleh

I. Made Suitha, A.Pi (Pimpinan Puncak)

Status

Dokumen

Hal : 1/6
Paraf :

TANDA TANGAN

BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU


JEPARA
MANAJEMEN PEMELIHARAAN LARVA UDANG WINDU
No. Dok. : SPO-BBPBAP-10
Rev.
: 00

Distribusi Ke

Tgl. Diterbitkan : 18 Sep 201520

Hal : 2/6
Paraf :

BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU


Jl. Cik Lanang 1 Bulu Jepara 59418
Tlp. 0291-591125; Fax. 0291-591724
email: bbpbapjpr@gmail.com web: www.udang-bbpbapjepara.djpb.kkp.go.id

SEJARAH DOKUMEN

TANGGAL

CATATAN PERUBAHAN

KETERANGAN

BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU


JEPARA
MANAJEMEN PEMELIHARAAN LARVA UDANG WINDU
No. Dok. : SPO-BBPBAP-10
Rev.
: 00

1.

Tgl. Diterbitkan : 18 Sep 201520

Hal : 3/6
Paraf :

Tujuan
Sebagai acuan pada proses produksi benih udang windu hingga PL-12 dan agar
semua proses dilakukan dengan baik
.

2.

Ruang Lingkup
Mulai dari persiapan air media, penebaran nauplius, manajemen pakan, manajemen
kualitas air, serta pengendalian penyakit

BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU


JEPARA
MANAJEMEN PEMELIHARAAN LARVA UDANG WINDU
No. Dok. : SPO-BBPBAP-10
Rev.
: 00

Tgl. Diterbitkan : 18 Sep 201520

Hal : 4/6
Paraf :

3. Istilah dan Definisi


3.1 Benih sebar udang windu terdiri dari nauplius (ukuran 0,4 - 0,42 mm),benur PL 10
(ukuran 10,4 - 10,9 mm), tokolan (ukuran > 50 mm), yang berasal dari induk
pokok dan telah teruji keunggulannya serta siap untuk disebarluaskan kepada
petani/pengguna (pelanggan).
3.2 Nauplius udang windu adalah larva yang berasal dari telur udang yang baru
menetas dan mempunyai bentuk, ukuran dan umur tertentu (Nauplius 1 - Nauplius
6).
3.3 Benur (Pasca Larva - PL) udang windu adalah tingkatan stadia larva udang yang
bentuk morfologinya seperti udang dewasa serta mempunyai ukuran dan umur
tertentu (PL 10-PL 20).
4.

Acuan Normatif
SNI : 01- 6143 2006
Pedoman Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB)

5.

Penanggung Jawab
Manajer unit produksi benih, Kepala bagian produksi, Subbagian benih

6.

Ketentuan Umum dan Prosedur


6.1. Ketentuan umum
a. Menggunakan bahan bahan yang diperbolehkan dan terdaftar di DJPB.
b.

Tidak menggunakan antibiotik dan bahan-bahan yang dilarang.

c. Nauplius dapat bersumber dari hasil pemijahan sendiri atau dari unit
pembenihan lain yang telah bersertifikat CPIB.

Pada saat penerimaan

Nauplius dilakukan pemeriksaan SKA dan hasil uji PCR.

BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU


JEPARA
MANAJEMEN PEMELIHARAAN LARVA UDANG WINDU
No. Dok. : SPO-BBPBAP-10
Rev.
: 00

Tgl. Diterbitkan : 18 Sep 201520

Hal : 5/6
Paraf :

6.2 Prosedur
6.2.1. Persiapan air media larva
Air media pemeliharaan benih udang penaeid harus jernih, steril,
bebas dari polutan. Pengisian air dengan ketinggian awal 80-100 cm
sehari sebelum penebaran nauplius dan dilakukan penambahan EDTA
5-10 ppm.
6.2.2. Penebaran nauplius
a. Penebaran nauplius dengan padat tebar 75-100 ekor/l (hitungan
nauplius berdasarkan volume air dengan ketinggian maksimum
100 cm).
b. Penebaran nauplius dilakukan pada pagi atau sore hari.
c. Nauplius yang akan ditebar berwarna kehitaman, gerakan aktif dan
responsif terhadap cahaya.
d. Penebaran nauplius melalui proses aklimatisasi. Selanjutnya
nauplius ditebar ke dalam bak pemeliharaan secara perlahanlahan.
e. Jumlah nauplius yang ditebar dicatat pada FM 01-BBPBAP-10

6.2.3. Manajemen pakan


a. Jenis, dosis dan ukuran pakan harus disesuaikan dengan jumlah
populasi/stadia perkembangan/ukuran bukaan mulut dan sifat
pakan.
b. Pakan hidup berupa Skeletonema sp. (dengan dosis 10.000
20.000 sel/ml) diberikan sejak stadia zoea hingga M-1, yang
diberikan 1-3 kali/hari.
c. Nauplius artemia diberikan sejak stadia PL-1 hingga panen dengan
dosis 10-80 nauplius/larva/hari yang diberikan 2-3 kali.

BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU


JEPARA
MANAJEMEN PEMELIHARAAN LARVA UDANG WINDU
No. Dok. : SPO-BBPBAP-10
Rev.
: 00

Tgl. Diterbitkan : 18 Sep 201520

Hal : 6/6
Paraf :

d. Pakan buatan berupa powder atau liquid diberikan mulai stadia


zoea hingga PL-12 sesuai aturan dosis yang tercantum dalam
kemasan pakan. Pakan buatan diberikan 6-8 kali per hari.
e. Proses pemberian pakan dicatat pada FM 02-BBPBAP-10
6.2.4. Manajemen kualitas air
a. Kedalaman air media pemeliharaan benih mencapai 80-100 cm
sejak awal pemeliharaan.
b. Mulai stadia M-3 hingga PL-5 dilakukan pergantian air sekitar 515%/hari. Pada saat stadia >PL-5 dilakukan pergantian air sampai
25 %/ hari.
c. Prosentase pergantian air juga disesuaikan dengan kondisi kualitas
air media pemeliharaan.
d. Pengukuran parameter fisika dan kimia air (suhu, salinitas, pH dan
DO), dan penggantian air dicatat pada FM01-BBPBAP-10
6.2.5. Pengamatan kesehatan larva dan PL
1) Pengamatan kesehatan larva dan PL yang dipelihara dilakukan
setiap hari melalui pengamatan secara visual dan mikroskopis.
2) Secara visual mengamati kebersihan tubuh, gerakan, bentuk tubuh
dan keseragaman
3) Secara mikroskopis

mengamati

ektoparasit

dan

saluran

pencernaan
4) Hasil pengamatan kesehatan larva dicatat pada FM03-BBPBAP-10
7. Dokumen Terkait
FM 01-BBPBAP-10 : Pengamatan dan perlakuan pemeliharaan larva
FM 02-BBPBAP-10 : Monitoring pemberian pakan larva
FM 03-BBPBAP-10 : Pengamatan kesehatan larva

Anda mungkin juga menyukai