Anda di halaman 1dari 4

Test atau Pemeriksaan Pap Smear adalah

metode (screening) ginekologi, merupakan


pemeriksaan leher rahim (serviks)
menggunakan alat yang dinamakan
speculum, dan bisa dilakukan oleh dokter
kandungan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
mengetahui adanya HPV ataupun sel
karsinoma penyebab Kanker Leher Rahim,
sejak dini. Pemeriksaan ini lebih
diutamakan pada perempuan yang sudah
pernah melakukan hubungan seksual.
Bahkan Perempuan yang pernah melakukan
hubungan seksual selama tiga tahun dari
kontak seksual pertama kali WAJIB
melakukan pap smear. Namun saat ini
apabila anda menginginkan hasil
pemeriksaan yang lebih akurat ada metode
lain untuk mendeteksi adalah kanker Leher
Rahim (Kanker Serviks), yaitu dengan
Pemeriksaan Thin Prep.
Test Deteksi Dini Kanker Serviks
Pap smear atau Pap Test adalah tes
spesifik yang digunakan untuk mendeteksi
dini kanker leher rahim / kanker serviks.
Aktivitas seksual merupakan salah satu
predisposisi kanker serviks, Sehingga Pap
Smear menjadi salah satu pemeriksaan
yang penting dilakukan oleh perempuan
yang telah aktif secara seksual. Meski Pap
smear hanya metoda skrining yang
fungsinya untuk pencegahan Kanker Serviks,
namun metode ini mampu mendeteksi lebih
dari 90 % kanker leher rahim tahap awal
yang masih mungkin untuk disembuhkan.
Cara Kerja Pap Smear
Pap smear sebaiknya dilakukan minimal
satu kali dalam satu tahun. Pap Smear
dilakukan di atas meja ginekologi oleh
seorang dokter kandungan, dengan langkah
pemeriksaan Pap Smear adalah sebagai
berikut:
Pemeriksaan dalam ini menggunakan
spekulum yang berfungsi untuk
membuka liang vagina.

Sesudah terbuka pemeriksa dilakukan


dan cairan leher rahim diambil
menggunakan s spatula dan suatu
sikat kecil yang halus. Cairan dari
serviks tersebut kemudian dioles
pada object glass dan dibawa ke
laboratorium untuk proses dan
membutuhkan waktu sekitar 37 hari
untuk didapatkan hasilnya.
Dari hasil pemeriksaan diketahui
apakah sel-sel leher rahim normal
atau sudah menunjukkan tandatanda tidak normal (gejala awal
kanker serviks)
Dari 80 persen sel yang tidak normal
belum tentu merupakan Gejala
kanker Serviks , karena hanya bisa
disebabkan oleh virus yang terinfeksi
atau karena peradangan sebab lain
pada Vagina. jika dilihat dari
perbandingan, mungkin hanya sekitar
10 % hasil pap smear yang
bermasalah. Dan dari seluruh hasil
pap smear yang menunjukkan
masalah, hanya sekitar satu persen
saja yang berpotensi untuk
berkembang menjadi kanker serviks.
Persiapan Sebelum Pemeriksaan Pap Smear
Apabila anda berencana melakukan
Pemeriksaan Pap Smear sehingga hasil
yang dihasilkan akurat, sebaiknya anda
menghindari beberapa hal sebagai berikut:
Lakukan Pemeriksaan Pap Smear
ketika anda Tidak sedang haid atau
ada perdarahan. Lakukan
Pemeriksaan Jika tiga hari sesudah
haid selesai.
Tidak boleh berhubungan seksual,
minimal tiga hari (3x24 jam).
Tidak boleh memakai douch, cairan
pembersih vagin atau antiseptik
sejenisnya yang dimasukkan ke
dalam vagina (Namun untuk
membersihkan daerah bagian luar

vagina masih diperbolehkan).


Tidak sedang hamil. Lakukan
Pemeriksaan papsmear sebaiknya
dilakukan dua atau tiga bulan setelah
melahirkan, atau ketika darah nifas
sudah bersih.
Tempat Dan Biaya Pemeriksaan Pap Smear
Pap smear bisa dilakukan oleh dokter
kandungan dan bidan terlatih, baik di
puskesmas sampai rumah sakit besar.
Mengenai harga sangat bervariasi, jika
dilakukan di puskesmas atau rumah sakit
yang mendapatkan subsidi dari pemerintah
biaya berkisar Rp 50.000 Rp75.000,
namun apabila dilakukan di tempat praktek
Dokter Kandungan (S.Pog) Biaya Pap
Smear mencapai Rp 300.000 - Rp 350.000
4 Fakta Penting Mengenai Pemeriksaan Pap
Smear
Wanita yang memiliki faktor risiko
tinggi dianjurkan melakukan pap
smear satu tahun sekali. Namun
untuk wanita yang sebelumnya
didapatkan hasil pemeriksaan
abnormal, dianjurkan melakukan
Pemeriksaan Pap Smear lebih sering
sesuai saran dokter.
Wanita yang sudah melakukan
pengangkatan kandungan tanpa
disertai pengangkatan mulut rahim
tetap disarankan melakukan
Pemeriksaan Pap Smear minimal
setahun sekali.
Wanita menopause tetap berisiko
menderita kanker serviks, sehingga
tetap berisiko untuk kanker serviks
dan tetap harus melakukan
Pemeriksaan Pap Smear.
Wanita yang berusia 67 tahun bahkan
baru boleh berhenti melakukan
Pemeriksaan Pap Smear apabila dua
tahun berturut turut, hasil pap
smear-nya normal.
Kesimpulan:

Pap Smear adalah pemeriksaan leher


rahim untuk mendeteksi Kanker
Rahim,
Pemeriksaan Pap Smear dilakukan
pada wanita yang pernah
berhubungan seks sampai dengan
lansia.
Pemeriksaan Pap Smear minimal
dilakukan satu tahun satu sekali.

Anda mungkin juga menyukai