Anda di halaman 1dari 3

Ihsan, dalam trilogi Islam berada di urutan ke tiga, sesudah

Iman dan Islam. Secara literal berarti berbuat, bertindak atau


berkata-kata baik, bagus dan indah. Al-Quran menyebut
Ihsan dalam berbagai bentuk kata, sebanyak 195 kali.
Beberapa di antaranya :






.




Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan
janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan. Berbuat baiklah kalian, sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik).(Q.S. al-Baqarah
[2]:195).









Berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi.(Q.S. alQashash, [28]:77).








Jika kamu berbuat baik, maka kamu berbuat baik bagi dirimu
sendiri.(Q.S. Al-Isra, [17]:7).
Ihsan seluruhnya berisi pesan-pesan kebaikan, kesalehan
dan moralitas kemanusiaan. Mewujudkan relasi antar manusia
yang dilandasi kesalehan sosial dan nilai-nilai moral
kemanusiaan universal adalah missi utama kenabian
Muhammad saw. Ada beberapa terma yang identik dengan
makna Ihsan. Ia antara lain Akhlaqul Karimah, al-Birr dan alTaqwa. Ketiga kata ini merupakan tujuan puncak manusia
dalam kehidupan bersamanya di bumi (dunia) ini.
Secara elaborasi ia mengandung makna menomor
satukan Allah dalam setiap kehidupan dan menjadikan mahluk

lain mulia. lewat kejujuran, ketulusan, kesederhanaan,


kesabaran, kedermawanan, menjaga kehormatan diri, menjaga
kepercayaan,
Ihsan juga berarti bertindak santun, kasih dan mencintai
semua ciptaan Tuhan, bukan hanya kepada manusia, tetapi
juga kepada ciptaan Tuhan di alam semesta.
Lebih dari segalanya makna paling mendalam dari Ihsan
adalah menghadirkan Tuhan dalam setiap detak jantung dan
embusan nafas. Yakni bahwa anda hendaklah selalu berada
dekat dari Tuhan dan Dia dekat darimu. Dia hadir dalam setiap
langkah kehidupanmu.
Sebuah hadits menyebutkan: Ketika Nabi ditanya tentang
arti Ihsan, beliau menjawab : Ihsan adalah anda mengabdi
kepada Tuhan seakan-akan anda melihatNya. Bila anda tidak
bisa, maka ingatlah bahwa Dia selalu melihat anda. Ihsan
dalam hadits ini mengandung makna lain yang lebih mendalam
dan bersifat spiritualitas profetik. Yakni mengembalikan jiwa
pada kondisi dan bentuk yang seindah-indahnya dan semurnimurninya.
Sayyed Hosen Nasr, intelektual muslim terkemuka dari
Iran, dengan bagus sekali menyatakan bahwa Ihsan adalah
hidup dalam keintiman bersama Tuhan, kondisi ketika aroma
dan nuansa kasih sayang, cinta, kedamaian dan keindahan
benar-benar dirasakan. Ihsan adalah menyelam dalam
keindahan pada semua level manifestasinya, keindahan yang
membebaskan
kita
dari
batasan-batasan
eksistensi
keduniawian dan yang akhirnya akan menenggelamkan kita ke
dalam Samudera Ketakterbatasan Tuhan. (The heart of Islam,
Mizan, hlm. 284).
Orang-orang yang berbuat ihsan dalam arti ini selalu
menjalani hidupnya dengan seluruh kebaikan dan keindahan
tanpa mengharap balasan apapun dari manusia. Mereka sadar
sepenuhnya, bahwa dirinya tidaklah berarti apa-apa di hadapan

segala anugerah Tuhan yang melimpah-ruah dan tak terbatas


dan Dia memberi segalanya itu karena Cinta-Nya yang tak
terbatas.
Jika para khatib dianjurkan selalu mengakhiri khutbahnya
dengan menyampaikan ayat al-Quran:



Sungguh, Allah menyuruh (manusia) agar menegakkan
keadilan dan berbuat baik).(Q.S. al-Nahl, [16]:90). Maka itu
tentu dimaksudkan untuk mengingatkan lagi kepada kaum
beriman agar menjalankannya dengan sungguh-sungguh.

Anda mungkin juga menyukai