Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA

Pembimbing : dr. Djoko Heru, Sp.M


Disusun oleh : Defita Firdaus (11-2015-027)
1. Sebutkan Indikasi dari keratoplasti?
Setiap kelainan atau kekeruhan kornea yang menyebabkan kemunduran tajam
penglihatan serta memenuhi beberapa kriteria, yaitu:
1. Kemunduran visus yang cukup mengganggu pekerjaan penderita
2. Kelainan kornea yang mengganggu mental penderita
3. Kelainan kornea yang tidak disertai ambliopia
Sebagai patokan, diambil ketajaman penglihatan kurang dari 5/60
2. Apa tujuan dilakukannya transplantasi kornea ?

Optik: Untuk meningkatkan ketajaman visual dengan mengganti jaringan host yang
buram atau terdistorsi oleh jaringan donor yang sehat. Indikasi yang paling umum
dalam kategori ini adalah keratopati bulosa pseudophakia, diikuti oleh keratokonus,
degenerasi kornea, keratoglobus dan distrofi, serta jaringan parut akibat keratitis dan
trauma.

Tektonik / rekonstruktif: Untuk melestarikan anatomi kornea dan integritas pada


pasien dengan penipisan stroma dan descemetoceles, atau untuk merekonstruksi
anatomi mata, misalnya setelah perforasi kornea.

Terapi: Untuk menghapus jaringan kornea meradang yang tidak responsif terhadap
pengobatan dengan antibiotik atau anti-viral.

Kosmetik: Untuk memperbaiki penampilan pasien dengan bekas luka kornea yang
telah diberi warna keputihan atau buram ke kornea.

3. Sebutkan kontraindikasi dari keratoplasti?


Kontraindikasi absolut untuk dilakukannya keratoplasti adalah
1. Tidak adanya proyeksi sinar
2. Xerosis dan tidak terdapatnya lapisan air mata

Kontraindikasi relatif untuk dilakukannya keratoplasti adalah


1. Keratitis neuroparalitik
2. Sikatrik kornea akibat Morbus Hansen
3. Parut kornea akibat luka bakar alkali
4. Sebutkan tipe dari keratoplasti?
1. Full thickness (Penetrating) grafts
Sebuah trephine (perangkat pemotong berbentuk melingkar) yang digunakan oleh ahli
bedah untuk memotong kornea donor, untuk memotong disc sirkular dari kornea. Sebuah
trephine kedua kemudian digunakan untuk memotong bagian berukuran serupa dari kornea
pasien. Jaringan donor kemudian dijahit di tempat dengan jahitan.
Obat tetes mata antibiotik ditempatkan, mata ditutup, dan pasien dibawa ke ruang
pemulihan sementara efek anestesi hilang. Pasien biasanya pulang setelah ini dan diperiksa
dokter hari berikutnya untuk pengangkatan pertama pasca operasi.

Gambar 1.Penetrating Keratoplasty


2.Partial thickness grafts (Deep Lamellar)
Dalam prosedur ini, lapisan anterior dari kornea sentral akan dihilangkan dan diganti
dengan jaringan donor. Sel endotel dan membran Descemets disisakan di tempatnya semula.
Teknik ini digunakan dalam kasus-kasus opasifikasi kornea anterior, bekas luka, dan penyakit
ectatic seperti keratoconus.
Deep anterior lamellar keratoplasty (DALK) adalah kornea graft ketebalan parsial,
yang digunakan di mata, di mana patologi hanya terbatas pada lapisan anterior kornea,
misalnya luka Superficial kornea dan beberapa gangguan bawaan atau perkembangan seperti
2

dystrophies epitel dan stroma. Keuntungan dari teknik ini dibandingkan teknik ketebalan
penuh 'konvensional' adalah:

jahitan lebih sedikit, rehabilitasi lebih cepat, kurangnya

penggunaan obat, hampir tidak ada kemungkinan penolakan graft dan luka lebih aman.

Gambar 2. Deep Lamellar Keratoplasty


3.Partial thickness grafts (Endothelial Lamellar)
Mengganti endotelium pasien dengan disc transplantasi dari stroma posterior /
Descements/endotelium (DSEK) atau Descemets/endotelium (DMEK). Prosedur ini relatif
baru dan telah merevolusi pengobatan gangguan dari lapisan paling dalam dari kornea
(endotelium). Tidak seperti transplantasi kornea penetrasi, operasi dapat dilakukan dengan
satu atau tanpa jahitan. Pasien dapat pulih penglihatan fungsionalnya dalam hitungan minggu,
dibandingkan sampai satu tahun dengan transplantasi penetrasi.
Selama operasi, endothelium kornea pasien akan dihilangkan dan diganti dengan
jaringan donor. Dengan DSEK, yang didonorkan termasuk lapisan tipis stroma, serta
endotelium, dan umumnya 100-150 mikron tebalnya. Dengan DMEK hanya endotelium saja
yang ditransplantasikan. Segera pada pada periode pasca operasi jaringan donor
dipertahankan di posisinya dengan gelembung udara ditempatkan di dalam mata (ruang
anterior). Jaringan tersebut dengan sendirinya akan melekat dalam waktu yang singkat dan
udara diserap ke dalam jaringan sekitarnya.
Komplikasi termasuk displacement dari jaringan donor sehingga memerlukan reposisi
('refloating'). Hal ini lebih umum pada DMEK dibandingkan DSEK. Lipatan dalam jaringan
donor dapat mengurangi kualitas perbaikan visi yang membutuhkan perbaikan segera.
Penolakan dari jaringan donor mungkin memerlukan pengulangan prosedur. Pengurangan
bertahap dari kepadatan sel endothelial dari waktu ke waktu dapat menyebabkan hilangnya
kejelasan dan membutuhkan pengulangan prosedur.

Pasien dengan transplantasi endotel sering mencapai penglihatan terkoreksi terbaik


dalam kisaran 20/30 ke 20/40, meskipun beberapa mencapai 20/20. Penyimpangan optik pada
pertemuan graft/host dapat membatasi visi di bawah 20/20.
Deep lamellar endothelial keratolasty (DLEK)juga merupakan Ketebalan parsial graft
kornea, yang digunakan untuk mengganti endotelium. DLEK adalah prosedur pembedahan
yang lebih rumit dibandingkan DALK, dan diperkenalkan baru-baru ini pada tahun 1998 oleh
seorang ahli bedah Belanda yang inovatif, Dr Gerrit Melles dan dipopulerkan di AS oleh ahli
bedah Dr Mark Terry dari Ohio. Manfaat dari teknik dibandingkan transplantasi kornea
konvensional termasuk kualitas yang lebih baik pada penglihatannya, periode post-operatif
yang lebih nyaman dan rehabilitasi penglihatan yang lebih cepat. Bentuk transplantasi kornea
ini bahkan dapat dilakukan melalui luka sekecil luka bedah katarak modern dan dapat
dilakukan tanpa jahitan.

Gambar 3. Posterior Lamellar Keratoplasty


4.Mushroom Keratoplasty
Transplantasi berbentuk jamur, kombinasi antara keratoplasti lamelar yang lebar dan
keratoplasti menembus yang lebih kecil. Tindakan ini menimbulkan terlalu banyak trauma
pada kornea, sehingga sudah mulai ditinggalkan

Gambar 4. Mushroom Keratoplasty


5.Sebutkan komplikasi dari keratoplasty?
4

Infeksi : karena kornea tidak memiliki pembuluh darah (dibutuhkan nutrisi dari
aqueous humor) penyembuhan jauh lebih lambat dari luka di kulit. Sementara luka
masih dalam proses penyembuhan, ada kemungkinan terinfeksi oleh berbagai
mikroorganisme.

Risiko

ini

diminimalkan

dengan

profilaksis

antibiotik

(menggunakan obat tetes mata antibiotik, bahkan ketika tidak ada infeksi).

Kegagalan graft : dapat terjadi setiap saat setelah kornea ditransplantasikan, bahkan
bertahun-tahun atau dekade kemudian. Penyebabnya bisa bermacam-macam,
meskipun biasanya akibat cedera atau penyakit baru. Pengobatan dapat berupa medis
atau bedah, tergantung pada kasus individu.

Anda mungkin juga menyukai