MIOMA UTERI
A. DEFINISI
Mioma uteri adalah suatu neoplasma jinak dari lapisan
miometrium
atau
padat
kenyal
dan
otot
rahim
serta
yang
berbatas
bersifat
tergas
konsistensi
dan
mempunyai
hasil
penelitian
Meyer
dan
Lipschultz,
yang
miometrium
pertumbuhan
itu
dan
lambat
miometrium
laun
membesar
terdesak
karena
menyusun
semacam
dalam
korpus
uteri
maka
korpus
ini
tampak
uterus,
uterus
mioma
dapat
menonjol
ke
depan
pemberian
tumor
darah
membesar,
pada
sehingga
mioma
terjadi:
uteri
yang
menimbulkan
rasa
nyeri dan mual. Selain itu masalah dapat timbul lagi jika
yang
banyak
bisa
mengakibatkan
pada
pemeriksaan
seseorang
ditemukan
ginekolog
karena
secara
tumor
ini
tempat
sarang
mioma
ini
berada
serviks,
endometrium
yang
lebih
luas
dari
pada
biasanya
Pengaruh
ovarium
sarang
sehingga
mioma
diantara
terjadi
hiperplasia
serabut
miometrium,
sering
gejala
terjadi.
yang
Rasa
khas
nyeri
pada
dapat
mioma
timbul
nekrosis
jaringan
setempat
dan
peradangan.
dismenore
karena
penyempitan
kanalis
Penekanan
retensio
urine
pada
dan
uretra
daoat
menyebabkan
ureter
dapat
menyebabkan
pada
4. Abortus spontan
5. Infertilitas
E. CLINICAL NURSING PATHWAY
MIOMA UTERI
Mioma Intramural
Mioma Submukosusm
Gejala/Tanda
Perdarahan
PeSuplai darah
Gg Perfusi Jar
Gg Hematologi
Pembesaran Uterus
Kurang Pengetahuan
pe imun tubuh
Cemas
Gg Sirkulasi
Nekrosis
Penekanan Syaraf
Radang
Resiko Infeksi
Nyeri
Penekanan
Kandung kencing
Uretra
PoliUri
Ureter
Retensio Uri
rectum
Hidronefrosis Obstipasi/Tenesmus
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Anamnesa tentang riwayat penyakit
2. Pemeriksaan Darah Lengkap
Hemoglobin
: turun
Lekosit
: turun/meningkat
Eritrosit
: turun.
Albumin
: turun
perut
bagian
bawah
dengan
konsistensi
padat,
benjolan
menyatu
bimanual
didapatkan
kehamilan,
untuk
memastikan
diagnosa
akan
USG,
untuk
menentukan
jenis,
lokasi
dan
7. Biopsi
endometrium,
untuk
mendeteksi
ada
tidaknya
keganasan.
G. PENATALAKSANAAN MEDIK
1. Pada mioma kecil dan tidak menimbulkan keluhan tidak
diberikan
untuk
terapi,
menilai
hanya
diobservasi
pembesaranya
mioma
tiap
akan
3-6
lisut
bulan
setelah
menopause
2. Pemberian GnRH agonis selama 6 minggu
3. Miomektomi dengan atau tanpa histerektomi bila besar
uterus melebihi seperti kehamilan 12-14 minggu
4. Radioterapi Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak
berfungsi lagi sehingga penderita mengalami menopause,
hal
ini
umum
dilakukan
bila
terdapat
kontraindikasi
kalanya
tangkai
pada
mioma
uteri
subserosum
akan
mengalami
gangguan
sirkulasi
akut
dengan
dapat
bari
melalui
vagina,
situasi
dengan
kanalis
dalam
akibat
hal
servikalis
ini
nekrosis
dan
kemungkinan
dan
infeksi
sekunder.
I. PENGKAJIAN
Pengkajian
adalah
langkah
awal
dalam
melakukan
asuhan
analisa
data
dan
perumusan
diagnose
keperawatan
(data-data)
dikumpulkan
pada
Abdominal
dari
klien
Hysterektomy
klien.
sesudah
and
Data
yang
pembedahan
Bilateral
dapat
Total
Salphingo
menyesuaikan
diri
terutama
terhadap
rasa
manipulasi
nyeri
jaringan
karena
terjadi
organ.Rasa
torehant
nyeri
tarikan,
setelah
bedah
biasanya
berlangsung
24-48
jam.
Adapun
yang
perlu
psikologi
klien
dan
hidup
keluarga
untuk
reproduksi
terhadap
emosional
klien
memulai
perubahan
yang
merupakan
komponen
dan
sangat
diperlukan
terjadi.
kewanitaan,
Organ
wanita
Beberapa
hubungan
seksualitas
wanita
merasa
terhalangi
cemas
atau
bahwa
hilangnya
secret.
terdapat
Suara
paru
yang
kasar
secret
pada
saluran
merupakan
nafas
Usaha
pertanyaan
melakukan
dimulai
dari
observasi
dan
perintah.
siuman
pembedahan
sampai
penurunan
gejala syok.
7. Status Urinari
Retensi
urine
Variasi
ginekologi,
ngantuk
tingkat
paling
kesadaran
harus
di
kesadaran
merupakan
terjadi
setelah
umum
klien
tingkat
yang
hidrasinya
baik
pada 24-74
pada
penekanan
intestinal.
Ambulatori
dan
1.
2.
Gangguan
/trauma
rasa
jaringan
nyaman
dan
(nyeri
refleks
b.
spasme
nekrosis
otot
sekunder
akibat tumor
3.
gangguan
pola
eliminasi
uri
b.d
penekana
tumor
5.
6.
K. RENCANA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan aliran darah
sekunder akibat tumor
Tujuan:
Tidak
terjadi
gangguan
perfusi
jaringan
: Hb : 11 13 gr %.
batas
normal,
capillary
refill
Normal,
Memantau
kondis
klien
dan
untuk
menetukan
tindakan selanjutnya
2. Observasi perdarahan yang ada
R/ Menetukan jumlah darah yang hilang sehingga
dapat dilakukan tindakan selanjutnya
3. Beri Oksigen sesuai kebutuhan bila muncul tandatanda syok hipovolemik
R/
Mencegah
hipoksia
kaibat
kehilangan
banyak
darah
4. Kolaborasi
pemberian
cairan
intravena
tau
yang hilang
memgevaluasi
tindakan
keperawatan
yang
dilakukan
2. Nyeri
b.
nekrosis/trauma
jaringan
dan
spasme
otot
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
berkurang
- intensitas nyeri berkurang
- Ekspresi muka ,tubuh releks
Rencana Intervensi :
1. Kaji lokasi, intensitas, kualitas dan kwantitas nyeri
R/ Memetukan lokasi dan sumber nyeri untuk menemtukan
tindakan selanjutnya
2. Bicarakan alasan mengapa individu mengalami nyeri
R/ memberi pengetahuan klien tentang fisiologis nyeri
3. Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi
R/
Relaksasi
dan
distraksi
mengurangi
nyeri
dengan
pengobatannya
Tujuan: Setelah diberi tindakan keperawatan selama 24 jam
cemas pasien berkurang /hilang
Kriteria: -
mengidentifikasi
tanda
dan
gejala
- Pasien
mengidentifikasikan
sumber
koping
yang digunakan
- Mengutarakan
dan
mengerti
cara
mengurangi
kecemasan
Intervensi :
1. Beri
kesempatan
pada
klien
dan
keluarga
untuk
Kontak
sering
akan
menimbulkan
rasa
percaya
pada perawat
2. Dorong diskusi terbuka tentang mioma, pengalaman
orang lain, pengobatan dan penyembuhannya.
R/
dengan
tentang
berbicara
makna
secara
hidup
akan
terbuka
memberi
pada
klien
dorongan
dan
harapan klien
3. Tunjukkan adanya harapan
R/ Klien harus tetap punya harapan dan motivasi
untuk tetap melakukan pengobatan.
4. kaji sumber coping yang tersedia
R/ Mengidentifikasi coping positif klien
5. Ajarkan
klien
untuk
menggunakan
coping
yang
salah
satu
cara
Care
Plans
and
positif
R/
Coping
positif
merupakan
mengurangi kecemasan
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito,
Lynda
Juall.
1995.
Nursing
Dr
Soetomo.
(1994).
Laboratorium. Surabaya.
Pedoman
Diagnosis
dan
terapi.