Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pembimbing:
dr. Jonny, SpPD-KGH, Mkes, MM
Disusun Oleh :
Niken Faradila Kartika Utami
1410221038
LEMBAR PENGESAHAN
Telah dipresentasikan dan disetujui referat dengan judul:
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
referat dengan judul Nutrisi Parenteral Intradialitik yang merupakan salah
satu syarat dalam mengikuti ujian kepaniteraan klinik Pendidikan Profesi Dokter
di Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto.
Dalam menyelesaikan tugas ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada dr. Jonny, SpPD-KGH, Mkes, MM selaku pembimbing,
teman teman serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan referat
ini,
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan referat ini banyak terdapat
kekurangan dan juga masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis mengharap
kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Semoga referat ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan semua pihak
yang berkepentingan bagi pengembangan ilmu kedokteran. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Protein Energi Malnutrisi (PEM) pada Pasien Gagal Ginjal ................ 2
II.2 Nutrisi Parenteral Intradialitik............................................................... 7
II.2.1 Pengertian Nutrisi Parenteral......................................................... 7
II.2.2 Tujuan dan Manfaat Nutrisi Parenteral pada Pasien
dengan Gagal Ginjal...................................................................... 8
II.2.3 Indikasi Nutrisi Parenteral............................................................. 9
II.2.4 Kontraindikasi Pemberian IDPN................................................... 11
II.2.5 Komposisi Nutrisi Parenteral untuk Pasien dengan Gagal Ginjal. 11
II.2.6 Cara Pemberian Nutrisi Parenteral Intradialitik............................ 15
II.2.7 Kriteria Penghentian Pemberian Nutrisi Parenteral....................... 15
Daftar Pustaka.............................................................................................. 18
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
gizi
untuk
pasien
gagal
ginjal
akut
harus
data
tersebut,
rekomendasi
untuk
Parenteral
pada
pasien
Intradialytik
dianjurkan
hemodialisis.
Ada
untuk
beberapa
pengelolaan
faktor
yang
2-3
L karnitin, dll
Kehilangan darah
terutama
selama
hemodialisis.
Jika
memungkinkan,
suplementasi gizi pasien gagal ginjal diberikan secara oral, tetapi jika
tidak, dapat diberikan suplemen gizi parenteral. 1
10
sendiri
merupakan
keadaan
katabolik
yang
tidak
hanya
disebabkan oleh kehilangan nutrisi seperti asam amino tetapi juga oleh
aktivasi katabolisme protein yang berlangsung selama beberapa jam
setelah dialisis berakhir. Penelitian menunjukkan bahwa keadaan
katabolik dari hemodialisis bisa dikonversi ke keadaan anabolik melalui
pemberian nutrisi intradialitik.4
Nutrisi Parenteral Intradialitik adalah pemberian nutrisi melalui
saluran vena saat pasien menjalani hemodialisis. Nutrisi parenteral
Intradialytik memiliki keuntungan dalam mengatasi keterbatasan asupan
oral; dapat diberikan selama prosedur dialisis sehingga memastikan
kepatuhan
serta
pemeliharaan
keseimbangan
cairan,
dan
dapat
pasien
hemodialisis
yang
menderita
PEM.
Pasien
yang
buruk
dari
SGA-B
(malturisi
gizi
sedang)
dalam
rangka
11
lebih
tinggi
dan
menjadi
pertimbangan
dalam
membatasi
pemanfaatannya 1
IDPN mungkin diperlukan pada kelompok pasien gagal ginjal dengan
keadaan seperti berikut :4
- Pasien dengan gagal ginjal akut atau kronis dengan penyakit akut
tambahan tetapi tanpa terapi pengganti ginjal.
- Pasien dengan gagal ginjal akut atau kronis dengan penyakit akut
tambahan terapi dengan pengganti ginjal berupa hemodialisis
(HD), peritoneal dialisis (PD), atau terapi pengganti ginjal
berkelanjutan (Continuous Renal Replecement Therapy/CRRT).
- Pasien terapi HD dengan nutrisi parenteral intradialitik.
II.2.2 Tujuan dan Manfaat Nutrisi Parenteral pada Pasien dengan Gagal
Ginjal
Tujuan utama pemberian nutrisi parenteral pada gagal ginjal akut
yaitu memastikan tersedianya energi, protein dan mikronutrien dengan
jumlah yang optimal, untuk pencegahan PEM, pemeliharaan status gizi,
menghindari kerusakan metabolik lebih lanjut, dukungan fungsi kekebalan,
dan penurunan angka kematian. Selain itu, pemberian nutrisi parenteral
pada pasien dengan gagal ginjal juga bertujuan untuk mengurangi
keadaan hiperkatabolik, dan pencegahan atau membatasi malnutrisi
dengan fungsi lainnya, seperti imunologi, penyembuhan luka, potensi
antioksidatif, serta infeksi. Tujuan jangka panjang pemberian terapi nutrisi
12
yaitu menunda progresifitas gagal ginjal kronik dengan diet rendah protein
dan fosfat.4-6
Tujuan nutrisi parenteral pada pasien gagal ginjal kronik adalah:
13
mencapai status gizi yang memadai melalui asupan diet normal atau
enteral. Nutrisi parenteral juga pilihan untuk gagal ginjal kronik konservatif
serta pasien dengan adanya komplikasi gastrointestinal yang parah. 6
Pasien harus memenuhi tiga kriteria berikut :
-
skor
atau
yang
14
15
Lemak
Lemak merupakan sumber kalori pekat yang menyediakan asam
lemak esensial. Lemak yang paling umum digunakan adalah emulsi lipid
20% yang mengandung 2 kkal/mL. Sebanyak 250 ml dari 20% lipid setara
dengan 50 gram lemak.3
Setiap gram lemak mengandung 10 kkal. Emulsi lipid mengandung
Vitamin K dan phospholipid telur. Dalam prakteknya, hingga 250 ml dari
20% lipid diinfuskan selama 3,5 sampai 4,0 jam.3
Lipolisis terjadi akibat pemasukan trigliserida yang berkurang pada
pasien gagal ginjal. Pasien dengan gagal ginjal harus menerima emulsi
lipid dengan dosis trigliserida hingga 1 g/kg. Emulsi lipid dapat digunakan
sebagai nutrisi parenteral tetapi dosis tidak boleh melebihi ~ 1 g/kg berat
badan/hari. Pemantauan berkala trigliserida plasma juga harus dilakukan.
Asupan
20
hingga
40
lemak/dialisis
untuk
mencegah
hipertrigliseridemia.4
Karbohidrat
Keuntungan menggunakan glukosa parenteral pengganti pada
pasien dengan gagal ginjal tidak ditampilkan, tetapi penggunaannya
mungkin dikaitkan dengan adanya kerugian yang signifikan. Glukosa
pengganti yang sebagian dimetabolisme di ginjal dan peningkatan
konsumsi oksigen ginjal. Normoglikemia harus dipertahankan pada pasien
dengan gagal ginjal bila menggunakan nutrisi parenteral. Insulin sering
diperlukan untuk mempertahankan normoglikemia. Pada pasien sering
menunjukkan resistensi insulin, karena waktu infus pendek dan intoleransi
16
Lkarnitin
Pemberian L-karnitine sebanyak 500 mg/hari dibenarkan pada pasien
malnutrisi dan pada pasien dengan terapi pengganti ginjal. Apakah Lkarnitine harus dianggap sebagai substrat penting pada pasien dengan
gagal ginjal belum pernah diklarifikasi. 4
Vitamin
Vitamin yang larut dalam lemak
Pasien dengan gagal ginjal mengalami disfungsi aktivasi vitamin D. Maka
dari itu, vitamin D3 atau analognya harus diberikan. Kebutuhan vitamin E
meningkat pada pasien dengan gagal ginjal kronik yang stabil. Vitamin E
dan vitamin A ditemukan rendah pada pasien dengan gagal ginjal akut,
yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan.4
Vitamin yang larut dalam air
17
Unsur Elemen
Pasien pada terapi pengganti ginjal dan pasien dengan malnutrisi
tanpa terapi pengganti ginjal harus menerima asupan harian yang
direkomendasikan. Asupan Selenium harus > 200 mg/hari pada pasien
terapi pengganti ginjal.4
Elektrolit
Kalium dan pembatasan fosfat umumnya direkomendasikan pada pasien
dengan gagal ginjal . Namun demikian, sangat berbeda untuk pasien akut.
Hipokalemia atau hipofosfatemia dapat terjadi dalam perjalanan penyakit
awal. Penurunan cepat kalium atau kadar fosfat juga dapat terjadi pada
pasien dengan gagal ginjal setelah mulai nutrisi parenteral
18
19
20
DAFTAR PUSTAKA
21
22