Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Muhammad Rizki Hendra Kusuma
13/344417/SV/02933
ii
13/344417/SV/02933
Agus Purnomo
Dosen Pembimbing Akademik & Kerja Praktik
iii
SERTIFIKAT
iv
Kata Pengantar
Segalah puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Taala, sholawat dan salam
semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasalam, kepada
keluarganya, sahabatnya, serta pengikutnya yang setia hingga hari kiamat.
Alhamdulillah karena rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat melaksanakan
kerja praktik dan menyelesaikan laporan kerja praktik. Penyusunan Laporan Kerja
Praktik ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di Program
Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Pelaksanaan
Kerja Praktik di PT. Pembangkitan Jawa Bali UP Brantas dilaksanakan selama
kurang lebih 4 bulan, yakni tanggal 18 Januari 2016 sampai dengan 16 Mei 2016.
Pada kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam terselenggaranya dan
berjalannya Program Kerja Praktik serta penulisan laporan ini dengan baik. Untuk
itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Lilik Dwi Setyana, ST., MT., selaku ketua Depertemen Teknik Mesin
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
2. Bapak Widia Setiawan, ST., MT., sebagai Dosen Pembimbing dalam penulisan
laporan kerja praktik.
3. Seluruh Dosen dan Staf Karyawan Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada.
4. PT. Pembangkitan Jawa Bali UP Brantas atas kesempatan yang telah diberikan
kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktik.
5. Bapak Gede Arya Wirama selaku Kepala PLTA Lodoyo
6. Bapak Agus Purnomo selaku pembimbing lapangan selama pelaksanaan kerja
praktik.
7. Ibu Suryani Mamawati sebagai Bagian Administrasi yang telah memfasilitasi
penulis untuk melaksanakan kerja praktik di PT. Pembangkitan Jawa Bali UP
Brantas.
8. Seluruh staff dan karyawan PLTA Lodoyo.
9. Bapak Dwi Rianto sebagai engineer senior UP Brantas yang membantu penulis
dalam melakukan kerja praktik
10. Teman-teman Departemen Teknik Mesin angkatan 2013 terutama CM 3 yang
sudah banyak memberikan bantuan kepada penulis.
11. Sahabat-sahabat saya yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam
menjalankan kerja praktik ini.
12. Teman-teman Kerja Praktik yang telah membantu penulis selama melaksanakan
kerja praktik.
13. Dan berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Terlebih pada kedua Orang Tua, Kakak dan adik saya yang telah mendoakan
serta memberikan dukungan moral sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
kerja praktik ini.
Penulis berharap semoga Laporan ini dapat membawa manfaat dan
memberikan sumbangan pengetahuan yang berguna bagi pembaca. Ide dan saran
tentu akan sangat penulis terima untuk kesempurnaan laporan ini.
Penulis
vi
Daftar Isi
Halaman Judul ............................................................................................. i
Surat Perintah Kerja Praktik ..................................................................... ii
Lembar Pengesahan dari Perusahaan ....................................................... iii
Sertifikat ....................................................................................................... iv
Kata Pengantar ............................................................................................ v
Daftar Isi ....................................................................................................... vii
Daftar Gambar ............................................................................................. x
Daftar Tabel ................................................................................................. xiii
BAB I Pendahuluan .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Kerja Praktik ............................................................................... 2
1.2.1 Tujuan Umum ............................................................................ 2
1.2.2 Tujuan Khusus ........................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.4 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................. 3
BAB II Tinjauan Umum Perusahaan ........................................................ 4
2.1 Sejarah PT. Pembangkitan Jawa Bali ...................................................... 4
2.1.1 Unit Pembangkitan Brantas ...................................................... 4
2.1.2 PLTA Lodoyo ............................................................................ 6
2.2 Visi dan Misi Perushaan .............................................................. 8
vii
viii
ix
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Geografis PLTA UP Brantas ..................................................... 5
Gambar 2.2 Head Office PLTA Lodoyo ........................................................ 7
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. Pembangkitan Jawa Bali
Unit Pembangkitan Brantas ....................................................... 9
Gambar 2.4 Struktur Organisasi PLTA Lodoyo ............................................ 10
Gambar 2.5 Pemasaran PLTA Lodoyo .......................................................... 15
Gambar 3.1 Potongan Memanjang PLTA Lodoyo ........................................ 17
Gambar 3.2 Diagram Alur Pembangkitan Listrik PLTA Lodoyo ................. 18
Gambar 3.3 Kolam Tando Harian .................................................................. 19
Gambar 3.4 Spillway ...................................................................................... 20
Gambar 3.5 Bangunan Pengambil Air (Intake).............................................. 20
Gambar 3.6 Pesawat Pengangkut Sampah ..................................................... 21
Gambar 3.7 Spesifikasi Turbin ...................................................................... 22
Gambar 3.8 Casing ........................................................................................ 22
Gambar 3.9 Guide Vane ................................................................................ 23
Gambar 3.10 Runner Vane ............................................................................. 23
Gambar 3.11 Poros Turbin ............................................................................. 24
Gambar 3.12 Tail Race .................................................................................. 25
Gambar 3.13 Spesifikasi Generator ............................................................... 25
Gambar 3.14 Main Trafo dan Station Service Trafo ...................................... 27
Gambar 3.15 Switchgear ................................................................................ 27
xi
xii
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Daya terpasang PT. PJB UP Brantas ............................................ 6
Tabel 3.1 Spesifikasi Trafo ............................................................................ 26
Tabel 4.1 Daftar Tools Maintenance Lantai 1 ............................................... 45
Tabel 4.2 Daftar Tools Maintenance Lantai B2 ............................................. 46
Tabel 4.3 Daftar Tools Maintenance Lantai B3 ............................................. 47
Tabel 4.4 Daftar Tools Maintenance Lantai B4 ............................................. 49
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jenjang pendidikan Program Diploma yang memuat konsepsi teoritis ilmu
ilmu dasar yang mengharuskan mahasiswa untuk memahami, mengetahui dan
mengambil manfaat dari ilmu tersebut, dan hal ini tidak tergantung pada metode
pembelajaran klasik namun cara yang lebih komprehensif dan tepat guna. Salah
satu contoh prinsip pembelajaran yang komprehensif adalah dengan observasi
lapangan tentang terjadinya fenomena alam yang sebelumnya telah dikajisecara
teoritis dan ilmiah.
Berdasarkan argument diatas maka dalam jenjang Program Studi Diploma
dibutuhkan suatu proses pembelajaran dengan mengamati fenomena atau proses
berdasarkan relasi ilmunya dengan studi langsung dilapangan. Hal ini lebih lanjut
didefinisikan oleh perguruan tinggi sebagai Magang / kerja praktik (KP), yang
dibebankan pada kurikulum sebagai mata kuliah dengan bobot 2 SKS (Sistem
Kredit Semester).
Keberadaan mahasiswa dilingkungan rekayasa yang bernaung dalam Sekolah
Vokasi mengharuskan setiap mahasiswa untuk berinteraksi dengan teknologi yang
diterapkan pada industri dan aplikasi terapan. Ini tentunya didapatkan dari proses
yang sudah atau akan berjalan pada suatu industri diluar pembelajaran secara
teoritis.
Sebuah industri harus mengaplikasikan teknologi yang berarti kemampuan
memanfaatkan teknologi secara efektif dan sekaligus mengembangkannya.
Teknologi mempunyai arti sebagai rangkaian proses, alat, metode, prosedur dan
piranti yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Pemilihan teknologi
akan mempengaruhi desain pekerjaan, produktivitas, kualitas dan strategi
perusahaan. Dengan alasan inilah maka diusulkan kerja praktik dengan harapan
dapat melihat lebih lanjut tentang kajian manajemen teknologi suatu perusahaan
dan mampu melihat realita teknologi atau proses yang diterapkan dilapangan agar
lebih memahami konsepsi teoritis dan mengambil manfaat dari sana. Selain itu juga,
sebagai sarana mentransfer pengetahuan tentang teknologi kepada mahasiswa dan
penanaman sikap mental dan disiplin serta rasa tanggung jawab terhadap
lingkungan kerjanya.
1.2 Tujuan Kerja Praktik
1.2.1 Tujuan Umum
a. Untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis untuk lulus di Program
Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
b. Menerapkan konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan yang telah dipelajari
dibangku perkuliahan.
c. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja.
d. Menjalin kerjasama yang erat antara Program Diploma Teknik Mesin
Sekolah Vokasi
hubungan yang
BAB II
Tinjauan Umum Perusahaan
10
Kepala PLTA
Bertanggung jawab atas segala kelangsungan opersai pemeliharaan di
PLTA Lodoyo.
2)
Pemeliharaan Mesin
Bertanggung jawab terhadap perawatan permesinan pada PLTA
Lodoyo.
3)
Pemeliharaan Listrik
Bertanggung jawab terhadap perawatan kelistrikan pada PLTA
Lodoyo.
4)
Pemeliharaan Kontrol
Bertanggung jawab terhadap perawatan kontrol dan instrumentasi
pada PLTA Lodoyo.
5)
6)
Gudang
Bertanggung jawab terhadap keluar masuknya barang dari gudang.
7)
Operator
Bertanggung jawab terhadap pengoprasian unit pembangkit pada
PLTA Lodoyo.
: Bendung Gerak
- Elevasi
: 148 m
- Lebar
: 8 @ 12 m
- Roller gate
: 8 @ 12 x 11.30 m
11
- Debit Banjir
: 3.9700 m3/detik
: 0.3 m3/menit
2.5.2 Waduk
Waduk merupakan tempat penyimpanan air pada musim hujan ataupun
selama jam beban berkurang untuk persediaan pemakaian air pada musim kemarau
atau pada waktu beban puncak, dinama debit airnya dalam jumlah besar sangat
dibutuhkan.
Waduk lodoyo merupaka waduk harian ( Kolam Tandon Harian ) dimana
pada hal ini dimaksudkan air dalam waduk tidak terlalu berelebihan hingga
melebihi elevasi maksimum yang diinginkan, bila suatu waktu turun hujan lebat
sehingga pengaturan air dalam waduk pembuanganya tidak teratur yang akhirnya
dapat mengakibatkan banjir. Air yang disimpan di waduk lodoyo merupakan
keluaran dari Bendungan wlingi Raya dan di tambah sungai sungai di sekitarnya.
Waduk Lodoyo ini berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik 4.7 MW.
- Luas daerah aliran
- Elevasi tertinggi
: 136 m
- Elevasi terendah
: 125.50 m
- Elevasi banjir
: 135.5 m
: 0.94 km2
: 5.200.000 m3
: 5.000.000 m3
: 3.970 m3/det
2.5.3 Gedung
Gedung pada PLTA Lodoyo terdiri dari 2 bagian, gedung sentral dan gedung
control. Gedung sentral merupakan gedung dimana terdapat peralatan yang
berhubungan dengan pembangkit tenaga listrik seperti turbin, generator dan
peralatan pengontrol. Gedung sentral terdiri dari 3 lantai dibawah tanah dan gedung
control yang terdiri 2 lantai di atas tanah.
Ruangan-ruangan yang terdapat di gedung sentral :
a. Lantai 1
: a. Water supply
12
b. Drain pump
c. Main strainer
d. Leakage oil sump tank
e. lubricating oil sump tank
b. Lantai 2
c. Lantai 3
: a. Ruang Turbin
b. Pressure oil tank
Manajemen Produksi
1. Bahan baku
Bahan baku produksi dari pembangkitan Lodoyo berupa air yang didapatkan
dari aliran sungai brantas yang dibendung untuk mendapatkan energi potensial yang
cukup untuk menggerakkan turbin.
Water way
2.
Turbin
3.
Generator
4.
Transformator
5.
Serandang hubung
2.
3.
4.
5.
6.
Battery System
7.
PLTD
8.
Exhaust fan
3. Proses produksi
Pembangkitan Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan suatu pembangkitan
yang bahan baku untuk menggerakkan turbin adalah air. PLTA Lodoyo merupakan
salah satu unit pembangkit Brantas yang menggunakan air dalam proses
pembangkitanya. Pada PLTA Lodoyo memanfaatkan energi potensial air dari
bendung sungai brantas untuk proses pembangkitan. Pada dasarnya energi air yang
dimanfaatkan tersebut adalah energi potensial yaitu energi yang berdasarkan
perbedaan ketinggian. Energi potensial tersebut akan timbul jika air yang mengalir
dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah.
Energi aliran air dapat dimanfaatkan untuk memutar turbin air yang
dihubungkan seporos dengan rotor generator (kopel). Putaran rotor yang diberi
aliran arus searah (DC) pada generator akan menimbulkan medan magnet, medan
magnet pada belitan rotor menimbulkan fluks magnet yang akan memotong
kumparan/belitan pada stator, sehingga apabila belitan stator telah terpotong oleh
fluks magnet maka akan timbul tegangan induksi / GGL ( Gaya Gerak Listrik ),
dimana pada belitan stator merupakan rangkaian tertutup maka akan muncul arus.
14
Dari stator inilah tegangan output generator. Besarnya GGL induksi yang
dihasilkan generator tergantung pada kecepatan putaran rotor, jumlah kutub dan
jumlah belitan pada stator.
4. Pemasaran
15
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PAKTIK
3.1 Waktu Magang
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan 4 (empat) bulan mulai
daritanggal 18 Januari 2016 sampai 16 Mei 2016
Hari kerja dimulai pada:
Senin-Kamis : 07.30 16.00 WIB
Jumat
Sabtu-Minggu : Libur.
3.2 Tempat Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di PT. Pembangkitan Jawa
Bali Unit Pembangkitan Brantas, PLTA Lodoyo yang beralamat di Dusun Serut,
Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
3.3 Kegiatan
Selama empat bulan Praktik Kerja Lapangan di PT. Pembangkitan Jawa Bali
UP Brantas PLTA Lodoyo Indonesia penulis di tempatkan di bagian engineer
mesin. Department ini mengerjakan proses maintenance pada sejumlah tools dan
mesin yang ada di unit PLTA Lodoyo seperti Gravity Lubrication, Preassure Tank
System, Governoor System.
3.4 Proses Pembangkitan Listrik PLTA Lodoyo
3.4.1 Proses Pembangkitan
Pembangkitan Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan suatu pembangkitan
yang bahan baku untuk menggerakkan turbin adalah air. PLTA Lodoyo merupakan
salah satu unit pembangkitan Brantas yang menggunakan air dalam proses
pembangkitanya. Pada PLTA Lodoyo memanfaatkan energi potensial air dari
bendung sungai brantas untuk proses pembangkitan.
16
Pada dasarnya energi air yang dimanfaatkan tersebut adalah energi potensial
yaitu energi yang berdasarkan perbedaan ketinggian. Energi potensial tersebut akan
timbul jika air yang mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah.
Kapasitas pembangkitan dari PLTA merupakan fungsi dari head (tinggi
hidrolik air) dan debit air yang dilepaskan melalui turbin hidrolik, dapat
ditunjukkan pada persamaan berikut
P = 9.8 Q H
Dimana:
P = Daya (kilowatt)
= Efesiensi Pembangkit
Q = debit air (m/s)
H = head / tinggi jatuh air (m)
Energi aliran air dapat dimanfaatkan untuk memutar turbin air yang
dihubungkan seporos dengan rotor generator (kopel). Putaran rotor yang diberi
aliran arus searah (DC) pada generator akan menimbulkan medan magnet, medan
magnet pada belitan rotor menimbulkan fluks magnet yang akan memotong
kumparan/belitan pada stator, sehingga apabila belitan stator telah terpotong oleh
fluks magnet maka akan timbul tegangan induksi / GGL ( Gaya Gerak Listrik ),
dimana pada belitan stator merupakan rangkaian tertutup maka akan muncul arus.
Dari stator inilah tegangan output generator. Besarnya GGL induksi yang
17
dihasilkan generator tergantung pada kecepatan putaran rotor, jumlah kutub dan
jumlah belitan pada stator.
18
dengan waduk, KTH hanya digunakan untuk menampung air sementara dari
sungai, dimana air yang berada di KTH akan habis dalam waktu sehari, sedangkan
air dalam waduk/bendungan dapat digunakan dalam jangka waktu satu tahun
operasi.
c. Ukuran Pintu
: 12,00 x 11,30 m
d. Berat
: 73,8 ton
e. Jumlah
:8
f. Tinggi angkat
: 12,00 m
g. Kecepatan angkat
: 0,3 m/menit
19
Elevasi
: EL 125,00 m
Jenis pintu
20
Ukuran pintu
: 12 m x 11,30 m
Tinggi angkat
: 12,00 m
Jumlah
: 1 set
Kecepatan angkat
: 0.3 m/dt
3.4.2.4 Turbin
Turbin berfungsi untuk merubah energi potensial dan kinetik air menjadi
energi mekanik berupa putaran poros untuk memutar rotor generator sehingga
menjadi energi listrik. Pada PLTA Lodoyo turbin yang dipakai adalah jenis turbin
kaplan horizontal karena head (tinggi hidrolik air) hanya 11,6 meter.
21
Casing
Casing (rumah turbin) berfungsi mengarahkan atau menyalurkan air (
distribusi ) ke arah Guide Vane yang selanjutnya ke Runner Vane, agar air terbagi
ke seluruh sisi Runner Vane dengan tekanan dan kecepatan yang sama.
22
cover. Oli pada saluran bagian luar berfungsi untuk menutupan Runner Vane
sedangkan bagian dalam untuk pembukaan Runner Vane.
b.
c.
d.
e.
bentuk agak miring ke atas. Fungsi lain dari draft tube yaitu
menjaga pelepasan air yang telah melewati turbin menuju tail race.
24
Elevasi
: 124,600 m
Elevasi dasar
: 123,00 m
3.4.2.7 Generator
Generator berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Energi listrik yang dihasilkan oleh generator ditentukan oleh tenaga output yang
dihasilkan oleh turbin.Spesifikasi generator yang terdapat pada PLTA Lodoyo.
25
a. Transfomator
Transformator adalah peralatan listrik untuk memindahkan daya listrik
dengan mengubah level tegangan dan arus listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik
ke rangkaian listrik yang lain melalui suatu elektromagnetik. Pada PLTA Lodoyo
terdapat 2 Transformator tenaga yaitu trafo utama (main Transformator) dan
trafo pemakaian sendiri (station Service Transformator). Transformator utama
berfungsi untuk menaikkan tegangan dari generator dari 6.6 kV menjadi tegangan
sistem distribusi 22 kV menuju GI Wlingi ataupun GI Blitar. Sedangkan
Transformator pemakaian sendiri berfungsi untuk menurunkan tegangan generator
6.6 kV atau tegangan dari Transformator utama (pada saat kondisi unit padam)
menjadi tegangan 380 V / 220 V pemakaian sendiri untuk peralatan bantu, sistem
proteksi dan sistem penerangan dll.
Tabel 3.1 Spesifikasi Trafo
26
27
28
29
e. Gravity tank
Gravity tank digunakan untuk manampung minyak pelumas dari Sump
Tank lubricating yang dipompa dengan lubricating oil pump dan siap untuk
disirkulasikan pada kelima bantalan turbin dan generator. Cara kerja dari
penyaluran oli ke masing-masing Bearing menggunakan pemanfaatan gravitasi
bumi.
30
31
mendeteksi adanya oli yang mengalir menuju Bearing turbin untuk mulai proses
pelumasan.
Ada 5 jenis Bearing, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Pada bantalan 3 dan 4 termasuk jenis trhust Bearing yang berfungsi untuk
menahan gaya aksial pada poros generator, sedangkan Guide Bearing berfungsi
sebagai menahan gaya radial pada generator. Setelah itu oli melewati bantalan
bantalan generator dan turbin maka oli kembali menuju Sump Tank lubricating
(continous System).
3.4.2.2 Preassure Oil System
Pressure oil System merupakan sistem penyedia minyak tekan pada sistem
governor yang fungsi utamanya untuk mengatur Guide Vane dan Runner Vane pada
turbin. Bagian utama dari Pressure oil System antara lain:
a. Sump Tank pressure oil
Sump Tank pressure oil digunakan sebagai penampung minyak yang akan
disalurkan ke pressure tank sebagai minyak tekan.
32
33
34
: 24.5 26 kg/cm2
: 620 680 mm
: 400 500 mm
35
Proses ini bermula dari Sump Tank oil pressure. Sump Tank ini
berfungsi sebagai penampung minyak tekan. Didalam Sump Tank Oil
Pressure terjadi dua proses yaitu proses onloading dan proses unloading.
Pada proses unloading minyak tekanan tinggi (high) akan dipompa oleh
pressure pump dari Sump Tank kembali menuju ke sump tank. Sedangkan
onloading minyak yang bertekanan rendah ( low ) akan mengaktifkan
Unloader valve yang di tandai dengan bunyi dan selanjutnya oli dipompa
oleh pressure pump menuju ke Pressure oil tank ( POT ), setelah itu Oil
Pressure mengalir dari POT melewati filter yang berfungsi untuk menyaring
gram gram pada oli. Setelah proses penyaringan, Oil Pressure akan
dialirkan kedalam 5 tujuan untuk di distribusi valve Guide Vane dan Runner
Vane. Tujuan tersebut ialah :
1. Untuk membuka katup Water supply dan katub oil pressure.
2. Untuk mensupplay ke brake yang berfungsi membuka dan mengerem
brake.
3. Untuk lock Guide Vane yaitu untuk mengunci Guide Vane.
4. Oli masuk ke Runner Vane untuk menggerakkan Runner Vane.
5. Oli masuk ke Guide Vane untuk menggerakkan Guide Vane.
Selanjuntnya sisa sisa oli dari proses tersebut akan dialirkan munuju
leakage oil tank. Jika oli sudah mencapai pada level ketinggian tertentu maka
secara otomatis pompa (leakage pump) akan bekerja dan oli akan dialirkan
kembali menuju Sump Tank oil pressure.
36
digunakan
untuk
maupun
lubricating oil setelah itu air melewati water flow relay untuk mendeteksi aliran
air pendingin dengan tujuan mengetahui dan memastikan adanya aliran air
pendingin sedang beroperasi, kemudian air ini bermuara di sump pit.
3.4.2.4 Drainage System
Drainage System adalah peralatan yang sangat vital yang berfungsi untuk
menguras air dari sisa bocoran air dari dinding bawah tanah yang ditampung di shaft
seal yang berada pada sump pit. Pada saat perawatan turbin, maka air pada drain
casing dan Draft Tube harus dikuras terlebih dahulu dan air tersebut akan dialirkan
ke sump pit.
a. Drainage pump
Drainage pump digunakan untuk menguras air yang berada di Sump Pit
menuju tail race. Cara kerja pompa ini secara otomatis, yaitu dengan
menggunakan sensor level air.
b. Sump pit
Sump pit digunakan untuk menampung air dari Main strainer Water
supply pump, pit liner dan shaft seal serta apabila diadakan perawatan
turbin, Sump Pit digunakan untuk menampung air dari drain casing dan
draft tube.
38
b. Pompa
- Shaft
motor ke
- Impellar
- Bearing
- Pipe
- Check valve
39
40
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel atau dapat disebut juga dengan Genset
berfungsi sebagai sumber tegangan back up (cadangan) apabila sistem terjadi trip
atau unit bermasalah. Sumber tegangan cadangan ini disediakan hanya untuk local
unit sendiri.
41
42
pada jaringan local bila ada perbaikan pada PLTA Lodoyo. Transmisi
selanjutnya setelah melewati DS 89L dengan melalui saluran kabel dalam
tanah yang masih berada di lingkungan PLTA Lodoyo dengan spesifikasi
kabel 20 KV jenis CB 60 derajat 3 Fasa. Selanjutnya tegangan
ditransmisikan ke GI Wlingi menggunakan pengaman CB 52S1 diteruskan
penyaluran melalui serandang hubung (kabel udara).
43
44
BAB IV
Tugas Selama Kerja Pratik
Selama praktik kerja lapangan di PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit
Pembangkitan Brantas PLTA Lodoyo penulis lebih banyak berada di lapangan
untuk mempelajari alur proses pembangkitan listrik, membuat desain peralatan oil
pressure system , mengamati dan menganalisis sistem kerja water cooler system
serta membuat Lay Out Toolset untuk menunjang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dalam lingkungan PLTA Lodoyo
Tools
Harga (Rp)
Majun (@kg)
5000
Ember
5000
Kuas (2,5 )
7500
Premium (@l)
6700
Deterjen (@kg)
16000
Spon (@m)
1500
45
Harga (Rp)
Majun (@1kg)
5000
Ember
5000
Kuas (@2,5)
7000
Premium (@1l)
6700
Deterjen (@1kg)
16000
Spon (m)
1500
8000
Grease Gun
125000
Senter
265800
10
Grease (@180kg)
10179000
11
No
(12)
Berikut merupakan denah lantai B2 beserta Layout dari toolset board
46
Tools
Harga (Rp)
Majun (@1kg)
5000
Ember
5000
Kuas (@2,5)
7000
Premium (@1l)
6700
Deterjen (@1kg)
16000
Spon (m)
232500
17500
Grease Gun
125000
Senter
265800
10
Grease (@180kg)
10579000
11
120000
47
48
Tools
Harga (Rp)
Majun
5000
Ember
5000
Kuas
7000
Premium
6700
Kain Pel
7500
Deterjen
16000
Kapi
11000
Sapu Lidi
15000
Senter
265800
10
Megger
1800000
11
Toolset
676300
12
Sikat Ijuk
7000
13
350000
14
Obeng +-
9000
15
54700
16
Palu Karet
26000
17
Tripod
18
Selling D10-2m
2125000
19
Shackle
15000
20
Chain Block
1800000
No
Tools
Harga (Rp)
49
21
Selang
7000
50
didalamnya terdapat pipa-pipa kecil dimana pipa kecil tersebut menjadi aliran oli
dari Sump Tank yang pompa untuk disalurkan ke Gravity Tank .Dalam Water
cooling system ,data yang dapat diambil adalah tempetarur masuk dan keluarnya
air dari dalam tabung sehingga dengan perbedaan temperatur tersebut dapat
diketahui berapa perpindahan kalor yang terjadi dari dalam sistem. Berikut gambar
alat penukar kalor di PLTA Lodoyo :
52
53
=
(/)
Dengan :
(/)
Laju perpindahan kalor pada penukar kalor selain pipa ganda dihitung dengan
menerapkan faktor koreksi terhadap TLMTD untuk susunan pipa ganda lawan arah.
Bentuk persamaan laju perpindahan kalor menjadi;
Q = U . A . F . TLMTD
Menurut Cengel (2003), nilai faktor koreksi F dapat ditentukan dengan
kurva seperti tergambar berikut ini.
54
Water cooling System di PLTA Lodoyo ini merukan salah satu sistem yang
sangat vital saat unit beroperasi karena sistem ini digunakan sebagai proteksi panas
yang berlebih dan sebagai pembuang kalor oli yang digunakan sebagai pelumas
Bearing dan penyerap panas dari Bearing tersebut, panas dari Bearing akan diserap
oleh oil lubricating kemudian akan masuk ke Sump Tank yang selanjutnya akan di
pompa ke Gravity Tank melalui Water cooling System, pada Water cooling System
ini terjadi perpindahan kalor dari oli yang kemudian akan diserap oleh air atau
dalam kata lain terjadi aliran kalor dari temperatur tinggi ke temperatur randah,
perpindahan kalor ini dapat diketahui berapa koefisien perpindahan kalor pada
sistem.
Dalam menghitung koefisien ada pun beberapa data yang dibutuhkan
diantaranya:
55
Bila dinding pembatas fluida tersebut adalah tabung, seperti digambarkan berikut
ini, maka koefisien perpindahan kalor menyeluruh dapat ditentukan dengan:
=
+ ( ) ( ) + ( ) (/ )
Atau
56
+( )( )+( )(/ )
dan, Ui . Ai = Uo . Ao
dengan
Data pada PLTA Lodoyo koefisien yang untuk Oli jenis T46 serta koefisien air
diantaranya:
Penyelesaian:
Luas pipa untuk aliran air pada alat penukar kalor:
As = .D. L= (0,3 m) . (3 m) = 9 m2
Rumus perpindahan kalor,
Q = U.As. F. TLMTD
Beda suhu rerata yang tepat (TLMTD) adalah:
( ) ( )
=
( )
(/)
( )
57
TLMTD =
(4430)(4029)
ln
(4430)
(4029)
TLMTD = 12.44oC
( )
(44 40)
=
=4
( )
(30 29)
( )
(30 29)
=
= 0,25
( )
(44 40)
Dari data R dan P dapat dicarai nilai F melalui grafik nilai F seperti berikut ini :
(/ ) + (/ )
1
(1/416) + (1/160)
58
U = 115.5 W/m2k
Perpindahan kalor pada water cooler system dapat dihitung sebagai berikut:
Q = U.As .F. TLMTD
Q = (115,5 W/m2k) . (9 m2). (0,5) . (12.44oC)
Q = 6465.69 W
Dari hasil perhitungan tersebut dapat, diketahui bahwa perpindahan kalor
pada Water cooling system di PLTA Lodoyo sekitar 6465.69 W. Data hasil
pengukuran ini dipengaruhi oleh temperatur oli dan temperatur air sehingga hasil
pengukuran ini dapat berubah bila temperatur diantranya berubah, misalkan saat
musim kemarau dan musim penghujan temperatur air akan berubah dipengaruhi
suhu lingkungan .
4.3 Skema Hidrolik Sistem Lubrikasi Dibuat Pada Festo Fluidsm H
Seperti yang sudah di jelaskan pada bab sebelumnya, lubricating system
digunakan untuk melumasi benda yang bergesekan. Sehingga, mengurangi panas
yang ditimbulkan dan gesekan yang terjadi.
Pada sistem pelumasan di PLTA Lodoyo menggunakan sistem pelumasan
gravitasi yang memanfaatkan gaya gravitasi sebagai faktor utama dalam
menjalankan sistem pelumasan. Sistem pelumasan ini melumasi bagian shaft
penguhubung turbin dengan generator sehingga mengurangi gesekan yang terjadi
dengan sliding Bearing.
Skema yang sudah kami buat mengenai sistem pelumasan gravitasi PLTA
dibuat menggunakan aplikasi Festo Fluidsm yang tipe H, berikut hasil
rancangannya
59
60
BAB V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan Kerja Praktik di PT. Pembangkit Jawa Bali Unit PLTA
Lodoyo penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. PT. Pembangkitan Jawa Bali merupakan perusahaan yang memproduksi listrik
dan dijual kepada pihak PT. PLN untuk kemudian di konsumsi masyatakat
umum.
2. PT. Pembangkitan Jawa Bali merupakan anak perusahaan dari PT. PLN Persero
yang menjalankan pembangkit bertenaga air dan uap.
3. PT. Pembangkitan Jawa Bali berkantor pusat di Surabaya dan membawahi 6 Unit
Pembangkitan yaitu, UP Gresik, UP Paiton, UP Muara Karang, UP Muara
Tawar, UP Cirata, dan UP Brantas dengan menghasilkan kapasistas total 6.511
MW.
4. Unit Pembangkitan Brantas merupakan unit pembangkitan dengan kapasitas
terkecil disbanding unit pembangkitan lainnya yaitu 274 MW, dimana PLTA
lodoyo memiliki kapasitas 4,5 MW.
5.2 Saran
Saran penulis setelah melakukan kegiatan Kerja Praktik ini adalah:
1. Pada saat melakukan kegiatan maintenance para pegawai seharusnya memakai
kelengkapan safety sesuai ketentuan yang sudah ada.
2. Kelengkapan arsip dan data berupa gambar maupun pemaparan seharusnya
tertata dengan bagus sehingga saat di butuhkan mudah dalam mencari.
3. Briefing disarankan diadakan rutin setiap pagi, sehingga daftar perkerjaan yang
akan dilakukan dapat diketahui dengan jelas oleh pegawai maupun mahasiswa
/ siswa yang sedang kerja praktik. Hal ini memungkinkan untuk melakukan
pekerjaan dengan effisien.
61
Daftar Pustaka
Sumitomo Corp, 1981, Generating Equipment for Lodoyo Power Station, Tokyo,
Meidensha Electric MFG. CO. LTD.
Toshiba, 1984, Operation and Maintenance Manual for Turbine and Auxiliaris
Lodoyo Power Station, Tokyo, Toshiba Corp
Lampiran
62
63
64