Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KAPITA SELEKTA

PEMETAAN DAN UJI MORANS I KEPADATAN PENDUDUK


DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Oleh:
Ahmad Yasir Nasution

(152.06.2009)

Nanda Fariqa Rachma Mahardia

(152.06.2013)

Fauzi Ramadhan

(152.06.2014)

Pradita Eka Setyaningsih

(151.06.2023)

Petronella Mira Melati

(131.06.1007)

JURUSAN STATISTIK
FAKULTAS SAINS TERAPAN
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2016

Soal
1. Menyusun pemetaan dan interpretasi
2. Uji Morans I
Penyelesaian
1. Langkah-langkah Pembuatan Peta
Buka Arcmap

Pilih add data


Pada table of content klik kanan pada admin sumsel dan pilih label features untuk

menampilkan nama setiap kota


Pada table of content klik kanan pada admin sumsel dan pilih open attribute table
untuk menambahkan data yang ingin kita input, klik table option dan pilih add field
setelah itu pilih di layar atas aditor toolbar. Kemudian start editing untuk mengedit
table dan klik stop

Pada table of content klik kanan pilih properties, kemudian pilih symbology, pada
kotak value field pilih data yang telah kita input, pada kotak color ramp pilih warna

yang kita inginkan, kemudian klik add values dan pada kotak select the value(s) to

add blok semua kabupaten yang ada lalu ok.


Untuk menambahkan symbol arah mata angin, klik insert kemudian pilih north

arrow,dan pilih yang kita suka lalu ok.


Untuk menambahkan text pada peta maka klik insert pilih text
Untuk membuat pewarnaan berdasarkan data kepadatan penduduk maka kita klik
kanan pada admin sumsel kemudian pilih properties klik symbology pilih
quantities dan graduated colors, kemudian pada value masukkan data kepadatan

penduduk dan pada color ramp pilih warna yang kita suka lalu ok.
Selanjutnya untuk membuat interval kepadatan penduduk klik insert pilih legend
wizard lalu klik next sampai finish, kemudian akan muncul intervalnya.

Sehingga warna peta akan sesuai dengan interval yang dibentuk.

Sumatera Selatan
admin_sumsel
kepadatan_
40.92 - 64.92
64.93 - 122.63
122.64 - 226.36
226.37 - 507.38
507.39 - 4106.36

Keterangan:

Interval pertama berada diantara 40,92 64,92, yang berarti kepadatan


penduduk kabupaten/kota pada provinsi Sumatera Selatan sangat rendah. Pada
peta, ditunjukkan dengan warna hijau tua.

Interval kedua

berada diantara 64,93 122,63, yang berarti kepadatan

penduduk kabupaten/kota pada provinsi Sumatera Selatan rendah. Pada peta,


ditunjukkan dengan warna hijau muda.
-

Interval ketiga berada diantara 122,64 226,36, yang berarti kepadatan


penduduk kabupaten/kota pada provinsi Sumatera Selatan sedang. Pada peta,
ditunjukkan dengan warna kuning.

Interval keempat berada diantara 226,37 507,38, yang berarti kepadatan


penduduk kabupaten/kota pada provinsi Sumatera Selatan tinggi. Pada peta,
ditunjukkan dengan warna orange.

Interval kelima berada diantara 507,39 4106,36, yang berarti kepadatan


penduduk kabupaten/kota pada provinsi Sumatera Selatan sangat tinggi. Pada
peta, ditunjukkan dengan warna merah.

Interpretasi peta:
Berdasarkan peta kepadatan penduduk di atas, maka dapat diinterpretasikan
berdasarkan warna dan interval kepadatan penduduk yang dimiliki setiap
kabupaten/kota. Berikut penjelasannya:
-

Pada peta, Kabupaten Musirawas berwarna hijau tua, yang berarti kepadatan
penduduknya berada diinterval 40,92-64,92. Maka, dapat kita ketahui bahwa
kabupaten Musirawas memiliki kepadatan penduduk yang sangat rendah

Kabupaten Musibanyuasin berwarna hijau tua, yang berarti kepadatan


penduduknya berada diinterval 40,92-64,92. Maka, dapat kita ketahui bahwa
kabupaten Musibanyuasin memiliki kepadatan penduduk yang sangat rendah

Kabupaten Banyuasin berwarna hijau tua, yang berarti kepadatan penduduknya


berada diinterval 40,92-64,92. Maka, dapat kita ketahui bahwa kabupaten
Banyuasin memiliki kepadatan penduduk yang sangat rendah

Kabupaten Ogan Komering Ilir berwarna hijau tua, yang berarti kepadatan
penduduknya berada diinterval 40,92-64,92. Maka, dapat kita ketahui bahwa
kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki kepadatan penduduk yang sangat rendah

Kota Palembang berwarna merah, yang berarti kepadatan penduduknya berada


diinterval 507,39-4106,36. Maka, dapat kita ketahui bahwa Kota Palembang
memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi

Kota Lubuklinggau berwarna orange, yang berarti kepadatan penduduknya berada


diinterval 226,37-507,38. Maka, dapat kita ketahui bahwa Kota Lubuklinggau
memiliki kepadatan penduduk yang tinggi

Kabupaten Lahat berwarna hijau muda, yang berarti kepadatan penduduknya


berada diinterval 64,93-122,63. Maka, dapat kita ketahui bahwa Kabupaten Lahat
memiliki kepadatan penduduk yang rendah

Kabupaten

Muaraenim

berwarna

hijau

muda,

yang

berarti

kepadatan

penduduknya berada diinterval 64,93-122,63. Maka, dapat kita ketahui bahwa


Kabupaten Muaraenim memiliki kepadatan penduduk yang rendah
-

Kota Prabu Mulih berwarna orange, yang berarti kepadatan penduduknya berada
diinterval 226,37-507,38. Maka, dapat kita ketahui bahwa Kota Prabu Mulih
memiliki kepadatan penduduk yang tinggi

Kabupaten Ogan Ilir berwarna kuning, yang berarti kepadatan penduduknya


berada diinterval 122,64 226,36. Maka, dapat kita ketahui bahwa Kabupaten
Ogan Ilir memiliki kepadatan penduduk yang sedang.

Kabupaten Ogan Komering Ulut berwarna kuning, yang berarti kepadatan


penduduknya berada diinterval 122,64 226,36. Maka, dapat kita ketahui bahwa
Kabupaten Ogan Komering Ulut memiliki kepadatan penduduk yang sedang.

Kabupaten Ogan Komering Ulu berwarna hijau muda, yang berarti kepadatan
penduduknya berada diinterval 64,93-122,63. Maka, dapat kita ketahui bahwa
Kabupaten Ogan Komering Ulu memiliki kepadatan penduduk yang rendah

Kota Pagar Alam berwarna kuning, yang berarti kepadatan penduduknya berada
diinterval 122,64 226,36. Maka, dapat kita ketahui bahwa Kota Pagar Alam
memiliki kepadatan penduduk yang sedang.

Kabupaten Ogan Komering Ulu S berwarna hijau tua, yang berarti kepadatan
penduduknya berada diinterval 40,92-64,92. Maka, dapat kita ketahui bahwa
kabupaten Ogan Komering Ulu S memiliki kepadatan penduduk yang sangat
rendah

2. Uji Morans
Langkah-langkah Uji Morans
1. Pilih ArcToolbox pada menu toolbar ArcGis
2. Maka, akan ditampilkan jendela menu sebagai berikut:

Kemudian pilih Spatial Autocorrelation (Moran I)


3. Sehingga muncul jendela berikut:

Pada kolom Input Freature Class, isikan peta shp


Pada kolom Input Field, pilih variable kepadatan_
Pada
kolom
Conceptualization
of
Spatial
CONTIGUITY_EDGES_ONLY, lalu klik OK

4. Maka, akan muncul output berikut:

Relationships

pilih

Interpretasi:
1. Uji Hipotesis
a. Hipotesis
H0
: Tidak ada autokorelasi spasial pada data kepadatan penduduk
H1

: Ada autokorelasi spasial pada data kepadatan penduduk

b. Taraf signifikansi
= 5%
c. Daerah penolakan
H0 ditolak jika

Z hitung > Z
2

d. Statistik Uji
Z hitung

: -0,369706

P-value

: 0,711601

atau P-value

<

e. Keputusan
Dari ouput diatas dapat diperoleh nilai pada

atau

Z tabel

sebesar 1,96, karena

Z hitung

Z hitung

<

sebesar -0,369706 dan


Z
2

Z
2

maka H0 tidak ditolak.

Sedangkan nilai pada P-value sebesar 0,711601 dan sebesar 5% (0,05), karena Pvalue > maka H0 tidak ditolak.
f. Kesimpulan
Karena H0 tidak ditolak maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi
spasial pada data kepadatan penduduk.
2. Tidak ada autokorelasi spasial, menunjukkan bahwa kepadatan penuduk antar
kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan tidak saling berhubungan. Suatu
kabupaten/kota tidak akan mempengaruhi kabupaten/kota lain dalam hal kepadatan
penduduk.
3. Nilai Morans sebesar -0,100924 bernilai negatif menunjukkan bahwa ada autokorelasi
negatif. Kabupaten/kota dengan angka kepadatan penduduk tinggi tidak selalu
bertetanggaan atau berdekatan dengan kabupaten/kota lain yang memiliki kemiskinan
tinggi pula.

Anda mungkin juga menyukai