Anda di halaman 1dari 3

Zika Virus

Differensial Diagnosis:
Gejala dari Zika menyerupain dengue dan chikungunya, serta disebarkan oleh nyamuk yang
sama. Dari 5 orang yang terinfeksi zika, 1 orang akan menjadi sakit. Gejala yang paling sering
muncul diantaraya demam, rash, nyeri sendi, atau konjungtivitis (mata merah). Gejala lainnya
berupa nyeri otot dan sakit kepala1.
Periode inkubasi ( waktu dari mulai terinfeksi sampai menunjukan gejala) dari penyakit zika
virus belum diketahui, tapi ini diperkirakan sekitar beberapa hari sampai satu minggu. Virus zika
biasanya bertahan di dalam darah dari orang yang terinfeksi selama beberapa hari, tapi dapat
juga ditemukan lebih lama pada beberapa orang1.
Jadi kesimpulannya pada infeksi virus zika, karena gejala yang mirip bahkan hampir sama serta
nyamuk pembawa yang sama, perlu dipikirkan tentang dengue fever dan chikungunya.
Diagnosis Kerja:
Untuk menegakan diagnosis penyakit karena zika virus diperlukan pemeriksaan penunjang
terlebih dahulu, antara lain:
-

Uji Virologi
Gejala yang diakibatkan infeksi zika virus biasanya cenderung ringan dan gejala awal
bisa luput dari perhatian, sehingga mengurangi kesempatan untuk mengambil sampel.
Meskipun periode viremic masih belum ditetapkan sepenuhnya, RNA virus telah
terdeteksi dalam serum hingga hari ke 10 setelah timbulnya gejala. RNA zika virus juga
telah terdeteksi dalam urin selama jangka dalam fase akut, yang berarti yang bisa menjadi
sampel alternatif untuk dipertimbangkan. Namun, karena studi lebih lanjut diperlukan,
dianjurkan bahwa sampel serum diambil selama 5 hari pertama setelah timbulnya
gejala1,2.

Uji Serologi
Antibody spesifik zika virus, IgM, dapat dideteksi dengan ELISA atau tes
imunofluoresensi pada spesimen serum dari hari 5 setelah timbulnya gejala. Karena
serum tunggal pada fase akut masih belum bisa mewakili diagnosis, disarankan bahwa
sampel kedua diambil 1-2 minggu setelah sampel pertama untuk menunjukkan

serokonversi (negatif ke positif) atau peningkatan empat kali lipat pada titer antibodi
(dengan tes kuantitatif)2,3.
Interpretasi dari tes serologi sangat penting untuk diagnosis zika virus. Pada infeksi
primer (infeksi pertama dengan flavivirus) telah menunjukkan bahwa antibodi reaksi
silang minimal dengan virus lainnya terkait genetik. Namun, telah menunjukkan bahwa
individu dengan riwayat infeksi dari flaviviruses lainnya (terutama dengue, demam
kuning dan West Nile) dapat terjadi reaksi silang dalam tes ini. Meskipun netralisasi
dengan reduksi plak (PRNT) menawarkan kekhususan yang lebih besar dalam
mendeteksi antibodi (IgG), cross-reaksi juga telah didokumentasikan; pada kenyataannya,
beberapa pasien dengan riwayat infeksi oleh flaviviruses lainnya telah menunjukkan
peningkatan hingga empat kali lipat dalam menetralisir titer antibodi bila terinfeksi zika
virus2,3.
Berikut alur penegakan diagnosis untuk zika virus:

Daftar pustaka
1. Symptoms, Diagnosis, & Treatment for Zika Virus. Centers for Disease Control and
Prevention. CDC. Page last reviewed: 1 juni 2015 and last updated 29 januari 2016
2. Zika virus (ZIKV) Surveillance in the Americas: Interim guidance for laboratory
detection and diagnosis. PAHO and WHO. 29 Juni 2015
3. Diagnostic Testing. Centers for Disease Control and Prevention. CDC. Page last
reviewed: 1 juni 2016 and last updated 20 januari 2016
NB: kalau ada sumber yg berhubungan di cantumin aja biar kelihatan keren dikin, wkwkwk

Anda mungkin juga menyukai