Anda di halaman 1dari 58

Pengolahan Fisik Kimiawi

MK Pengolahan Air Limbah


Ali Masduqi

Pengolahan Fisik
Screening
Sedimentasi
Filtrasi

1433 06

Pengolahan Fisik Kimiawi:


Koagulasi-flokulasi
Disinfeksi
Aerasi
Adsorpsi
Pertukaran Ion
1433 06

Sedimentasi
Sedimentasi tipe I: pengendapan partikel diskrit, partikel
mengendap secara individual dan tidak ada interaksi antarpartikel
Sedimentasi tipe II: pengendapan partikel flokulen, terjadi
interaksi antar-partikel sehingga ukuran meningkat dan
kecepatan pengendapan bertambah
Sedimentasi tipe III: pengendapan partikel dengan
konsentrasi yang lebih pekat, antar partikel secara bersamasama saling menahan pengendapan partikel lain di sekitarnya
(pengendapan terjadi secara bersama-sama sebagai sebuah
zona dengan kecepatan yang konstan)
Sedimentasi tipe IV: merupakan kelanjutan dari
sedimentasi tipe III, terjadi pemampatan (kompresi) massa
partikel hingga diperoleh konsentrasi lumpur yang tinggi
1433 06

Sedimentasi pada proses pengolahan


air limbah
Sedimentasi tipe I terjadi pada grit
chamber
Sedimentasi tipe II terjadi pada primary
clarifier
Sedimentasi tipe III dan IV merupakan
pengendapan lumpur biomassa pada
final clarifier setelah proses pengolahan
biologis
1433 06

Sedimentasi tipe III dan tipe IV

1433 06

Percobaan Laboratorium

1433 06

Pengolahan Data:
Tentukan slope pada zona III (slope=kec. pengendapan, Vo)
Perpanjang garis lurus dari zona III dan zona IV
Tentukan titik pertemuan garis dari zona III dan zona IV,
tentukan titik pusat lengkungan, dan buat garis singgung
Dengan mengetahui konsentrasi lumpur awal (Co), tinggi
lumpur awal (Ho), dan konsentrasi disain underflow (Cu),
tentukan tinggi lumpur underflow Hu.
Co H o = C u H u
Underflow adalah lumpur hasil akhir pengendapan yang
siap disirkulasikan ke reaktor lumpur aktif.
Buat garis horisantal dari Hu hingga memotong garis
singgung, maka diketahui tu (waktu yang diperlukan untuk
mencapai konsentrasi Cu).
1433 06

061433

Setelah pengolahan data tersebut, parameter yang


diperoleh dapat digunakan untuk mendisain bak
pengendap lumpur biomassa, yaitu:
Luas permukaan yang diperlukan untuk thickening, At
dengan menggunakan persamaan:
At = 1,5 (Q+QR) tu/Ho
Luas permukaan yang diperlukan untuk klarifikasi
(sedimentasi), Ac dengan menggunakan persamaan:
Ac = 2,0 Q/Vo
Q = debit rata-rata harian sebelum resirkulasi, m3/detik
1433 06

QR = debit resirkulasi, m3/detik

10

KOAGULASI-FLOKULASI
Aplikasi koagulasi-flokulasi pada pengolahan air
limbah:
Menurunkan kadar partikel tersuspensi/koloid

1433 06

11

Larutan
koagulan

inlet
outlet

pengadukan cepat

pengadukan lambat

Koagulasi
Ca2+

Ca2+(HCO3-)2

Ca2+(HCO3-)2

Ca2+

Ca2+

Mg2+

Na+
Ca2+
Mg2+

Flokulasi

Ca2+(HCO3-)2

Partikel koloid stabil

Ca2+

Al3+
Al3+

Al3+

Al(OH)3

Mg2+

Al(OH)3
Al3+

Al3+

Al3+
Na+

Al3+

Al(OH)3

Al3+

Al(OH)3

Mg2+

Destabilisasi partikel

Pembentukan flok besar

Jar Test
Pemilihan koagulan dan kadarnya
membutuhkan studi laboratorium atau pilot
plant (menggunakan jar test apparatus) untuk
mendapatkan kondisi optimum

Pengadukan
Proses koagulasi-flokulasi membutuhkan
PENGADUKAN CEPAT DAN PENGADUKAN LAMBAT
Kecepatan pengadukan dinyatakan dengan GRADIEN
KECEPATAN (G):
G

P
.V

P = suplai tenaga ke air (N.m/detik)


V = volume air yang diaduk, m3
= viskositas absolut air, N.detik/m2

Gradien Kecepatan
Pengadukan cepat G= 300 sampai 1000
detik-1 (waktu pengadukan tidak lebih dari 1
menit)
Pengadukan lambat G= 20 sampai 100
detik-1 (waktu pengadukan 15 hingga 60
menit)

Jenis Pengadukan
Mekanis
Hidrolis
Pneumatis

Pengadukan Mekanis
menggunakan alat pengaduk berupa impeller yang
digerakkan dengan motor bertenaga listrik
motor

bak pengaduk

inlet

outlet
impeller

inlet

outlet

kompartemen I

kompartemen II

kompartemen III

Pengadukan Hidrolis
memanfaatkan gerakan air sebagai tenaga pengadukan
baffle

channel

inlet

Pembubuhan koagulan

outlet

Pengadukan Pneumatis
menggunakan udara (gas) berbentuk gelembung
yang dimasukkan ke dalam air sehingga
menimbulkan gerakan pengadukan pada air
koagulan

outlet
inlet
udara

gelembung udara

DISINFEKSI
Berfungsi untuk membunuh mikroba
pathogen pada air limbah sebelum dibuang ke
lingkungan
Metoda: fisik atau kimiawi

1433 06

20

Radiasi Ultra Violet


Sumber sinar ultra violet lampu mercury
tekanan rendah
Radiasi ultra violet dengan panjang
gelombang sekitar 254 nm menembus dinding
sel mikroorganisme dan diabsorpsi oleh bahan
seluler sehingga menghalangi replikasi

Penonaktifan bakteri oleh sinar UV:


Nt
ln
kIt
No
Nt = densitas bakteri yang tersisa setelah disinari UV (organisme/100 ml)
No = densitas bakteri sebelum disinari UV (organisme/100 ml)
k = konstanta kecepatan penon-aktifan (cm2/W.det atau cm2/W.menit)
I = intensitas input energi ultra violet (W/cm2)
t = waktu pemaparan, detik atau menit

Klorinasi
Klorinasi adalah penggunaan senyawa klor
sebagai disinfektan
Senyawa klor yang umum digunakan:
gas klor (Cl2),
kalsium hipoklorit (Ca(OCl)2),
sodium hipoklorit (NaOCl)
klor dioksida (ClO2)

Reaksi pada klorinasi

%HOCl

100

90

10

80

20

70

30

60

40

50

50

40

60

30

70

20

80

10

90

100
4

8
pH

10

11

%OCl-

Cl2 + H2O HOCl + H+ + Cl HOCl H+ + OCl Jumlah HOCl dan OCl- yang ada
dalam air disebut klor tersedia
bebas

Penentuan dosis klor


Rekasi yang terjadi saat awal pembubuhan klor:
NH3 + HOCl NH2Cl (monokloramin) + H2O
NH2Cl + HOCl NHCl2 (dikloramin) + H2O
NHCl2 + HOCl NCl3 (nitrogen triklorida) + H2O
Klor aktif
(mg/l)

Bereaksi
dengan
NH3

Terbentuk N2

Klor yang dibubuhkan (mg/l)

breakpoint

Disinfeksi dengan Ozone (O3)


Pemakaian ozone yang paling umum adalah
untuk disinfeksi terhadap bakteri dan virus.
Dosis ozone sebesar 0,4 mg/l dalam waktu 4
menit (faktor waktu kontak (CT) = 1,6) mampu
menghilangkan bakteri patogenik dan
polivirus
Faktor CT sebesar 2 diperlukan untuk
menjamin penghilangan total Giardia cysts

Bak kontaktor
Off-gass

Ozonated
water

Ozone

Rumus disinfeksi
dN
kC n N
dt
di mana :

N
ln
kC n t
No

N = jumlah patogen pada waktu t


N0 = jumlah patogen pada t = 0
C = konsentrasi disinfektan, mg/l
t = waktu, menit
k = koefisien kematian spesifik, (mg/l)-1menit 1
n = koefisien pengenceran
Kematian spesifik dari O3 terhadap beberapa organisme untuk n = 1 :
- enteric bacteria
: 500
- virus
:5
- spora
:2
- cyst amuba
: 0.5

AERASI
Transfer gas/aerasi didefinisikan sebagai
perpindahan gas dari fase gas menuju fase cair
atau sebaliknya
Transfer gas dan aerasi merupakan proses
penting dalam pengolahan air limbah:

Penambahan oksigen terlarut


Penyisihan rasa, bau, dan warna
Penyisihan bahan organik
Penyisihan karbon dioksida
Penyisihan hidrogen sulfida

1433 06

29

Aeration
Diffused Aeration:
Coarse Bubble
Fine Bubble

1433 06

30

Mechanical Aeration

1433 06

31

Modeling Gas Transfer


Henrys Law:
S=KP
S = solubility of the gas, mg gas/L
P = partial pressure of the gas
K = solubility constant

If a gas is 60% O2 and 40% N2 and the total pressure of


the gas is 1 atm (101 KPa), the partial pressure of O2 =
0.6 x 101 = 60.6 Kpa. The total pressure is equal to the
sum of the partial pressures (Daltons Law)
1433 06

32

Example
At one atmosphere, the solubility of pure oxygen is 46
mg/L in water with no suspended solids. What would be
the solubility if the gas were replaced by air?
With Pure oxygen:
S=KP
46 = K x 1
K = 46 mg/(L-atm)
With air:
S=KP
Since air is 20% oxygen, P = 1 x 0.2 = 0.2 atm
S = 46 x 0.2 = 9.2 mg/L
1433 06

33

Oxygen Transfer
The rate of oxygen transfer is proportional to the
difference in the oxygen concentration that exists in the
system and the saturation concentration:
dC/dt = (Cs C)
The constant of proportionality is called the gas
transfer coefficient, KLa
dC/dt = Kla (Cs C)
Cs C = D, so: dD/dt = Kla D
Integrating:
Ln ((Cs-C)/(Cs-C0)) = -Kla t
atau:
Ln (D/D0) = -Kla t
1433 06

34

Example
Two diffusers are to be tested for their oxygen transfer
capability. Tests were conducted at 20oCusing the system
shown below, with the following results:

Time, min
0
1
2
3

1433 06

Dissolved Oxygen, mg/L


Air-max
Wonder
Diffuser
Diffuser
2
3.5
4
4.8
4.8
6
5.7
6.7

35

D=S-C
Time, min Air-max
Wonder
Diffuser
Diffuser
0
7.2
1
5.2
2
4.4
3
3.5

5.7
4.4
3.2
2.5

Kla = slope of the lines


Air-Max: Kla = 2.37 min-1
Wonder: Kla = 2.69 min-1

1433 06

36

Contoh Soal
Percobaan aerasi dengan menggunakan surface aerator dalam
tangki uji berbentuk silinder dengan volume 600 liter dengan
kondisi suhu air 28C dan tekanan atmosfer 750 mm Hg. Data
yang diperoleh adalah:
Waktu (menit)
0
10
20
30
40
50
60

C (mg O2/l)
0
2,6
4,8
6
7,1
7,3
7,8

Tentukanlah Nilai KLa (1/jam)


1433 06

37

Penyelesaian
Pada suhu 28C dan tekanan 760 mm Hg nilai Cs = 7,92 mg/L,
karena dioperasikan pada tekanan 750 mmHg, maka diperlukan
koreksi nilai Cs untuk penentuan KLa. Pada suhu ini tekanan uap
air Pv = 28,6 mm Hg sehingga :
Cs Cs760

750 p
750 28,6
7,92 x
7,81mg / L
P p
760 28,6

Data percobaan diolah sebagai


berikut :

1433 06

Waktu
(menit)
0

C (mg O2/l)

Cs - C

10,1

10

2,6

7,5

20

4,8

5,3

30

4,1

40

7,1

3,0

50

7,3

2,2

60

7,8

1,6
38

Tekanan jenuh uap air

1433 06

Suhu C

Tekanan uap (mm Hg)

4,5

6,5

10

9,2

15

12,8

20

17,5

25

23,8

30

31,8
39

Selanjutnya dibuat grafik hubungan antara ln (Cs C) Vs t,


diperoleh kemiringan garis (slope) = KLa = 0,0605/menit =
3,63/jam
2.5
2

y = -0.0605x + 2.2186
R = 0.9872

1.5
ln (Cs-C)

1
0.5
0
-0.5 0

10

20

30

40

50

60

70

-1
-1.5
-2
Waktu (menit)
1433 06

40

Aplikasi Nilai KLa

Surface aerator pada Contoh Soal di atas digunakan pada tangki aerasi dengan
volume 500 m3 dan suhu air 30C. Hitunglah (a) nilai KLa, (b) jumlah oksigen yang
ditransfer per jam.

Penyelesaian :
(Kla)28C = 3,63 /jam
(KLa) 20C = (KLa)T x 20-T =(3,63) x (1,024)20-28 = 3,003 /jam
(KLa) 30C = (KLa)20 x T-20 =(3,003) x (1,024)20-20 = 3,806 /jam
Jumlah Oksigen yang diperlukan :
kg O2/ jam = (KLa) 30C x Cs x V
pada 30C konsentrasi jenuh Cs = 7,63 mg O2/l = 7,63. 10-6 kg O2/l
kg O2/ jam = 3,806/jam x 7,63 x 10-6 kg O2/l x 500.000 liter
= 14,52 kg O2/jam
Lihat spesifikasi aerator (cari brosur) yang mampu menghasilkan transfer oksigen
sebesar 14,52 kg O2/jam

1433 06

41

ADSORPSI
ADSORPSI: SERANGKAIAN PROSES YANG
TERDIRI ATAS REAKSI-REAKSI PERMUKAAN ZAT
PADAT (DISEBUT ADSORBEN) DENGAN BAHAN
PENCEMAR YANG DIADSORPSI (DISEBUT
ADSORBAT)

1433 06

42

Pengelompokan Adsorpsi:
ADSORPSI FISIK
ADSORPSI KIMIAWI
ADSORPSI PERTUKARAN

1433 06

43

Aplikasi Adsorpsi
PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH:
UNTUK PENYISIHAN BAHAN ORGANIK NONBIODEGRADABLE ATAU REFRACTORY ORGANIC

1433 06

44

Activated carbon

Operasi Adsorpsi
BATCH ATAU SEQUENCING BATCH REACTOR
(SBR)
KONTINYU

1433 06

46

Model Adsorpsi
SISTEM BATCH:
MODEL ADSORPSI LANGMUIR
MODEL ADSORPSI FREUNDLICH
MODEL ADSORPSI B.E.T (BRUNAUER, EMMETT,
TELLER)

SISTEM KONTINYU:

MODEL TRANSFER MASSA


MODEL BOHART-ADAMS
MODEL PENDEKATAN BED DEPTH / SERVICE TIME
MODEL PENDEKATAN MATEMATIS / GRAFIS

1433 06

47

model adsorpsi langmuir


PERSAMAAN:

x q m bC

m 1 bC

x/m

1433 06

48

model adsorpsi freundlich


PERSAMAAN:

x
m

1
KC n

x/m

C
1433 06

49

model adsorpsi B.E.T (Brunauer,


Emmett, Teller)
MERUPAKAN MODIFIKASI MODEL LANGMUIR:
x
bC

m (Cs C)[1 (b 1)C / Cs ]

1433 06

50

Contoh Soal

1433 06

51

PERTUKARAN ION
Prinsip pertukaran ion adalah selektifitas,
artinya ion yang mempunyai koefisien
selektifitas besar mampu menggantikan ion
lain di resin yang koefisien selektifitasnya lebih
kecil

Reaksi
Pertukaran ion dalam reaksi kimia dapat
ditulis: nR-A+ + Bn+ Rn-Bn+ + nA+
B+

B+

A+

A+

B+

Resin

B+

A+

A+

A+

B+
A+

A+

Selektifitas
KATION:
Ba2+ > Pb2+ > Sr2+ > Ca2+ > Ni2+ > Cd2+ > Cu2+ >
Co2+ > Zn2+ > Mg2+ > Ag+ > Cs+ > K+ > NH4+ >
Na+ > H+
ANION:
SO42- > I- > NO3 - > CrO42- > Br- > Cl- > OH-

Tipe Resin
Resin pertukaran kation (mengandung kation
yang dapat dipertukarkan)
Resin pertukaran asam kuat
Resin pertukaran asam lemah

Resin pertukaran anion (mengandung anion


yang dapat dipertukarkan)
Resin pertukaran basa kuat
Resin pertukaran basa lemah

01/12/2011 09:09

Ion Exchange

56

01/12/2011 09:09

Ion Exchange

57

H+

Air + CO2
H+

OH-

Air

WATER FROM
WTP
Ca++
Mg++
Na+
K+
Fe++
Cu+

CO3-HCO3ClSO4-SiO2-NO3-

CO3-HCO3ClSO4-SiO2-NO3-

H+

CATION
EXCHANGER

DEGASIFIER

CO3--<<
HCO3-<<
ClSO4-SiO2-NO3-

ANION
EXCHANGER

OH-

DEMINERALIZED
WATER

Anda mungkin juga menyukai