BAB I
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Perubahan
menjadi
kata
yang tidak
asing bagi
manusia.
yang
bersangkutan.
Suatu
proses
regresi
atau
nilai-nilai
yang
tengah
berlaku
dalam
masyarakat
yang
budaya
yang
terjadi
pada
tatanan
kehidupan
suatu
mempergunakan
perbandingan
secara
kronologis
unsur-unsurnya,
baik
unsur
sosial
maupun
unsur
change)
diartikan
sebagai
perubahan-perubahan
yang
dan
mengalami
struktur
perubahan.
pendidikan
Misalnya,
di
Indonesia
dahulu
selalu
wajib
belajar
hanya
mendalami
ilmu
agama
saja,
tapi
juga
yang
semula
seragam
dalam
kebudayaannya,
mantra-mantra,
kini
menjadi
pengobatan
yang
besar
pembangunan
di
mall
Indonesia
saat
(supermarket).
ini
marak
Masyarakat
dengan
yang
dulu
pembayaran
di
mall
atau
supermarket
dapat
pada
lembaga
yang
kemasyarakatan
mempengaruhi
sistem
di
dalam
sosialnya,
suatu
termasuk
didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompokkelompok dalam masyarakat.
Agar dapat lebih memahami pengertian perubahan sosial budaya,
berikut ini akan diberikan contoh ilustrasi singkat yang
menggambarkan
proses perubahan sosial dalam masyarakat desa
Pertama
Masyarakat desa yang jauh dari keramaian kota sekalipun tidak
luput dari perubahan. Bagi orang yang tidak mengetahui susunan
dan
kehidupan
masyarakat
desa
di
Indonesia,
maka
akan
pasti
mengalami
perubahan,
hanya
bentuk
kota. Saat ini orang-orang desa sudah mengenal perdagangan, alatalat tranportasi modern, mengikuti berita-berita lewat radio dan
televisi, bahkan dapat mengoperasikan handphone (HP) dan
internet.
Gambar 5.2: Bertani merupakan jenis pekerjaan yang menjadi ciri
masyarakat desa Keterangan: sudah ada
Tugas:
Perhatikan gambar 5.2!
Sistem pertanian yang digunakan dalam gambar di atas sudah
dapat digolongkan dalam pertanian modern. Deskripsikan halhal yang mendukung pernyataan di atas! Setelah itu
presentasikan di depan kelas!
Kedua
Handphone (HP) masuk desa, telah membawa perubahan besar
dalam kehidupan masyarakat di daerah pedesaan. Awalnya HP
sebagai digunakan oleh sebagian kecil warga masyarakat sebagai
alat komunikasi untuk menghubungi kerabat/ saudara yang berada
di kota bila sewaktu-waktu ada kepentingan mendadak. Seiring
dengan perkembangan zaman, maka saat ini hampir semua
masyarakat desa memiliki HP, karena HP dianggap bukan lagi
sebagai
barang
mewah.
Dari
keadaan
tersebut,
perubahan-
Tugas
Kemukakan beberapa contoh perubahan sosial-budaya yang terjadi
di lingkungan tempat tinggalmu. Kemudian catatlah dalam
selembar kertas dan kumpulkan kepada gurumu!
sosial
yang
cepat
biasanya
diikuti
dengan
dapat
berupa
perubahan
sosial
dan
perubahan
1. Faktor internal
Yang dimaksudkan dengan faktor internal adalah faktor
yang berasal dari dalam diri masyarakat, baik sebagai individu
maupun sebagai kelompok. Faktor ini bisa muncul ke permukaan
dan bisa juga tersembunyi.
Faktor internal dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
a. Adanya kejenuhan atau ketidakpuasan individu terhadap
sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat
b. Adanya individu yang menyimpang dari sistem yang berlaku.
Apabila penyimpangan ini dibiarkan, maka akan diikuti oleh
individu-individu lainnya, sehingga terjadi perubahan
c. Adanya penemuan-penemuan baru (inovasi) yang diterima
oleh
anggota
masyarakat
dan
membawa
perubahan
kebudayaan
d. Adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk.
Jumlah penduduk yang terus meningkat baik disebabkan oleh
pertambahan alami maupun adanya kaum pendatang, akan
menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan penggunaan
lahan.
Lahan
pertanian
semakin
terbatas
menimbulkan
sehingga
struktur
sosial
akan
mengalami
meningkatnya
meningkatnya
pengetahuan
pengetahuan,
dan
pendidikan
wawasan
dan
ini
memungkinkan
kedudukan sosialnya
seseorang
karena
untuk
menaikkan
atas
mata
pencaharian
dan
adat
istiadat
kondisi
persaingan
dan
peniruan
sesuatu
yang
Bencana
alam
menyebabkan
perubahan
kemunduran
(regress)
ini
seringkali
menimbulkan
Tsunami
Keterangan: sudah ada
b. Peperangan,
tidak
hanya
akan
meningkatkan
angka
dan
prasarana
kebutuhan
hidup,
seperti
lahan
Peperangan
ini
seringkali
diikuti
dengan
dengan
masyarakat
lain
yang
berbeda
kebudayaannya
akan
semakin
memperluas
merupakan
dikunjungi
oleh
salah
kota
wisatawan
di
Indonesia
dalam
dalam
yang
luar
ramai
negeri.
Untuk
itu
Sekolah
Dasar
di
Bali
mulai
INFO SOSIAL
menyebabkan
program-program
kegiatan
menjadi
masyarakat
berdasarkan
sedangkan
pada
pada
tradisional,
keturunan
masa
para
pejabat
(bangsawan,
sekarang
ini
ditentukan
bertuah/sakti)
pejabat
diangkat
serta
Dalam
perkembangannya
wangi-wangian
ditemukan
jenis-jenis
dibuat
sabun,
sekarang
secara
alat
kimiawi.
bermacam-macam
(social
agent)
sebagai
media
penyampai
agenda
maupun
direncanakan
yang
tidak
direncanakan
akan
mengalami
ataupun
tidak
benturan
(kurang)
kebudayaan
adalah
tidak
akan
pernah
terjadi
pergeseran
sebagai
upaya
pemberdayaan
dan
pemerkayaan
produksi
menggunakan
tanpa
mesin.
mesin
menuju
Perubahan
ke
tersebut
tahap
produksi
dianggap
cepat,
kemudian
menjelama
menjadi
revolusi.
Misalnya,
Soekanto,
dalam
kajian
Sosiologi
syarat-syarat
ada
keinginan
umum
untuk
mengadakan
suatu
yang
dapat
menampung
keinginan-keinginan
yang
selalu
pengaruh
mengalami
apa-apa
perubahan,
bagi
tidak
masyarakat
akan
secara
pada
lembaga
kemasyarakatan.
hubungan
kekeluargaan,
stratifikasi
masyarakat,
dan
seterusnya.
Gambar 5.7:
Mode pakaian yang selalu mengalami
perubahan
Sumber: Rakyat Bengkulu (BARU)
Tugas
Perhatikan teman-teman di kelasmu! Apakah ada di antara
temanmu yang memiliki potongan (mode) rambut yang selalu
berganti-ganti? Apakah perubahan mode rambut temanmu itu
membawa perubahan pada teman-teman di kelasmu? Tulislah
pendapatmu di buku tugas kemudian kumpulkan kepada guru!
3. Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau perubahan
yang direncanakan (planned change) dan perubahan yang tidak
dikehendaki (unintended change) atau perubahan yang tidak
direncanakan (unplanned change)
Perubahan
yang
dikehendaki
atau
direncanakan
apabila
berlangsung
perubahan
yang
tidak
bersamaan
dengan
dikehendaki
suatu
tersebut
perubahan
yang
yang
demikian
besarnya
terhadap
perubahan-
INFO SOSIAL
DPR Minta Pemerintah Lindungi Pasar Tradisional
Selasa, 07 Juni 2005 | 02:09 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Beberapa anggota Komisi VI DPR
meminta Departemen Perdagangan melindungi pasar tradisional dari
serbuan hypermarket. Saya usul dalam APBN-P ada anggaran untuk
memproteksi pasar tradisional, kata Didik J Rachbini, dari Fraksi Partai
Amanat Nasional, Senin (6/5), saat rapat dengar pendapat dengan Sekjen
Perdagangan.
Didik mengatakan saat ini keberadaan hypermarket telah mengancam
pasar tradisional. Lokasi hypermarket dinilai tidak sesuai jika berada di
tengah kota. Di luar negeri, lanjut Didik, hypermarket ditempatkan di
pinggir kota.
Menurut Irmadi Lubis, Wakil Ketua Komisi VI, kebijakan pemerintah tidak
mencerminkan perlindungan pada pasar tradisional. Hal ini tercermin
dengan tidak dimasukkannya perlindungan pasar dalam negeri, pasar
tradisional salah satunya, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM). Akibatnya, dari rencana anggaran yang diajukan pemerintah sampai
tahun 2006 tidak ada mata anggaran untuk perlindungan pasar dalam
negeri.
Menanggapi permintaan anggota Komisi VI, Dirjen Perdagangan
Dalam Negeri Ardiansyah Parman mengatakan kewenangan memberikan
izin lokasi hypermarket ada di pemerintah daerah, sehingga pihaknya tidak
bisa berbuat banyak. Departemen Perdagangan hanya memberikan izin
operasi.
Sebelum izin operasi dikeluarkan, ijin lokasi harus sudah disetujui
oleh pemerintah daerah. Ada kewajiban menyusun Amdal, apakah
pendirian hypermarket akan mengangu sektor ekonomi, kata dia.
Menanggapi aspirasi ini, Ardiansyah mengatakan pihaknya akan
mengajukan peraturan presiden untuk mengatur pasar modern, sehingga
instansi terkait secara bersama mempunyai tugas dan fungsi dalam
penataan pasar. Namun, izin lokasi tetap di tangan pemerintah daerah.
Karena yang punya lokasi dan yang menentukan rencana tata ruang itu
Pemda.
Sumber:
http://www.tempointeraktif.com
Tugas
Bacalah artikel di atas, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
ini!
2. adanya
kemampuan
untuk
mentolerir
adanya
sejumlah
penghargaan
(reward)
kepada
pihak
lain
dan
terbuka
bagi
semua
fihak
yang
membutuhkannya.
Gambar 5.8: Masyarakat Suku Dani di Pedalaman Irian Jaya lambat laun
mulai
mengalami perubahan dalam tata cara berpakaian. Sumber:
www.kompas.com (BARU)
bagian
dari
usaha
manusia
untuk
terus-menerus
Menurut Prof.
Dr.
Sunyoto
Sebagian
kalangan
bekerja
keras
mau
mengikuti
tuntutan
perubahan,
maka
akan
b.
Sebagian kalangan yang lain seakanakan hanya berjalan di tempat, terutama sebagai akibat dari
keterbatasan akses terhadap berbagai bentuk fasilitas organisasi
dan finansial.
Mereka sesungguhnya memiliki kemauan dan semangat untuk
maju, tetapi terbelenggu oleh sistem sosial yang berkembang
dalam masyarakat. Mereka terpinggirkan, dan hampir tidak
memiliki peluang untuk berubah. Kondisi mereka semakin
runyam ketika kalangan yang memiliki akses terhadap fasilitas
organisasi
dan
finansial
tersebut
melakukan
manipulasi,
Gambar 5.10: Warung angkringan (di Solo dan Yogyakarta), tetap menjadi
tempat makan
primadona bagi golongan menengah ke bawah di tengah
maraknya caf dan restoran
Keterangan: sudah ada
c.
Sebagian
kalangan
yang
lain
justru
terjadi
bersamaan
dengan
ekspansi
dan
intervensi
dan
ketergantungan.
intervensi
Mereka
semacam
itu
merasakan
dapat
bahwa
melahirkan
Tugas
Setelah mengetahui tipe-tipe perilaku masyarakat dalam menyikapi
perubahan, tergolong dalam tipe manakah dirimu dalam menyikapi
perubahan? Uraikan alasanmu. Kemukakan pendapatmu di depan
kelas!
TOKOH : Koentjaraningrat
Beliau adalah guru besar dalam Ilmu Antropologi pada UI, UGM,
Perguruan Tinggi Hukum Militer, dan Perguruan Tinggi Ilmu
Kepolisian. Pada tahun 1985, mendapat Felloship dari Woodrow
Wilson International Center for Scholars, Washington D.C dan
dalam tahun 1987 mendapat fellowship dari NIAS, Wassenaar,
Negeri Belanda. Karyanya sampai sekarang meliputi 80 buah
INFO SOSIAL
Sebagai salah satu gerakan perubahan sosial, dakwah pada prinsipnya tidak
melulu menangani masalah ceramah agama lewat mimbar atau pidato di depan
audiennya. Lebih dari itu, ruang lingkup dakwah yang luas, telah membuka akses
dan peluang yang besar untuk membangun dan memberdayakan masyarakat
melalui karya nyata dalam gerakan dakwah sosial, yang disebut pula dengan istilah
dakwah bil-hal.
Salah satu sasaran dari kegiatan dakwah sosial adalah dakwah terhadap
masyarakat suku terasing. Sebagai madu (objek) dakwah, masyarakat suku
terasing merupakan salah satu dari kelompok masyarakat marginal. Dalam hal ini,
masyarakat yang secara sosiologis dikatakan sebagai masyarakat yang
terpinggirkan dari kehidupan perkotaan atau kehidupan perdesaan. Akibat dari
akselerasinya kebijakan pembangunan baik secara kultural maupun struktural,
terpinggirkan dalam proses akumulasi modal, akses dan segala kemajuan
peradaban manusia modern. Di samping tingkat pemahaman, sikap dan persepsi
tentang keagamaannya yang relatif masih rendah.
Masyarakat suku terasing adalah masyarakat yang terisolasi dan memiliki
kemampuan terbatas untuk berkomunikasi dengan masyarakat lain yang lebih
maju. Mereka terkebelakang dan tertinggal dalam pengembangan kehidupan
ekonomi, politik, sosial-budaya, keagamaan dan ideologi (Departemen Sosial,
1989). Mereka dikatakan pula sebagai masyarakat yang keadaan sosial, ekonomi
dan peradabannya masih tergolong sederhana. Biasanya mereka hidup di daerah
sekitar pegunungan, di lereng bukit, di pedalaman hutan serta pantai dengan
kondisi yang sulit dan berat. Akibatnya, mereka tidak bisa mengakses kemajuan
kehidupan sebagaimana yang dirasakan oleh masyarakat lain (Departemen Agama,
1979). Berdasarkan pengertian tersebut, ada sejumlah ciri yang bisa diidentifikasi
dari masyarakat suku terasing dimaksud. Antara lain; (1) lokasi yang menjadi
tempat tinggal mereka terpencil atau terisolir sehingga sulit untuk dijangkau, (2)
terbatasnya komunikasi atau hubungan dengan kelompok masyarakat yang lain,
(3) terbatasnya akses dan kemajuan pembangunan yang bisa mereka nikmati, (4)
tingkat kehidupan sosial dan ekonomi yang masih rendah, (5) tingkat pemahaman,
sikap dan persepsi tentang keagamaan masih relatif rendah.
Di Kalimantan Selatan sedikitnya terdapat sekitar 32.506 jiwa atau 7.724
kepala keluarga hidup terasing. Mereka tersebar di sepuluh daerah, yakni
Kabupaten Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai
Utara, Balangan, Tabalong, Tanah Laut, Kotabaru dan Tanah Bumbu. Keterasingan
hidup masyarakat terpencil tersebut disertai tiga permasalahan utama, yakni
perambahan hutan, sosial budaya dan pemilikan tanah. Ditambah kondisi
kesehatan yang masih tradisional, tingkat pendidikan yang rendah, tingkat buta
huruf yang tinggi, kekurangan gizi, tempat tinggal tak layak, lingkungan tidak
sehat, kurangnya komunikasi dan kurangnya interaksi sosial dengan masyarakat
lain, serta lemahnya tingkat pemahaman, penghayatan dan kehidupan keagamaan.
Strategi Dakwah Sosial
Strategi dakwah sosial yang dapat diterapkan dalam rangka pembangunan
masyarakat suku terasing ini antara lain, (1) Keterlibatan dai secara langsung
dalam pengentasan kemiskinan, keterbelakangan dan pencarian solusi dari
serbaneka persoalan kehidupan yang mereka hadapi, (2) Manajemen
pembangunan masyarakat yang baik dan teratur dalam rangka perekayasaan
sosial dan pemberdayaan masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik,
peningkatan kualitas SDM, pranata sosial keagamaan serta menumbuhkan
pengembangan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, (3) Peningkatan
sosial budaya masyarakat melalui upaya pentransformasian dan pelembagaan
nilai-nilai Ajaran Islam dalam realitas kehidupan masyarakat luas seperti kegiatan
humaniora, seni budaya, penggalangan ukhuwah islamiyah, pemeliharaan
lingkungan, kesehatan dan lain-lain, (4) Program jaring pengaman sosial (social
safety net) yang lebih menyentuh persoalan kebutuhan primer dan berorientasi
pada kesetiakawanan serta kepedulian sosial, (5) Pemberdayaan (empowerment)
fungsi dan kerjasama institusi sosial yang memiliki visi, misi dan tugas yang sama
dalam menangani problem sosial kehidupan masyarakat, (6) Upaya kondisioning
dalam pemahaman, sikap dan persepsi tentang keberagamaan dan pembangunan
manusia seutuhnya, (7) Membentuk jaringan kerja sama yang terkoordinasi secara
baik sehingga tumpang tindih program dapat dihindari, efisiensi waktu, hemat
tenaga dan biaya yang dikeluarkan.
Kesimpulannya; adanya sinergi, kerjasama dan pemahaman yang baik
terhadap pola kerja dakwah sosial dalam dimensi lintas sektoral (seluruh bidang
kehidupan), akan memberikan andil yang signifikan guna mengembangkan dan
memberdayakan kehidupan masyarakat suku terasing serta mengangkat derajat
kesejahteraan hidup mereka ke arah yang lebih baik.
Oleh: Zulfa Jamalie
Sumber:
http://www.indomedia.com
Tugas
Bacalah dengan seksama artikel di atas, kemudian diskusikanlah secara
berkelompok pertanyaan berikut ini!
1.
Apakah di lingkungan tempat tinggal kalian juga terdapat
Suku Terasing seperti dijelaskan dalam artikel di atas? Sebutkan!
2.
Untuk memperkaya wawasan kalian, carilah artikel sejenis
dari berbagai sumber belajar yang menggambarkan tentang perubahan sosial
budaya yang dialami beberapa Suku Terasing yang ada di Indonesia!
============================
Istilah Penting
akses
finansial
hedonisme
intervensi
monopoli
komunitas
social change
modern
cultural change
Rangkuman
1. Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam
sistem ide, nilai, norma, perilaku, bahasa, teknologi, dan
kebudayaan material lainnya. Perubahan salah satu unsur
kebudayaan tersebut akan mendorong timbulnya perubahan unsur
lain
2. Pola perilaku yang ditampilkan masyarakat dalam perubahan sosial
budaya berbeda-beda. Ada yang bekerja keras mengejar
ketertinggalan, ada yang berjalan di tempat, bahkan ada yang
melakukan perlawanan