Asphyxia.
Trauma Intracranial haemorrhage.
Cephalic haematoma.
Facial / Brachial palsy.
Injury to the soft tissues of face & forehead.
Skull fracture
Remote-cerebral palsy.
Foetal death-around 2%.
KOMPLIKASI AKIBAT TINDAKAN FORCEPS
A. Pada Ibu
Forceps dapat digunakan untuk mempersingkat kala-dua persalinan
dengan peningkatan morbiditas pada ibu, seperti:
1. Perdarahan , akibat atonia uteri atau trauma jalan lahir
2. Trauma pada jaringan keras (pada tulang- tulang seperti fraktur
koksigis) dan trauma pada jaringan lunak (laserasi vagina sampai
robekan perineum)
3. Inkontinensia uri (retensio urin) dan alvi, karena:
- Trauma pada otot-otot dasar panggul dan persarafannya
- Trauma sfingter ani yang menyebabkan disfungsi
4. Demam (infeksi pasca persalinan) 1,2,4,7
B. Pada Janin
1. Insidensi perdarahan intrakranial, kelumpuhan saraf fasialis dan
pleksus brakialis.
2. Luka pada kulit kepala dan fraktur tulang tengkorak
3. Cedera m. sterno-kleido-mastoideus. 1 ,2 ,4
4.
5.
Pudendal or Perineal Block
6. (Fig. 6-22). This permits spontaneous, breech, low forceps, or
midforceps
7. delivery with little local pain. It is extremely safe and simple,