Anda di halaman 1dari 16

Tugas Geologi Fisik 3

Teori evolusi bumi, gaya-gaya endogen


& eksogen, dan gejala alam di bumi

NAMA: FIRSTIANTO MAIRIZAL


NIM : 1202045
SEKSI : 59107

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2013

TEORI EVOLUSI BUMI


Evolusi bumi dari waktu ke waktu

Planet bumi yang ada sekarang yang terdiri dari beberapa benua (eropa, asia, afrika, amerika,
dan Australia), dulunya ke lima benua tersebut bersatu dalam satu benua besar. Kira-kira 410
juta tahun yang lalu maha benua yang sangat besar di dunia yang dikenal dengan sebutan
Pangea (dalam bahasa Yunani= semua daratan). Selanjutnya terjadi perubahan besar seiring
dengan berjalannya waktu.
Perubahan pertama:

Kira-kira antara 400 dan 230 juta tahun yang lalu, mahabenua Pangea akhirnya terpecah
menjadi dua benua besar. Kedua benua baru tersebut disebut Gondwana dan Laurasia. Kedua
benua tersebut bergerak saling berlawanan. Gondwana mengapung kea rah selatan sedangkan
Laurasia mengapung ke arah utara. Australia, India, Antartika, Irian Jaya, dan bagian-bagian
Pulau Sulawesi merupakan bagian dari Gondwana.
Perubahan kedua:
Kira-kira 150 juta tahun yang lalu benua besar Gondwana mulai pecah. Pertama-tama Afrika
dan Amerika Selatan terpisah dengan India, Antartika dan Australia. Kira-kira 100 juta tahun
yang lalu, India terpisah dengan Antartika, dan Selandia Baru terpisah dengan Australia,
sedangkan Australia tetap tersambung dengan Antartika. Kemudian, kira-kira 55 juta tahun
yang lalu Australia terpisah dan mulai mengapung ke arah utara. Pemisahan itu disebabkan
adanya keretakan yang terus melebar di antara kedua benua tersebut.

Perubahan selanjutnya:
Australia kemudian menjadi benua tersendiri yang terpisah. Burung-burung dan hewan
mamalia mulai berkembang di Australia, yang berlainan dengan burung dan hewan di bagian
lain di dunia. Hal ini disebabkan terpisahnya Australia. Terus bergeraknya Benua Australia
ke utara membawanya ke daerah garis lintang yang beriklim lebih hangat. Iklim Benua
Australia menjadi lebih hangat dan lebih lembab, serta banyak hutan tropis bermunculan di
seluruh Australia. Waktu terus berlalu dan Benua Australia memasuki daerah garis lintang
yang bergurun-gurun, sehingga iklim Australia menjadi lebih kering. Tumbuh-tumbuhannya
berubah, dan sebagian besar hutan tropis menghilang, dan yang tersisa hanyalah hutan-hutan
pohon eukaliptus (eucalypt) dan padang rumput yang dapat bertahan hidup di musim-musim
kering.
Seperti proses kedua di gambar atas, Amerika Selatan dan Afrika serta India merupakan
daratan bersatu, di proses ke tiga Amerika Selatan terpisah dengan Afrika ke sebelah bareat,
India bergerak naik ke atas, Amerika Selatan dan Afrka serta India merupakan daratan
bersatu, di proses ke tiga Amerika Selatan terpisah dengan Afrika ke sebelah barat, India
bergerak ke atas dan selanjutnya bersatu dengan daratan Asia.
Itulah proses evolusi planet bumi dan sampai sekarang menurut ahli kebumian bahwa
pergerakan dan perubahan masih terus terjadi.
Sejarah Bumi dan Kehidupannya
Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau
perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi.
Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya
lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar,
dan kerak bumi
Masa Arkeozoikum (4,5 2,5 milyar tahun lalu)
Arkeozoikum artinya Masa Kehidupan Purba Masa Arkeozoikum (Arkean)
merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi
protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut
kraton/perisai benua. Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini

juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul
kehidupanprimitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil
tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kirakira 3.500.000.000 tahun.
Masa Proterozoikum (2,5 milyar 290 juta tahun lalu)
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal. Masa Proterozoikum merupakan awal
terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari
organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Menjelang
akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur,
cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai
sebagai fosil sejati pertama.
Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa PraKambrium.
Jaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)

Kambrium berasal dari kata Cambria nama latin untuk daerah Wales di Inggris,
dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari. Banyak hewan invertebrata mulai
muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman
ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum dijumpai
dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata,
Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit). Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya
pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan
Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benuabenua kecil yang terpisah.
Jaman Ordovisium (500 440 juta tahun lalu)
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang
belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali
seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili
Laut) dan Bryozona. Koral dan Alaga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan
Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan
Brakiopoda mulai menyebar. Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian
peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera
yang berada di antaranya.

Jaman Silurian (440 410 juta tahun lalu)

Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan darat
mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan
Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul
pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai pelindung. Selama zaman
Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai
Amerika Utara.
Jaman Devonian (410-360 juta tahun lalu)

Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan


tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan.
Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan
beranjak menuju daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk
pertama kalinya.
Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan
Tanah Hijau (Green Land).
Jaman Karbon (360 290 juta tahun lalu)
Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga
raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya. Pohon pertama muncul, jamur Klab,
tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara. Pada zaman
ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea,
mengalami perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara,
iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan sekarang
tersimpan sebagai batubara.
Jaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)
Perm adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo
primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan
kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan es
menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan

menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai terbentuk di
bagian utara bumi.
Jaman Trias (250-210 juta tahun lalu)
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum.
Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman
ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai
berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang
hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan
Konifer menyebar. Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di
bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.
Jaman Jurassic (210-140 juta tahun lalu)

Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat
jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan
danPterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa.
Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang.
Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu
ini.
Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika
Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia. Jaman ini merupakan jaman yang
paling menarik anak-anak setelah difilmkannya Jurrasic Park.
Jaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia
berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus,
Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga
mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim sedang mulai muncul. India
terlepas jauh dari Afrika menuju Asia. Jaman ini adalah jaman akhir dari kehidupan biantangbinatang raksasa.
Zaman Tersier (65 1,7 juta tahun lalu)
Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata
dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut
sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang.
Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi
tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput. Pada zaman Tersier
Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan
perubahan cuaca secara global

Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu sekarang)


Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen. Kala Plistosen mulai
sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti
oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang. Pada Kala Plistosen paling sedikit
terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika
utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan
Cherpatia dan Pegunungan Himalaya Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial,
dimana iklim bumi lebih hangat. Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut
Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai
peradaban baru muncul pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen
sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang.

GAYA ENDOGEN DAN GAYA EKSOGEN, SERTA GEJALA


ALAM DI BUMI
Tenaga Endogen dan Eksogen Dalam Pembentukan Muka Bumi

Bentuk-bentuk permukaan bumi terbentuk lewat proses pembentukan dan perombakan


permukaan bumi yang berlangsung cukup lama. Perubahan permukaan bumi terjadi oleh
tenaga geologi yang terdiri dari tenaga endogen dan tenaga eksogen.
I. Tenaga Endogen

Tengaga Endogen juga bisa disebut juga tenaga tektonik. Tenaga endogen adalah tenaga
yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan pada kulit bumi. Tenaga
endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu

daerah dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah
menjadi gunung, bukit atau pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan
adanya lembah atau jurang. Tenaga Endogen terdiri dari proses diatropisme dan proses
vulkanisme. Tenaga Endogen sering menekan di sekitar lapisan-lapisan batuan pembentuk
kulit bumi (litosfer). Secara geologis, tenaga endogen meliputi tektonisme,vulkanisme,seisme
(gempa). Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara
horizontal maupun vertical,
1. Proses Diastropisme
Proses Diastropisme adalah proses strutual yang mengakibatkan terjadinya lipatan dan
patahan tanpa dipengaruhi magma tapi tenaga dari dalam bumi.
2. Proses lipatan

Jika tenaga endogen yang menekan litosfer arahnya mendatar dan bertumpukan yang
mengakibatkan permukaan bum melipat menybabkan terbentuknya puncak dan
lembah.Bentuk permukaan bumi dari hasil proses ini ada dua, yaitu :
puncak lipatan (antiklin) dan lembah lipatan (sinklin)
3. Proses Patahan

Proses datropisme juga dapat menyababkan truktur lapisan-lapian batuan retak-retak dan
patah. Lapiasan batuan yang mengalami proses patahan ada yang mengalami pemerosotan
yang membentuk lemdh patahan dan ada yang terangkat membentuk puck patahan. Lembah
patahan disebut slenk atau graben sedangkan puncak patahan dinamakan horst.
4. Vulkanisme

Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan litosfera yang bergerak ke lapisan
yang lebih atas atau keluar ke permukaan bumi. Hasil dari proses vulkanisme, berupa gunung
dan berupa bentuk fenomena alam pasca vulkanik atau fenomena setelah terjadi letusan.
Tenaga tektonik dapat mengakibatkan gejala vulaknisme. Gejala vulkanisme berhubungan
dengan aktivtas keluarnya magma di gunungapi. Proses keluarnya magma ke permukaan
bumi disebut erupsi gunungapi. Proses vulkanisme terjadi karena adanya magma yang keluar
dari zona tumbukan antarlampang. Beberapa gunugapi ditemukan berada di tengah lempeng
yang disebsbkan oleh tersumbatnya panas di kerak bumi gejala ini disebut titik panas
(hotspot).Para ilmuan menduga aliaran magma mendesak keluar membakar kerak bumi dan
melutus di permukaan.
Istilah-Istilah vulkanisme :
1. Vulkanologi : ilmu kebumian yang memplajari gunungapi
2. Magma : bahan silikat cair pijar yang terdiri atas bahan padat,cair,dan gas yang terdapat di
lapisan litosfer bumi. Suhu normal magma bersikar 900 C-1200 C.
3. Erupsi : proses keluarnya magma dari lapisan litosfer sampai ke permukan bumi. Erupsi
sebuah gunungapi dapdt berupa lelehan (efusif) melalui retakan pada lapisan-lapisan batu.
Dan ledakan sumburan (ekaplosif) melalui kepundan atau corong gunung api.
4. Intrusi magma : proses penerobosan magma melalui retakan-retakan lapisan batuan, tetapi
tidak sampai ke permukaan bumi. Apabila intrusi magma membeku maka akan terbentuk
batuan intrusiva.
5. Lava : magama yang keluar sampai ke permukaan bumi.
6. Lahar : lava yang telah bercampur dengan bahan-bahan di permukaan bumu.
7. Eflata / bahan piroklastik : bahan-bahan yang lepas dari gunungapi ketika terjadi letusan
eksplosif.
8. Kawah : lubang pada tubuh gunungapi sebagai tempat keluarnya magma. Kawah yang
cukup besar disebut kaldera. Bila kaldera terisi air yang cukup banyak mak akan terbentuk
danau kawah atau danau vulkanik. Kawah dan kaldera yang di Indonesia, antara lain Kawah
Takubanperahu (Jawa Barat), Kawah Gunung Tengger (Jawa Tengah).

Bentuk-Bentuk Gunungapi

Berdasarkan bentuk letusanya, gunung api dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yang
berbeda yaitu :
1. Gunungapi Prisai : Gunungapi perisai berbentuk seperti perisai (shields) terbentuk oleh
letusan yang sangat cair (efusief), yaitu berupa lelehan lava yang sangat luas dan landai. Ciri
gunungapi perisai adalah lerengnya sangat landai bahkan hampir datar, Contohnya, Gunung
Mauna Loa dan Gunung Mauna Kea di Hawai.
2. Gunungapi Maar :Gunungapi maar terbentuk dari letusan berupa ledakan (eksplosif)
yang dahsyat yang terjadi sekali, dengan mengeluarkan bahan-bahan berupa eflata. Gunung
maar biasanya punya dapur magma yang dangkal dan magma yang terdiri dari bahan-bahan
padat dan gas yang padat. Contoh gunung maar adalah : Gunung Lamongan (Jawa Timur),
Gunung Pinakate (Meksiko), Gunung Monte Muovo (Italia),

gambar gunung berapi maar


3. Gunung api Starto : Gunung api starto terbentuk akibat letusan yang berulang-ulang dan
berseling-seling antara bahan padat dan lelahan lava. Sebagian besar gunung di Indonesia
adalah gunung starto seperti :Gunung Semeru, Gunung Merapi, Gunung Agung, Gunung
Kerinci,
Gejala Vulkanisme
Gejala Vulakanik ada dua yaitu :

Pravulkanik

Pravulkanik adalah tanda-tanda atau gejala di suatu daerah akan terjadi letusan gunungapi.
Tanda-tanda akan terjadinya letusan gunungapi adalah :
1. Kenaikan suhu udara di sekitar gunungapi drastis (dari suhu rendah tiba-tiba naik jadi
panas)
2. Banyak tumbuhan kering dan hewan turun dari gunung.
3. Meningkatnya bau belerang yang menyengat
Pascavulkanik (postvulcanic)
1. Pascavulkanik adalah gejala dimana gunung api menampakan aktifitas atau sedang dalam
fase istirahat. Gejalanya antara lain :
2. Ditemukannya mata air panas, yang bisa dijadikan obat kulit, seperti mata air di Banten
(Jawa Tangah) dan di Ciatar (Jawa Barat)
3. Ditemukannya gas gunung api berupa :
4. Uap air (fumarola)
5. Gas belerang (sulfatar)
6. Gas karbondioksida (mofet)
7. adanya semburan air panas (geyser) yang keluar darirekahan batuan seperti di Cisolok
Sukabumi (Jawa Barat)

Gempa bumi
Gempa bumi adalah sentakan yang terjadi pada lapisan litosfera yang bersumber dari lapisan
litosfera bagian dalam. Alat untuk mencatat kekuatan gempa disebut seismoraf. Gempa bumi
berdasarkan factor penyebabnya dibedakan menjadi 4 yaitu:
1. gempa tektonik, yaitu gempa yang mengiringi gerakan tektonik (retakan dan
patahan) secara mendadak.
2. Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi
3. Gempa buatan, yaitu gempa yang terjadi akibat ulah manusia. Contoh gempa
akibat peledakan bom.

Pergerakan tenaga endogen mempunyai dampak terhadap kehidupan, baik positif maupun
negative
1. Dampak positif
a. kawasan tangkapan air hujan (catchment area)
kawasan ini memberikan arti penting bagi ketersediaan sumber air di wilayah
bagian bawah. Contoh kawasan Bogor dan Puncak Cianjur merupakan catchment
area bagia sumber air di Jakarta.
b. Sumber bahan tambang dan sumber daya mineral.
c. pusat tenaga listrik
d. tempat habitat berbagai jenis flora dan fauna.
e. tempat pariwisata dan laboratorium alam
2. Dampak negatif
a. Letusan gunung berapi merupakan bencana bagi masyarakat karena dapat
menghancurkan dan mebakar hutan yang ada dilereng gunug berapi.

b. Gempa bumi merupakan bencana alam yang dahsyat. Bencana ini dapat
menghancurkan bangunan, bahkan lebih parah lagi apabila diikuti oleh tsunami.

II. Tenaga Eksogen


Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah
merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing
yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk
permukaan bumi.
Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:
Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.
Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan
sebagainya.
Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.
Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan mengalami penggerusan oleh tenaga
eksogen yaitu dengan jalan pelapukan, pengikisan dan pengangkutan, serta sedimentasi.
Misalnya di permukaan laut muncul bukit hasil aktivitas tektonisme atau vulkanisme. Mulamula bukit dihancurkannya melalui tenaga pelapukan, kemudian puing-puing yang telah
hancur diangkut oleh tenaga air, angin, gletser atau dengan hanya grafitasi bumi. Hasil
pengangkutan itu kemudian diendapkan, ditimbun di bagian lain yang akhirnya membentuk
timbunan atau hamparan bantuan hancur dari yang kasar sampai yang halus.
Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap saat air laut menerjang
pantai yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan
yang dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi dangkal. Di
daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari semakin kecil
akibat tiupan angina
1. Pelapukan.
Pelapukan merupakan tenaga perombak (pengkikisan) oleh media penghancur. Proses
pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media
penghancuran, berupa:
Sinar matahari
Air
Gletser
Reaksi kimiawi
Kegiatan makhluk

hidup (organisme)
Peroses pelapukan terbagi jadi tiga, yaitu :
o Pelapukan Mekanik
Pelapukan mekanik (fisik) adalah proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan batu jadi
bongkahan yang lebih kecil,tetapi tidak mengubah unsur kimianya. Proses ini disebabkan
oleh sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celha batu
o Pelapukan Kimiawi
Pelapukan adalah penghcuran dan pengkikisan batuan dengan mengubah susunan kimiaai
batu yang terlapukkan. Jenis pelapukan kimiawi terdiridari dua macam, yaitu proses oksidasi
dan proses hidrolisis.
o Pelapukan Organik

Pelapukan organik dihasilkan oleh aktifitas makhluk hidup, seperti pelapukan oleh akar
tanaman (lumut dan paku-pakuan) dan aktivitas haewn (cacing tanah dan serangga).
2. Erosi

gambar erosi oleh angin

erosi oleh air

erosi oleh air

gua dalam tanah akibat erosi

Erosi seperti pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan). Tapi yang membedakan erosi
dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak, seperti air
sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis tenaga perombaknya
yaitu :Erosi air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang laut (abarasi / erosi marin ), Erosi
gletser (glasial)
Tahapan dalam Erosi Air
Proses pengkikisan oleh air yang mengalir terjadi dalam empat tingkatan yang berbeda sesuai
dengan kerusakan tanah atau batuan yang terkena erosi, sebbagai berikut.
1. Erosi percik, yaitu proses pengkikisan oleh percikan air hujan yang jatuh ke bumi.
2. Erosi lembar, yaitu proses pengkikisan lapisan tanah paling atas sehingga kesuburannya
berkurang. Pengkikisan lembar ditandai oleh : 1. coklat,warna air yang terkikis menjadi lebih
pucat, kesuburan tanah berkurang
3. Erosi alur, adalah lanjutan dari erosi lembar. Ciri khas erosi alur adalah adanya alur-alur
pada tanah sebsgai tempat mengalirnya air
4. Erosi parit, adalah terbentuknya parit-parit atau lembah akibat pengkikisan aliran air. Bila
erosi parit terus berlanjut, maka luas lahan kritis dapat meluas, dan pada tingkat ini tanah
sudah rusak.
Bentuk Permukaan Bumi Akibat Erosi
Pengkikisan oleh air dapat mengakibatkan :
1. tebing sungai semakin dalam
2. lembah semakin curam
3. pembentukan gua
4. memperbesar badan sungai
Erosi angin biasanya terjadi di gurun. Bentuk permukaan bumi yang terbentuk antara lain :
1. Batu jamur
2. Ngarai
Abrasi biasanya terjadi di pantai, membentuk :
1. Dinding pantai yang curam
2. relung ( lekukan pada dinding tebing)
3. gua pantai
4. batu layar
Beberapa gejala alam di bumi yang sering terjadi adalah:
1. Gempa bumi

2. Letusan gunung api

3. Tanah longsor

http://ceritageologist.blogspot.com/2012/03/sejarah-pembentukan-bumi.html
http://e-won-absun.blogspot.com/2011/06/evolusi-planet-bumi-dari-waktu-ke-waktu.html
http://jagoips.wordpress.com/2012/12/19/dampak-tenaga-endogen/

Anda mungkin juga menyukai