Anda di halaman 1dari 6

Bara Kerinduan

FK UKRIDA
NIM: 11.2015.155

DEMENSIA ALZHEIMER
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Tuan A berusia 70 tahun dibawa ke RSJ SH karena telanjang
keluar rumah sejak 1 minggu yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang: pasien dibawa ke IGD RSJ SH diantar oleh anaknya
karena telanjang keluar rumah sejak 1 minggu yang lalu. Menurut keterangan
anak pasien, pasien tiba-tiba saja membuka semua bajunya dan berjalan keluar
rumah dengan keadaan telanjang. Pasien tidak pernah melakukan hal aneh
seperti berbicara sendiri, melihat hal yang tidak dilihat orang lain ataupun
telanjang seperti ini sebelumnya. Anak pasien mengatakan, pasien sering pikun
sejak 1 tahun terakhir. Awalnya pikun dianggap wajar karena pasien hanya lupa
menaruh barang dan menutup pintu pagar. Sejak 6 bulan terakhir pikun
dirasakan makin berat karena pasien tidak ingat jalan pulang ke rumah yang
sudah ditempati nya selama 5 tahun terakhir, sering mengulang pertanyaan
yang sama dan sekarang bahkan pasien sudah tidak mengenali anaknya dan
orang-orang disekitar mereka. Pasien sering salah menaruh barang, misalnya
menaruh kunci di dalam kulkas dan tidak tertarik lagi terhadap aktivitas yang
tadinya disukai seperti membaca koran, bermain catur dan menonton TV. Pasien
lebih sering menghabiskan banyak waktu untuk tidur di siang hari, lebih sensitif
dan mudah marah. Sudah sejak 1 bulan terakhir pasien tidak lagi mempedulikan
kebersihan dirinya sendiri dan buang air kecil atau besar tanpa disadari
sehingga harus selalu dibantu. Keluhan tidak disertai mual muntah, kejang,
demam dan penurunan kesadaran.
Saat dilakukan anamnesis kepada pasien, pasien dapat menyebutkan namanya,
tetapi tidak ingat umur dan tanggal lahir nya. Pasien mengatakan tidak ingat dan
tidak tahu kenapa ia membuka baju dan berjalan keluar rumah. Pasien sering
menanyakan hal yang sama berulang kali seperti menanyakan dia berbicara
dengan siapa, untuk apa dan berada dimana. Pasien terkadang menjawab
pertanyaan dengan jawaban yang tidak berkaitan dan berhubungan dengan
pengalaman masa lalu nya. Pasien mengatakan tidak mendengar ataupun
melihat hal yang tidak bisa didengar dan dilihat orang lain dan tidak merasa

dirinya adalah orang yang hebat dan akan disakiti oleh orang lain. Pasien lebih
banyak menjawab pertanyaan pemeriksa dengan iya dan tidak dan berpikir
cukup lama untuk menjawab.
Riwayat Penyakit Dahulu: Tidak terdapat riwayat hipertensi, diabetes melitus,
penyakit jantung, kolesterol dan trauma sebelumnya. Menurut keterangan anak
pasien, pasien tidak pernah menderita sakit berat sampai harus di rawat di
rumah sakit ataupun dioperasi.
Riwayat Penyakit Keluarga: Ayah pasien pernah menderita keluhan yang sama
pada usia 60 tahun dan di diagnosis demensia alzheimer. Tidak ada riwayat
keluarga dengan gangguan jiwa.
Riwayat Obat: pasien belum mengobati penyakitnya dan tidak ada riwayat
konsumsi obat tertentu.
Riwayat Personal sosial : pasien tidak memiliki kebiasaan merokok dan minum
alkohol. Dan tidak ada riwayat konsumsi NARKOBA.
PEMERIKSAAN FISIK DAN STATUS MENTAL
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum

: Baik, tampak tenang

Kesadaran

: Compos Mentis

Tanda Vital

: Tekanan Darah 110/80 mmHg, Nadi 84x/ menit, Suhu


36,6 oC, Pernafasan 20x/ menit

Sistem

kardiovaskular,

respiratorius,

gastro-intestinal,

musculosceletal,

urogenital dalam batas normal dan tidak terdapat kelainan.


Saraf kranial (I-XII)

: Baik

Tanda rangsang meningeal

: Kaku kuduk (-) brudzinki (-) laseque (-) kernig

(-)
Refleks fisiologis

: (+) normal

Refleks patologis

: Tidak ada

Motorik

: Baik

Sensorik

: Baik

STATUS MENTAL
Deskripsi umum
Penampilan

: tampak sesuai dengan usianya, memakai sendal,


tampak rapi dan terawat.

Kesadaran

: compos mentis, tidak tampak terganggu

Perilaku & aktifitas psikomotor


tidak lazim

: tidak menunjukkan perilaku atau gerakan yang

Sikap terhadap pemeriksa


Pembicaraan

: kooperatif

: berbicara spontan, artikulasi kurang jelas, intonasi


datar, volume kecil

Gangguan persepsi
Proses pikir

: tidak terdapat gangguan persepsi


: tidak terdapat gangguan dalam proses pikir

Sensorium dan kognitif


Taraf pendidikan

: SMA

Pengetahuan umum

: cukup baik

Kecerdasan

: Rata rata

Konsentrasi

: kurang baik

Orientasi - Waktu

: buruk (pasien tidak tau sekarang tahun berapa)

Tempat

: buruk (pasien tidak mengetahui dia dimana dan

sering tersesat)
Orang
: buruk (pasien tidak mengenali keluarganya)

Daya ingat - Jangka panjang

: buruk (pasien tidak ingat umur dan tanggal

lahirnya)
-

Jangka pendek :buruk (pasien tidak ingat apakah sudah makan pagi

atau sssssssssssssssssssbelum)
Segera
:buruk (pasien tidak ingat nama pemeriksa meski
sudah berulang ssssssssssssssssssskali bertanya)

Pikiran abstraktif

:kurang

baik

(pasien

tidak

dapat

menjelaskan

persamaan pesawat sssssssssssssssssssssssssssss sdan mobil)


Kemampuan menolong diri sendiri : pasien memerlukan bantuan orang lain
untuk perawatan diri dan melakukan aktiftas sehari-hari.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium: pemeriksaan darah rutin, profil lipid, kadar
glukosa darah, fungsi renal dan hepar, tiroid, asam folat, serologi HIV.
2. Pemeriksaan psikometrik: Mini mental state examination (MMSE)
3. MRI: Atropi kortikal menyeluruh dan pembesaran ventrikel.
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
1. Demensia Vaskular
2. Demensia pada penyakit lain
TERAPI
1. Terapi suportif
Memberikan perawatan fisik yang baik
mempertahankan pasien berada dalam lingkungan yang dikenalnya
dengan baik

Pertahankan keterlibatan pasien melalui kontak personal, orientasi yang


sering (mengingatkan nama hari, jam dsb)
Membantu untuk mempertahankan rasa percaya diri pasien
Tingkatkan daya pengertian dan partisipasi keluarga
2. Donepezil (aricept 5-10mg satu kali sehari, malam hari)

DELIRIUM
ANAMNESIS
Keluhan utama: Nona A berusia 25 tahun dibawa ke IGD RSJ SH karena bicara
kacau dan mengamuk sejak 3 hari yang lalu.
Riwayat penyakit sekarang: pasien dibawa ke IGD RSJ SH diantar oleh ibunya
karena bicara kacau dan mengamuk sejak 3 hari yang lalu. Ibu pasien
mengatakan anaknya tiba-tiba mengamuk tanpa sebab yang jelas dan terlihat
berbicara sendiri. Menurut keterangan ibu pasien, pasien mengalami demam
yang dirasakan sejak 1 minggu SMRS dan naik turun sepanjang hari, naik secara
perlahan dan didapatkan demam tinggi terutama pada malam hari. Demam
tidak disertai mengigil dan berkeringat. Os minum obat parasetamol 500mg 3x
sehari untuk mengobati demamnya, tetapi demam tidak turun dan dirasakan
makin tinggi sejak 3 hari SMRS. Ibu pasien mengatakan tidak ada keluhan sepeti
mimisan, gusi berdarah ataupun bintik merah dikulit.
Riwayat Penyakit Dahulu: Tidak terdapat riwayat hipertensi, diabetes melitus,
penyakit jantung, kolesterol dan trauma sebelumnya. Menurut keterangan ibu
pasien, pasien tidak pernah menderita sakit berat sampai harus di rawat di
rumah sakit ataupun dioperasi.
Riwayat Penyakit Keluarga: tidak ada keluarga yang menderita keluhan yang
sama dan tidak ada riwayat gangguan jiwa.
Riwayat obat: pasien hanya meminum obat demam dan tidak ada riwayat
konsumsi obat lain sebelumnya.
Riwayat personal sosial: Tidak ada riwayat bepergian ke luar kota beberapa
minggu terakhir dan menurut ibu pasien, pasien ada makan diluar kurang lebih 1
minggu sebelum demam muncul pertama kali. pasien tidak memiliki kebiasaan
merokok dan minum alkohol. Dan tidak ada riwayat konsumsi NARKOBA.
PEMERIKSAAN FISIK DAN STATUS MENTAL
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum

: tampak sakit berat

Kesadaran

: Delirium

Tanda Vital

: Tekanan Darah 120/80 mmHg, Nadi 125x/ menit,


Suhu 39oC, Pernafasan 18x/ menit

Sistem kardiovaskular, respiratorius, dalam batas normal dan tidak terdapat


kelainan.
Didapatkan lidah kotor dengan tepi hiperemis pada pemeriksaan.
Tanda rangsang meningeal

: Kaku kuduk (-) brudzinki (-) laseque (-) kernig

(-)
Refleks fisiologis

: (+) normal

Refleks patologis

: Tidak ada

STATUS MENTAL
Deskripsi umum
Penampilan

: tampak sesuai dengan usia, memakai sendal dan


kurang terawat.

Kesadaran neurologis

: Delirium

Kesadaran psikiatrik

: tampak terganggu

Perilaku & aktifitas psikomotor

agitasi

psikomotor

pasien

tampak

gaduh

gelisah dan mengamuk


Sikap terhadap pemeriKsa

: Tidak kooperatif

(pasien tidak bisa diajak

berbicara karena mengamuk dan berteriak)


Pembicaraan

: dapat bicara spontan dengan artikulasi jelas, intonasi


cukup dan volume sangat keras

Gangguan persepsi

: terdapat halusinasi dimana pasien berbicara

sendiri
Proses pikir

: Inkoheren

Pengendalian impuls

:buruk (pasien sangat gaduh gelisah dan mengamuk


sambil berteriak)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium: pemeriksaan darah rutin, kultur darah, analisa
gas darah, hormon tiroid, kadar glukosa darah, fungsi hati dan ginjal.
2. Uji widal dan kultur Gaal
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
1. Delirium yang diinduksi oleh zat
2. Delirium yang berkaitan dengan berbagai penyebab
TERAPI
1. Lorazepam 2-4mg IV
2. Pemberian cairan dan nutrisi yang adekuat
3. Terapi penyakit dasar
Kloramfenikol 4 x 400mg
Ampisilin 4 x 1mg
Dexametason 3 x 2mg

Anda mungkin juga menyukai