Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

SKIZOFRENIA PARANOID

DokterPembimbing :
dr. Adhi Wibowo Nurhidayat,Sp.KJ
Oleh :
Irma Ayudiana 2011730045

KEPANITERAAN KLINIK STASE PSIKIATRI


RS JIWA ISLAM KLENDER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2016

STATUS PSIKIATRI
I.

IDENTITAS PASIEN

Nama

: Tn. D

Usia

: 19 tahun

Jenis Kelamin

Pekerjaan

: Tidak bekerja

Agama

: Islam

Suku Bangsa

: Jawa

Pendidikan

: SMP

Status pernikahan

Alamat

Masuk RS tanggal

: Laki-laki

: Belum menikah
: Bintara, bekasi.
: 5 juli 2016
:

II.

RIWAYAT PSIKIATRI
Berdasarkan

Autoanamnesis
:
o Diambil tanggal 9 juli 2016 dibangsal RSIJ Klender
o Diambil tanggal 10 juli 2016 dibangsal RSIJ Klender
o Diambil tanggal 11 juli 2016 dibangsal RSIJ Klender
o Diambil tanggal 12 juli 2016 dibangsal RSIJ Klender
Alloanamnesis
:
o Diambil tanggal 9 juli 2016 datang kerumah pasien berbicara
dengan ayah, ibu, adik perempuan dan salah satu tetangga
pasien.

1. Keluhan Utama :
Pasien mengamuk tanpa sebab.
2. Riwayat Gangguan Sekarang
Sejak 4 bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien sering merasa
ingin marah-marah. Pasien mengaku sering marah-marah dan mengamuk
dikarenakan pasien merasa terganggu dengan orangorang baru disekitar
rumahnya. Pasien merasa selalu diikuti dan merasa orang-orang tersebut
yang membuat badan pasien menjadi kurus dan ingin menyakiti pasien

dengan cara menguna-gunai melewati minuman air putih yang diminum


pasien. Pasien juga mengaku bisa melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat
orang lain, seperti penghuni penjaga dirumahnya, atau semacam hantu
kuntilanak atau pocong yang digambarkan oleh pasien seperti kabut-kabut
asap putih yang selalu muncul pada saat subuh.
Pasien juga menceritkan sempat pergi dari rumah selama 2 minggu
bersama temannya ke daerah jawa di Yogyakarta, karena merasa tidak
nyaman di rumah karena ayahnya selalu memperhatikan gerak geriknya
dirumah, dan selalu merasa diawasi oleh ayahnya. Selama 2 minggu di
Yogyakarta pasien mengaku hanya main kerumah temannya saja. Menurut
pengakuan ibunya,

ia tidak mengetahui kemana pasien pergi saat itu.

Keluarga menacari-cari pasien dan tidak pernah dapat menghubungi pasien.


Setelah 15 hari menghilang pasien datang ke rumah dalam keadaan sangat
lusuh dan kotor seperti tidak mandi berhari-hari. Sesampainya dirumah
diceritkan bahwa pasien terlihat sangat berubah dari sebelumnya, lebih
banyak mengurung diri dikamar dan terlihat sangat gelisah, dan bicara
sendiri di dalam kamarnya.
Sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien diceritakan
sempat mengatakan kepada ibunya bahwa ada suara-suara yang
memerintahkannya

untuk

membakar

barang-barang

dirumah,

dan

menghancurkan seisi rumahnya.


Sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien diceritakan
membakar pakaiannya satu lemari dan membanting TV dirumahnya. Pasien
mengaku bahwa pasien dirasuki oleh kuntilanak yang berwujud asap putih
dan mendengar suara-suara yang memerintahkannya untuk membakar
semua bajunya didalam lemari.
Sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, ibu pasien mendapati
pasien sedang menghirup tiner dikamar. Ibu pasien juga mendapat cerita
dari temannya bahwa pasien sejak dulu sering minum obat-obatan warung
secara berlebihan, seperti minum Antimo, Napasin, Hexymer dan
kerap menghirup wangi-wangian dan tiner. Pasien juga terkadang minum
alcohol bersama temannya.
Pasien mengaku sering menggunaakan hexymer sebanyak 3-4 butir
sekali minum. Setelah meminum obat tersebut perasaan menjadi sangat

tenang dan kepala terasa enteng. Pasien menyangkal baru-baru ini


menggunakan

hexymer

atau

tiner.

Pasien

mengatakan

terakhir

menggunakan sebelum bulan puasa ramadhan.


Sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien tidak tidur
begadang dirumah temannya, tidak pulang karena alasan takut pulang
bertemu ayahnya. Menurut pengakuan ibunya, diceritakan bahwa ayahnya
kerap memarahinya sejak kecil sampai dewasa sering dipukuli jika berbuat
salah sedikit saja. semenjak diketahui pasien menggunakan obat-obatan,
ayahnya sangat marah dan lebih sering memukulnya dan pernah
mengancam akan membunuhnya jika pasien

masih

mengulangi

perbuatannya.
Satu hari sebelum masuk rumah sakit Pasien jadi tampak kacau dan
gelisah, terlihat mondar mandir di rumah tetangga lalu pada malam harinya
pasien terlihat bingung masuk ke rumah orang lain dan dikira maling, oleh
warga sekitar dibawa ke rumahnya. Dirumah pasien mengamuk
membanting barang-barang dirumah, bicara kacau tidak jelas dan tidak bisa
dikendalikan lagi, Sehingga keluarga sudah tidak tahan dan meminta
bantuan kepada tetangganya untuk membawa pasien ke rumah sakit islam
jiwa klender.

3. Riwayat Gangguan Sebelumnya


a. Riwayat Psikiatri
Selama ini pasien tidak pernah dirawat atau berobat ke rumah
sakit mengenai gangguan jiwa.
b. Gangguan Medik
Pasien tidak memiliki gangguan bawaan sejak lahir, tidak pernah
mempunyai riwayat kejang sebelumnya, tidak pernah menderita sakit
berat hingga membutuhkan perawatan Rumah Sakit, dan tidak ada
riwayat trauma kepala sebelumnya.
c. Gangguan Zat Psikoaktif
Pasien mengaku pernah mengkonsumsi alcohol. Biasanya pasien
Minum bersama teman-teman menghabiskan 1-2 botol. Peratama kali
minum saat pasien SMP. Pasien juga merokok sejak SMP. Pasien

mengaku jarang-jarang merokok tidak dapat menyebutkan jumlah


rokok perhari. Menurut ibunya pasien merokok bisa setengah bungkus
perhari.
Pasien mengaku mengunakan obat-obatan seperti hexymer.
Alasan pasien menggunakan obat tersebut lantaran stress dengan
keadaan dirumahnya. Pasien mulai mengkonsumsi sejak SMP. Di
kenalkan oleh temannya. Cara pasien mendapatkannya cukup
gampang dengan membeli di apotik dekat rumahnya. Awalnya pasien
meminum 1-2 butir persekali minum, lama kelamaan pasien mulai
menambahkan dosis minumnya 5-6 butir. Menurut pasien setelah
mengkonsumsi hexymer pasien merasa tenang dan nyaman, itulah
yang membuat pasien selalu ingin menggunakannya. Pasien juga
menyadari bahwa meminum obat tersebut berdampak buruk pada
kesehatannya tapi pasien tetap menggunakannya. Menurut cerita dari
ibu dan ayahnya yang diceritkan oleh teman pasien , pasien diketahui
pernah meminum obat Nafasin atau Antimo dalam jumlah yang
banyak, dan sering menghisap tiner atau wangiwangian, lem sejak
lama.tetapi pasien menyangkal hal tersebut.
Pasien juga mengaku menggunakan Giting atau nyimeng,
mengkonsumsi hal tersebut sejak SMP juga. Setelah menggunkan itu,
pasien merasa melayang dan nyaman. Pasien terkadang menggunkan
2 linting dan tidak dikonsumsi setiap hari.

4. Riwayat Pribadi Sebelum Sakit


a. Riwayat Prenatal
Selama kehamilan, ibu dan janin dalam keadaan baik. Pasien
lahir cukup bulan dengan keadaan normal ditolong oleh bidan. Pasien
lahir dengan berat badan normal, sehat, tidak ada trauma. Tidak ada
kelainan bawaan atau kelainan fisik.
b. Masa Kanak kanak dini / awal (0 - 3tahun)
Pasien tinggal dengan kedua orang tua dan saudaranya. Pasien
anak pertama dari 2 bersaudara. Pasien diasuh sendiri oleh ibunya.
Pasien mengalami kesulitan makan, tidak dapat makan bubur atau nasi.
5

Pasien tidak mengalami gangguan pada pola tidurnya. Tumbuh


kembang pasien normal seperti anak seusianya. Menurut pengakuan ibu
dan pasien, ayah pasien merupakan seseorang yang berkepribadian
kasar dan keras. Sejak masih kecil, pasien sering di sakiti secara fisik
maupun verbal. Ayah pasien sering memukul dan menghina ibu pasien
di depan pasien.
c. Masa kanak kanak Pertengahan ( 3 7 tahun )
TK usia 6 tahun. Pasien merupakan anak yang pemalu dan
pendiam, Pasien sulit bergaul dengan temannya. Disekolah bisa dihitung
teman yang dia miliki. Tetapi, ia sangat dekat apabila seseorang sudah
menjadi temannya. Pasien tidak ada gangguan dalam membaca maupun
menulis.
d. Masa Kanak Akhir ( 7 11 tahun)
Secara fisik pasien tumbuh seperti anak-anak seusianya. Pasien
tidak mudah bergaul dan terbuka dengan orang-orang. Pasien tidak
pernah tinggal kelas. Pasien merupakan anak yang pintar dan selalu
masuk 10 besar di kelasnya.

e. Masa Remaja
Hubungan Sosial
o Pasien merupakan anak yang pendiam dan tidak
memiliki banyak teman. Pasien lebih memilih untuk
diam di rumah dan belajar dibandingkan keluar rumah
untuk bermain.
o Pasien hampir tidak pernah menceritakan masalah yang
sedang dialaminya termasuk kepada orangtuanya atau
temannya.
o Tidak pernah terlibat perkelahian maupun kenakalan.
o Pasien meneruskan ke tingkat sekolah menengah
pertama, pasien adalah siswa yang rajin dan siswa
berprestasi yang selalu mendapat rangking 10 besar di
kelasnya, namun mulai SMP (pasien tidak ingat waktu
6

tepatnya) pasien sering menggunakan heximer yang ia


dapat dari temannya. Menurutnya, ia merasa tertekan
dengan sifat ayahnya. Temannya menganjurkan untuk
menggunakan heximer agar pasien tidak stress. Pasien
mengaku sering menggunakan heximer apabila sedang
kesal dengan ayahnya. Menurut pasien, heximer adalah
penolong untuk lari dari beban masalah.
o Saat lulus dari SMP, pasien melanjutkan ke tingkat SMA.
Saat itu pasien disekolahkan di SMA Terbuka. Namun,
pasien hanya sekolah selama 1 tahun disana. Pasien tidak
berskolah lagi karena tidak ada biaya. Menurut ibu
pasien, pasien sebenarnya ingin masuk ke Sekolah
Teknik Mesin (STM) namun, keluarga pasien tidak
memiliki cukup biaya, sehingga menyekolahkan pasien
ke SMA Terbuka. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien
terlihat tidak menyukai bersekolah di SMA terbuka.
Selain itu, ayah pasien juga berpendapat bahwa sekolah
bukan merupakan sesuatu yang penting. Selama sekolah,
nilai pasien selalu bagus dan tetap meraih 10 besar.
o Setelah keluar dari SMA, pasien bekerja diberbagai
tempat. Pasien mengumpulkan uang dan membeli motor
vespa.
f. Masa dewasa

Riwayat Pekerjaan
Pasien sering bekerja di berbagai tempat. Namun, pasien sering

berpindah-pindah tempat. Tahun 2013 pasien pernah bekerja sebagai


kurir barang, tetapi baru satu tahun bekerja, pasien keluarkan dari
pekerjaannya dengan alasan motornya rusak dan capek. Tahun 2014
pasien sempat bekerja di Rumah Sakit Islam sebagai cleaning
service. Menurut erita ibunya, Pasien mengatakan bahwa ia yakin
diamati oleh empat orang yang tidak ia kenal. Ia yakin rang-orang
tersebut ingin menjahati pasien. Saat itu ibu pasien tidak mengetahui
7

apakah pasien mendengar bisikan atau tidak. Pasien hanya 2 bulan


bekrja. Setelah itu Pasien tidak pernah bekerja lagi sejak saat itu.

Riwayat Keagamaan
Pasien lahir dalam keluarga beragama Islam. Pasien beragama

Islam dari lahir hingga saat ini. Pasien tidak taat beragama. hanya
sesekali mengerjakan sholat lima waktu dan mengaji. Bulan
ramadhan tahun ini pasien banyak tidak puasa.

Aktivitas Sosial
Menurut keluarga, pasien adalah seseorang yang tidak mudah

bergaul dan hanya memiliki beberapa teman. Pasien juga tidakpernah


terlibat dalam kegiatan sosial dilingkungan rumahnya.

Situasi Kehidupan Sekarang


Pasien saat ini tinggal bersama dengan ayah, ibu, dan adik
perempuannya. Saat ini pasien tidak bekerja. Pasien lebih banyak
berdiam diri dirumah dan pemilih dalam bergaul. Saat ini, pasien
dirawat di RS yang biayanya ditanggung oleh ibunya.

Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah melanggar hukum dan tidak pernah terkait

masalah dengan kepolisian.


5. Pohon Keluarga
Keterangan

Laki-laki

Perempuan :
Pasien

:
8

Pasien adalah anak pertama dari kedua orang tuanya. Ayah pasien
bekerja sebagai buruh bangunan, ibu pasien sebagai tukang cuci baju.
Pasien mempunyai seorang adik perempuan yang masih SMA. Tidak ada
keluarga pasien yang memiliki riwayat menggunakan narkoba. Tidak ada
keluarga pasien yang menunjukkan gejala gangguan jiwa.
STATUS MENTAL
1. Deskripsi Umum
a. Penampilan Umum
Pasien seorang pria , berusia 19 tahun berpenampilan fisik sesuai
usianya, menggunakan baju warna biru dan celana coklat dari Rumah
Sakit dan terlihat tidak rapih dan kurang bersih. Pasien bertubuh sangat
kurus, berkulit sawo matang, berambut hitam terlihat kusut.
b. Perilaku dan Aktivitas motorik
Selama wawancara, pasien duduk bersebrangan

dengan

pemeriksa dengan tenang, pasien sesekali melakukan kontak mata tapi


lebih sering melihat kelantai.
c. Sikap Terhadap Pemeriksa
Tidak kooperatif, pasien apatis, setiap diberikan pertanyaan
kadang-kadang tidak menjawab dan hanya diam saja.
2. Keadaan Afektif
Mood
Afek
Keserasian
Pembicaraan
Volume
Irama
Kelancaran
Kecepatan

: Hipotimia
: Terbatas
: Serasi
: sedang
: Teratur
: Artikulasi & Intonasi jelas
: Sedang

3. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi :

Auditorik

:Ada (Pasien sering mendengar suara-suara

bisikan yang menyuruh untuk membakar barang-barang dan

merusak barang dirumahnya)


Visual
: Ada (Pasien melihat penampakan kuntilanak

yang terlihat seperti asap putih)


Taktil
: Tidak ada
Olfaktorik : Tidak ada
Gustatorik : Tidak ada
b. Ilusi
: Tidak Ada
c. Derealisasi
: Tidak ada
d. Depersonalisasi : Tidak Ada
4. Gangguan Pikiran
1) Proses Pikir
a. Produktivitas
: Cukup ide
b. Kontinuitas
:
o Assosiasi longgar: Ada
o Inkoherensi : Tidak ada
o Flight of idea : Tidak ada
o Blocking

: Ada

o Sirkumstansia : Tidak ada


o Tangensial

: Tidak ada

o Perservasi

: Tidak ada

c. Hendaya bahasa
o Word salad
: Tidak ada
o Neologisme
: Tidak ada
a.
b.

2) Isi Pikir
Preokupasi
: Tidak ada
Waham
Waham Bizarre
Waham Somatik
Waham Paranoid
Waham Kebesaran
Waham Kejaran

: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Ada (merasa orang-orang

baru disekitar rumahnya ingin menjahatinya dengan

cara mengguna-gunai pasien)


Waham rujukan
: Tidak ada

Waham dikendalikan:
Thought of insertion

: Tidak ada

10

Thought of broadcasting
Thought of withdrawal
Thought of control

: Tidak Ada
: Tidak Ada
: Ada (merasa ada mahluk

yang merasuki pasien dan mengendalikan tubuh pasien)


Waham cemburu
: Tidak Ada
c. Obsesi
: Tidak ada
d. Kompulsif
: Tidak ada
e. Fobia
: Tidak ada
5. Fungsi Kognitif dan Penginderaan
a. Kesadaran : Compos Mentis
b. Orientasi
Waktu
: Baik (Pasien mengetahui saat pemeriksaan siang

hari, dan dapat menyebutkan bulan dan tahun sekarang)


Tempat
: Baik (pasien dapat mengetahui di mana ia berada

saat ini di Rumah sakit islam)


Orang
: Baik (Pasien dapat mengenali teman-temannya di

RS. Jiwa Islam Kleneder, dan dapat mengenali pemeriksa)


c. Konsentrasi
: Kurang, pasien tidak dapat menjawab dengan
benar pengurangan yang diberikan pemeriksa (seven serial test).
d. Daya Ingat
Jangka panjang

: Baik (mampu menceritakan kembali

masa-masa sekolah saat SD - SMP )


Jangka pendek
: Baik (Mampu mengingat menu makan

paginya)
Segera

: Baik (mampu mengingat nama 3 benda

yang baru saja disebutkan)


e. Intelegensi & Pengetahuan Umum : Baik (Pasien mengetahui nama
presiden RI an wakilnya sekarang)
f. Visuospasial berbentuk : Baik (pasien dapat menggambar dua
bangunan dua dimensi yang berhimpit)
g. Pemikiran abstrak : Baik (pasien dapat menyebtkan persamaan dan
perbedaan dari buah apel dan jeruk.)
6. Daya Nilai :
Penilaian Sosial : Kurang (selama dirawat, pasien menyendiri,
tidaak mudah berteman dengan pasien lain).

11

Uji Daya Nilai


jatuh

di

: Tidak baik (Jika pasien melihat dompet yang

jalan

maka

pasien

akan

mengambilnya

dan

membelanjakannya).
7. Reality Test Ability (RTA)
8. Tilikan

: Terganggu

: Derajat I (pasien tidak merasa sakit dan merasa tidak tahu

kenapa dibawa kerumah sakit)


9. Taraf Dapat Dipercaya : Tidak dapat dipercaya (alasannya: setiap ditanya
selalu berbeda-beda, saat di konfirmasi dengan ibunya jawabannya tidak
sama)
III.

STATUS FISIK
1.
Status Generalis
Keadaan umum
Kesadaran

Tanda Vital

2.

: Baik
: Compos mentis

Tekanan darah
Suhu
Nadi
Pernapasan
Kepala
Thorax
Jantung
Abdomen
Urogenital
Ekstremitas
Kelainan Khusus

: 120/80 mmHg
: 360 C.
: 84 x/menit regular
: 20 x/menit
: Normocephali
: Paru : Vesikuler, Rh -/-, wh -/: Bj I-II reguler , M (-),G(-)
: Dalam batas normal
: Dalam batas normal
: Dalam batas normal
: Tidak ada

Status Neurologi
1. Gangguan rangsangan meningeal
: Tidak ada
2. Mata
Gerakan
: Baik ke segala arah
Bentuk pupil
: Isokor
Refleks cahaya
: +/+
3. Motorik
Tonus
: Baik
Turgor
: Baik
Kekuatan
: Baik
Koordinasi
: Baik
Refleks
: Baik

12

IV.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Riwayat Psikiatri :
a. Pasien sering mengamuk dan gelisah
b. Pasien merasa sangat yakin ada orang-orang baru dilingkungan
rumahnya yang berusaha berbuat jahat dan menguna-gunainya.
c. Pasien juga sering mendengar bisikan-bisikan yang
memerintahkannya untuk membakar pakaian dan membanting
d.

barang yang ada dirumahnya.


Pasien melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat orang lain seperti
makhluk halus atau hantu yang sering digambarkan berwujud asap

e.

putih.
Setiap mengamuk pasien merasa dirasuki dan dikontrol oleh

makhluk lain.
f. Pasien mengkonsumsi hexymer,antimo dan napasin dalam
jumlah yang bnyak, minum alcohol, menghisap ganja kadangkadang, menghisap atau menghirup tiner, lem dan wewangian
lainnya.
Status Mental :
Kesadaran
: Compos mentis
Mood
: Hipotimia
Afek
: Terbatas
Keserasian
: Serasi
Gangguan persepsi
: Halusinasi auditorik dan visual
Gangguan proses pikir : Asosiasi longgar dan Blocking
Gangguan isi pikir
: Waham kejaran dan Thought of control
RTA (Reality testing ability): Terganggu
Tilikan
: Derajat I
Taraf dapat dipercaya
: Tidak dapat dipercaya
I

FORMULA DIAGNOSTIK
AKSIS I :
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan pada pasien ditemukan
gangguan perilaku dan psikologis secara bermakna dan menimbulkan suatu
penderitaan dan hendaya pada fungsi pekerjaan dan kehidupan sosialnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasien ini menderita gangguan
jiwa. Pada pasien ini ditemukan gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik
dan halusinasi visual, sehingga digolongkan gangguan jiwa psikotik.
Pemeriksaan fisik, status internis dan neurologis tidak ditemukan kelainan

13

sehingga digolongkan gangguan psikotik non-organik. Riwayat penggunaan


zat-zat adiktif dan psikoaktif ditemukan sehingga diagnosis gangguan mental
dan perilaku akibat zat psikoaktif dapat menjadi pertimbangan. Karena
pasien sudah mengalami gangguan dalam jangka waktu yang lama, maka
diagnosis tersebut dapat disingkirkan. Ditemukan juga gangguan persepsi
berupa halusinasi auditorik (Pasien sering mendengar suara-suara bisikan yang
menyuruh untuk membakar barang-barang dan merusak barang dirumahnya)
dan halusinasi visual (Pasien melihat penampakan kuntilanak yang terlihat
seperti asap putih), serta gangguan isi pikir berupa waham kejaran dan Thought
of control. Gejala-gejala tersebut berlangsung lebih dari 1 bulansehingga
memenuhi kriteria umum dan diagnosis skizofrenia (F.20). pada pasien
ditemukan halusinasi dan waham yang menonjol, waham kejaran (pasien
merasa orang-orang baru dirumahnya ingin menjahtinya dengan cara
mengguna-gunainya), terdapat waham dikendalikan (merasa ada mahluk yang
merasuki pasien dan mengendalikan tubuh pasien), dan pasien tidak
menunjukkan gangguan suasana perasaan yang tidak stabil. Maka pasien ini di
diagnosis Skizofrenia paranoid (F.20.0)
AKSIS II

: Tidak ditemukan adanya cirri kepribadian khas

AKSIS III

: Tidak ditemukan adanya kelainan organobiologik

AKSIS IV

: Masalah berkaitan dengan keluarga dan ekonomi

AKSIS V

: GAF Sekarang
GAF 1 Tahun terakhir

II

: 59
: 80

DAFTAR MASALAH
Problem organobiologik
: Tidak ada
Problem psikologik dan perilaku
: Ada
A. Halusinasi auditorik dan visual
B. Waham kejaran dan Thought of control
Problem Keluarga
: Ada

III

EVALUASI MULTIAKSIS
Aksis I
: F20.0 skizofrenia paranoid
Aksis II : Tidak ada
Aksis III : Tidak ada
14

Aksis IV : Masalah keluarga dan masalah ekonomi


Aksis V : -GAF 59
: (Gejala sedang, disabilitas sedang)
-GAF 80
: (gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas
ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah dll)
I.

DIAGNOSA KERJA
Skizofrenia Paranoid

II.

PROGNOSIS

III.

Ad vitam
Ad functionam
Ad sanationam

: Dubia ad bonam
: Dubia ad bonam
: Dubia ad malam

RENCANA TERAPI
1. Farmakoterapi

a.

b.

Risperidon 2 x 2mg

2. Psikoterapi
Terapi Kognitif
Menerangkan kepada pasien mengenai penyakitnya.
Menjelaskan manfaat terapi yang akan diberikan.
Terapi Supportif
Memberi dukungan dan perhatian kepada pasien dalam
menghadapi masalah serta memberikan dorongan agar pasien
lebih terbuka bila mempunyai masalah dan jangan memperberat

c.

pikiran dengan menanggapi sebuah masalah terlalu berlebihan.


Memberi dukungan pada pasien untuk meminum obat secara

teratur.
Edukasi Keluarga
Memberi penjelasan kepada keluarga untuk bersama-sama
membantu dan mendukung kesembuhan baik mental, jiwa,
emosi, dan rohani pasien dalam kesinambungan dengan
pemulihan

15

Anda mungkin juga menyukai

  • Ringkasan Jenis Software Dan Hardware (Cover)
    Ringkasan Jenis Software Dan Hardware (Cover)
    Dokumen3 halaman
    Ringkasan Jenis Software Dan Hardware (Cover)
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Doa Sebelum Bekerja
    Doa Sebelum Bekerja
    Dokumen7 halaman
    Doa Sebelum Bekerja
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Bab 1-4
    Bab 1-4
    Dokumen52 halaman
    Bab 1-4
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Doa Sebelum Bekerja
    Doa Sebelum Bekerja
    Dokumen7 halaman
    Doa Sebelum Bekerja
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Dzikir
    Dzikir
    Dokumen2 halaman
    Dzikir
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Bedah Mikel
    Bedah Mikel
    Dokumen5 halaman
    Bedah Mikel
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Pema Saran
    Pema Saran
    Dokumen3 halaman
    Pema Saran
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • JK Kepala 14.11.16
    JK Kepala 14.11.16
    Dokumen2 halaman
    JK Kepala 14.11.16
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Cover Geri Ikm 2
    Cover Geri Ikm 2
    Dokumen3 halaman
    Cover Geri Ikm 2
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Susunan Acara
    Susunan Acara
    Dokumen2 halaman
    Susunan Acara
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Kerangka Teori & Konsep (FIX)
    Kerangka Teori & Konsep (FIX)
    Dokumen2 halaman
    Kerangka Teori & Konsep (FIX)
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Nama Kelompok Mastama BEM FKK 2013
    Nama Kelompok Mastama BEM FKK 2013
    Dokumen10 halaman
    Nama Kelompok Mastama BEM FKK 2013
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Refreshing PPOK
    Refreshing PPOK
    Dokumen23 halaman
    Refreshing PPOK
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Kerangka Teori & Konsep
    Kerangka Teori & Konsep
    Dokumen2 halaman
    Kerangka Teori & Konsep
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Definisi Ujian
    Definisi Ujian
    Dokumen2 halaman
    Definisi Ujian
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • I Cover
    I Cover
    Dokumen2 halaman
    I Cover
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Praktek Kerja Lapangan DI Rumah Sakit Islam Jakarta: Risa Maulida Widjaya Fak. Kedokteran - Umj Dokter Muda
    Praktek Kerja Lapangan DI Rumah Sakit Islam Jakarta: Risa Maulida Widjaya Fak. Kedokteran - Umj Dokter Muda
    Dokumen1 halaman
    Praktek Kerja Lapangan DI Rumah Sakit Islam Jakarta: Risa Maulida Widjaya Fak. Kedokteran - Umj Dokter Muda
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Psikotik Akut
    Gangguan Psikotik Akut
    Dokumen17 halaman
    Gangguan Psikotik Akut
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • PERNAPASAN
    PERNAPASAN
    Dokumen7 halaman
    PERNAPASAN
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Word PPOK Interna
    Word PPOK Interna
    Dokumen29 halaman
    Word PPOK Interna
    widiyapratiwi03
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus - Geri
    Laporan Kasus - Geri
    Dokumen16 halaman
    Laporan Kasus - Geri
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • I Cover
    I Cover
    Dokumen2 halaman
    I Cover
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Pustaka Skizo-Dr. Prasila, Sp. KJ
    Tinjauan Pustaka Skizo-Dr. Prasila, Sp. KJ
    Dokumen23 halaman
    Tinjauan Pustaka Skizo-Dr. Prasila, Sp. KJ
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Status Interna
    Status Interna
    Dokumen1 halaman
    Status Interna
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus - Geri
    Laporan Kasus - Geri
    Dokumen16 halaman
    Laporan Kasus - Geri
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • EFERAT
    EFERAT
    Dokumen18 halaman
    EFERAT
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Psikoterapi
    Psikoterapi
    Dokumen34 halaman
    Psikoterapi
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Gabriele Ramadhan Raushan Dhamir
    Belum ada peringkat