Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah

: Telaah dan Pengembangan kurikulum IPA

Nama

: LM. Syawaluddin

Stambuk

: A1C212009

Sks

: 3 sks

Disajikan pada jenjang

: Strata I (S1)

Dosen Pembina

: Dr. Safilu, M.Si.

Jurnal kegiatan belajar mahasiswa dalam perkuliahan Ekologi Tumbuhan


disusun menurut urutan materi
Pertemuan

: Pertama (I)

Hari/Tanggal

: 3 Maret 2015

Topik

: Elemen Perubahan Kurikulum 2013

Materi

: Elemen Perubahan Kurikulum 2013

Penyajian Topik

a. Kegiatan yang dilakukan


Kegiatan yang kami lakukan adalah melangsungkan proses pembelajaran, dimana
dosen memaparkan materi di depan kelas menggunakan LCD viewer. Selain itu, kita
melakukan diskusi langsung mengenai hal-hal yang terkait dengan topik. Sebagai penutup
dosen memberikan tugas mingguan dalam membuat jurnal belajar dan tugas terstruktur.
Namun mengingat waktu perkuliahan yang cukup singkat maka penulis berinisiatif
melaksanakan kegiatan mandiri berupa pencarian literatur atau materi-materi yang terkait
dengan topik guna menunjang penyusunan jurnal belajar serta peningkatan ilmu
pengetahuan penulis dalam memahami dan menerapkan ilmu telaah dan pengembangan
kurikulum IPA dimasa kuliah maupun ketika penulis telah menjadi seorang tenaga
pendidik.
b. Hasil Diskusi
1. Pertanyaan peserta diskusi
2. Tanggapan penyaji
3. Tanggapan dosen

: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada

c. Refleksi Diri
1. Analisis kritis suatu topik

Jurnal Telaah & Pengembangan Kurikulum IPA/LM.Syawaluddin (A1C212009)

Penerapan Kurikulum 2013 membawa konsekuensi perubahan. Pergeseran utama


menyangkut lima komponen standar, yaitu: standar kompetensi lulusan, proses, isi,
penilaian. Perubahan dalam keempat standar selanjutnya akan berdampak pada perubahan
berbagai komponen manajemen. Deskripsi secara umum pergeseran dari kurikulum 2006
terurai di bawah ini.
a. Perbedaan Esensial
Perbedaan esensial pembelajaran kurikulum 2013 dengan kurikulum 2006 adalah
pendekatan tematik terpadu di SD, tematik terpadu pada IPA dan IPS di SMP dan
pendekatan mata pelajaran, serta peminatan di SMA dan SMK.
b. Pegeseran pada SKL (Standar Kompetensi Lulusan)
Kurikulum 2013 meningkatkan dan menyeimbangkan soft skills dan hard skills
yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Di samping itu,
kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi mata pelajaran
dikembangkan dari kompetensi. Berberapa pergeseran dapat dilhat pula pada tiap jenjang
seperti di bawah ini :
1) Karakteristik SD
Holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya).
Jumlah matapelajaran dari 10 menjadi 6.
Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
2) Karakteristik SMP
TIK menjadi media semua matapelajaran.
Pengembangan diri terintegrasi pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler.
Jumlah matapelajaran dari 12 menjadi 10.
Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
3) SMA
Perubahan sistem: ada matapelajaran wajib dan ada matapelajaran pilihan.
Terjadi pengurangan matapelajaran yang harus diikuti siswa.
Jumlah jam bertambah 1 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
4) SMK
Penambahan jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan (6 program keahlian,
40 bidang keahlian, 121 kompetensi keahlian).
Pengurangan adaptif dan normatif, penambahan produktif
produktif disesuaikan dengan trend perkembangan.
c. Standar Proses Pembelajaran
Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi

dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan,

Menyimpulkan, dan Mencipta. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di
lingkungan sekolah dan masyarakat. Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Sikap
tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan.
SD : Tematik terpadu.
SMP: IPA dan IPS masing-masing diajarkan secara terpadu.

1.
2.

Jurnal Telaah & Pengembangan Kurikulum IPA/LM.Syawaluddin (A1C212009)

SMA: Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya.
SMK: Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industry.
d. Penilaian Hasil Belajar, Komponen perubahan pada penilaian hasil belajar:
1. Penilaian berbasis kompetensi.
2. Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
3.
4.

berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi


sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
3. Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal).
4. Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL.
5. Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian.
2. Pelajaran yang dapat dipetik
Manfaat yang dapat diperoleh melalui proses pembelajaran hari ini adalah dapat
meningkatnya pemahaman mahasiswa khususnya saya pribadi sebagai penulis terhadap
materi analisis vegetasi. Selain itu materi ini dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa
dalam membuat tugas akhir atau penelitiannya.
3. Hal-hal yang masih perlu dikaji
Beberapa hal yang masih perlu dikaji berdasarkan penjelasan materi
diperkuliahan maupun tugas mandiri yang dilakukan oleh penulis dalam mencari
materi-materi terkait dengan topik diantaranya cara-cara pengukuran faktor-faktor
lingkungan serta sintesis
4. Hal-hal yang perlu dikaji lebih lanjut
Beberapa hal yang masih perlu dikaji lebih lanjut adalah tanggap bencana alam.
5. Hal penting dari proses pembelajaran yang diamati dan dialami selama
perkuliahan berlangsung
Banyak hal yang diperoleh dalam perkuliahan hari ini diantaranya
bertambahnya pengetahuan mengenai analisis vegetasi baik secara kualitatis maupun
kuantitatif.

Jurnal Telaah & Pengembangan Kurikulum IPA/LM.Syawaluddin (A1C212009)

Anda mungkin juga menyukai