katagori,
yaitu
kaki
diabetika
neuropati,
iskemia
dan
lebih tinggi sedikit. Pada kondisi terjadi gangguan di area kaki, vena
ataupun arteri, akan menghasilkan tekanan sistolik yang berbeda. hasil
pemeriksaan yang akurat dapat membantu diagnostic ke arah gangguan
vena atau arteri sehingga manajemen perawatan juga berbeda
(Anonym, 2012).
Cara pemeriksaan ABPI adalah sebagai berikut (Anonym,
2012) :
1) Baringkan klien kurang lebih selama 20 menit.
2) Pastikan area kaki tidak ada sumbatan atau hambatan dari
pakaian ataupun posisi.
3) Tutup area luka dengan lapisan melindungi cuff yang menekan.
4) Tempatkan cuff di atas ankle.
5) Doppler probe letakkan di dorsalis pedis dan anterior tibial pulse
(dengan konekting gel). Arah probe Doppler 450
6) Tekan cuff hingga bunyi pulse menghilang
7) Tekan cuff perlahan untuk menurunkan tekanan sampai terdengar
bunyi pulse lagi. Point ini disebut tekanan sistolik ankle.
8) Pindahkan cuff ke lengan di sisi yang sama dengan ekstremitas
bawah.
9) Cari pulse brachial dengan dopler probe ( konekting gel).
10) Tekan cuff hingga bunyi pulse menghilang
11) Turunkan tekanan perlahan hingga terdengar bunyi pulse lagi,
point ini disebut tekanan sistolik brachial.
12) Hitung ABPI dengan membagi hasil sistolik ankle dengan hasil
sistolik brachial.
ABPI= Tekanan sistolik ankel Tekanan sistolik brachial
Hasil perhitungan di atas di interpretasi pada tabel di bawah ini.
< 0.5
Gangguan
0.7-0.8
> 0.8
Arterial dan
Arterial dan
Venous
venous
venus ulcer
ulcer
ulcer
Gangguan
Gangguan
Gangguan
pembuluh
arteri
dan arteri
arteri
vena
vena
Arterial
ulcer
0.5-0.7
dan pembuluh
vena
> 1.2
Calcified
Periksa
ulang
akan
terjadi
komplikasi
kronik
yaitu
neuropati,
kekurangan
darah
dalam
jaringan,
sehingga
jaringan
pembuluh
darah.
Menebalnya
arteri
di
kaki
dapat
oksigen
mengakibatkan
kematian
jaringan
yang
sehingga timbul ulkus yang biasanya dimulai dari ujung kaki atau
tungkai. Pada penderita DM apabila kadar glukosa darah tidak
terkendali
menyebabkan
abnormalitas
lekosit
sehingga
fungsi
ulkus
perlu
dipikirkan
kemungkinan
adanya
gas
gangren,
deformitas
kaki.Uji
probe
to
bone
diabetik
untuk
digunakan
untuk
(7) Memeriksa kaki dan celah kaki setiap hari apakah terdapat
kalus, bula, luka dan lecet.
(8) Menghindari penggunaan air panas atau bantal panas.
(9) Penggunaan alas kaki tepat, dengan cara :
Tidak boleh berjalan tanpa alas kaki, termasuk di pasir.
Memakai sepatu yang sesuai atau sepatu khusus untuk
kaki.
Sepatu baru harus dipakai secara berangsur-angsur dan
hati-hati.
Memakai kaus kaki yang bersih dan mengganti setiap
hari.
Kaus kaki terbuat dari bahan wol atau katun. Jangan
memakai bahan sintetis, karena bahan ini menyebabkan
kaki berkeringat.
Memakai kaus kaki apabila kaki terasa dingin.
Menghindari trauma berulang, trauma dapat berupa
fisik, kimia dan termis, yang biasanya berkaitan dengan
(10)
obat
yang
bersifat
Pencucian luka
Pencucian bertujuan untuk membuang jaringan nekrosis, cairan luka
yang bersih, sisa balutan yang digunakan dan sisa metabolic tubuh
pada cairan luka. Mencuci dapat meningkatkan, memperbaiki, dan
mempercepat
proses
penyembuhan
luka
dan
menghindari
penyembuhan
luka,
tindakan
debridement
sangat
1
2
3
4
Pemilihan Balutan
Memilih balutan merupakan suatu kebutuhan suatu keputusan
yang harus dilakukan untuk memperbaiki kerusakan jaringan
integument. Berhasil tidaknya luka membaik, tergantung pada
kemampuan perawat dalam memilih balutan yang tepat, efektif dan
efisien.
Tujuan Memilih Balutan
Metcovazin
kimia ZNO, Z untuk Zinc dan O untuk oksigen. Zinc Oxide terdiri atas
satu atom zink dan satu atom oksigen yang saling berikatan. Ada sekitar
300 enzim yang membutuhkan Zinc dalam kegiatannya, sebagai mineral
esensial dalam pembentukan sintesis DNA, sintesis protein, pergantian
dan perbaikan jaringan. Defisiensi Zink dapat menyebabkan gangguan
dalam penyembuhan luka, terutama penurunan jumlah protein dan
sintesis kolagen selama proses penyembuhan luka. Saat proses
penyembuhan luka, terjadi peningkatan kebutuhan zink, terutama pada
fase inflamasi dan proliferasi.
Metcovazin direkomendasikan untuk luka dengan warna dasar
luka hitam, kuning dan merah. Metcovazin tidak dapat menyerap
eksudat dan tidak dapat membunuh kuman kecuali dikombinasikan
dengan antimikroba (Arisanty, 2013).
Cutisorb
Merupakan dressing pengisap dengan suatu kompres penyerap
hidrofobik
(menolak
air)
berakumulasi
dalam
lemak
Dialkylcarbamoylchloride
(DACC)
yang
bakteri
luka
menjadi
semakin
yang
lembab
untuk
mengangkat
kontaminasi
mikroba
superfisial.
b) Kontak langsung dengan luka merupakan prasyarat untuk
pengikatan mikroorganisme yang efektif. Selalu menggunakan
dressing dengan cara memastikan kontak langsung antara
dressing dengan permukaan luka.
c) Pada luka dalam atau berongga, gunakan Cutimed Sorbact
swab atau ribbon gauze dan tinggalkan sebagian dressing diluar
luka untuk memudahkan pergantian dressing. Jika dibutuhkan,
tutup dengan absorbent, Cutimed Sorbact dressing pad. Pada
luka superfisial, gunakan Cutimed Sorbact swab atau dressing
pad. Gunakan Cutimed Sorbact dressing pad pada luka dg sisi
hijau yang berkontak langsung pada luka.
d) Tergantung pada jumlah eksudat luka, Cutimed Sorbact swab,
ribbon gauze dan round swab dapat dikombinasikan dengan
berbagai dressing hidroaktif sekunder seperti foam atau alginat.
Jangan menggabungkan Cutimed Sorbact dengan salep atau
krim dengan basis minyak yang dapat menghambat mekanisme
kerja hidrophobik.
e) Jika dibutuhkan gunakan perban, plester, atau dressing film
transparan untuk fiksasi.
f) Saat luka sudah bersih dan menunjukkan tanda-tanda
penyembuhan, dianjurkan untuk beralih ke dressing modern
2) Cutisorb
Merupakan dressing pengisap dengan suatu kompres
penyerap yang efektif.Mampu menyerap cairan jaringan yang
keuar dari luka.Namun, rembesan eksudat melalui dressing harus
mengandung
DAFTAR PUSTAKA
Anonym
(2012).Diabetik
Foot
Ulcer,
http://healthyenthusiast.com/diabetik-foot-ulcer.html
diakses
pada
Medical
(2012).Products
Surgical
Dressing,
dikutip
pada
http://www.bsnmedical.com/en/products/acutewoundcare/dressings/surgic
aldressings/absorbent/page.html
Decroli, dkk (2008).Profil Ulkus Diabetik pada Penderita Rawat Inap di Bagian
Penyakit Dalam RSUP Dr M. Djamil Padang, diakses pada
http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/download/56
1/557
Handaya
(2009).Ulkus
Kaki
Diabetes,
http://dokteryudabedah.com/ulkus-kaki-diabetes/
diakses
pada