Anda di halaman 1dari 16

KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT

LEMBAGA PENGKAJIAN TEKNOLOGI

MAKALAH ENERGI ALTERNATIF


HYDROPOWER
BAB I
PENDAHULUAN
1.

Umum.
Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat,
karena pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik
(pada air mengalir). Tenaga air (Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari
air yang mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan
dalam wujud energi mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air
banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air atau turbin air yang
memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air di sungai. Sejak awal abad
18 kincir air banyak dimanfaatkan sebagai penggerak penggilingan gandum,
penggergajian kayu dan mesin tekstil. Memasuki abad 19 turbin air mulai
dikembangkan.
Aliran sungai dengan sejumlah anak sungainya dibendung dengan sebuah
Dam. Airnya ditampung dalam waduk yang kemudian dialirkan melaui Pintu
Pengambilan Air (Intake Gate) yang selanjutnya masuk ke dalam Terowongan
Tekan (Headrace Tunnel). Sebelum memasuki Pipa Pesat (Penstock), air harus
melewati Tangki Pendatar (Surge Tank) yang berfungsi untuk mengamankan pipa
pesat apabila terjadi tekanan kejut atau tekanan mendadak yang biasa disebut
sebagai pukulan air (water hammer) saat Katup Utama (Inlet Valve) ditutup
seketika. Setelah Katup Utama dibuka, aliran air memasuki Rumah Keong (Spiral
Case). Aliran air yang bergerak memutar Turbin dan dari turbin, air mengalir
keluar melalui Pipa Lepas (Draft Tube) dan selanjutnya dibuang ke Saluran
Pembuangan (Tail Race). Poros turbin yang berputar tersebut dikopel dengan
poros Generator sehingga menghasilkan energi listrik. Melalui Trafo Utama (Main
Transformer), energi listrik disalurkan melewati Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT) 70 kV ke konsumen melalui Gardu Induk.

2.

Maksud dan Tujuan.


a.

Maksud.

Melaksanakan praktek energi alternatif tentang energi

hydropower.
b.

Tujuan.

Siswa mampu mengidentifikasi nama-nama komponen serta

cara kerjanya. Sehingga mampu untuk melaksanakan pemeliharaan, perawatan


dan memperbaiki apabila terjadi kerusakan.
3.

Ruang Lingkup dan Tata Urut.


a.

Ruang lingkup.

Adapun ruang lingkup dalam pembahasan ini adalah

hanya pada kendaraan umum yang ada di TNI AD.


b.

4.

Tata urut.

Tata urut pembahasan ini adalah sebagai berikut :

1)

BAB

: Pendahuluan

2)

BAB

II

: Kajian Pustaka

3)

BAB

III

: Jenis Jenis PLTA

4)

BAB IV

: Penutup

5)

BAB

: Kesimpulan dan Saran

Referensi.
1. [1] Fanchi. John R., Energy Technology and Directions for the Future.
Elsevier Academic Press, 2004.
2. [2] Freris. Leon, Infield. David, Renewable Energy in Power Systems. John
Wiley & Sons, Ltd, 2008.
3. [3] Boyle. Godfrey, Renewable Energy, Power for a Sustainable Future.
Oxford University Press, 1996.
4. [4] Masters. Gilbert M., Renewable and Efficient Electric Power Systems.
John Wiley & Sons, Ltd, 2004.
5. [5] http://www.eia.doe.gov/iea/

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4.

Umum.

Praktikum Energi Alternatif merupakan materi utama pada proses

belajar siswa Diploma 3 Otomotif Ranpurtis. Pada pelaksanaanya sangat menunjang


dalam proses belajar mengajar untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam
kepada para siswa terhadap materi kuliah yang telah diberikan dalam proses belajar di
kelas. Kegiatan ini merupakan suatu praktikum yang dilaksanakan di lapangan, dimana
para siswa melaksanakan praktikum Energi Alternatif untuk mempraktekkan teori
tentang energi hydropower.
Dalam program pendidikan Diploma 3 Kodiklat TNI AD, kegiatan praktikum
diberikan dalam rangka mendidik Bintara siswa untuk menguasai ilmu pengetahuan
yang sudah ada serta mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya di lingkungan Angkatan Darat. Dalam pelaksanaan praktikum ini siswa
mempraktekkan beberapa cara kerja materi yaitu Komponen-Komponen PLTA dan
fungsinya.
5.

Hydropower.

Air yang mengalir dari hulu ke hilir. Energi hydropower

sangat bergantung dengan curah hujan. Seperti yang kita ketahui, panas matahari
menyebabkan air di danau dan lautan menguap dan membentuk awan. Air kemudian
jatuh kembali ke bumi sebagai hujan atau salju, dan mengalir ke sungai dan sungai
yang mengalir kembali ke laut. Air yang mengalir ini dapat digunakan untuk memutar
turbin yang mendorong proses mekanis untuk memutar generator yang dapat
menghasilkan listrik.

6.

Gambar 1. Hydropower
Komponen Hydropower/PLTA.

a.

BENDUNGAN

Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan


laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan
untuk mengalirkan air ke sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga
memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan
secara bertahap atau berkelanjutan. Jenis bendungan antara lain:

Gambar 2. Bendungan
1. Bendungan Beton :
a) Bendungan Gravitasi
b) Bendungan Busur
c) Bendungan Rongga
2. Bendungan Urugan :
a) Bendungan Urugan Batu
b) Bendungan Tanah
3. Bendungan Kerangka Baja
4. Bendungan Kayu
b.

TURBIN

Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa


peralatan suplai air masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat
(penstock), rumah turbin (spiral chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas
(draft tube), alat pengaman, poros, bantalan (bearing), dan distributor listrik.
Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin
reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air,
sedangkan turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu.

Gambar 3. Turbin
Prinsip Kerja Turbin Reaksi yaitu Sudu-sudu (runner) pada turbin francis
dan propeller berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya tetap (tidak bisa
digerakkan). Sedangkan sudu-sudu pada turbin kaplan berfungsi sebagai sudusudu jalan, posisi sudunya bisa digerakkan (pada sumbunya) yang diatur oleh
servomotor dengan cara manual atau otomatis sesuai dengan pembukaan sudu
atur. Proses penurunan tekanan air terjadi baik pada sudu-sudu atur maupun
pada sudu-sudu jalan (runner blade). Prinsip Terja Turbin Pelton berbeda dengan
turbin rekasi Sudu-sudu yang berbentuk mangkok berfungsi sebagai sudu-sudu
jalan, posisinya tetap (tidak bisa digerakkan).
Dalam hal ini proses penurunan tekanan air terutama terjadi didalam sudusudu aturnya saja (nosel) dan sedikit sekali (dapat diabaikan) terjadi pada sudusudu jalan (mangkok-mangkok runner).Air yang digunakan untuk membangkitkan
listrik bisa berasal dari bendungan yang dibangun diatas gunung yang tinggi,

atau dari aliran sungai bawah tanah. Karena sumber air yang bervariasi, maka
turbin air didesain sesuai dengan karakteristik dan jumlah aliran airnya. Berikut ini
merupakan berbagai jenis turbin yang biasa digunakan untuk PLTA.
c.

GENERATOR
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari

sumber energi mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan
stator. Rotor terdiri dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara
melingkar sehingga membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini
dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul
magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar
maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di
kawat setiap kali sebuah kutub melewati coil yang terletak di stator. Lalu
tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik. Agar generator bisa menghasilkan
listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:

Gambar 4. Generator Raksasa


1. Putaran
Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor,
sesuai dengan persamaan:
= 60 . f / P
dimana:
: putaran

f : frekuensi
P : jumlah pasang kutub
Jumlah kutub pada rotor di PLTA Saguling sebanyak 9 pasang, dengan
frekuensi system sebesar 50 Hertz, maka didapat nilai putaran rotor sebesar
333 rpm.
2. Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya
daya listrik yang bisa dihasilkan oleh pembangkit
3. Magnet
Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan
dihasilkan dari besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus
eksitasi dari AVR maka akan timbul magnet dari rotor.
Sehingga didapat persamaan:
E=B.V.L
Dimana:
E : Gaya elektromagnet
B : Kuat medan magnet
V : Kecepatan putar
L : Panjang penghantar
Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan
kumparan, sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa
diatur adalah sifat kemagnetannya, yaitu dengan mengatur jumlah arus
yang masuk. Makin besar arus yang masuk, makin besar pula nilai
kemagnetannya, sedangkan makin kecil arus yang masuk, makin kecil
pula nilai kemagnetannya.
Menurut jenis penempatan thrust bearingnya, generator dibedakan
menjadi empat, yaitu:

1. Jenis biasa thrust bearing diletakkan diatas generator dengan dua


guide bearing.
2. Jenis Payung (Umbrella Generator) thrust bearing dan satu guide
bearing diletakkan dibawah rotor.
3. Jenis setengah payung (Semi Umbrella Generator) kombinasi
guide dan thrust bearing diletakkan dibawah rotor dan second guide
bearing diletakkan diatas rotor.
7.

Cara Energi Hydropower/PLTA


Aliran sungai dengan sejumlah anak sungainya dibendung dengan sebuah
Dam. Airnya ditampung dalam waduk yang kemudian dialirkan melaui Pintu
Pengambilan Air (Intake Gate) yang selanjutnya masuk ke dalam Terowongan
Tekan (Headrace Tunnel). Sebelum memasuki Pipa Pesat (Penstock), air harus
melewati Tangki Pendatar (Surge Tank) yang berfungsi untuk mengamankan pipa
pesat apabila terjadi tekanan kejut atau tekanan mendadak yang biasa disebut
sebagai pukulan air (water hammer) saat Katup Utama (Inlet Valve) ditutup
seketika. Setelah Katup Utama dibuka, aliran air memasuki Rumah Keong (Spiral
Case). Aliran air yang bergerak memutar Turbin dan dari turbin, air mengalir
keluar melalui Pipa Lepas (Draft Tube) dan selanjutnya dibuang ke Saluran
Pembuangan (Tail Race). Poros turbin yang berputar tersebut dikopel dengan
poros Generator sehingga menghasilkan energi listrik. Melalui Trafo Utama (Main
Transformer), energi listrik disalurkan melewati Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT) 70 kV ke konsumen melalui Gardu Induk.
Komponen kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan
transmisi.
Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi
untuk pengendalian banjir. contoh waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3 miliar
kubik air dengan volume efektif sebesar 2,6 miliar kubik.
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi
mekanik. gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin
berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi
dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin.

Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis
seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton, dll.
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam
generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar
listrik tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang
digunakan adalah travo step up.
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah rumah
atau industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan
travo step down.

BAB III
JENIS JENIS PLTA
8.

Jenis Jenis PLTA


Potensi tenaga air didapat pada sungai yang mengalir di daerah
pegunungan. Untuk dapat memanfaatkan potensi dari sungai ini, maka kita perlu

10

membendung sungai tersebut dan airnya disalurkan ke bangunan air PLTA.


Ditinjau dari cara membendung air, PLTA dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu :
1.

PLTA run off river

2.

PLTA dengan kolam tando (reservoir)

Pada PLTA run off river, air sungai dialihkan dengan menggunankan dam yang
dibangun memotong aliran sungai. Air sungai ini kemudian disalurkan ke bangunan
air PLTA.Pada PLTA dengan kolam tando (reservoir), air sungai dibendung dengan
bendungan besar agar terjadi penimbunan air sehingga terjadi kolam tando.
Selanjutnya air di kolam tando disalurkan ke bangunan air PLTA. Dengan adanya
penimbunan air terlebih dahulu dalam kolam tando, maka pada musim hujan di
mana debit air sungai besarnya melebihi kapasitas penyaluran air bangunan air
PLTA, air dapat ditampung dalam kolam tando. Pada musim kemarau di mana
debit air sungai lebih kecil daripada kapasitas penyaluran air bangunan air PLTA,
selisih kekurangan air ini dapat diatasi dengan mengambil air dari timbunan air
yang ada dalam kolam tando. Inilah keuntungan penggunaan kolam tando pada
PLTA. Hal ini tidak dapat dilakukan pada PLTA run off river.
Pada PLTA run off river, daya yang dapat dibangkitkan tergantung pada debit air
sungai, tetapi PLTA run off river biaya pembangunannya lebih murah daripada
PLTA dengan kolam tando (reservoir), karena kolam tando memerlukan
bendungan yang besar dan juga memerlukan daerah genangan yang luas.
Jika ada sungai yang mengalir keluar dari sebuah danau, maka dapat dibangun
PLTA dengan menggunakan danau tersebut sebagai kolam tando.

9.

PRINSIP PLTA DAN KONVERSI ENERGI


Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi
kinetis dengan adanya head, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi
mekanis dengan adanya aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi
mekanis ini berubah menjadi energi listrik melalui perputaran rotor pada
generator. Jumlah energi listrik yang bisa dibangkitkan dengan sumber daya air

11

tergantung pada dua hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa besar jumlah air
yang mengalir (debit).
Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan
perubahan energi, yaitu:
a.

Energi Potensial

Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu
akibat adanya perbedaan ketinggian.
Besarnya energi potensial yaitu:
Ep = m . g . h
Dimana:
Ep : Energi Potensial
m : massa (kg)
g : gravitasi (9.8 kg/m2)
h : head (m)
b.

Energi Kinetis

Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga
timbul air dengan kecepatan tertentu, yang dirumuskan
Ek = 0,5 m . v . v
Dimana:Ek : Energi kinetis
m : massa (kg)
v : kecepatan (m/s)
c.

Energi Mekanis

Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin.
Besarnya energi mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi
kinetis. Besarnya energi mekanis
dirumuskan:
Em = T . . t

12

Dimana:
Em : Energi mekanis
T : torsi
: sudut putar
t : waktu (s)
d.

Energi Listrik

Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi
listrik sesuai persamaan:
El = V . I . t
Dimana:
El : Energi Listrik
V : tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
t : waktu (s)

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
10.

Kesimpulan.
Komponen kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan
transmisi.

13

Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi
untuk pengendalian banjir. contoh waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3 miliar
kubik air dengan volume efektif sebesar 2,6 miliar kubik.
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.
gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong
angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin.
Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis
seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton, dll.
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam
generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik
tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan
adalah travo step up.
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah rumah atau
industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step
down.

11.

Saran.
a.

Disarankan agar pada praktek berikutnya alat-alat instruksi maupun

peralatan yang lain lebih di penuhi.


b.

Pada

saat

praktek

faktor

keamanan

berhubungan langsung dengan peralatan PLTA.

sangat

diharapkan

karena

14

BAB V
PENUTUP
12.

Penutup.

15

Demikian makalah Energi Alternatif yang kami susun, karena keterbatasan


wawasan ilmu pengetahuan penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunannya. Oleh karena itu diharapkan saran serta masukan yang bersifat
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penyusunan laporan ini. Akhir kata
semoga penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
pada khususnya bagi penulis.

KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT


LEMBAGA PENGKAJIAN TEKNOLOGI

MAKALAH ENERGI ALTERNATIF

16

HYDROPOWER/PLTA

Disusun Oleh:

Sertu Alex Chandra H

(C-20142334-D)

JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF RANPUR XXIII


TA. 2014/2017

Anda mungkin juga menyukai