Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN LIMBAH RUMAH SAKIT

RSUD
AJI BATARA AGUNG
DEWA SAKTI

NO. DOKUMEN

NO. REVISI

NO. HALAMAN

JL. BPP Handil II


Samboja
( (0542)7215367
7215368
Fax :7215337

TANGGAL
TERBIT
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

DITETAPKAN,
DIREKTUR
RSUD AJI BATARA AGUNG DEWA
SAKTI

drg. Musafirah Akil Ali, MARS

Pengertian

NIP. 19700504 200012 2 002


Suatu
proses
yang
dilakukan
untuk
mengelola
limbah/sampah yang dihasilkan oleh rumah sakit berupa
limbah padat (limbah infeksius, non infeksius, limbah benda
tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi,
limbah dengan kandungan logam berat tinggi dan limbah
kontainer bertekanan), limbah cair dan limbah gas.

Tujuan

1. Agar limbah/sampah rumah sakit dapat ditangani dengan


baik.
2. Mencegah penularan penyakit akibat limbah/sampah
rumah sakit terhadap petugas, pasien, pengunjung,
lingkungan rumah sakit dan lingkungan di sekitar rumah
sakit.
3. Agar kualitas kesehatan masyarakat di sekitar rumah
sakit tetap terjaga dengan baik.
4. Menjaga citra rumah sakit tetap baik.

Kebijakan

1. Limbah rumah sakit dipisahkan mulai dari sumbernya dan


dikelola secara terpisah sesuai jenisnya.
2. Untuk limbah medis padat, pembuangannya dipisahkan
dengan membedakan warna plastik yang dipasang pada
tempat sampah, yaitu :
a. Warna kuning untuk sampah infeksius dan non
infeksius.
b. Warna hitam untuk sampah non infeksius.
c. Warna ungu untuk sampah sitotoksis.
3. Untuk limbah non medis padat, pembuangannya
menggunakan plastik warna hitam dan dibedakan
berdasarkan jenis limbahnya yaitu sampah organik dan
sampah non-organik.
d. Sampah infeksius (termasuk sampah sitotoksis) diproses
dengan metode insenerasi atau otoklaf kecuali organ

tubuh.
e. Sampah benda tajam mengunakan materi tempat
sampah yang tahan tusuk, tahan air dan tidak mudah
bocor.
f. Tempat sampah harus menggunakan jenis yang diinjak
dan diberi label yaitu ; sampah medis infeksius,
sampah medis non infeksius, sampah benda tajam,
sampah non medis, sampah organik, sampah non
organik.
g. Sampah infeksius yang telah melalui proses otoklaf
diperlakukan sebagai sampah medis non-infeksius.
Prosedur

Cara Kerja :
1. Petugas memakai APD berupa masker, sarung tangan
dan apron saat mengelola limbah.
2. Sebelum sampah dari setiap ruangan dibawa ke
Tempat Pembuangan Sementara (TPS), pastikan
kantong-kantong sampah sudah dalam kondisi terikat.
3. Ikat kantong sampah infeksius dan non-infeksius
setelah 2/3 penuh.
4. Tutup tempat sampah benda tajam setelah 3/4 penuh.
5. Buang limbah spesimen dari laboratorium (darah,
urine, feses, sputum) kesaluran air limbah menuju
Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL).
6. Buang darah dan komponen darah dalam jumlah
besar untuk transfusi yang sudah kadaluarsa atau
bersisa karena reaksi transfusi, ke saluran air limbah
menuju IPAL atau di buang sebagai sampah infeksius
untuk diinsenerasi.
7. Buang sampah potongan-potongan jaringan tubuh
dari Kamar Operasi ke dalam kantong plastik kuning
dan dikelola sebagai sampah medis infeksius untuk di
insenerasi.
8. Buang limbah cair yang bersifat infeksius ke saluran
air limbah menuju IPAL.
9. Buang sampah medis dan non medis ke TPS yang
terpisah, oleh Petugas Cleaning Service dengan
trolley sampah yang tertutup memakai APD lengkap.
10.Sampah non medis yang berada di TPS nantinya akan
dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang
dikelola oleh pihak ketiga, dalam hal ini oleh
Pemerintahan Kota.
11.Sampah medis infeksius, medis non infeksius dan
medis benda tajam dibawa ke TPA untuk di proses
dengan cara insenerasi yang di kelola oleh pihak
ketiga dalam hal ini oleh Rumah Sakit Umum Daerah
Aji Batara Agung Dewa Sakti Samboja.

Unit terkait

Seluruh Unit

Anda mungkin juga menyukai