Pengolahan Fisik
Screening
Sedimentasi
Filtrasi
1433 06
Sedimentasi
Sedimentasi tipe I: pengendapan partikel diskrit, partikel
mengendap secara individual dan tidak ada interaksi antarpartikel
Sedimentasi tipe II: pengendapan partikel flokulen, terjadi
interaksi antar-partikel sehingga ukuran meningkat dan
kecepatan pengendapan bertambah
Sedimentasi tipe III: pengendapan partikel dengan
konsentrasi yang lebih pekat, antar partikel secara bersamasama saling menahan pengendapan partikel lain di sekitarnya
(pengendapan terjadi secara bersama-sama sebagai sebuah
zona dengan kecepatan yang konstan)
Sedimentasi tipe IV: merupakan kelanjutan dari
sedimentasi tipe III, terjadi pemampatan (kompresi) massa
partikel hingga diperoleh konsentrasi lumpur yang tinggi
1433 06
1433 06
Percobaan Laboratorium
1433 06
Pengolahan Data:
Tentukan slope pada zona III (slope=kec. pengendapan, Vo)
Perpanjang garis lurus dari zona III dan zona IV
Tentukan titik pertemuan garis dari zona III dan zona IV,
tentukan titik pusat lengkungan, dan buat garis singgung
Dengan mengetahui konsentrasi lumpur awal (Co), tinggi
lumpur awal (Ho), dan konsentrasi disain underflow (Cu),
tentukan tinggi lumpur underflow Hu.
Co H o = C u H u
Underflow adalah lumpur hasil akhir pengendapan yang
siap disirkulasikan ke reaktor lumpur aktif.
Buat garis horisantal dari Hu hingga memotong garis
singgung, maka diketahui tu (waktu yang diperlukan untuk
mencapai konsentrasi Cu).
1433 06
061433
10
KOAGULASI-FLOKULASI
Aplikasi koagulasi-flokulasi pada pengolahan air
limbah:
Menurunkan kadar partikel tersuspensi/koloid
1433 06
11
Larutan
koagulan
inlet
outlet
pengadukan cepat
pengadukan lambat
Koagulasi
Ca2+
Ca2+(HCO3-)2
Ca2+(HCO3-)2
Ca2+
Ca2+
Mg2+
Na+
Ca2+
Mg2+
Flokulasi
Ca2+(HCO3-)2
Ca2+
Al3+
Al3+
Al3+
Al(OH)3
Mg2+
Al(OH)3
Al3+
Al3+
Al3+
Na+
Al3+
Al(OH)3
Al3+
Al(OH)3
Mg2+
Destabilisasi partikel
Jar Test
Pemilihan koagulan dan kadarnya
membutuhkan studi laboratorium atau pilot
plant (menggunakan jar test apparatus) untuk
mendapatkan kondisi optimum
Pengadukan
Proses koagulasi-flokulasi membutuhkan
PENGADUKAN CEPAT DAN PENGADUKAN LAMBAT
Kecepatan pengadukan dinyatakan dengan GRADIEN
KECEPATAN (G):
G
P
.V
Gradien Kecepatan
Pengadukan cepat G= 300 sampai 1000
detik-1 (waktu pengadukan tidak lebih dari 1
menit)
Pengadukan lambat G= 20 sampai 100
detik-1 (waktu pengadukan 15 hingga 60
menit)
Jenis Pengadukan
Mekanis
Hidrolis
Pneumatis
Pengadukan Mekanis
menggunakan alat pengaduk berupa impeller yang
digerakkan dengan motor bertenaga listrik
motor
bak pengaduk
inlet
outlet
impeller
inlet
outlet
kompartemen I
kompartemen II
kompartemen III
Pengadukan Hidrolis
memanfaatkan gerakan air sebagai tenaga pengadukan
baffle
channel
inlet
Pembubuhan koagulan
outlet
Pengadukan Pneumatis
menggunakan udara (gas) berbentuk gelembung
yang dimasukkan ke dalam air sehingga
menimbulkan gerakan pengadukan pada air
koagulan
outlet
inlet
udara
gelembung udara
DISINFEKSI
Berfungsi untuk membunuh mikroba
pathogen pada air limbah sebelum dibuang ke
lingkungan
Metoda: fisik atau kimiawi
1433 06
20
Klorinasi
Klorinasi adalah penggunaan senyawa klor
sebagai disinfektan
Senyawa klor yang umum digunakan:
gas klor (Cl2),
kalsium hipoklorit (Ca(OCl)2),
sodium hipoklorit (NaOCl)
klor dioksida (ClO2)
%HOCl
100
90
10
80
20
70
30
60
40
50
50
40
60
30
70
20
80
10
90
100
4
8
pH
10
11
%OCl-
Cl2 + H2O HOCl + H+ + Cl HOCl H+ + OCl Jumlah HOCl dan OCl- yang ada
dalam air disebut klor tersedia
bebas
Bereaksi
dengan
NH3
Terbentuk N2
breakpoint
Bak kontaktor
Off-gass
Ozonated
water
Ozone
Rumus disinfeksi
dN
kC n N
dt
di mana :
N
ln
kC n t
No
AERASI
Transfer gas/aerasi didefinisikan sebagai
perpindahan gas dari fase gas menuju fase cair
atau sebaliknya
Transfer gas dan aerasi merupakan proses
penting dalam pengolahan air limbah:
1433 06
29
Aeration
Diffused Aeration:
Coarse Bubble
Fine Bubble
1433 06
30
Mechanical Aeration
1433 06
31
32
Example
At one atmosphere, the solubility of pure oxygen is 46
mg/L in water with no suspended solids. What would be
the solubility if the gas were replaced by air?
With Pure oxygen:
S=KP
46 = K x 1
K = 46 mg/(L-atm)
With air:
S=KP
Since air is 20% oxygen, P = 1 x 0.2 = 0.2 atm
S = 46 x 0.2 = 9.2 mg/L
1433 06
33
Oxygen Transfer
The rate of oxygen transfer is proportional to the
difference in the oxygen concentration that exists in the
system and the saturation concentration:
dC/dt = (Cs C)
The constant of proportionality is called the gas
transfer coefficient, KLa
dC/dt = Kla (Cs C)
Cs C = D, so: dD/dt = Kla D
Integrating:
Ln ((Cs-C)/(Cs-C0)) = -Kla t
atau:
Ln (D/D0) = -Kla t
1433 06
34
Example
Two diffusers are to be tested for their oxygen transfer
capability. Tests were conducted at 20oCusing the system
shown below, with the following results:
Time, min
0
1
2
3
1433 06
35
D=S-C
Time, min Air-max
Wonder
Diffuser
Diffuser
0
7.2
1
5.2
2
4.4
3
3.5
5.7
4.4
3.2
2.5
1433 06
36
Contoh Soal
Percobaan aerasi dengan menggunakan surface aerator dalam
tangki uji berbentuk silinder dengan volume 600 liter dengan
kondisi suhu air 28C dan tekanan atmosfer 750 mm Hg. Data
yang diperoleh adalah:
Waktu (menit)
0
10
20
30
40
50
60
C (mg O2/l)
0
2,6
4,8
6
7,1
7,3
7,8
37
Penyelesaian
Pada suhu 28C dan tekanan 760 mm Hg nilai Cs = 7,92 mg/L,
karena dioperasikan pada tekanan 750 mmHg, maka diperlukan
koreksi nilai Cs untuk penentuan KLa. Pada suhu ini tekanan uap
air Pv = 28,6 mm Hg sehingga :
Cs Cs760
750 p
750 28,6
7,92 x
7,81mg / L
P p
760 28,6
1433 06
Waktu
(menit)
0
C (mg O2/l)
Cs - C
10,1
10
2,6
7,5
20
4,8
5,3
30
4,1
40
7,1
3,0
50
7,3
2,2
60
7,8
1,6
38
1433 06
Suhu C
4,5
6,5
10
9,2
15
12,8
20
17,5
25
23,8
30
31,8
39
y = -0.0605x + 2.2186
R = 0.9872
1.5
ln (Cs-C)
1
0.5
0
-0.5 0
10
20
30
40
50
60
70
-1
-1.5
-2
Waktu (menit)
1433 06
40
Surface aerator pada Contoh Soal di atas digunakan pada tangki aerasi dengan
volume 500 m3 dan suhu air 30C. Hitunglah (a) nilai KLa, (b) jumlah oksigen yang
ditransfer per jam.
Penyelesaian :
(Kla)28C = 3,63 /jam
(KLa) 20C = (KLa)T x 20-T =(3,63) x (1,024)20-28 = 3,003 /jam
(KLa) 30C = (KLa)20 x T-20 =(3,003) x (1,024)20-20 = 3,806 /jam
Jumlah Oksigen yang diperlukan :
kg O2/ jam = (KLa) 30C x Cs x V
pada 30C konsentrasi jenuh Cs = 7,63 mg O2/l = 7,63. 10-6 kg O2/l
kg O2/ jam = 3,806/jam x 7,63 x 10-6 kg O2/l x 500.000 liter
= 14,52 kg O2/jam
Lihat spesifikasi aerator (cari brosur) yang mampu menghasilkan transfer oksigen
sebesar 14,52 kg O2/jam
1433 06
41
ADSORPSI
ADSORPSI: SERANGKAIAN PROSES YANG
TERDIRI ATAS REAKSI-REAKSI PERMUKAAN ZAT
PADAT (DISEBUT ADSORBEN) DENGAN BAHAN
PENCEMAR YANG DIADSORPSI (DISEBUT
ADSORBAT)
1433 06
42
Pengelompokan Adsorpsi:
ADSORPSI FISIK
ADSORPSI KIMIAWI
ADSORPSI PERTUKARAN
1433 06
43
Aplikasi Adsorpsi
PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH:
UNTUK PENYISIHAN BAHAN ORGANIK NONBIODEGRADABLE ATAU REFRACTORY ORGANIC
1433 06
44
Activated carbon
Operasi Adsorpsi
BATCH ATAU SEQUENCING BATCH REACTOR
(SBR)
KONTINYU
1433 06
46
Model Adsorpsi
SISTEM BATCH:
MODEL ADSORPSI LANGMUIR
MODEL ADSORPSI FREUNDLICH
MODEL ADSORPSI B.E.T (BRUNAUER, EMMETT,
TELLER)
SISTEM KONTINYU:
1433 06
47
x q m bC
m 1 bC
x/m
1433 06
48
x
m
1
KC n
x/m
C
1433 06
49
1433 06
50
Contoh Soal
1433 06
51
PERTUKARAN ION
Prinsip pertukaran ion adalah selektifitas,
artinya ion yang mempunyai koefisien
selektifitas besar mampu menggantikan ion
lain di resin yang koefisien selektifitasnya lebih
kecil
Reaksi
Pertukaran ion dalam reaksi kimia dapat
ditulis: nR-A+ + Bn+ Rn-Bn+ + nA+
B+
B+
A+
A+
B+
Resin
B+
A+
A+
A+
B+
A+
A+
Selektifitas
KATION:
Ba2+ > Pb2+ > Sr2+ > Ca2+ > Ni2+ > Cd2+ > Cu2+ >
Co2+ > Zn2+ > Mg2+ > Ag+ > Cs+ > K+ > NH4+ >
Na+ > H+
ANION:
SO42- > I- > NO3 - > CrO42- > Br- > Cl- > OH-
Tipe Resin
Resin pertukaran kation (mengandung kation
yang dapat dipertukarkan)
Resin pertukaran asam kuat
Resin pertukaran asam lemah
01/12/2011 09:09
Ion Exchange
56
01/12/2011 09:09
Ion Exchange
57
H+
Air + CO2
H+
OH-
Air
WATER FROM
WTP
Ca++
Mg++
Na+
K+
Fe++
Cu+
CO3-HCO3ClSO4-SiO2-NO3-
CO3-HCO3ClSO4-SiO2-NO3-
H+
CATION
EXCHANGER
DEGASIFIER
CO3--<<
HCO3-<<
ClSO4-SiO2-NO3-
ANION
EXCHANGER
OH-
DEMINERALIZED
WATER