Apa Daya
Apa Daya
yang
berperan
sebagai
lingkungan
binaan
pada
menggambarkan
kekuasaan
dan
peradaban
yang
tengah
birokrat
dan
politisi?
Arsitekrur
yang
berperan
sebagai
dsb yang menyebabkan perencanaan kota mau tidak mau memasuki ranah
politik.
Antasan Kecil Timur, Banjarmasin, merupakan salah satu dari sekian
banyak kawasan yang memiliki potensi wisata budaya yang masih memiliki
kearifan local. Meski pada kenyatannya mulai bergeser menuju modernisasi
mengikuti arus perkembangan jaman. Beralihnya focal point yang dulunya
adalah sungai, sekarang mulai bergeser menjadi jalan sebagai focal point.
Hal ini tentu mengakibatkan istilah sungai di anak tirikan oleh pemerintah.
Betapa tidak, sungai sekarang ini hanya sebagai simbolis bagi kota seribu
sungai. Jalan raya dimanjakan oleh fasilitas-fasilitas mewah yang tentu
datangnya dari pemerintah. Sungai hanya anak tiri yang hanya sesekali
mendapat perhatian dari sang bapak.
Warga yang terlena akibat dimanjakannya jalan oleh pemerintah,
membuat mereka ikut-ikutan meng-anak tirikan sungai. Menjadikan sungai
hanya sebatas aliran air seperti halnya kota-kota besar lainnya. Banjarmasin
yang notabenenya adalah kota seribu sungai tentu saja memiliki karakter
sungai yang berbeda dari kota lainnya, sungai sebagai produk kearifan lokal
harus dilestarikan sampai kapanpun.
Upaya yang tepat
biaya
dan tentunya
melibatkan
para
akademisi
yang
ahli
dibidangnya. Lagi-lagi hal seperti ini harus berurusan dengan para penguasa.
Pada kenyataannya kerap kali perencanaan menjadi bidang yang
sangat teknis yang hanya dimiliki oleh sebagian kecil ahli atau individu yang
memiliki akses terhadap kekuasaan.
Desain perkotaan yang baik memang memerlukan politisi dan birokrat untuk
mengatur parameter dan kemudian keluar dari masalah. Jika akhir dari
proses ini adalah suara publik, harusnya biarkan publik yang memutuskan.
Peran kota adalah memungkinkan para ahli untuk menciptakan visi, dalam
kerangka pedoman yang ditetapkan.
Perkotaan diciptakan oleh pemimpin sipil yang kuat yang memahami proses
ini. Mereka memotong birokrasi dan memeluk ide-ide arsitek. Masukan publik
diadopsi ke dalam proses, menjamin bahwa para pengembang dan arsitek
memahami
kepentingan
masyarakat.
Peran
birokrat
adalah
untuk