Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di buat adalah dari percetakan yang dilakukan terdapat
dua limbah yang dihasilkan yaitu : limbah padat dan limbah cair. Kategori di golongkan
sebagai limbah B3 (bahan berbahaya beracun) banyak terdapat pada limbah cair karena
mengandung bahan kimia seperti alkohol atau aseton dan esternya. Dapat pula bersifat
beracun bagi manusia dan lingkungan sekitar karena toksik yang dihasilkan dari logam berat
seperti timbal, krom, cobalt dan mangan.
Adapun pengelolaan limbah B3 seperti pengawasan limbah B3 sesuai dengan UU Nomor
22 Tahun 1999. Tentang Pemerintah Daerah dan Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor KEP02/BAPEDAL/01/1998. Tentang Tata Laksana Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun di Daerah. Kemudian adapun teknologi limbah industri percetakan
seperti proses kimia, insenerator, elektrolisis serta pelabelan pada kemasan limbah beracun
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu dengan semakin pesatnya perkembangan
industri masa kini maka pihak penyedia jasa dapat peduli terhadap limbah yang dihasilkan
serta dapat meningkatkan pengelolaan limbah padat maupun limbah B3 khususnya untuk
mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari limbah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Raka, I G., Zen, M.T., Soemarwoto, O., Djajadiningrat, S.T., and Saidi, Z. (1999). Paradigma
Produksi Bersih: mendamaikan pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Penerbit Nuansa, Bandung, Indonesia
Setiyono (2002). Sistem Pengelolaan Limbah B-3 di Indonesia. Kelompok Teknologi Air Bersih
dan Limbah Cair, Pusat pengkajain dan Penerapan teknologi Lingkungan (P3TL),
Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, Material dan Lingkungan, Badan
Pengkajain dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Setiyono, Teknologi IPAL Yang Efektif dan Efisien, Disampaikan pada Semiloka Teknologi
Pengolahan Limbah Cair Yang Ekonomis dan Aplikatip. Diselenggarakan oleh Ikatan
Mahasiswa Teknik Kimia Program Pasca Sarjana, Universitas Sumatera Utara (USU).
Medan 5 Agustus 2004.
Setiyono, Teknologi Ramah Lingkungan Untuk Pengelolaan Bahan Organik Berbahaya
disampaikan pada Inception Workshop Initiating Implementation of The Stockholm
Convention on Persistent Organic Pollutants. Jakarta, 17-18 September 2002.
Suffet, I.H. (1977). Fate of Pollutants in the Air and Water Environments. Volume 8, Part 1,
Mechanism of interaction between environments and mathematical modeling and the
physical fate of pollutants. Advances in Environmental Science and Technology. John
Wiley & Sons, A Wiley- Interscience Publications, New York, USA.
Wentz, Charles A. (1989). Hazardous Waste Manajement. Argonne National Laboratory.

MAKALAH LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3)


PENGELOLAAN LIMBAH B3 DI PERUSAHAAN KARYA INDAH CV
PERCETAKAN, TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH
Di Susun Oleh:
Nurul Rizka Farliani

D1051131008

Damas Aulia Akmal

D1051131033

Fajar

D1051131046

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
KOTA PONTIANAK
2016

Anda mungkin juga menyukai