Anda di halaman 1dari 9

SOAL KASUS 1

Ny. Y datang ke rumah sakit Bhakti tiba di IGD pada jam 08.00 wib di IGD
dilakukan pemeriksaan dan didapat hasil : TD : 160/ 120 mmHg, Suhu :
36,5 , RR : 20 x / menit, Nadi : 78 x/ menit. Pasien mengeluh pusing, kaku
kuduk pada leher/ tengkuk pada leher terasa nyeri, pandangan kabur,
lemas, mual dan muntah, pada saat aktifitas nyeri sering muncul setiap 5
menit sekali, nyeri terasa cenut cenut, pada saat pengkajian didapatkan
skala nyeri 5.
Kelurga pasien mengatakan apabila sakit beli obat obatan dari apotek
dan apabila tidak sembuh keluarga membawa ke rumah sakit. Pasien
terlihat mukanya kusam, rambut acak- acakan , bau badan. Sebelum
sakit, pasien biasa makan nasi 2-3 x/hari, dengan lauk yang sering
dikonsumsi telur, ikan asin, tahu dan tempe. Pasien jarang mengkonsumsi
buah dan sayuran, hanya 1-2 kali/minggu, meskipun istrinya sudah
memasakkan sayur. Setelah sakit, pasien makan lebih sedikit dari
biasanya. Sejak 1 minggu SMRS pasien mengeluh sulit BAB tetapi masih
bisa buang angin, setiap BAB bercampur darah, dan keras seperti kotoran
kambing. Keluhan disertai nyeri perut hilang. BB pasien sekarang 48 Kg,
dan TB 163 cm. BAK pasien pada saat dirumah BAB lancar, dalam
keluarga pasien ada yang menderita hipertensi. Pasien berperan sebagai
ibu rumah tangga.

Lakukan tindakan
dokumentasi !

keperawatan

pada

pasien

Ny.

dan

lakukan

SOAL KASUS 2
Seorang pasien yang dirawat di Rumah Sakit Bhakti bernama ny.L yang
berumur 60 tahun,pasien datang ke IGD pada jam 08.30 Wib, pada saat di
IGD dilakukan pemeriksaan di dapatkan hasil : TD : 160/ 90 mmHg, Suhu :
36,5 , RR : 20 x / menit, Nadi : 80 x/ menit. Pasien mengeluh pada tangan
sebelah kiri tidak bisa digerakkan, bicara pasien pelo, pusing, lemas, tidak
mau makan, sudah 3 hari tidak mandi . Pasien mengatakan mau mandi
tidak bisa dan keluarga mau memandikan susah.
Keluarga mengatakan dahulu pasien punya riwayat hipertensi sejak 5
tahun yang lalu. dahulu pasien pernah dirawat di rsud purbalingga dengan
penyakit hipertensi stage II, pasien dulunya waktu muda sering
mengkomsumsi garam yang berlebih dan minum kopi setiap hari.
Kelurga pasien mengatakan apabila sakit beli obat obatan dari apotek
dan apabila tidak sembuh keluarga membawa ke rumah sakit. Pasien
terlihat mukanya kusam, rambut acak- acakan , bau badan. Sebelum
sakit, pasien biasa makan nasi 2-3 x/hari, dengan lauk yang sering
dikonsumsi telur, ikan asin, tahu dan tempe. Pasien jarang mengkonsumsi
buah dan sayuran, hanya 1-2 kali/minggu, meskipun istrinya sudah
memasakkan sayur. Setelah sakit, pasien makan lebih sedikit dari
biasanya. Sejak 1 minggu SMRS pasien mengeluh sulit BAB tetapi masih
bisa buang angin, setiap BAB bercampur darah, dan keras seperti kotoran
kambing. Keluhan disertai nyeri perut hilang. BB pasien sekarang 48 Kg,
dan TB 163 cm. BAK pasien pada saat dirumah BAB lancar, dalam
keluarga pasien ada yang menderita hipertensi. Pasien berperan sebagai
ibu rumah tangga.

Terapi yang diberikan pada pasien adalah sebagai berikut :


IVFD RL 20 tetes/me nit
Injeksi citicoline 2x500mg IV
Vit. B1 100 mg, Vit. B6 200 mg, Vit. B12 250 mcg (Neurodex) 21
Pemeriksaan Penunjang
Gula darah random 198 mg%
(75-115)
Ureum 35 mg%
(20-40)
Kreatinin 1,3 mg%
(0,6-1,1)
Sel darah putih 6,5 103/mm3 (4,0-10,0)

Sel darah merah 4,53 106/mm3 (3,80-5,80)

Hemoglobin 12,2 g/dL

(11,0-16,5)

Hematokrit 38 %

(35,0-50,0)

Platelet/trombosit 325 103/mm3 (150-450)


Silahkan kaji pasien selengkapnya dan buat asuhan keperawatan

SOAL KASUS 3
Ny M usia 60 tahun seorang pensiunan PNS sudah 5 bulan mengeluh
lemah, mual-muntah, rasa sakit di seluruh badan. Keluhan-keluhan
tersebut tidak ditanggapinya secara serius, hingga suatu saat dia tiba-tiba
tidak sadarkan diri akibat gangguannya. Oleh keluarganya dia dibawa ke
unit gawat darurat di RSUD Sragen, hasil diagnose dokter setelah
beberapa hari di RSUD Sragen menunjukkan bahwa dia mengalami Gagal
Ginjal Kronik tahap akhir dan harus menjalani hemodialisis rutin. Pasien
sebelumnya belum pernah menderita penyakit seperti yang di diagnose
oleh dokter. Pola makan pasien sebelum sakit makan 3 x sehari 1 porsi
dengan nasi, lauk pauk, dan buah buahan, minumnya air putih kurang
lebih 5 gelas sehari. BAB pasien sebelum sakit lancar, BAK juga lancar.
Dalam keluarganya ada yang menderita hipertensi. Pasien mengatakan
Saat sakit tidak napsu makan dan badan terasa lemas.
Riwayat penyakit :
Diabetes mellitus selama 10 tahun terakhir
Hipertensi

Pemeriksaan gas darah

Pemeriksaan fisik

pH = 5,35

BB : 75 kg

pCO2 = 50 mmHg

TB : 168 cm

pO2 = 120 mmHg

TD : 160 / 110 mmHg

HCO3 = 15 mEq/L

Pemeriksaan urin

Terapi

Proteinuria = 320 mg/hari proteinInsulin 3 X 4 U


Pemeriksaan laboratorium

Metformin 3 X 500 mg

GFR = 12 mL/menit/1,73 m2

Amlodipin 1 X 5 mg

Sr Cr = 10 mg/L

Furosemid 2 X 40 mg

BUN = 43 mg/dL

Fenofibrat 1 X 100 mg

Glukosa puasa = 200 mg/dL

Ranitidin 2 X 300 mg
Kalsitriol 1 X 0,25
Kalitake (kalsium polistirena sulfonat) 3 X 15 g
CaCO3 3X 500 mg

Trigliserida = 165 mg/dL


LDL kolesterol = 170 mg/dL
Kolesterol total = 210 mg/dL
Asam urat = 9 mg/dL
Hb = 11 g/dL
Hct = 36%
Na+ = 148 mEq/L
K+ = 6 mEq/L
Ca = 6,0 mg/dL
Fosfat = 7,5 mg/dL
iPTH = 150 ng/mL
Soal :
Selesaikan soal diatas dengan mengkaji pasien dan buatlah asuhan
keperawatan dari awal pengkajian sampai evaluasi . Kemudian Lakukanlah
pemberian kebutuhan nutrisi pada pasien.

Kasus 4

Tn.A, umur 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan


pusing dan mata suka berkunang-kunang, hasil pemeriksaan ditemukan
tekanan darah 160/100mmHg, nadi 100x/menit, pernapasan 16x/menit,
suhu 37,60 C. Pasien mengatakan badan terasa tidak nyaman dan gatalgatal. Kulit tampak kusam tercium aroma tidak sedap saat berbicara.
Sudah 2 hari tidak mandi dan mulutnya sangat bau. Kelurga pasien
mengatakan apabila sakit beli obat obatan dari apotek dan apabila tidak
sembuh keluarga membawa ke rumah sakit. Pasien terlihat mukanya
kusam, rambut acak- acakan , bau badan. Sebelum sakit, pasien biasa
makan nasi 2-3 x/hari, dengan lauk yang sering dikonsumsi telur, ikan
asin, tahu dan tempe. Pasien jarang mengkonsumsi buah dan sayuran,
hanya 1-2 kali/minggu, meskipun istrinya sudah memasakkan sayur.
Setelah sakit, pasien makan lebih sedikit dari biasanya. Sejak 1 minggu
SMRS pasien mengeluh sulit BAB tetapi masih bisa buang angin, setiap
BAB bercampur darah, dan keras seperti kotoran kambing. Keluhan
disertai nyeri perut hilang. BB pasien sekarang 48 Kg, dan TB 163 cm. BAK
pasien pada saat dirumah BAB lancar, dalam keluarga pasien ada yang
menderita hipertensi. Pasien berperan sebagai ibu rumah tangga.
Pemeriksaan laboratorium
GFR = 12 mL/menit/1,73 m2
Sr Cr = 10 mg/L
BUN = 43 mg/dL
Glukosa puasa = 200 mg/dL
Trigliserida = 165 mg/dL
LDL kolesterol = 170 mg/dL
Kolesterol total = 210 mg/dL

Hb = 11 g/dL
Hct = 36%
Na+ = 148 mEq/L
K+ = 6 mEq/L
Ca = 6,0 mg/dL
Fosfat = 7,5 mg/dL
iPTH = 150 ng/mL

Asam urat = 9 mg/dL


Soal :
Selesaikan soal diatas dengan mengkaji pasien dan buatlah asuhan
keperawatan dari awal pengkajian sampai evaluasi.

Kasus 5
Seorang pasien yang dirawat di Rumah Sakit Bhakti bernama ny.L yang
berumur 60 tahun,pasien datang ke IGD pada jam 08.30 Wib, pada saat di
IGD dilakukan pemeriksaan di dapatkan hasil : TD : 160/ 90 mmHg, Suhu :
36,5 , RR : 20 x / menit, Nadi : 80 x/ menit. Pasien mengeluh pada tangan
sebelah kiri tidak bisa digerakkan, bicara pasien pelo, pusing, lemas, tidak
mau makan, sudah 3 hari tidak mandi, rambut pasien klimis dan sudah 3
hari belum keramas. Pasien mengatakan ingin keramas tapi belum ada
yang membantu.
Keluarga mengatakan dahulu pasien punya riwayat hipertensi sejak 5
tahun yang lalu. dahulu pasien pernah dirawat di rsud purbalingga dengan
penyakit hipertensi stage II, pasien dulunya waktu muda sering
mengkomsumsi garam yang berlebih dan minum kopi setiap hari.
Kelurga pasien mengatakan apabila sakit beli obat obatan dari apotek
dan apabila tidak sembuh keluarga membawa ke rumah sakit. Pasien
terlihat mukanya kusam, rambut acak- acakan , bau badan. Sebelum
sakit, pasien biasa makan nasi 2-3 x/hari, dengan lauk yang sering
dikonsumsi telur, ikan asin, tahu dan tempe. Pasien jarang mengkonsumsi
buah dan sayuran, hanya 1-2 kali/minggu, meskipun istrinya sudah
memasakkan sayur. Setelah sakit, pasien makan lebih sedikit dari
biasanya. Sejak 1 minggu SMRS pasien mengeluh sulit BAB tetapi masih
bisa buang angin, setiap BAB bercampur darah, dan keras seperti kotoran
kambing. Keluhan disertai nyeri perut hilang. BB pasien sekarang 48 Kg,
dan TB 163 cm. BAK pasien pada saat dirumah BAB lancar, dalam
keluarga pasien ada yang menderita hipertensi. Pasien berperan sebagai
ibu rumah tangga.

Terapi yang diberikan pada pasien adalah sebagai berikut :


IVFD RL 20 tetes/me nit
Injeksi citicoline 2x500mg IV
Vit. B1 100 mg, Vit. B6 200 mg, Vit. B12 250 mcg (Neurodex) 21
Pemeriksaan Penunjang
Gula darah random 198 mg%
(75-115)
Ureum 35 mg%
(20-40)
Kreatinin 1,3 mg%
(0,6-1,1)
Sel darah putih 6,5 103/mm3 (4,0-10,0)

Sel darah merah 4,53 106/mm3 (3,80-5,80)

Hemoglobin 12,2 g/dL

(11,0-16,5)

Hematokrit 38 %

(35,0-50,0)

Platelet/trombosit 325 103/mm3 (150-450)

Silahkan
kaji
keperawatan ??

pasien

selengkapnya

dan

buat

asuhan

Kasus 6
Tn. Y datang ke rumah sakit RSUD Sragen tiba di IGD pada jam 08.00 wib
di IGD dilakukan pemeriksaan dan didapat hasil : TD : 160/ 120 mmHg,
Suhu : 36,5 , RR : 20 x / menit, Nadi : 78 x/ menit. Pasien mengeluh
pusing, kaku kuduk pada leher/ tengkuk pada leher terasa nyeri,
pandangan kabur, lemas, mual dan muntah, pada saat aktifitas nyeri
sering muncul setiap 5 menit sekali, nyeri terasa cenut cenut, pada saat
pengkajian didapatkan skala nyeri 5.
Pasien mengatakan tidak nafsu makan, apabila makan terasa mual dan
ingin muntah. Pasien mengatakan
Kelurga pasien mengatakan apabila sakit beli obat obatan dari apotek
dan apabila tidak sembuh keluarga membawa ke rumah sakit. Pasien
terlihat mukanya kusam, rambut acak- acakan , bau badan. Sebelum
sakit, pasien biasa makan nasi 2-3 x/hari, dengan lauk yang sering
dikonsumsi telur, ikan asin, tahu dan tempe. Pasien jarang mengkonsumsi
buah dan sayuran, hanya 1-2 kali/minggu, meskipun istrinya sudah
memasakkan sayur. Setelah sakit, pasien makan lebih sedikit dari
biasanya, hanya habis porsi makan nasi jatah dari RS. Sejak 1 minggu
Sebelum Masuk RS pasien mengeluh sulit BAB tetapi masih bisa buang
angin, setiap BAB bercampur darah, dan keras seperti kotoran kambing.
Keluhan disertai nyeri perut hilang. BB pasien sekarang 48 Kg, dan TB 163
cm. BAK pasien pada saat dirumah BAB lancar, dalam keluarga pasien ada
yang menderita hipertensi. Pasien berperan sebagai ibu rumah tangga.
Terapi pasien hari ini adalah makan sedikit tapi sering, namun istrinya
tidak berada di RS, istrinya baru keluar menjemput putrinya. Makanan
yang dimakan pasien hari ini adalah bubur dengan sayuran dan tahu
tempe.
Sebagai seorang perawat apa tindakan anda dan silahkan lakukan
pengkajian lebih mendalam pada pasien dan buatlah asuhan
keperawatan.

Kasus 7
Ny. X (32 thn) masuk RSUD SRAGEN dengan suaminya Tn. L tanggal
24/01/2016 jam 07.00 WIB dengan keluhan utama sakit pada perut
bagian kiri dan terasa lemas, pusing dan mual seta perut kembung.
Sebelum masuk RS pasien mengatakan jarang makan, sekalipun makan
dengan pedas-pedasan, pasien mengatakan belum pernah di rawat di
Rumah Sakit. Pemeriksaan TTV ( TD : 120/80 mmhg, N : 90 X/mnt, RR :
18X/mnt, S : 36,7 C ). Pasien mengatakan hanya berbaring saja di
tempat tidur, pasien mengatakan belum pernah menderita penyakit
seperti ini sebelumnya. Tempat tidur pasien tampak acak- acakan dan
sangat kotor. Terdapat darah dalam sprei dan sarung bantal terlihat
sangat kotor sekali.
Hasil Pemeriksaan Hematologi
Jenis Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 13,7 gram% L : 12-16 gram%, P : 12-14 gram%
Lekosit 4630/mm3 L/P : 6.000-10.000 /mm3
Laju endap darah 26 mm/jam L : 0-10 mm/jam, P : 0-15 mm/jam
Hematokrit 41 % L : 40-48 %, P : 37-43 %
Trombosit 256.000/mm3 L/P : 200.000-400.000 /mm3
PENGOBATAN
- Inf D5% 28 tpm
- Ranitidin 1 amp / 12 jam (antasida)
- Dexanta syr 3 x 1 cth (antipiretik)

Silahkan anda untuk mengkaji pasien secara detail dan buatlah


asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai