PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
kurangnya deteksi dini faktor risiko pada ibu hamil dan penanganan
yang kurang adekuat. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil
dapat menimbulkan persepsi dan perilaku yang kurang tepat pada masa hamil
dalam mendeteksi tanda bahaya. Pengetahuan dasar yang dimiliki oleh ibu
hamil adalah tanda bahaya pada masa, dengan begitu ibu hamil dapat
mendeteksi secara dini kondisi abnormal yang mungkin terjadi pada
dirinya, sehingga ibu hamil dapat langsung menuju fasilitas kesehatan.
Deteksi dini dapat dilakukan oleh para ibu hamil itu sendiri dengan mengetahui tanda
bahaya dimana informasi tanda bahaya dapa diperoleh dari tenaga kesehatan ataupun dari
pengalaman ibu-ibu yang pernah mengalami preeklampsia dimana harapannya informasi
tersebut dapat menjadi bahan agar ibu-ibu dapat melakukan deteksi dini.
Pengalaman itu sendiri dapat diperoleh pada saat melakukan
pemeriksaan kehamilan ke posyandu karena disana terdapat kelas ibu
hamil, dimana selain mendapatkan informasi tentang kesehatan ibu dan
bayinya, ibu-ibu juga belajar bersama tentang kesehatan ibu hamil,
bersalin, nifas dalam bentuk tatap muka dalam kelompok dan berbagi
pengalaman yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan salah
satunya komplikasi saat hamil yaitu preeklampsia, sehingga
pengalaman itu dapat berdampak positif apabila ibu pernah mengalami
preeklampsia sampai dengan penanganan berbagi pengalaman dengan
ibu hamil yang lain.
Penulis tertarik melakukan penelitian tentang pengalaman ibu dengan
riwayat preeklampsia di RSUD Kota Bandung tahun 2012, dengan
harapan bahwa ibu-ibu dengan riwayat preeklampsia dapat berbagi
pengalaman secara langsung dengan ibu hamil yang lain dan tenaga
kesehatan mengenai komplikasi kejadian preeklampsia sebagai deteksi
dini.
I.2Rumusan masalah
Preeklampsia hingga saat ini masih merupakan penyebab kematian ibu.
Kasus tersebut salah satunya dikarenakan tidak diketahuinya tanda
bahaya kehamilan karena pengetahuan dan pengalaman ibu tentang
tanda bahaya ibu hamil yang masih kurang.