A. Pendahuluan
Global navigation satelite system (GNSS) adalah sistem radio navigasi
dan penentuan posisi dengan menggunakan sistem satelit. Pada masyarakat
umum, GNSS disebut juga GPS. Letak perbedaannya terdapat pada jenis
satelit. Pada GNSS, data yang diterima terintegrasi dengan berbagai satelit,
seperti GPS (satelit milik Amerika Serikat), GLONASS (satelit milik Rusia),
Galileo, Beiou, dan lain-lain. Jadi, bisa disimpulkan bahwa GPS adalah bagian
dari GNSS. Saat ini, GNSS sudah banyak digunakan di seluruh dunia dalam
berbagai bidang yang memerlukan informasi tentang posisi, kecepatan,
maupun waktu. Oleh karena tingkat efektivitas dan efisiensinya yang tinggi,
GNSS adalah sistem navigasi dan penentuan posisi yang paling populer saat
ini. Pada proses survei, GNSS digunakan untuk menentukan posisi dari
sekumpulan titik yang umumnya membentuk suatu jaringan.
Di bidang Teknik Sipil, pengaplikasian GNSS lebih dekat dengan Ilmu
Ukur Tanah (Surveying) yang membutuhkan data berupa jarak, sudut, arah,
dan beda tinggi. Dengan bantuan sistem satelit, pengukuran akan lebih mudah
dilakukan karena menyangkut efisiensi maupun daya jangkau alat yang lebih
baik daripada alat yang digunakan dalam pengukuran konvensional
(theodolite, alat sifat datar, dll). Walaupun masih memiliki kendala dengan
akurasi (apabila dibanding dengan alat pada pengukuran konvensional),
namun dewasa ini penggunaan GNSS sudah sangat populer di kalangan sipil,
geodesi, dan geomatik.
B. Karakteristik GNSS
1. Segmen
Global navigation satelite system (GNSS) dapat memberikan
informasi tentang posisi, kecepatan dan waktu secara akurat yang dibagi
dalam 3 (tiga) segmen GNSS yaitu : segmen satelit, segmen pengguna
(receiver), dan segmen kontrol.
a. Segmen Satelit
Satelit memancarkan sinyal dan data ke permukaan bumi yang
diterima oleh receiver GNSS dalam penentuan posisi yang terlebih
dahulu sudah dihubungkan ke suatu posisi tertentu. dengan
diketahuinya posisi satelit GNSS di ruang angkasa dan diukurnya jarak
antara satelit dan receiver, maka dapat ditentukan koordinat receiver
dimaksud.
b. Segmen control
Segmen kontrol satelit terletak di 4 (empat) lokasi yang menyebar
diseluruh dunia dengan master kontrolnya berada di Colorado Spring,
USA. Segmen kontrol bertugas memelihara satelit GNSS termasuk
kesehatannya yaitu apakah berfungsi secara baik atau tidak. Selain itu
juga segmen control ini menjaga agar posisi posisi satelit tidak keluar
dari posisi yang telah ditentukan sebelumnya, menjaga agar semua
komponen yang ada di satelit bekerja sebagaimana mestinya dan
menentukan serta menjaga waktu sistem GNSS.
c. Segmen pengguna
Segmen pengguna adalah juru ukur yang memakai receiver GNSS
dalam berbagai keperluan seperti perhubungan, pemetaan, pendaftaran
tanah, pertambangan, dll. Kegiatan utama dari segmen pengguna ini
adalah : menerima (mengkoleksi) sinyal/data GNSS dengan cara
mengokupasi suatu titik yang akan ditentukan posisinya, mengolah
data yang dikoleksi untuk menentukan possi absolute (satu receiver)
dan posisi relative (differensial/dua alat receiver), dan mendapatkan
koreksi-koreksi
receiver
GNSS
yang
dapat
pengguna
diberikan
(rover)
secara real
melalui
sistem
Titik 0 (nol) dalam sisitem koordinat bisa berada di titik pusat massa bumi
(geosentrik), maupun di salah satu titik di permukaan bumi (toposentrik).
Posisi 3D pada suatu titik di permukaan bumi umumnya dinyatakan dalam
suatu sisitem koordinat geosentrik. Geosentrik terbagi atas 2 (dua) macam
yaitu:
a. Koordinat kartesian (x,y,z)
b. Koordinat geodetik (,,h)
Pada sistem koordinat toposentrik, dinyatakan dalam (N, E, U).
Posisi yang diberikan GNSS adalah posisi 3 (tiga) dimensi (x,y,z) yang
dinyatakan dalam bentuk datum WGS (World Geodetic System) 1984 (lihat di
google). Titik yang akan ditentukan posisinya bisa berupa diam (Static
Positioning) atau bergerak (Kinematic Positioning).
Penentuan
Posisi
yang
berlaku
secara
umum
dengan
dibagi
operansionalisasinya,
menjadi
keperluan
Survei
dan
Navigasi.
Pada
prinsip
penentuan
posisi
dasar
dengan
GNSS
No
Tidak
diperlukan
keterlihatan
antartitik
2
(>10Km)
c. Trimble Juno 5B
Trimble Juno 5B adalah GNSS mapping yang berfungsi sebagai rover.
Pengukuran dengan alat bisa digunakan dengan atau tanpa koreksi base
station. Ketelitian alat bisa mencapai < 10 cm data realtime dengan
koreksi base station.
Adapun kelebihan dari alat adalah sebagai berikut:
a. Familiar, Mudah digunakan, dan bertipe smartphone.
b. Teknologi layar sentuh (touch screen)
c. 5 MP dilengkapi dengan sistem autofocus
d. Terintegrasi dengan sistem komunikasi (GSM).
e. Dapat digunakan di semua kondisi
d. Trimble Juno 3B
Trimble Juno 3B adalah GNSS yang berfungsi sebagai rover.
Penggunaan alat tidak terlalu menekankan pada akurasi dan hanya
penggunaan yang lebih mudah.
Adapun kelebihan dari alat adalah sebagai berikut:
1) Teknologi layar sentuh (touch screen)
2) 3.75G data selular
3) 5 MP dilengkapi dengan sistem autofocus
4) Daya baterai yang lama.
2. Keterangan Alat
a. Bentuk dan Tampilan Juno 3B - 3D
Keterangan :
GPS Receiver & Ear Piece
Softkeys
Reset Button
: Tombol Reset
Start
: Tombol Menu
Camera Button
: Tombol Kamera
Microphone
: Lensa Kamera
Speaker
: Speaker
Power Connector
: Konektor Power
Stylus
: Pena stylus
b. Bagian-bagian Layar
Keterangan
Home screen
Start Button
Start Screen
Lock Device
Title Bar
Tile bar
Status
Battery Full
Tersisa kurang lebih 61 75 %
Tersisa kurang lebih 47 61 %
Tersisa kurang lebih 33 47 %
Battery Lemah
Receiver Power Terhubung dengan external source.
(Docking Station /Pogo Cable)
Deskripsi
Speaker aktif
Speaker nonaktif
15) Klik Data Logging, pilih New Session. Pada Session Name, Isikan
nama data yang akan di log sesuai dengan nama data yang
dimasukkan ke Receiver.
16) Klik Enable
17) Pada Duration, pilih tipe dan lama waktu pengukuran. Misalnya
Continous 60 menit. (Manual, always, continous, daily).
18) Berikan tanda centang pada Smooth pseudorange dan Smooth
phase.
19) Klik Ok, maka data akan di log sesuai dengan format yang telah
kita tetapkan.
Jarak
dan
gambaran
secara
visual
dalam
worksheet
d. Pada Select file to upload, pilih file yang akan di kirim/dikonversi via
website (file yang di download pada gambar 3).
e. Pada Provide email address, masukkan alamat e-mail anda tempat
dimana file akan dikirim oleh pihak converter.
(mis. n_generation_1994@yahoo.com)
f. Masukkan security code sesuai dengan gambar yang diberikan. Jangan
lupa, klik tanda centang pada isian persetujuan/accept
g. Klik Process. Tampilannya adalah sebagai berikut
Keterangan :
File Type
Keterangan :
Logging Interval
Repeat
: pengulangan
Log Now
9) Untuk mengetahui panjang garis dan luas area, bisa kita lihat saat
Update Features, klik Collect, pilih Update Feature
Keterangan:
Select
Zoom In
Zoom Out
Pan
Digitize
Measure
c. Trimble Juno 5B
Lakukan langkah yang sama pada pengukuran dengan alat Trimble
GeoExplorer 6000.
d. Trimble Juno 3B
Lakukan langkah yang sama pada pengukuran dengan alat Trimble
GeoExplorer 6000.
3. Metode differensial
a. GNSS Rover
Pada pelaksanaan dengan menggunakan metode differensial, akan
diikutsertakan CORS. Pada metode ini, rover akan berhubungan
langsung dengan media korektor CORS melalui metode RTK NTRIP
Real Time Kinematik Networked Transport of RTCM via Internet
Protocol). Langkah yang dilakukan adalah
1) Buka software TerraSync
2) Pilih setup, realtime settings.
3) Pilih external source
32
e. Setelah itu , isikan titik waypoints yang akan kita navigasi, setelah itu
klik Done
33
g. Setelah itu, klik Options Set Nav Target, maka titik akan
berubah menjadi tanda bendera
34
2. Geometri Pengamatan
a. Lokasi titik
1) Ruang pandang ke langit yang bebas ke segala arah di atas elevasi,
15 (angel mask). Dalam hal ini, besarnya angel mask menentukan
jumlah satelit yang diamati. Semakin besar angel mask, semakin
sedikit jumlah satelit yang akan diamati. Sebaliknya apabila angel
mask yang digunakan kecil, memang akan memperbanyak jumlah
satelit yang akan diamati. Akan tetapi, hal tersebut berpotensi
terkontaminasi oleh efek multipath yang menyebabkan obstruksi
sinyal pada lokasi yang bersangkutan. Besar angel mask yang ideal
berkisar antara 10-15.
2) Jauh dari objek reflektif yang mudah memantulkan sinyal GNSS
(efek multipath). Multipath adalah suatu kejadian atau fenomena
dimana sinyal satelit tiba di antena GNSS melalui dua atau lebih
lintasan yang berbeda. Contoh objek yang dapat menyebabkan
multipath adalah gedung, jalan raya, dan kendaraan.
3) Jauh dari benda atau objek yang bersifat elektris yang berpengaruh
terhadap penerimaan sinyal GNSS (interferensi elektris). Misalnya
Stasiun pemancar gelombang, kabel listrik bertegangan tinggi.
35
b. Jumlah titik
Titik-titik kerangka GNSS harusnya terdiri dari titik yang telah
diketahui koordinatnya dan titik yang akan ditentukan koordinatnya.
Titik ikat harus diketahui koordinatnya dalam datum WGS 1984.
c. Jumlah satelit
1) Dalam survei dengan GNSS, pada prinsipnya semakin banyak
jumlah satelit yang diamati akan semakin baik.
2) Dalam pengamatan, pilih lokasi titik GNSS yang memiliki ruang
pandang seluas mungkin dan jangan menggunakan angel mask
yang terlalu besar (optimumnya 10-15).
d. Lokasi dan Distribusi Satelit.
Disamping jumlah satelit, lokasi dan distribusi satelit juga
mempengaruhi kekuatan geometri. Distribusi satelit dikatakan baik
apabila satelit yang terlihat pada skyplot terdistribusi secara merata
minimal pada 3 kuadaran yang berbeda.
36
37
banyak data yang diterima dan semakin baik pula pengukuran. Namun,
lama pengamatan bisa saja dilakukan atau disesuaikan dengan
kebutuhan pengukuran.
d. Pengikatan terhadap titik tetap (Base Station).
Pengikatan terhadap titik tetap dilakukan sebagai media koreksi
data oleh base station untuk menghasilkan data realtime yang lebih
baik. Dalam hal ini dikenal sebuah sistem titik kontrol yang bersifat
aktif dan secara kontinyu memberikan koreksi data yang dapat diakses
secara realtime yang disebut dengan CORS (Continously Operating
Reference Station).
38