Estimasi HIV 2002 PDF
Estimasi HIV 2002 PDF
616.979 2
Ind
e
1. HIV INFECTIONS
Estimasi Nasional
Infeksi HIV pada Orang
Dewasa Indonesia
Tahun 2002
Laporan Kegiatan Estimasi Populasi Rawan Terinfeksi HIV
BA
TI
HUS
KATA PENGANTAR
Dampak buruk virus AIDS tetap menggugah kesadaran kita untuk melakukan pencegahan
penularan yang lebih besar. Banyak pelajaran yang telah diperoleh untuk melakukan pencegahan yang
efektif, tetapi kita masih menghadapi banyak kesulitan untuk melakukan intervensi yang terarah. Selama
ini Depkes RI secara rutin melakukan serosurvei HIV terutama ditujukan pada sub populasi berisiko
tinggi. Akan tetapi hasil serosurvei ini tidak dapat mencerminkan besarnya masalah HIV di masyarakat.
Selain itu, beberapa sub populasi tertentu sangat sulit dijangkau dan masih adanya stigma di masyarakat
tentang HIV/AIDS menyebabkan banyaknya kasus yang tidak mungkin terhitung. Hal lain adalah sub
populasi berperilaku risiko tinggi tidak mungkin disensus secara keseluruhan.
Menyadari hal-hal di atas, salah satu cara mendapatkan informasi yang dapat dilakukan adalah
melakukan estimasi dengan memanfaatkan berbagai sumber data yang ada dan mengolahnya. Maka
pada tahun 2002 dilakukan suatu Estimasi Nasional Infeksi HIV pada Orang Dewasa Indonesia.
Pelaksanaan estimasi ini merupakan suatu langkah maju dimana kita dapat memperkirakan besarnya
beban masalah yang akan dihadapi di masa mendatang. Hasil estimasi dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan kebijakan dan program penanggulangan HIV/AIDS selanjutnya.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya pada segenap pihak baik secara
perorangan maupun secara kelembagaan, yang telah berpartisipasi pada pelaksanaan Pertemuan
Estimasi tersebut, penyusunan, penyempurnaan dan penerbitan buku ini. Terlebih lagi pelaksanaan
estimasi ini merupakan Global Best Practice. Metode pelaksanaan estimasi ini telah dijadikan contoh
oleh beberapa negara.
Semoga Estimasi Nasional Infeksi HIV pada Orang Dewasa Indonesia 2002 ini bermanfaat bagi
seluruh pembaca terutama bagi institusi-institusi yang berhubungan dalam penanggulangan HIV/AIDS.
DAFTAR ISI
1. LATAR BELAKANG
2. PROSES
3. METODE
1
3
5
Metodologi Umum
Pemilihan Kelompok Terpapar
13
15
19
23
9. WARIA
25
29
31
33
35
37
15. NARAPIDANA
41
43
17. HASIL
45
LATAR BELAKANG
1Report on the STI, HIV and AIDS epidemiology and Consensus on HIV Case Estimation of Indonesia in the Year 2001. Departemen
Kesehatan, Ditjen P2M PL, Jakarta, 2002.
Latar Belakang
PROSES
estimasi.
beberapa
kelompok
yang
Proses
METODE
Metodologi umum
Metode
Estimasi 1
Estimasi 2
Estimasi 3
Estimasi 4
Estimasi populasi
rendah X estimasi
prevalens HIV rendah
Estimasi populasi
rendah X estimasi
prevalens HIV tinggi
Estimasi populasi
tinggi X estimasi
prevalens HIV rendah
Estimasi populasi
tinggi X estimasi
prevalens HIV tinggi
Waria
Pelanggan waria
Narapidana
Anak jalanan
Pemilihan Kelompok
Terpapar
Contoh estimasi infeksi HIV di atas
hanya
estimasi.
Metode
PENYALAHGUNA
NAPZA SUNTIK
Kenapa Kelompok Ini
Terpilih ?
RSKO Jakarta)
Hatihati, Bogor
Indonesia.
napza di Jakarta.
Sumber Data
Metode estimasi yang digunakan
disesuaikan dengan data yang tersedia. Namun
demikian secara umum sumber data berasal
dari :
saja.
3.465.
penduduk.
Tinggi
Sedang
Rendah
Perkotaan
1/50 (2%)
1/200 (0,5%)
1/1000 (0,1%)
Pedesaan
1/150 (0,75%)
1/1000 (0,1%)
1/5000 (0,02%)
mudah.
percaya.
2 Tingkatan ini berlaku juga pada propinsi lama, karena data untuk propinsi baru tidak tersedia. Untuk propinsi baru, tingkatan yang
digunakan adalah tingkatan dari propinsi lama.
10
di atas.
Kelemahan
Ketiga metode di atas mempunyai
11
PASANGAN
PENYALAHGUNA NAPZA SUNTIK
YANG TIDAK MENGGUNAKAN
NAPZA SUNTIK
berhubungan
seks
dengan
sesama
HIV.
13
14
Metode Estimasi
Penjaja Seks
mereka.
Sumber Data
Sumber data utama untuk wanita
penjaja seks berasal dari data Depsos yang dibagi
menurut propinsi. Selain itu, di beberapa daerah,
dimana LSM telah berjalan dengan baik dan
telah dilakukan SSP, mempunyai data dan
pemetaan industri seks dengan akurat. Dinas
Pariwisata DKI Jakarta juga mencacah jumlah
15
sebagai berikut :
16
Kelemahan
Data Depsos yang dipublikasikan tahun
2002 hanya sedikit berbeda dari data tahun
1998, yang berarti kedua data tersebut bukan
merupakan data terkini. Estimasi di atas
berdasar pada penyalahgunaan multiplier yang
berasal dari hanya satu atau dua tempat untuk
semua propinsi yang ada di Indonesia. Padahal
di Jakarta sendiri industri seks sangat berbeda
antara satu lokasi dengan lokasi lainnya.
Pada waktu estimasi dibuat, pemetaan industri
seks telah dilakukan sehubungan dengan
adanya SSP di beberapa kota dan daerah transit
di 10 propinsi. Sehingga diharapkan data dari
kesepuluh propinsi ini akan menyediakan
multiplier yang lebih sesuai kebutuhan estimasi
di daerah setempat di masa mendatang. Proses
17
PELANGGAN
WANITA PENJAJA SEKS
Kenapa Kelompok Ini
Terpilih ?
Setiap PS pasti melayani pelanggan.
2000)
tertular HIV.
tahun 2000)
Sumber Data
Sumber data yang paling umum untuk
pelanggan PS adalah survei yang dilakukan
untuk pria pada populasi umum. Idealnya dalam
Survei Kesehatan dan Rumah Tangga (SKRT)
pria seharusnya ditanya apakah mereka pernah
membeli layanan seks dari PS dalam satu tahun
terakhir. Proporsi yang mengatakan pernah
akan digunakan untuk mewakili pria dewasa
untuk mendapatkan total estimasi pelanggan
PS.
19
pelanggan pertahun.
Indonesia.
Kelemahan
rendah.
20
untuk
21
PASANGAN TETAP
PELANGGAN DARI WPS
Sumber Data
Tidak ada data khusus yang tersedia
mengenai pasangan tetap pelanggan WPS.
Tetapi SSP yang dilakukan pada kelompok pria
menyingkapkan bahwa sebagaian pria yang
membeli jasa seks dari WPS ternyata telah
menikah atau punya pasangan tetap. Pria yang
disurvei ini merupakan pelanggan WPS kelas
rendah dan tidak mencerminkan pelanggan
dari WPS tidak langsung.
Pasangan Tetap
Pelanggan : Metode
Estimasi
23
Kelemahan
Karena estimasi ini didasarkan pada
estimasi pelanggan, maka kelemahan estimasi
untuk kelompok ini sama dengan yang dimiliki
oleh estimasi pelanggan. Selain itu, estimasi ini
hanya mencerminkan istri atau pasangan tetap
pria yang membeli jasa seks saja, bukan
pasangan tetap lainnya yang mungkin juga dapat
terpapar HIV.
24
WARIA
Depsos.
tahun terakhir.
Sumber Data
Metode Estimasi
Waria 1: Pemetaan
Dan Pendaftaran
Organisasi waria dan gay Srikandi dan
Gaya Nusantara mempunyai data jumlah gay
Waria
25
waria.
26
Waria
Kelemahan
Metode pertama relatif cocok karena
data yang tersedia dari Srikandi dan Gaya
Nusantara yang telah mendata waria di beberapa
kota. Metode yang kedua lebih lemah. Selain itu
kita tidak mengetahui secara jelas di pihak mana
kelompok pria yang di survei melalui SSP yang
mungkin sebagai pelanggan waria. Beberapa
hal yang penting seperti jumlah transaksi per
pelanggan setiap tahun tidak tersedia dan
seharusnya harus diestimasi.
Waria
27
10
PELANGGAN PRIA
DARI WARIA PS
Metode Estimasi
Pelanggan Waria 1:
Berasal Dari Estimasi
Waria
Sumber Data
Sumber data untuk estimasi jumlah pria
sebagai pelanggan waria sama dengan sumber
29
Metode Estimasi
Pelanggan Waria 2:
Berasal Dari Data SSP
Karena data estimasi jumlah waria
langsung tidak ada di semua propinsi, maka
jumlah pelanggan diestimasi sebelum
mengestimasi jumlah waria sendiri, sebagai
mana dijelaskan pada Metode 2 di atas.
Secara keseluruhan, kedua metode ini
menghasilkan estimasi rendah sebesar 173.000
pelanggan dan untuk estimasi tinggi 340.000
pelanggan di seluruh Indonesia tahun 2002.
Kelemahan
Estimasi di atas mempunyai kelemahan
yang sama dengan estimasi waria. Selain itu,
karena banyak pria yang juga menjadi pelanggan
WPS maka ada kemungkinan dihitung lebih dari
sekali. Dengan kata lain, pria yang dihitung
dalam estimasi ini sebagai pelanggan waria,
mungkin juga akan dihitung pada estimasi
pelanggan waria.
Prevalens HIV
Untuk pelanggan waria, data juga tidak
tersedia. Mengingat seks anal mempunyai relatif
lebih besar resiko penularan HIV dan karena
IMS pada kelompok waria sangat tinggi, dapat
kita perkirakan bahwa waria mempunyai angka
yang relatif tinggi tertular HIV. Angka prevalens
HIV untuk pelanggan waria disimpulkan 1/5
dari prevalens HIV untuk waria.
30
11
PASANGAN TETAP
WARIA
Kelemahan
Disamping didasarkan pada estimasi
Sumber Data
31
32
12
Sumber Data
Sangat sedikit data yang ada mengenai
PPS. Sumber utama data yang ada berasar dari
LSM bergerak dalam kelompok gay dan PPS.
Pemetaan kelompok tersebut telah dilaksanakan
di beberapa kota di Indonesia.
Kelemahan
Karena jumlah PPS diperoleh dengan
cara sensus langsung di beberapa kota besar,
maka estimasi PPS ini sangat akurat. Tetapi
sensus yang dilakukan bukan di semua kota,
sehingga PPS yang ada di kota-kota lain tidak
terhitung. Akan tetapi dapat disadari bahwa
angka dari sensus tersebut merupakan angka
33
34
13
PASANGAN WANITA
DARI PPS
Kelemahan
Di samping didasarkan pada estimasi
Sumber Data
Jakarta.
35
36
14
estimasi nanti.
Sumber Data
secara terbuka.
37
tersebut.
100 pria.
seperti UNAIDS.
Kelemahan
ada.
38
39
15
NARAPIDANA
Sumber Data
Catatan penjara yang berasal dari
Departemen Kehakiman dan HAM.
Narapidana: Metode
Estimasi
Pada saat pembuatan estimasi national
ini, jumlah total narapidana hingga September
2002 hampir 74.000 orang. Sayangnya, angka
per propinsi tidak tersedia. Tetapi Departemen
itu mempunyai data narapidana untuk
tangkapan khusus (yang termasuk di dalamnya
kriminal yang berhubungan dengan obat dan
juga yang mengancam keamanan nasional).
Estimasi
propinsi
dibuat
dengan
41
Kelemahan
Estimasi ini didasarkan dari jumlah
narapidana dimana data nasioanl sangat layak
dipercaya. Sayangnya angka propinsi tidak
tersedia. Diharapkan untuk kegiatan estimasi
di masa mendatang, jumlah narapidana per
propinsi akan diperoleh. Sementara itu, sebagian
narapidana telah berperilaku berisiko tinggi
sebelum masuk penjara. Sehingga mungkin
mereka telah dihitung pada estimasi
penyalahguna napza suntik. Hal ini
menyebabkan adanya hitungan ganda bagi
mereka yang terpapar HIV.
42
Narapidana
16
ANAK JALANAN
Sumber Data
Ada dua sumber data utama anak-anak
Anak Jalanan
43
Kelemahan
Dapat disimpulkan bahwa di setiap kota
di Indonesia terdapat anak jalanan. Namun
demikian di beberapa propinsi data ini tidak
tersedia. Selain itu, estimasi untuk propinsi lama
dapat dibagi secara adil jumlah anak jalanan
antara propinsi yang lama dengan yang baru.
44
Anak Jalanan
17
HASIL
Hasil
45
Estimasi
Tinggi
Rata-rata
Prevalens
Tinggi
Rata-rata
OHDA
Rata-rata
123.849
195.597
159.723
19,18
34,35
26,76
42.749
94.125
148.654
121.389
6,39
11,45
8,92
10.830
5,20
3,59
8.369
193.234
272.844
233.039
1,98
Pelanggan WPS
6.859.402
9.585.103
8.222.253
0,20
0,61
0,40
32.922
4.934.487
7.293.178
6.113.833
0,03
0,11
0,07
4.457
Gay
574.904
1.724.713
1.149.809
0,40
1,34
0,87
10.021
PPS
2.100
2.900
2.500
2,74
5,29
4,02
100
992
1.372
1.182
1,00
1,99
1,50
18
7.831
14.712
11.272
9,34
14,33
11,84
1.334
173.050
339.927
256.488
1,88
2,87
2,37
6.085
2.128
3.972
3.050
4,37
6,59
5,48
167
Narapidana
73.794
73.794
73.794
8,61
15,38
11,99
8.851
Anak Jalanan
70.872
70.872
70.872
0,00
0,17
0,08
59
0,42
0,97
0,69
110.800
Penyalahguna Napza
Suntik
Non-IDU
Partners of IDU
WPS
Total
46
Hasil
Hasil
47
2.947
23.222
1.101
14.260
Sumatra Utara
Sumatra Barat
556
4.953
333
27.796
7.821
13.175
16.160
14.968
1.544
140
2.144
2.009
217
27.275
4.084
16.706
7.317
14.498
1.254
50
1.191
Lampung
Jakarta
Banten
Jawa Tengah
Jogjakarta
Jawa Timur
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
1.321
6.838
1.504
296
633
39
9.602
550
460
2.610
3.641
1.774
195.597
830
2.000
1.504
58
71
39
2.785
37
21
28
20
41
123.849
Bali
NTB
NTT
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua
TOTAL
Kalimantan Barat
Bangka Belitung
Bengkulu
26.684
2.822
2.665
Sumatra Selatan
556
4.107
4.107
Jambi
17.582
9.665
Jawa Barat
7.293
263
1.281
Riau
Aceh
Estimasi
Tinggi
Besar Populasi
Estimasi
Rendah
25
25
25
25
25
25
25
35
25
25
50
35
35
35
35
25
25
25
25
50
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
33,46
15
15
15
15
15
15
20
15
15
25
20
20
20
20
15
15
15
15
25
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
19,79
Tinggi (%)
15
Rendah (%)
24.514
418
11
226
500
124
179
188
2.900
1.463
3.341
817
6.819
33
301
3.516
83
400
616
192
39
2.139
165
Rendah
44.300
10
696
10
18
14
376
1.000
207
298
12
313
5.074
2.561
5.847
1.429
13.638
54
502
6.154
139
666
1.027
320
66
3.565
275
RendahRendah
36.743
266
546
391
69
83
1.440
95
44
226
1.709
198
322
21
232
2.994
3.232
2.635
1.564
6.949
50
743
5.337
83
423
616
1.450
1.094
3.483
442
TinggiTinggi
48
366
182
42.749
910
444
65.438
59
138
264
1.239
2.401
652
115
70
333
536
10
19
35
158
280
386
35
4.052
5.239
74
3.228
5.656
301
4.109
4.611
376
1.637
2.737
215
10.326
13.898
1.657
55
83
330
696
1.238
3.419
111
6.087
549
705
139
821
1.027
9.339
756
1.095
2.416
3.748
5.805
1.823
405
Rata-Rata
Tinggi
737
TinggiRendah
48
Result
129.839
Lampung
6.859.402
29.097
Maluku Utara
TOTAL
49.606
Maluku
296.706
12.147
Gorontalo
Papua
34.960
16.727
Sulawesi Utara
Sulawesi Tenggara
14.768
NTT
26.518
20.311
NTB
105.445
102.813
Bali
Sulawesi Selatan
313.226
Kalimantan Timur
Sulawesi Tengah
67.815
Kalimantan Selatan
1.385.272
Jawa Timur
80.573
146.257
Jogjakarta
154.179
773.090
Jawa Tengah
Kalimantan Tengah
147.240
Banten
Kalimantan Barat
1.080.142
Jakarta
30.087
524.795
Jawa Barat
Bangka Belitung
44.567
Bengkulu
390.485
80.824
Sumatra Selatan
326.345
Jambi
11.834
Sumatra Barat
Riau
448.857
14.877
Estimasi
Rendah
9.585.103
409.214
48.857
83.294
16.752
48.217
145.429
36.573
23.070
12.647
28.013
90.072
431.998
93.530
212.642
111.125
1.910.554
201.717
1.066.239
247.200
1.489.721
41.496
179.073
843.457
61.466
538.553
111.472
450.092
16.321
619.059
17.248
Estimasi
Tinggi
Besar Populasi
Sumatra Utara
Aceh
PELANGGAN WPS
0,20
0,70
0,20
0,04
0,10
0,04
0,20
0,10
0,10
0,04
0,10
0,50
0,20
0,04
0,30
0,10
0,25
0,20
0,10
0,30
0,05
0,10
0,20
0,30
0,04
0,10
0,04
0,38
0,04
0,04
0,04
Rendah (%)
0,61
2,70
0,50
0,10
0,30
0,10
0,50
0,20
0,30
0,10
0,20
1,00
0,50
0,10
0,80
0,20
0,50
2,20
0,30
0,80
0,50
0,30
0,50
0,80
0,10
0,30
0,10
0,80
0,10
0,12
0,10
Tinggi (%)
13.418
2.077
58
20
12
14
211
27
17
20
514
626
27
463
81
3.463
293
773
442
540
30
260
1.574
18
390
32
1.240
180
Rendah
41.473
8.011
145
50
36
35
527
53
50
15
41
1.028
1.566
68
1.233
161
6.926
3.218
2.319
1.178
5.401
90
649
4.198
45
1.171
81
2.611
12
539
15
RendahRendah
18.758
2.864
98
33
17
19
291
37
23
28
450
864
37
638
111
4.776
403
1.066
742
745
41
358
2.530
25
539
45
1.710
248
TinggiTinggi
58.039
11.049
244
83
50
48
727
73
69
13
56
901
2.160
94
1.701
222
9.553
4.438
3.199
1.978
7.449
124
895
6.748
61
1.616
111
3.601
16
743
17
TinggiRendah
32.922
6.000
136
47
29
29
439
47
40
10
36
723
1.304
56
1.009
144
6.180
2.088
1.839
1.085
3.534
72
541
3.763
37
929
67
2.290
10
427
11
Rata-Rata
Tinggi
Result
49
603
21.633
570
24.930
3.895
18.820
2.148
22.428
6.258
1.450
37.619
15.685
414
18.076
2.824
13.646
1.557
13.955
4.537
1.051
27.276
Sumatra Utara
Sumatra Barat
Riau
Jambi
Bengkulu
Jawa Barat
Lampung
Bangka Belitung
Jakarta
Banten
2.208
1.295
10.881
272.844
1.315
771
7.890
193.234
Papua
TOTAL
Maluku Utara
Maluku
807
585
1.111
805
Sulawesi Utara
Gorontalo
437
317
NTT
1.278
979
710
NTB
927
5.608
3.000
Bali
Sulawesi Tenggara
15.096
10.946
Kalimantan Timur
3.030
3.268
2.370
Kalimantan Selatan
1.133
7.431
5.388
Kalimantan Tengah
821
3.883
2.816
Kalimantan Barat
2.197
33.756
24.475
Jawa Timur
Sulawesi Selatan
5.364
3.889
Jogjakarta
Sulawesi Tengah
6.573
28.352
3.915
20.557
Jawa Tengah
Sumatra Selatan
Aceh
1,96
7,0
2,0
0,4
1,0
0,4
2,0
1,0
1,0
0,4
1,0
5,0
2,0
0,4
3,0
1,0
2,5
2,0
1,0
3,0
0,5
1,0
2,0
3,0
0,4
1,0
0,4
3,8
0,4
0,4
0,4
5
15
552
3.796
15,0
5,23
3,0
5,0
1,0
1,0
8
44
5,0
8
2,0
3,0
612
5,0
78
5,0
1,0
206
3,0
117
8,0
150
136
5,0
2,0
11
3,0
219
91
5,0
5,0
419
8,0
10,0
1,0
136
3,0
1,0
11
1,0
28
687
8,0
162
1,0
8,0
63
1,2
2,0
RendahRendah
1,0
Tinggi
Rendah
Estimasi
Rendah
Estimasi
Tinggi
Jumlah Populasi
520
9.972
1.183
39
13
18
110
16
24
14
300
547
24
431
56
1.224
194
617
313
1.364
32
227
1.116
16
409
28
1.446
188
RendahTinggi
5.445
762
26
61
11
11
10
280
302
13
223
39
844
107
284
197
188
15
125
673
188
16
947
87
TinggiRendah
6
14.263
1.632
65
22
24
13
151
23
33
20
561
755
33
594
78
1.688
268
851
526
1.881
44
313
1.794
21
565
39
1.994
260
TinggiTinggi
8.369
1.032
36
12
14
91
15
19
13
323
456
20
353
50
1.092
162
489
288
892
25
189
1.001
13
325
24
1.269
149
Rata-Rata
Lampiran 1
No.
50
Result
Nama
Institusi
1.
WHO
2.
Jane Wilson
UNAIDS
3.
4.
Litbangkes
5.
P2ML-DepKes RI
6.
P2ML-DepKes RI
7.
P2ML-DepKes RI
8.
P2ML-DepKes RI
9.
ASA/FHI
10.
Elisabeth Pisani
ASA/FHI
11.
ASA/FHI
12.
Naning Nugrahini
P2ML-DepKes RI
Lampiran 2
Departemen Pertahanan
Palang Merah Indonesia
RSKO
Dinas Pariwisata
ASA/FHI
ASA/FHI
P2ML
P2ML
Yayasan Mitra Indonesia
Badan Litbangkes
Puslitkes UI
Puslitkes UI
P2ML
Kes TNI-AD
ASA/FHI
Pusat Promkes
ASA/FHI
Yayasan Skrikandi
Badan Pusat Statisik
ASA/FHI
Dep. Kehakiman dan HAM
Dep. Diknas
Population Council
P2ML
Gaya Nusantara
Departemen Sosial
Yayasan Kita
Yayasan Kita
P2ML
KPA
Yayasan Kerti Praja, Bali
P2ML
P2ML
FKM UI
UNIKA Atmajaya
Kios Info, Rempah
BKKBN
IMC-Indonesia
KPAD DKI
KPAD DKI
P2ML
P2ML
Depkes
Badan Pusat Statistik
KPA
Result
51
Lampiran 3
52
No.
Nama
Institusi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Departemen Sosial
Ditjen Pemasyarakatan, Dep Keh & HAM
Universitas Atmajaya
Puslitkes UI
Puslitkes UI
Yayasan Pelita Ilmu
Puskesmas Kampung Bali
Badan Narkotika Nasional
Badan Pusat Statistik
ASA Program
Yayasan Srikandi
Yayasan Mitra Indonesia
Litbangkes
Badan Pusat Statistik
Palang Merah Indonesia
Result
Lampiran 4
No. Nama
Institusi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
P2ML
P2ML
P2ML
P2ML
P2ML
P2ML
P2ML
Pusat Promosi Kesehatan
Puslitbang P2M
KPA
Population Council
Puslitkes UI
Puslitkes UI
Badan Pusat Statistik
BKKBN
BNN
Kes TNI-AD
Dep Sosial
PMI
RSKO
Yayasan Pelita Ilmu
Yayasan Srikandi
Gaya Nusantara
Yayasan Kerti Praja, Bali
Yayasan Kita
Universitas Atmajaya
Pariwisata
ASA/FHI
ASA/FHI
ASA/FHI
ASA/FHI
ASA/FHI
UNAIDS, Jakarta
UNAIDS, Geneva
WHO SEARO
WHO
USAID Jakarta
WHO
AusAID
AusAID
Result
53