Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(RPP)
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
I.
Satuan Pendidikan
Kelas/ Semester
: X / genap
Mata Pelajaran
: Simulasi Digital
Materi Pokok
Pertemuan ke-
Alokasi Waktu
II.
1.2 Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di alam
1.2.1
1.3 Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan seharihari
1.3.1 Mengamalkan keimanan dalam kehidupan sehari-hari
1.4 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi
1.4.1 Menunjukan sikap Ilmiah selama pembelajaran
1.5 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
1.5.1 Apesiatif terhadap keberagaman.
1.6.
b. Peserta didik mampu bertanggung jawab atas tugas yang diberikan sehingga dapat
terselesaikan tepat waktu.
3. Tujuan dari KI-3
a. Peserta didik mampu menerapkan tahap praproduksivideo untuk branding dan
marketing
b. Peserta didik mampu menerapkan tahap produksi video untuk branding dan
marketing
c. Peserta didik mampu menerapkan tahap pascaproduksi dan tindak lanjut video
untuk branding dan marketing
4.
IV.
Materi Pembelajaran
1. Tahap praproduksivideo untuk branding dan marketing
2. Tahap produksi video untuk branding dan marketing
3. Tahap pascaproduksi dan tindak lanjut video untuk branding dan marketing
V.
VI.
: Scientifik
2. Model pembelajaran
: Discovery Learning
3. Metode ajar
2. Alat
VII.
2. Menanya :
-
3. Mengeksplorasi :
-
5. Mengkomunikasikan
c. Penutup( 20 menit)
1. Guru mengarahkan siswa untuk merangkum materi pelajaran
2. Guru merefleksi kembali tentang pelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Guru memberikan informasi tentang pembelajaran selanjutnya.
4. Menutup pembelajaran dengan Doa.
VIII. Penilaian
a. Penilaian Kognitif
1. Teknik
: Tes Tulis
2. Bentuk Instrumen
: Uraian
3. Instrumen
Uraian
1. Soal
dijawab
Nilai
dengan 25
dijawab
kurang 15
benar
2. Soal
lengkap
3. Jawaban Salah
b. Penilaian Afektif
Rubrik Penilaian Afektif
No
Item Penilaian
1
2
Kehadiran
Sikap dalam menyimak dan menanggapi
materi
Sikap dalam berdiskusi / mengerjakan tugas
yang diberikan
Skor
1
2
1. Kehadiran
Kriteria
Hadir tepat waktu
Skor
4
Terlambat 5 menit
2. Sikap dalam menyimak dan menanggapi materi serta sikap dalam berdiskusi /
mengerjakan tugas yang diberikan
Kriteria
Skor
Sangat aktif
Aktif
Kurang aktif
Pasif
Nilai=
Klasifikasi Penilaian :
Nilai
Keterangan
85 100
75 84
Baik (B)
60 74
Cukup (C)
< 59
Kurang (K)
c. Penilaian Psikomotor
Lembar Obeservasi Psikomotor (kemampuan komunikasi)
No
Nama Siswa
Skor
Total
Penilaian
1
2
3
dst
Kriteria Penilaian :
Nilai
4
Kriteria
Dapat berinteraksi/berkomunikasi
dengan
baik
dan
mampu
Pemberian skor:
Skor Max
=4
Skor Min
=1
Nilai=
Nilai Akhir=
Denpasar,
Mengetahui/ Menyetujui,
Kepala SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar
Kunci
Jawaban
Drs.Gde
Rimaya,DMM
Mengetahui/ Menyetujui,
Guru Pamong
KUNCI JAWABAN
a. Didalam hal ini, kita menterjemahkan kata Branding dengan arti Memperkuat merek
produk ataupun jasa. Kita semua mengetahui, bahwa fungsi dasar dari sebuah merek
adalah sebagai pembeda antara yang satu dengan yang lainnya. Namun, dengan adanya
dinamika didalam derasnya kompetisi pasar, sebuah merek membutuhkan kekuatan dan
pengelolaan.
b. Suatu proses kegiatan menyeluruh dan terpadu serta terencana, Yang dilakukan oleh
institusi untuk menjalankan usaha guna memenuhi kebutuhan pasar dengan cara membuat
produk, Menetapakan harga, Mengkomunikasikan, Dan mendistribusikan melalui
kegiatan pertukaran untuk memuaskan konsumen dan perusahaan
c. Storyboard ialah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan bahasa tulisan
skenario ke dalam bahasa visual. Adegan demi adegan cerita yang sebelumnya telah
dirumuskan dalam skenario diterjemahkan menjadi gambar oleh sutradara dengan
bantuan kameramen dan storyboard artist, sedemikian rupa sehingga dalam potonganpotongan gambar ilustrasi yang dihasilkan terhimpun informasi tentang para pelaku
adegan, adegan yang dilakukan, lokasi dan properti, sudut pengambilan gambar, dan
sebagainya.
d. Pada Tahap Pasca Produksi semua bahan mentah produksi dikumpulkan untuk diolah.
Analoginya, ialah seorang koki yang membawa semua bahan masakan dan bumbu ke
dapur, untuk diolah sesuai resep yang telah ada. Dalam halhasilshootinginivideo,baha
bumbu ialah bahan pendukung lain dan s lain-lain serta resep ialah skenario itu.
MATERI
A. PENGERTIAN BRANDING DAN MARKETING
1. BRANDING
Branding, merupakan sebuah kata yang berasal dari kata dasar Brand, yang
berarti Merek. Akan tetapi, ketika kita mencari arti kata Branding didalam kamus
bahasa inggris, kita tidak akan menemukan arti yang sesuai. Sedangkan begitu banyak
macam pengertian branding yang bertebaran didunia maya hingga buku sekalipun,
yang tentunya bisa membingungkan kita. Lalu bagaimana arti branding seharusnya?
Didalam hal ini, kita menterjemahkan kata Branding dengan arti Memperkuat
merek produk ataupun jasa. Kita semua mengetahui, bahwa fungsi dasar dari sebuah
merek adalah sebagai pembeda antara yang satu dengan yang lainnya. Namun, dengan
adanya dinamika didalam derasnya kompetisi pasar, sebuah merek membutuhkan
kekuatan dan pengelolaan.
tentang arti brand tersebut, tahap menyukai, atau tahap mencintai atau loyal.
Branding yang baik adalah memilih tipe aktivitas brand yang disesuaikan
dengan situasi pencapaian nilai brand itu sendiri. Brand yang belum dikenal, harus
fokus pada awareness building. Brand yang sudah dikenal tetapi kurang pemahaman,
berarti perlu kerja keras untuk menjelaskan apa yang bisa diberikan brand kepada
konsumen.
Brand yang sudah dikenal dan dipahami, harus dicarikan kegiatan yang akan
meningkatkan minat mencoba atau membeli. Kegiatan ini sering disebut dengan
istilah Brand Activation. Brand yang sudah dikenal, dipahami, dan dibeli harus
dipikirkan untuk membuat konsumen beli lagi, dan lagi, dan lagi. Ini adalah tahapan
yang disebut dengan proses pembinaan loyalitas brand. Pada tahap ini, brand sudah
bisa dikategorikan sebagai strong brand. Proses branding haruslah kontekstual,
disesuaikan dengan situasi brand dan tahapan pencapaiannya.
2. MARKETING
Marketing atau Pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting bagi semua
usaha, Karena Marketing atau pemasaran mempunyai kedudukan sebagai penghubung
antara perusahaan pembuat produk dengan Masyarakat sebagai pemakai produk. Maka dari
itu, Perusahaan selalu memberikan perhatian yang maksimal terhadap hal ini agar tujuan dan
cita-cita perusahaan bisa tercapai dengan otimal. Marketing atau pemasaran memang sangat
penting bagi pencapaian tujuan perusahaan, Lalu apa marketing atau pemasaran itu?
Marketing atau pemasaran merupakan suatu proses kegiatan menyeluruh dan terpadu
serta terencana.
b)
c)
d)
e)
aspek
pekerjaan
penting
ialah
produser, penulisan
skenario,
telah direncanakan dan dijadwalkan pada tenggang waktu yang cukup sebelumnya
sehingga semua pihak yang terlibat dalam shooting video tersebut dapat
mempersiapkan diri dengan baik untuk menunaikan peran/tugasnya masingmasing, yang melibatkan kesiapan mental, fikiran dan peralatan.
Scheduling proyek juga amat berguna bagi semua pihak yang terlibat
dalam produksi video untuk mengukur sejauh mana kemajuan suatu proyek pada
saat-saat tertentu, agar dapat melakukan evaluasi proyek berjalan.
f) Pembuatan Skenario
Pembuatan skenario, meskipun lazimnya dilakukan dalam proses produksi
film komersial, namun dapat diadaptasi untuk proses pembuatan produk audiovisual lainnya dengan penyesuaian seperlunya. Hal ini dimungkinkan karena film
dibuat untuk menyampaikan pesan komunikasi secara visual, sebagaimana di sini
kita akan membuat sejumlah produk video juga sebagai media untuk
menyampaikan pesan komunikasi. Prinsip-prinsip umum di bawah ini kelak akan
dibahas lagi secara singkat cara penerapannya dalam konteks produksi masingmasing produk video di bagian ragam produksi.
keberhasilan terjalinnya cerita yang menarik. Contoh : sebuah film yang diawali
adegan pembunuhan sadis oleh seseorang terhadap korbannya yang menimbulkan
rasa penasaran pemirsa, ketimbang jika lebih dulu ditampilkan gambar kejadian yang
menyajikan fakta bahwa pada
dibayangkan tentang suatu cerita yang memiliki konsep cerita, karakterisasi dan alur
cerita yang menarik, tapi lantas berakhir menjadi film yang buruk karena kelemahan
dialog, akting, setting lokasi dan properti?
Penulis skenario yang berpengalaman pun belum tentu dapat menulis skenario
sekali jadi. Ya skenario untuk kemudian dipelajar-ide pelengkap untuk
finishing pembuatan skenario tersebut.
Bahkan bagi scenario yang sudah jadi pun, terjadinya revisi skenario
merupakan hal yang lumrah terjadi. Sejumlah pertanyaan berikut ini harus
dipertimbangkan saat menulis skenario, baik tahap awal maupun tahap
lanjutan :
Siapakah yang punya cerita ini? Tokoh utama dengan isu pokoknya harus
jelas, jangan sampai tokoh pendukung memiliki karakterisasi lebih kuat
Apa poin-poin dari tiap adegan yang dirancang, akan mengarah ke mana?
Apa informasi terpenting yang diperlukan pemirsa dari suatu adegan tertentu?
berpotensi melambatkanulkan
Selalu mengingat bahwa adegan ialah bahasa gambar. Idealnya, gambar murni yang
tanpa dialog sudah bisa menyampaikan pesan komunikasi yang hendak disampaikan.
Bagaimana membuat keterkaitan yang menarik antar satu adegan dengan adegan
lainnya?
Apakah terjadi perulangan adegan? Adegan yang benar-benar sama tentu saja hampir
mustahil terjadi. Yang dimaksudkan disini ialah terjadinya sejumlah adegan yang
sebenarnya mengandung pesan komunikasi yang mirip/sama. Saat pemirsa melihat
suatu adegan lalu berhasil menangkap pesannya, lalu kepadanya disuguhkan adegan
lain yang baginya punya pesan yang sama dengan adegan sebelumnya. Tentu saja ia
akan menjadi bosan.
Apakah adegan datar (minim konflik, minim emosi, minim informasi)? Jika ya,
bagaimana caranya agar timbul suatu yang
Penggalian fakta terhadap setting cerita dan karakter yang akan di-skenario-kan.
Misalnya, penulisan sk Millionaire tentu mustahil dila terhadap bentuk kehidupan
miskin di India.
Penggalian pemahaman dan pengetahuan yang telah ada. Penulis skenario
sebelumnya telah memiliki nilai-nilai dan pemahaman tertentu atas isu tertentu hasil
dari kehidupannya selama ini. Hal ini dapat digali untuk mendapatkan hal-hal
menarik (mungkin ironi) dibandingkan dengan fakta yang telah digali.
Penggalian
imajinasi.
Bagaimana
suatu
masalah
dapat
timbul
dan
terselesaikan dari benturan nilai-nilai dan kepentingan yang sudah ada atau
potensial terjadi.
g)
Format Skenario
Perancangan skenario sendiri leb abstrak dari seorang penuliskedalamskena berbagai
bentuk (tulisan) sesuai keperluannya. Pada produksi sebuah film, skenario dituangkan
dalam format standar tertentu yang dimaksudkan agar kru produksi yang terlibat
mengetahui perannya masing-masing saat pengambilan gambar.
Namun untuk sebuah produk skala kecil dengan tim kecil, skenario dapat diadaptasi
menjadi rumusan bersama yang sederhana, asal dapat dimengerti dan menjadi acuan kerja
kru produksi (misalnya kameramen, sutradara, lighting man). Contoh skenario sederhana
pada workshop film pendek
h) Storyboard
Storyboard ialah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan bahasa
tulisan skenario ke dalam bahasa visual. Adegan demi adegan cerita yang sebelumnya
telah dirumuskan dalam skenario diterjemahkan menjadi gambar oleh sutradara dengan
bantuan kameramen dan storyboard artist, sedemikian rupa sehingga dalam potonganpotongan gambar ilustrasi yang dihasilkan terhimpun informasi tentang para pelaku
adegan, adegan yang dilakukan, lokasi dan properti, sudut pengambilan gambar, dan
sebagainya.
Contoh Storyboard
Pada kenyataan dalam praktek, keberadaan storyboard merupakan barang mewah,
yaitu m manfaat besarnya, namun kesulitan pengerjaannya membuat suatu tim produksi
sering mengabaikannya dengan melewati proses ini, dan menyerahkan pelaksanaan
shooting video kepada kemampuan langsung di lapangan. Salahsatu kendala yang sering
dihadapi ialah tidak tersedianya tenaga ilustrator gambar.
h) Layout
Layout ialah bentuk lanjutan dan terakhir dari kegiatan pra produksi. Di sini, gambargambar storyboard dirangkai dalam suatu kegiatan editing video, sesuai skenario (di-scan
sebelumnya), bagaikan hasil shooting video yang sudah selesai diambil.
Elemen-elemen lain ditambahkan seperlunya sekedar untuk mencari gambaran awal
darii,produmisal dubbing narasi dan musik ilustrasi. Hasil akhir layout ini dapat berupa
file video yang dapat disaksikan bersama oleh kru produksi dan klien, jika ada. Layout ini
amat bermanfaat, antara lain :
Kru produksi (maupun klien) mendapat gambaran yang lebih jelas tentang produk
yang akan dihasilkan. Banyak orang yang daya imajinasinya tak cukup tinggi untuk
bisa membayangkan hasil akhir sebuah produk dari sebuah skenario, yang mengerti
tentang rencana produksi dengan adanya layout ini.
Pace
dengan kecepatan yang tepat. Video yang terlalu pemirsa, sedangkan yang terlalu
lambat akan membuat pemirsa bosan dan bahkan tertidur. Jika disadari pace yang
kurang sesuai, akan menjadi catatan dalam kegiatan editing video kelak, untuk
memanjangkan atau menyingkat adegan-adegan tertentu dalamrangka perbaikan
pace ini.
Peran ilustrasi musik terhadap pembentukan mood video dapat terasa, dan editor
dapat ber-eksperimen dengan backsong yang akan digunakan kelak.
Secara teknis, pembuatan layout ini juga amat membantu editor kelak saat
berkegiatan editing video. Karena potongan gambar ilustrasi tersebut sudah diatur
tempat dan durasinya sedemikian rupa sehingga kelak hanya tinggal diganti dengan
ke
dapur,
untuk
diolah
sesuai
resep
yang
telah
ada.
Dalam
Denpasar,.............................
Mengetahui/ Menyetujui,
Kepala SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar
Kunci Jawaban
Drs.Gde Rimaya,DMM
Mengetahui/ Menyetujui,
Guru Pelajaran