Anda di halaman 1dari 14

Perawatan Peralatan

A. Memeriksa kinerja piranti sesuai fungsi manual


Memiliki sebuah jaringan bukanlah suatu hal yang murah. Banyak
komponen-komponen jaringan yang harus dibeli dengan biaya yang cukup besar.
Semakin luas jaringan, semakin banyak komponen jaringan dan semakin besar
biaya yang dibutuhkan.
Bagi sebuah perusahaan, koneksi Internet menjadi sebuah bagian yang
penting dalam bisnis. Terputusnya koneksi Internet dapat mengakibatkan
kerugian, sebagai berikut:
1. Terhambatnya proses pelaksanaan bisnis suatu perusahaan
2. Tertundanya beberapa pekerjaan yang dapat mengakibatkan kerugian
materi
Dari penjelasan di atas, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa jaringan
adalah suatu asset yang berharga. Oleh karena itu, diperlukan suatu perawatan
dan pemeliharaan jaringan. Tujuannya adalah agar komponen-komponen
jaringan tidak cepat rusak, dan dapat bertahan cukup lama. Selain itu perawatan
dan pemeliharaan juga dilakukan agar jaringan dapat terus digunakan
sebagaimana mestinya. Menentukan Strategi Perawatan Seperti yang telah
dijelaskan di atas, perawatan jaringan perlu dilakukan. Mengaudit suatu
peralatan jaringan perlu dilakukan jika informasi tentang itu belum tersedia.
Peralatan jaringan yang diaudit meliputi Ethernet Card, Hub, Switch, Router, dan
peralatan jaringan lainnya.
Suatu strategi-strategi perawatan untuk menjaga kontinuitas operasi IT
dan fungsi bisnis diidentifikasi berdasarkan faktor, faktor tersebut antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Anggaran
2. Kebutuhan bisnis
3. Persyaratan SLA
Untuk
itu
dalam
menguji
suatu
strategi
perawatan
perlu
mempertimbangkan beberapa faktor di atas. Jadwal perawatan komponen
jaringan juga harus dilakukan dan di pertimbangkan berdasarkan faktor-faktor di
atas.
Dalam strategi perawatan jaringan, suatu dokumentasi arsitektur dan
konfigurasi sistem jaringan juga perlu ditinjau kembali. Tujuan dilakukan
pemberian informasi ini adalah untuk menyediakan suatu informasi terbaru
sehingga dapat dilakukan suatu penanganan yang mudah jika terjadi suatu
kerusakan atau kesalahan dalam jaringan.
SLA
SLA atau yang dikenal dengan perjanjian tingkat layanan adalah perjanjian
formal antara Service Provider dengan pelanggan untuk menetapkan suatu level
pelayanan (QoS) tertentu. SLA disiapkan untuk mencocokkan pengguna dengan
persyaratan bisnis.
SLA perlu dipersiapkan untuk sesuai dengan parameter yang berlaku.
Beberapa parameter yang dapat mempengaruhi SLA untuk layanan voice adalah
sebagai berikut :
1. Paket loss
2. Delay
3. Jitter
4. Throughput
5. Help Desk

Help desk dan fungsi dukungan lain diatur menurut prosedur dan standar
yang disetujui dan sesuai dengan praktek terbaik yang ada di industri. Help Desk
adalah suatu sistem pendukung yang didesain untuk menuntun pelanggan
dengan jawaban teknis dan fungsional. Help Desk sangat membantu bagi
pelanggan yang ingin mengadukan suatu kerusakan pada jaringan.
Metode Identifikasi Masalah
Ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dalam
sistem jaringan, sebagai berikut:
a) Metode Penelusuran Kesalahan
Metode ini melakukan pelacakan hal-hal yang menyebabkan terjadinya
kesalahan pada sistem jaringan hingga dapat menemukan solusi yang tepat.
b) Metode Try and Error
Metode ini melakukan percobaan dan mencatat hasil yang dikeluarkan
untuk menemukan pemecahan dalam menangani masalah yang timbul. Berikut
ini adalah contoh-contoh kasus pada jaringan dan tindakan yang harus
dilakukan.
Kasus : Suatu server yang berfungsi untuk melakukan resolver dari nama
domain ke IP address pada jaringan sedang mati atau down
Tindakan : Merestart kembali daemon DNS untuk diaktifkan Kasus : Suatu
server pada jaringan sedang mati atau down sehingga para klien tidak
dapat mendapatkan IP dinamis dari server tersebut
Tindakan : Merestart kembali daemon DHCP untuk diaktifkan Kasus :
Suatu server yang berfungsi untuk mengelola halaman suatu situs pada
jaringan sedang mati atau down
Tindakan : Merestart kembali daemon APACHE untuk diaktifkan
Perawatan Perangkat Jaringan
Seperti yang telah dijelaskan di atas, ada dua buah perangkat dalam
jaringan: Perangkat Keras, dan Perangkat Lunak
1. Perawatan Perangkat Keras
Berikut ini adalah cara-cara dalam melakukan perawatan perangkat keras
jaringan agar jaringan dapat beroperasi dengan baik:
a) Membersihkan setiap perangkat keras jaringan dari debu yang menumpuk
b) Melakukan penyusunan kabel LAN secara teratur untuk mudah dalam
melakukan penelusuran kesalahan. Oleh karena itu kabel LAN biasanya
diberikan sebuah label.
c) Memastikan antena yang terhubung ke ISP tidak berubah posisi dari posisi
semula dan berada pada kondisi Line Of Sight.
Apabila terjadi kesalahan dalam pengkabelan, dapat digunakan alat yang
bernama LAN tester. Fungsi dari alat ini adalah untuk menguji redaman suatu
kabel LAN, maupun struktur kabel tersebut. Apabila diketahui bahwa kesalahan
disebabkan oleh rusaknya hub sehingga beberapa user terganggu aktifitasnya.
Komponen Switch dapat digunakan sementara untuk mengatasi hal tersebut.
Sedangkan apabila diketahui bahwa kesalahan disebabkan oleh rusaknya router
pinjaman dari ISP sehingga semua user yang tergabung dalam jaringan tersebut
terganggu aktifitasnya, maka PC Router dapat digunakan sementara untuk
meminimalkan gangguan tersebut.
Sementara itu untuk dapat menguji konektifitas dan kinerja access point
sehingga dapat memonitor sedang dalam kondisi apa AP tersebut, dapat
menggunakan sebuah software yang bernama netstumbler.

Akan tetapi ada keterbatasan dalam melakukan perawatan dan


pemeliharaan jaringan. Ada prosedur-prosedur perawatan yang tidak dapat
dilakukan oleh internal, contohnya antara lain sebagai berikut:
a) Penginstallan Antena AP yang dipinjamkan oleh pihak ISP yang terletak
pada kantor ISP tersebut
b) Penginstallan kabel serat optik yang akan digunakan sebagai media
penghubung dari ISP ke pelanggan
c) Sedangkan prosedur perawatan yang dapat dilakukan secara internal
contohnya antara lain adalah sebagai berikut:
d) Pembersihan komponen jaringan dari debu dan kotoran lainnya
e) Pembuatan dan penjagaan firewall untuk kepentingan perusahaan
2. Perawatan Perangkat Lunak
Berikut ini adalah cara-cara dalam melakukan perawatan perangkat lunak
jaringan agar jaringan dapat beroperasi dengan baik:
a) Tidak melakukan perangkat lunak yang memakan memori besar pada
komputer yang berfungsi untuk memonitoring kondisi jaringan. Perangkat
lunak yang memakan memori besar antara lain adalah game.
b) Selalu memperbaharui kompatibilitas perangkat lunak dengan perangkat
keras
Rekomendasi pencegahan atau deteksi dini dari masalah-masalah yang
sama pada peralatan dan perangkat lunak di buat. Hal ini bertujuan agar
penyelesaian untuk masalahmasalah yang sama dapat dilakukan dengan cepat.
Dokumentasi Perawatan
Dokumentasi hasil perawatan perangkat keras dan lunak dibuat untuk
melengkapi persyaratan standar proyek. Seiring dengan perkembangan
teknologi, dokumentasi yang dibuat secara digital memiliki kelebihan
dibandingkan dokumentasi secara manual. Contoh dari format digital adalah
dengan membuat dokumen berformat .txt, .doc, atau .pdf.
Tujuan dari digitalisasi tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
a) Untuk melancarkan pengembangan yang sistematis tentang cara
mengumpulkan, menyimpan, dan mengorganisasi informasi dan
pengetahuan dalam format digital Untuk mengembangkan pengiriman
informasi yang hemat dan efisien di semua sektor
b) Untuk mendorong upaya kerjasama yang sangat mempengaruhi investasi
pada sumber-sumber penelitian dan jaringan komunikasi
Laporan kesalahan dalam bentuk digital tersebut sebaiknya juga dicetak
dan ditempatkan pada dekat komponen jaringan sehingga dapat meminimalisasi
waktu
yang
terbuang
akibat
kecelakaan
atau
kerusakan
pada
jaringan.Membersihkan dan menyimpan log kerja peralatan
Saat Ini Komputer sudah menjadi kebutuhan Primer dimasyarakat,
penggunaan komputer saat ini sudah sangat diperlukan apalagi dengan adanya
teknologi internet yang memungkinkan untuk menjelajah informasi di dunia
secara cepat. Dalam penggunaan computer jenis PC (Personal Computer). PC
merupakan kumpulan beberapa komponen yang saling terhubung didalamnya
sehingga menjadi satu kesatuan yang dapat berfungsi dalam berbagai hal .
adapun computer PC memerlukan Perawatan seperti halnya dengan barangbarang elektronik lainnya. Perawatan ini dilakukan agar komponen dalam PC
tetap awet dan tahan lama. Dalam melakukan perawatan PC, harus memenuhi
bebrapa komponen didalammnya seperti memiliki perlengkapan perawatan, dan

perlengkapan untuk melakukan troubleshooting pada PC. Berikut adalah cara


melakukan perawatan PC dan aspek-aspek apa saja yang harus dipenuhi untuk
memulai melakukan Perawatan PC.
Perlengkapan Perawatan PC
Seperti Halnya Melakukan Perakitan PC, peralatan yang diperlukan sama
dengan yang dilakukan untuk melakukan Perawatan PC namun dalam melakukan
Perawatan terdapat hal-hal yang perlu ditambahkan. Berikut peralatan yang
diperlukan dalam melakukan Perawatan PC.
a) Obeng (+/-) => Obeng digunakan untuk membuka Komponen-komponen
dalam PC, dikarenakan komponen-komponen tersebut menggunakan Baut
agar dapat melekat dengan keras pada badan casing, obeng yang
digunakan berupa obeng (+) dan obeng (-)
b) Kaos Tangan Lateks => Kaos tangan lateks digunakan agar komponenkomponen yang dipegang menggunakan tangan tidak tersentuh langsung
dengan komponen karena adanya kaos tangan ini, kaos tangan ini juga
akan mempermudah dalam melakukan perawatan dikarenakan tidak ada
batasan dalam menyentuh komponen pada PC.
c) Grounding => Grounding atau pentanahan digunakan untuk menetralkan
listrik statis yang ada pada tangan, listrik statis ini dapat merusak
komponen pada PC sehingga jika dalam melakukan Perawatan, komponen
PC tetap awet dan tahan lama.
d) Tis Pengikat =>TIS pengikat merupakan perlengkapan yang digunakan
untuk merapikan kabel yang ada pada komponen PC, Tis ini juga akan
mempermudah untuk mengenal alur kabel dalam komponen PC.
e) Tissue kering => Tissu merupakan komponen yang sangat diperlukan
dalam melakukan Perawatan PC, tissue ini nantinya akan digunakan untuk
membersihkan komponen-komponen keras dalam PC
f) Blower => Blower ini digunakan untuk menghilangkan debu soft yang
susah dihilangkan dengan menggunakan Tissu, blower ini akan betul-betul
menghilangkan semua debu yang ada pada perangkat PC. jika tidak terdapt
Blower anda dapat menggunakan Kuas namun jika menggunakan kuas tidak
akan membersihkan bagian-bagian sulit pada komponen PC.
Perawatan Komponen PC
Sebelum anda melakukan Perawatan, anda pertama-tama anda harus
mengerti dan memahami secara langsung cara untuk melakukan perakitan PC
karena dalam melakukan Perawatan PC anda diharuskan untuk melepas semua
perangkat-perangkat yang ada dalam casing. Berikut komponen-komponen yang
harus menjalani proses perawatan dan cara melakukan perawatan pada
komponen tersebut.
1. HARDISK
Hardisk Merupakan Media Penyimpana dalam PC, dalam melakukan
Perawatan Pada Hardisk Anda tidak perlu membuka komponen yang ada dalam
hardisk tersebut karena didalam hardisk tersebut tidak terdapat udara sehingga
jika anda membuka komponen dalam hardisk maka hardisk yang anda gunakan
akan rusak karena adanya kontak langsung dengan udara. Yang perlu anda
bersihkan hanya pada bagian papan PCB hardisk dan menggosok bagian pin
hardisk dengan menggunakan Penghapus Pensil.
2. Mainboard/Motherboard
Mainboard/Motherboard
merupakan
tempat
tertancapnya
semua
komponen-komponen pada PC mainboard merupakan bagian utama pada PC,
dalam melakukan perawatan pada mainboard anda harus menghilangkan semua
debu yang ada pada mainboard dengan menggunakan Blower atau kuas, dengan

ini Mainboard akan bersih dan tidak ada debu yang dapat merusak komponen
pada Mainboard.
3. RAM
Ram Merupakan tempat penyimpana cache memory pada prosessor yang
merupakan alat untuk membantu kinerja prosessor, dalam melakukan Perawatan
pada RAM anda hanya perlu menggosok pin pada RAM dengan menggunakan
karet penghapus dan juga pada bagian slotnya dibersihkan dengan
menggunakan kuas.
4. heatsink dan Kipas heatsink
Dalam melakukan perawatan PC bagian Heatsink merupakan bagian
terpenting untuk dibersihkan, dimana terdapat banyak debu pada bagian dalam
heatsink, cara membersihkannya, anda bisa menggunakan blower atau kuas
untuk membersihkan bagian yang susah untuk dijangkau.
5. Prosessor
Pada Prosessor anda tidak perlu melepasnya dari socket untuk menjaga
keamanan dalam melakukan Perawatan, yang perlu untuk menerima perawatan
hanya pada bagian Pasta prosessor, gantilah dengan Pasta yang baru. (Jangan
Menggunakan Pasta gigi)
6. Casing
Casing merupakan tempat terpasangnya semua komponen pada PC, dalam
melakukan perawatan Gunakanlah Blower untuk membersihkan semua area
yang ada pada bagian dalam casing terutama tempat dudukan mainboard.
7. Keyboard
Keyboard Merupakan komponen yang digunakan untuk meng-input data
pada computer, yang perlu untuk dibersihkan yaitu pada bagian sela-sela pada
tombol keyboard, gunakanlah blower atau kuas untuk membersihkannya.
B. Melakukan back up
1. Perencanaan Back-up
Pengembangan sistem backup yang efektif adalah kegiatan yang sifatnya
berkelanjutan.Setiap perusahaan memiliki sistem yang berbeda-beda sesuai
kebutuhannya. Oleh karena itu, pengembangan sistem backup yang dibangun
hendaklah disesuaikan dengan dinamika yang ada pada perusahaan/instansi
tersebut. Berikut ini merupakan beberapa panduan yang dapat digunakan untuk
memulai perencanaan sistem backup menggunakan pola 5w1h (what, where,
who, when, why, dan how).
1. File-file apa saja yang perlu dibackup?
2. Dimanakah lokasi file-file tersebut?
3. Siapa yang akan menjalankan tugas backup?
4. Di mana, kapan, dan dalam kondisi apa backup harus dilakukan?
5. Seberapa sering file-file ini mengalami perubahan?
6. Berapa lama data backup ini harus dipertahankan sebelum dihapus?
7. Di mana media backup harus disimpan?
8. Ke mana data backup akan direstorasi (dikembalikan)?
2. STRATEGI BACKUP
Terdapat dua jenis strategi/skema backup yang ada saat ini, yakni skema full
backup dan incremental backup.
a. Backup Utuh (Full Backup)
Ini merupakan strategi backup yang paling simpel karena menyalin
semua file dari suatu sistem ke dalam tape atau media backup lainnya.
Dengan kata lain, full backup adalah salinan lengkap file-file yang dimiliki oleh

suatu sistem komputer atau sebuah disk, di dalamnya dapat juga termasuk
file-file yang berkaitan dengan sistem operasi selain file-file milik user.
Sebagaimana dijelaskan diatas, strategi backup ini akan memakan waktu lebih
lama dan berat karena jumlah data yang disalin banyak tergantung besar dan
banyaknya file-file yang ada di komputer.
b. Incremental Backup
Ini merupakan strategi backup yang paling sering dipilih. Dalam strategi
ini, sistem hanya menyalin file-file yang berubah sejak backup sebelumnya.
Incremental backup ini baik digunakan ketika skema full backup terlalu berat
karena file-filenya terlalu banyak dan juga hanya sebagian kecil saja datanya
yang berubah setiap harinya. Dalam hal ini melakukan backup hanya untuk
file-file yang kecil akan lebih cepat daripada harus melakukan full backup.
c. Verifikasi Data
Ini juga merupakan tahapan penting dalam pengembangan sistem
backup, dimana keaslian dan keutuhan data backup harus dapat dipertahankan
agar pada saat dikembalikan sistem dapat langsung berjalan kembali. Terdapat
dua proses dalam tahapan ini, yaitu:
Melakukan pembandingan file-file dalam backup dengan file-file aslinya
(sumber)
Meyakinkan keutuhan file dengan membaca setiap file backup yang
dihasilkan sehingga tidak ada file yang rusak/korup.
d. Penyimpanan Media Backup
Penyimpanan yang tepat tape-tape backup, disc-disc, disket-disket atau
media penyimpan lainnya sangatlah penting dan menjadi bagian dari strategi
perencanan backup. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus
dipertimbangkan dalam memutuskan ke mana dan bagimana kita akan
menyimpan media backup:
Ketahui di mana lokasi piranti-piranti berada
Menyiapkan ruang khusus menjadi hal yang vital bagi perusahaan/intansi
berskala besar dan profesional. Dengan mengetahui lokasi backup,
administrator akan dapat melakukan backup dan recovery secara cepat.
Buatlah rutinitas restorasi (pengembalian) semudah mungkin
Backup-backup selayaknya disimpan pada lokasi yang mudah dijangkau
sehingga dapat cepat diakses untuk melakukan restorasi. Demikian juga
dengan semua media penyimpanan tersebut harus diberi label dengan jelas
sehingga dapat memudahkan mengenali data-data yang bakup.
Berikan proteksi-tulis atas media-media backup
Protekni-tulis (write-protect) dapat melindungi media backup dari aksi-aksi
overwrite tak disengaja. Mekanisme proteksi-tulis ini berbeda-beda
tergantung jenis media penyimpan yang digunakan
Pertimbangkan faktor-faktor lingkungan
Faktor-faktor lingkungan yang perlu dipertimbangkan diantaranya adalah
kelembapan, suhu, sinar/cahaya, interferensi elektromagnetik, dan
guncangan.
Tangani media dengan benar
Beberapa media ada yang memiliki sejumlah tuntutan khusus dalam
perawatannya. Sebagai contoh, floppy disk dan disk-disk zip idealnya harus
diletakkan di atas dari mediamedia lainnya yang dipandang lebih kokoh.
Selain itu ada juga cartridge tape yang harus disimpan dalam posisi spool
vertikal (tegak lurus ke tanah). Selain itu dengan memperlakukan media
sebagaimana mestinya akan dapat memaksimalkan umur pemakaian media
tersebut. Berikut ini merupakan tabel masa hidup berbagai jenis media
penyimpan :

Jenis
Floopy disk
Super disk
Zip disk
CD-R
CD-RW
DVD-R
DVD-RW
DAT tape 4 mm DDS
DAT tape 8 mm DDS
Mammoth-2 (AME)
AIT tape
DLT
Super DLT
Magneto-optical (RW)
Hard disk

Masa hidup minimum


(dalam tahun)
2
23
35
5
5
5
5
34
24
34
34
10
10
15
5-7

Amankan media-media backup secara fisik


Di mana pun media-media ini ditempatkan, keamanan fisik dari media ini
juga tak kalah pentingnya. Media-media harus aman dari pencurian,
perusakan dan kerusakankerusakan lingkungan.
Masing-masing skema backup memiliki keunggulan tersendiri dan satu
sama lainnya mungkin hanya cocok untuk kondisi-kondisi tertentu.
Beberapa di antara skema dapat dikombinasikan satu sama lainnya untuk
dapat memberikan solusi backup yang optimal.

e. Program Backup
Terdapat banyak program backup yang disediakan di Linux saat ini,
diantaranya adalah tar dan dd.
TAR
tar (tape archive) merupakan program yang awalnya dikembangkan untuk
membackup data ke tape disk. Namun, dalam perkembangannya dapat
juga digunakan untuk membackup library dan file lainnya, serta saat ini
juga telah mendukung program kompresi seperti gzip dari GNU untuk
memperkecil ukuran file hasil. Format perintah tar untuk pembuatan file
backup sebagai berikut :
Atau
Atau
Format perintah pertama dapat digunakan untuk membuat file backup
dalam bentuk tar, yang kedua untuk melihat isi file-file apa saja yang
berhasil dibackup, sedangkan yang terakhir untuk mengekstrak file backup.
DD
dd mungkin termasuk perintah pengkopian data level dasar. Sering
digunakan untuk membuat salinan dari drive-drive fisik dalam pekerjaan
yang terkait dengan forensik komputer. Program ini memungkinkan
penyalinan asli dilakukan tanpa mengubah format datanya. Terdapat

beberapa opsi yang perlu diketahui dalam menggunakan program ini,


yakni:
Opsi
Penjelasan
if
File input yang akan disalin isinya
of
File yang akan dijadikan tujuan backup
bs
Jumlah byte yang akan dibaca dan dituliskan dalam satu
waktu
count
Jumlah blok file input yang akan dibaca. Satu blok sama
dengan sejumlah byte yang ditentukan oleh parameter
bs
Contoh :
Apabila dijalankan sebagai root, perintah diatas akan menghasilkan file
backup untuk MBR dari harddisk SATA utama pada komputer, yang
disimpan pada file mbr.backup.
Selain program berbasis CLI di Linux juga tersedia program backup dengan
basis GUI seperti Dejadup, Amanda, Bacula dan FullSync.
f.

backup dan restore melalui jaringan


Kalau sebelumnya backup yang dijelaskan hanya ke media penyimpanan
lokal kali ini akan ditunjukkan juga kemungkinan untuk melakukan backup
via jaringan. Bagi administrator jaringan kebutuhan jaringan kebutuhan
backup jenis ini mungkin sudah hal yang biasa dilakukan. Alasannya bisa
bermacam-macam, diantaranya:
Sistem yang ada saat ini tidak memiliki tape drive, karena tidak semua
sistem datang dengan fitur hardware yang komplit
Alasan tertentu yang membuat pilihan backup jaringan lebih praktis dan
cepat.
Kebijakan perusahaan/organisasi yang mengharuskan backup dilakukan
secara terpusat pada sebuah server sentral yang akan menampung
semua backup dari banyak workstation atau klien-klien jaringan.
Alasan lainnya yang mengharuskan backup dilakukan via jaringan.
Pada sistem Linux sangat dimungkinkan untuk menerapkan mekanisme
backup melalui jaringan, karena adanya sejumlah protokol pengiriman file
yang sudah didukung oleh Linux, seperti FTP, SMB, HTTP, dan SFTP (SSH).
Saat ini ada sejumlah aplikasi di Linux yang dapat digunakan untuk
melakukan backup melalui jaringan diantaranya adalah rsync, FullSync dan
WinSCP. Rsync merupakan aplikasi yang antarmukanya berbasis CLI.
Pembahasan kali ini akan difokuskan pada penggunaan aplikasi rsync.

g. backup melalui rsync


Secara bawaan aplikasi rsync belum terinstal pada sistem Debian, untuk
menginstalnya dapat menggunakan perintah berikut ini sebagai user root.
apt-get install rsync
Ada beberapa jenis backup yang dapat dilakukan oleh rsync, diantaranya
adalah:
Melalui duplikasi file.
Dengan jenis ini, file yang akan dibackup akan disalin ke lokasi yang
berbeda. Perintah untuk melakukan backup dengan model ini sebagai
berikut.

rsync -avz -e ssh /direktori/sumber/ usertujuan@alamattujuan:/lokasi/direktori/tujuan/


Perintah diatas merupakan format perintah rsync yang akan melakukan
backup data menggunakan protokol SSH ke alamat yang dituju. Apabila
direktori tujuan belum ada, maka rsync akan membuatnya. Agar dapat
berjalan, layanan SSH pada komputer tujuan perlu diaktifkan terlebih
dahulu. Materi tentang SSH dapat dilihat kembali pada materi tentang
Administrasi Jarak Jauh. Nanti pada saat dijalankan rsync akan meminta
password SSH untuk masuk ke komputer tujuan, sesuai dengan username
yang digunakan. Agar dapat menjalankan perintah ini tanpa adanya
permintaah password dapat melakukan langkah-langkah berikut.
Membuat kunci publik SSH
Jalankan perintah berikut ini untuk membuat kunci publik dan private SSH.
ssh-keygen Setelah menjalankan perintah ini tidak perlu memberikan
informasi apapun selain menekan Enter sehingga outputnya kira-kira
seperti berikut.

Mengirim salinan kunci ke komputer tujuan


Selanjutnya kunci yang dihasilkan pada server ini harus dikirim ke
komputer tujuan dengan menggunakan perintah berikut.
ssh-copy-id -i ~/.ssh/id_rsa.pub user-tujuan@alamat-tujuan
Contohnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Setelah berhasil mengirimkan kunci ke komputer tujuan, gunakan perintah


berikut untuk menguji apakah koneksi ke komputer tujuan dapat dilakukan
tanpa password. ssh
user-tujuan@alamat-tujuan
Gambar berikut menunjukkan bahwa koneksi SSH ke komputer tujuan
telah berhasil dilakukan tanpa password.

Pada contoh kasus diatas komputer tujuan yang digunakan adalah Linux
Ubuntu yang layanan SSH-nya telah diaktifkan terlebih dahulu. Contoh
perintah backupnya adalah.
rsync -avz -e ssh /home/kdsurya/ root@192.168.55.68:/root/kdsurya/
Di contoh diatas, sebagai lokasi sumbernya adalah /home/kdsurya dan
tujuannya adalah direktori /root/kdsurya.

Melalui sinkronisasi file


Sedikit berbeda dengan jenis sebelumnya, dengan cara ini file di kedua
lokasi akan selalu sama jumlah dan besarnya. Kalau pada jenis yang
pertama apabila terjadi penghapusan pada file sumber maka hal itu
tidak akan terjadi pada file tujuan. Dengan cara ini, apapun perubahan
yang terjadi pada file sumber juga akan terjadi pada file tujuan.

rsync -avz --delete -e ssh /lokasi/sumber/ usertujuan@alamattujuan:/lokasi/tujuan/


adanya tambahan parameter --delete diatas ini yang akan
menyebabkan file-file di sumber akan selalu sama dengan file-file di
lokasi tujuan. Agar dapat berjalan secara berkelanjutan, perlu ada
penjadwalan untuk backup ini.Penjadwalannya dapat dilakukan dengan
menggunakan perintah cron. Silahkan lihat kembali materi mengenai
penjadwalan tugas di kegiatan belajar sebelumnya.
Saat ini terdapat banyak sistem basisdata yang telah dikembangkan
dan hampir semuanya telah menyediakan dukungan backup dan
restore. Salah satunya yang didukung oleh sistem Debian adalah sistem
basisdata MySQL. Basisdata MySQL merupakan sistem basisdata client
server yang dapat mendukung pengolahan data relasional. Secara
umum basisdata dapat dikatakan sebagai kumpulan data. Lebih jauh
basisdata merupakan kumpulan data yang ditata dengan menggunakan
aturan dan struktur tertentu. Secara default basisdata tidak terinstal
pada Debian, untuk menginstalnya dapat menggunakan perintah
berikut ini.
apt-get install mysql-server
Paket MySQL ini berada pada DVD 1 dari Debian 6. Berikut ini
merupakan contoh hasil eksekusinya.

Pada saat instalasi MySQL akan ada data yang perlu diberikan, yakni
password untuk user root MySQL. Apabila instalasi berhasil, status dari
keaktifan layanan MySQL dapat dicek melalui perintah ini.
/etc/init.d/mysql status
Cara lain untuk menguji hasil intalasi MySQL adalah dengan mencoba
masuk ke sistem database MySQL melalui perintah berikut ini.
mysql u root p

Pada saat perintah ini dijalankan aplikasi akan meminta password root
MySQL untuk login ke sistem. Jika login berhasil akan muncul tampilan
seperti berikut ini.

Gunakan perintah exit untuk keluar dari sistem MySQL.


Perintah berikut dapat digunakan untuk mengaktifkan layanan MySQL
apabila dari pengujian diatas belum aktif.
/etc/init.d/mysql start
Proses backup basisdata di MySQL dapat dilakukan dengan menggunakan
perintah berikut ini.
mysqldump -u nama user -p --data bases nama database >
/lokasi/filebackup.sql
Keterangan:
a. Nama database adalah nama database MySQL yang akan dibackup.
b. /lokasi/filebackup.sql adalah file yang akan digunakan untuk
menyimpan isi file database.
Perintah diatas apabila berhasil akan memberikan hasil berupa file backup
dalam format SQL MySQL. Contoh penerapannya ditunjukkan pada
gambar berikut.

C. Melakukan pengembalian konfigurasi / restore hasil back up


Dari file yang dihasilkan oleh aplikasi mysqldump atau program lainnya
yang mampu menghasilkan file SQL akan dapat dikembalikan lagi ke sistem
database MySQL. Pengembalian ini dapat dilakukan dengan menggunakan
perintah berikut.
mysql u root p < /lokasi/file.sql
Perintah ini akan dapat berhasil dijalankan apabila pada MySQL saat ini
database yang dituju belum ada. Terdapat banyak variasi dalam backup dan
restore di MySQL. Hal ini dapat dipelajari lebih lanjut pada dokumentasi program
mysqldump dan mysql atau dapat mengunjungi situsnya di alamat mysql.org.
Contoh penerapan dari perintah diatas diberikan pada gambar berikut.

Pada contoh diatas ada beberapa perintah yang digunakan untuk


menunjukkan bahwa proses restore berhasil dilakukan. Tabel/daftar yang
ditampilkan diatas adalah kumpulan basisdata yang ada di MySQL. Database
yang dijadikan percobaan ini adalah database test.

Selain menggunakan cara diatas backup database MySQL juga dapat


dilakukan menggunakan teknik backup jaringan ataupun lokal. Ini dimungkinkan
karena semua database dan tabel serta konfigurasi MySQL disimpan dalam
bentuk file yang oleh sistem Debian ditempatkan di lokasi /var/lib/mysql/.
Tugas
1.
Sebutkan langkah-langkah untuk memeriksa piranti pada sebuah
komputer jaringan!
2.
Sebutkan langkah-langkah untuk melakukan perawatan komputer!
3.
Mengapa kita harus melakukan backup dan restore, jelaskan!
4.
Sebut dan jelaskan peralatan peralatan yang digunakan untuk
melakukan perawatan komputer, baik secara hardware maupun software!
5.
Sebutkan langkah-langkah untuk me restore data!

Anda mungkin juga menyukai