Jurnal Belajar Telaah Dan Pengembangan Kurikulum Ipa
Jurnal Belajar Telaah Dan Pengembangan Kurikulum Ipa
Nama
: LM. Syawaluddin
Stambuk
: A1C212009
Sks
: 3 sks
: Strata I (S1)
Dosen Pembina
: Pertama (I)
Hari/Tanggal
: 3 Maret 2015
Topik
Materi
Penyajian Topik
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
c. Refleksi Diri
1. Analisis kritis suatu topik
Perbedaan Esensial KTSP dan Kurikulum 2013, perbedaan pokok antara KTSP
atau kurikulum tingkat satuan pendidikan (Kurikulum 2006) yang selama ini diterapkan
dengan Kurikulum 2013 yang akan dijalankan secara terbatas mulau Juli 2013 yaitu
berkaitan dengan perencanaan pembelajaran. Dalam KTSP, kegiatan pengembangan
silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013
kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk
mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang
bersangkutan.
Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pemerintah pusat, namun guru tetap
dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalam silabus,
terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena itu, kajian silabus
tampak menjadi penting, baik dilakukan secara mandiri maupun kelompok sehingga
diharapkan para guru dapat memperoleh perspektif yang lebih tajam, utuh dan
komprehensif dalam memahami seluruh isi silabus yang telah disiapkan tersebut.
Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih merupakan
kewenangan guru yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha mengembangkan dari Buku
Babon (termasuk silabus) yang telah disiapkan pemerintah. Perbedaan esensial dari KTSP
dan kurikulum 2013 itu sendiri adalah sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5
6
7
KTSP
Mata pelajaran
tertentu mendukung
kompetensi tertentu.
Mata pelajaran
dirancang berdiri
sendiri dan memiliki
kompetensi dasar
sendiri
Bahasa Indonesia
sejajar dengan mapel
lain
Tiap mata pelajaran
diajarkan dengan
pendekatan berbeda
Tiap jenis konten
pembelajaran
diajarkan terpisah
Kurikulum 2013
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (Sikap,
Keteampilan, Pengetahuan).
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan
memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi
inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan
keterampilan berbahasa)
8
9
10
11
sendiri
Bahasa
Indonesia
sebagai pengetahuan
Untuk SMA ada
penjurusan
sejak
kelas XI
SMA dan SMK tanpa
kesamaan kompetensi
Penjurusan di SMK
sangat detil
Struktur Kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan. Dalam Kurikulum (KTSP), materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum. Misal, untuk kurikulum
SMP dan MTs, terdiri dari 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri yang
harus diberikan kepada peserta didik. Pada Kurikulum 2013, perubahan mendasar
dibanding kurikulum sekarang, yaitu antara lain:
1. Untuk SD, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangi
menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran: IPA menjadi materi
pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll. IPS menjadi materi
pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll.Muatan lokal menjadi materi
pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan. Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran.
2. Untuk SD, menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses
pembelajaran dan penilaian.
3. Untuk SMP, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat
dikurangai menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran: TIK menjadi
sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri. Muatan lokal
menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya. Mata pelajaran Pengembangan
Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran.
4. Untuk SMP, menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan
pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian.
2. Pelajaran yang dapat dipetik
Manfaat yang dapat diperoleh melalui proses pembelajaran hari ini adalah dapat
meningkatnya pemahaman mahasiswa khususnya saya pribadi sebagai penulis terhadap
materi analisis vegetasi. Selain itu materi ini dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa
dalam membuat tugas akhir atau penelitiannya.
Jurnal Telaah & Pengembangan Kurikulum IPA/LM.Syawaluddin (A1C212009)