Anda di halaman 1dari 7

Nama : Erni Resmiati

NBI

: 151100505

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Budaya Dasar

Menyikapi program pemerintah yang sifatnya hanya temporer dan karitatif ini
menurut saya merupakan langkah yang mudah dalam upaya merebut hati masyarakat
untuk citra pemerintah, belum ada keseriusan yang pasti. Saya menyimpulkan
bahwasannya kemiskinan di akibatkan banyak factor, yang pertaman karena banyaknya
becana alam, sumber daya manusia (SDM) yang kurang berkualitas karena pendidikan
yang rendah dan imbas dari birokrat yang kurang berkompeten dalam penguasaan
ekonomi sehingga nilai rupiah diindonesia tidak stabil bahkan nilanya rendah,
begitupun fasilitas serta inspatuktur yang kurang memadai, ini saya belum bicara
masalah tingginya tingkat korupsi di Indonesia.Tingkat kemiskinan di Indonesia bulan
maret 2015 menurut badan pusat statistik (BPS), penduduk dengan pengeluaran
perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan di Indonesia mencapai 28,59 juta orang
11,22 persen, bertambah sebesar 0,86 juta orang dibandingkan dengan kondisi
September 2014 yang sebesar 27,73 juta orang 10,96 persen.

Indonesia tidak kurang dengan sumber daya alam (SDA) apabila pemerintah
mampu mengelolah dengan baik rakyat Indonesia tidak akan mengalami kemiskinan
seperti sekarang, banyak tambang Indonesia yang di kelolah oleh Negara luar contohnya
Freeport yang sampai sekarang ini masih dikontrak oleh Amerika serikat bahkan
Indonesia tidak mendapatkan 1% pun dari hasil SDA ini, sungguh miris padahal
tambang emas ini sangat mengasilkan kekayaan. Apa yang membuat hal ini terjadi,
apabila di telaah dari pendidikan menurut saya memang pendidikanlah yang akan
mampu merubah nasib Indonesia, tidak hanya dari segi kemampuan berfikir tapi juga
dengan kekompetenan SDM yang dibutuhkan, berarti langkah pemerintah harus serius
dalam penanganan penerus bangsa yaitu anak-anak. Pendidikan sudah dibahas kurang
apabila tidak membahas fasilitasnya, semua masyarakat Indonesia sepertinya sudah
mengetahui bahwasanya banyak sekolah yang fasilitasnya sangatlah kurang, hal ini

sudah bisa dipastikan pendidikan belum menjadi faktor keseriusan pemerintah dalam
penanganannya. Meskipun pemerintah Jokowi-JK ini menganggarkan dana untuk
pendidikan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), adalah kartu yang ditujukan bagi
keluarga miskin dan rentan miskin yang ingin menyekolahkan anaknya secara gratis.
Kartu ini juga menjangkau anak-anak yang berada di luar sekolah misalnya anak
jalanan, dan anak putus sekolah, yatim piatu, dan difabel. Kartu ini juga berlaku untuk
balai-balai latihan kerja, agar dapat menjangkau anak-anak yang tidak mendapatkan
pendidikan formal. KIP pada fase pertama diterapkan pada 18 provinsi kabupaten kota,
dengan sasaran 152.434 siswa di jenjang SD, SMP, SMA/SMK. KIP didistribusikan
secara bertahap di 18 lokasi kabupaten/kota di Indonesia, akan tetapi pertanyaan apakah
program ini sudah berjalan dengan baik atau hanya menjai program semu.

Dalam tugas ini saya juga berusaha untuk tidak selalu menyalahkan pemerintah
saja tapi saya akan mencoba membahas mental rakyat Indonesia dari buah penalaran,
menurut saya dan yang saya alami mental rakya indonesa ini masih mental miskin
diambil dari contoh orang tua menyekolahkan anaknya untuk bekerja yang artinya
diciptakan untuk menjadi pesuruh perusahaan-perusahaan besar, dari sini saja sudah
bisa disimpulkan bahwa generasi bangsa ini diciptakan untuk menjadi pekerja padahal
lowongan pekerjaan di Indonesia dan jumlah lulusan pertahunnya tidak seimbang,
berarti akan banyak pengangguran dan lahirlah kemiskinan. Seandainya generasi bangsa
ini disekolahkan untuk menjadi pencipta, bangsa ini akan mandiri dan tidak bergantung
pada perusahan-perusahaan luar Negri, harus adanya perubahan pola pikir yang di
berikan kepada masyarakat pedesaan maupun perkotaan, hal ini bisa dimulai dari
komunikasi massa. Banyak yang bisa dilakukan pemerintah untuk berkolaborasi dengan
masyarakat contohnya yang dilakukan oleh wali kota bandung yaitu Ridwan kamil,
walikota satu ini selalu melibatkan masyarakat dalam setiap programnya sehingga bisa
harmonis dan komunikasi terjalin dengan baik.

Pemberdayaan masyarakat miskin sangat perlu dilakukan, perubahan ini


dilakukan lewat kemandirian, bisa dibilang dengan wirausaha. Berwirausaha merupakan
pilihan yang tepat di Negeri ini, akan tetapi perlu binaan yang serius dari pemerintah.
Pemutaraan ekonomi disuatu daerah apabila dikelolah dengan baik akan mampu
membuat banyak perubahan ekonomi, apabila perubahan ini bisa dilakukan peningkatan
ekonomi akan meningkat diseluruh Indonesia. Pemerintah harus bisa membina
masyarakat yang berwirausaha kecil dengan baik, program pemodalan usaha, fasilitas
serta yang paling penting adalah pencitraan baik terhadap masyarakat berwirausaha
meskipun hanya dalam bentuk warung dan rombong. Masalahnya para wirausaha sering
terjebak dalam zona nyaman penghasilannya dan tidak memiliki progres usaha untuk
lebih besar kedepannya sehingga disinilah letak pembinaan pemerintah yang harus
diseriusi.

Indonesia adalah Negara bineka tunggal ika, sangat beragam budaya dari sabang
sampai merauke. Penomena keragaman budaya di Indonesia adalah kekayaan yang
harusnya bisa meningkatkan ekonomi Indonesia, ini yang sering dilupakan oleh
masyarakat bahkan pemerintaha. Pemberdayaan masyarakat miskin bisa dilakukan
lewat budaya dan seni yang dimiliki oleh Indonesia, contohnya banyak ludruk yang
sudah tidak diminati apalagi dengan tari tradisional sehingga para seniman banyak
meninggalkan profesinya dan beralih menjadi buruh padahal apabila hal ini dikelolah
dan menjadi ladang penghasilan, masyarakat selain akan lebih cinta dan mengenal
budaya Indonesia tapi pengangguran pun akan berkurang, harusnya pemerintah melihat
banyak potensi kemandirian yang ada dimasyarakat dan menaruhnya di tingkat atas.

Bapak Persiden Jokowi mengatakan, cara untuk mengurangi angka kemiskinan


di Indonesia yaitu dengan membentuk desa produksi, produksi adalah menjadikan
sebuah desa sebagai pusat produksi komoditi pertanian.Namun, ujarnya, produksi itu
juga harus ditopang dengan akses permodalan, pemasaran yang baik, serta teknologi
pascapanen yang baik. Salah satu visi-misi Jokowi-JK yang tercantum dalam Nawa Cita
adalah mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik. Program kongkritnya yaitu dengan membuka satu juta lahan
pertanian baru di luar Jawa serta membangun bank untuk petani dan pelaku usaha kecil.

Masih dalam Nawa Cita, Jokowi juga memiliki program membangun 10 bandara dan 10
pelabuhan baru, membangun 10 area industri yang dilengkapi dengan perumahan untuk
buruh, serta membangun 5 ribu pasar tradisional. Program Persiden ini memang sudah
bagus tapi apakah akan terealisasi, contohnya para petani masih banyak yang bercocok
tanam hanya untuk bertahan hidup tanpa adanya pengelolahan untuk menjadi usaha dan
penghasilan desa, bahkan masih tingginya angka urbanisasi sehingga sudah pasti
perekonomian desa belum bisa meningkat bahkan masyarakat miski miskin di daerah
perdesaan naik dari 13,76 persen pada September 2014 menjadi 14,21 persen pada
Maret 2015. Terealisasinya program ini harus adanya kerjasama pemerintah atas,
pemerintah bawah, masyarakat atas, masyarakat bawah ini harus berirama. Moral
bangsa menjadi modal untuk terealisasinya program ini yaitu masalah integritas,
kejujuran serta komitmen yang mampu mewujudkan Indonesia lebih baik. Kinerja
pemerintahan yang ada di daerah menentukan keberhasilan suatu daerah dilihatlah dari
tingkat rukun tetangga (RT), yang saya tau RT kurang adanya komunikasi dan keaktifan
padahlah apabila RTnya aktif akan bisa menanggulangi kemiskinan disuatu tempat, ini
bisa dilakukan dengan kepedulian sesama tetangga dan pendataan rakyat miskin
sehingga bisa langsung ditanggulangi, tidak akan ada orang kelaparan ataupun anak
putus sekolah apabila warga saling peduli.

Kesenjangan ekonomi di Indonesia begitu terlihat dari semakin banyaknya


kehidupan bermewah-mewahan dikalangan atas tanpa melihat kehidupan masyarakat
bawah, banyak anak muda yang kehilangan jati diri dan mementingkan kesenangan
pribadinya. Harusnya anak muda mampu mengawal dan bergerak dalam program
pemerintahan yang sifatnya parsial, temporer dan karitatif yaitu program Pemerintah
yang meluncurkan tiga kartu untuk warga tidak mampu yaitu Kartu Indonesia Pintar
(KIP), Kartu Indonesia Se hat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) beserta sim
card Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera (KSKS). Kartu itu resmi diluncurkan di lima
Kantor Pos di Jakarta dan diberikan secara simbolik kepada warga kurang mampu
langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Pos Pasar Baru Jakarta Senin 3
november 2014, program ini akan cepat hilangnya apabila tidak dikawal.

Karakteristik kemiskinan Biro Pusat Statistik (BPS) menggunakan batas garis


kemiskinan berdasarkan data konsumsi dan pengeluaran komoditas pangan dan non
pangan. Komoditas pangan terpilih terdiri dari 52 macam, sedangkan komoditas non
pangan terdiri dari 27 jenis untuk kota dan 26 jenis untuk desa. Garis kemiskinan yang
telah ditetapkan BPS dari tahun ketahun mengalami perubahan.Menteri sosial
menyebutkan berdasarkan indikator BPS garis kemiskinan yang diterapkannya adalah
keluarga yang memilki penghasilan di bawah Rp 150.000 perbulan. Bahkan Bappenas
yang sama mendasarkan pada indikator BPS tahun 2005 batas kemiskinan keluarga
adalah

yang

memiliki

penghasilan

di

bawah

Rp

180.000

perbulan.Dalam

penanggulangan masalah kemiskinan melalui program bantuan langsung tunai (BLT)


BPS telah menetapkan 14 (empat belas) kriteria keluarga miskin, seperti yang telah
disosialisasikan oleh Departemen Komunikasi dan Informatika pada tahun 2005.
Pemberdayaan masyarakat miskin oleh pemerintah masih abu-abu masih banyak yang
belum nyata dan sasaran yang tepat, dana yang diucurkan sering sekali malah berhenti
di pemerintahan daerah, dan kurangnya orang kritis didaerah menyebabkan ini terus
terjadi bahkan pengawasan dari pemerintah sangat kurang. Tingginya tingkat korupsi
menjadi rahasia umum di Indonesia bahkan sangat mudah mengalihkan isu kasus
korupsi dengan kasus lain akhirnya penanganan kasus korupsi di Indonesia terbilang
sangat lemah, kasus terkatung-katung begitu lama dan pada akhirnya tersangka divonis
dengan hukuman ringan tidak sepadan dengan kerugian Negara dan kemelaratan yang
dialami oleh rakyat miskin. Pemerintah kebanyakan memikirkan kepentingan partai dan
memperkaya diri sendiri, ini mengakibatkan keseriusan penanganan kemiskinan dan
fenomena sosial lainnya. Menurut Oscar Lewis (1983) orang-orang miskin adalah
kelompok yang mempunyai budaya Kemiskinan sendiri yang mencakup karakteristik
psikologis sosial, dan ekonomi.Kaum liberal memandang bahwa manusia sebagai
makhluk yang baik tetapi sangat dipengaruhi oleh lingkungan.Budaya kemiskinan
hanyalah semacam realistic and situational adaptation pada linkungan yang penuh
diskriminasi dan peluang yang sempit. Kaum radikal mengabaikan budaya kemiskinan,
mereka menekankan peranan struktur ekonomi, politik dan sosial, dan memandang
bahwa manusia adalah makhluk yang kooperatif, produktif dan kreatif.Perubahan
keadaan Ekonomi di Indonesia menurut saya bisa terjadi apabila semua elemen Negara
bekerjasama sehingga adanaya kesadaran untuk lebih baik dan peduli terhadap sesama.

Daftar Pustaka

http://www.voaindonesia.com/content/presiden-jokowi-luncurkan-3-kartuuntuk-rakyat-miskin/2505763.html
http://www.republika.co.id/berita/pemilu/menuju-ri-1/14/05/22/n5zay5program-jokowijk-atasi-kemiskinan-desa-produksi
http://bisnis.liputan6.com/read/2256860/strategi-pemerintah-jokowi-kurangitingkat-kemiskinan
http://bps.go.id/brs/view/1158

Anda mungkin juga menyukai