Anda di halaman 1dari 18

Struktur, Mekanisme Fungsi Jantung serta Pemeriksaan Jantung

Nur Afiqah binti Abdul Rahman


Mahasiswa Semester 2
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat korespondensi :
Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara, No 6, Jakarta 11510.
Email : nur.2013fk509@civitas.ac.id

Pendahuluan
Jantung adalah satu organ yang sangat penting bagi manusia. Ia terlibat dalam sistem
kardiovaskuler, yang berfungsi untuk mempertahankan homeostasis tubuh badan kita. Fungsinya
adalah untuk memompa darah ke seluruh tubuh untuk menyalurkan nutrisi ke seluruh jaringan,
oksigen untuk memenuhi kebutuhan sel, dan juga untuk membuang sisa-sisa metabolisme dari
tubuh.
Darah yang bertindak untuk mengangkut bahan yang diperlukan oleh tubuh, dan juga
mengangkut bahan buangan untuk disekresi oleh badan. Darah sangat penting untuk memenuhi
kebutuhan jaringan, dengan kebolehan untuk mencapai seluruh jaringan tubuh. Oleh itu, sangat
penting untuk jantung memiliki kekuatan untuk memompa darah dan memastikannya sampai ke
seluruh tubuh.
Pembuluh darah pula bertindak sebagai saluran untuk dilalui darah, untuk menyalurkan
darah dari jantung ke seluruh tubuh, dan kembali ke jantung semula. Pembuluh darah juga
terlibat dalam proses homeostasis, untuk menjaga tekanan darah, supaya tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu rendah.

Struktur makroskopis jantung

Gambar 1 : Bagian dalam jantung1


Jantung terletak di atas diaphragm, di pertengahan rongga dan agak ke kiri, dalam suatu
ruangan yang disebut mediastinum, yaitu mediastinum media. Di bagian hadapan, jantung
dibatasi oleh sternum. Di bagian kanan dan kiri, jantung dibatasi oleh paru-paru. Cor atau
jantung merupakan suatu organ muscular ganda yang mempunyai rongga didalamnya dan
berbentuk keruncut dengan saiz sebesar kepal pemiliknya. Ia mengalirkan darah ke sirkulasi
pulmonal dan sirkulasi sistemik.
Cor dilapisi oleh lapisan khusus disebut pericardium yang merupakan kantong
serofibrosa

berbentuk konus. Pericardium terletak di posterior corpus sterni dan cartilage

costalis II-IV, di anterior vertebra thoracalis V-VIII. Pericardium juga terdiri daripada dua saccus
yang berbeda struktur tetapi mempunyai hubungan erat antara satu sama lain:yaitusaccus externa
(pericardium fibrosa) yang terdiri daripada jaringan ikat fibrosa dan saccus interna (pericardium

serosa) yang merupakan membrane halus dan berbatasan dengan saccus externa dan meliputi
jantung.
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu epicardium, myocardium dan
endocardium.Epicardium adalah lapisan terluar dinding jantung dan lapisan dalamnya disebut
membran serosa.Ia merupakan lamina visceralis pericardium serosum. Miocardium pula adalah
lapisan tengah tersusun dari beberapa lapis otot jantung yang tersusun dalam pola spiral dan
sirkular.Endocardium merupakan lapisan terdalam, lapisan endotelium yang melekat pada selapis
jaringan ikat dan melanjut pada endotel pembuluh darah yang melapisi permukaan dalam rongga
jantung.
Jantung mempunyai empat ruang, yaitu atrium dextrum dan sinistrum serta ventriculus
dextrum dan sinstrum. Di antara kedua atrium dan ventrikel dipisahkan oleh septum
interatriorum dan interventriculare sehingga ia terpisah menjadi dua bagian, dextra dan sinistra.
Bagian dextra di dalam tubuh letaknya lebih kearah ventral manakala sinistra lebih ke arah dorsal
(posterior).
Atrium dextrum terletak di ventrosuperior, lebih besar dari sinistra dengan ketebalan kirakira 2 mm. Ia mempunyai dua bagian yaitu atrium propria, yaitu ruang atrium dextrum yang
sebenar dan auricula dextra. Atrium propria adalah ruang di antara dua vena cava dan ostium
atrioventricularis.Auricula dextra pula berbentuk seperti daun telinga anjing dan adalah kantong
antaravena cava superior dan ventriculus dexter.Di dalam atrium dextrum dapat ditemukan
beberapa lubang yaitu ostium vena cava superior dan inferior, sinus coronarius dan foramina
venarum minimarum.
Ukuran atrium sinister sedikit lebih kecil berbanding yang dextra namun mempunyai
dinding yang lebih tebal kira-kira 3mm. Bagian ini membentuk basis dan facies dorso superior
jantung.Terdiri daripada atrium proprium dan auricula sinister.Atrium proprium (cavum
principalis) terdapat muara 4 vv. pulmonales dan pada masing-masing bermuara 2 vena yang
tidak mempunyai katup.Antara auricula sinistra dan atrium sinistra terdapat daerah
penyempitan.Aurikula ini panjang, sempit dan lebih melengkung berbanding yang dextra.
Ventriculus dexter menempati sebagian besar dari facies sternocostalis. Berbatasan
dengan sulcus coronarius (dextra), sulcus longitudinalis anterior (sinistra), conus arteriosus

dengan truncus pulmonalis (superior), membentuk margo acutus (inferior). Tebal dindingnya
adalah 1/3 dari ventriculus sinister, semakin menipis ke apex.Lubang yang dapat ditemukan pada
bagian ini adalah ostium atrioventricularis dextra dan ostium truncus pulmonalis.
Ventriculus sinister membentuk sebagian kecil dari facies sternocostalis dan separuh
faices diaphragmatica.Puncaknya membentuk apex cordis, bentuknya lebih panjang, lebih conus
dan dindingnya tiga kali lebih tebal daripada yang dextra.Pada potongan melintang ada rongga
yang berbentuk circular.Pada permukaan dalamnya dijumpai dua lubang yaitu ostium
atrioventricularis sinistra dan ostium aorticum.
Katup jantung terdiri atas 4 yaitu katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dengan
ventrikel kanan, katup mitral atau bikuspid yang memisahkan antara atrium kiri dengan ventrikel
kiri serta dua katup semilunar yaitu katup pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal adalah
katup yang memisahkan ventrikel kanan dengan arteri pulmonalis.Katup aorta adalah katup yang
memisahkan ventrikel kiri dengan aorta.Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom yaitu saraf
simpatis dan parasimpatis.Serabut serabut saraf simpatis mempersarafi daerah atrium dan
ventrikel termasuk pembuluh darah koroner.Saraf parasimpatis terutama memberikan persarafan
pada nodus sinoatrial, atrioventrikular dan serabut serabut otot atrium, dapat pula menyebar ke
ventrikel kiri.2

Vaskularisasi Jantung

Gambar 2 : Vaskularisasi jantung3


Jantung mendapat pendarahan dari a. coronaria cordis yang dipercabangkan dari aorta
ascendens, terletak pada sulcus coronaries.A. coronaria cordis ini terbagi pada dua, yaitu a.
coronaria dextra yang timbul dari sinus aorticus anterior, dan a. coronaria sinistra, yang timbul
dari sinus aorticus posterior sinistra. A. coronaria dextra dan sinistra masing-masing akan
berjalan ke posterior sampai sulcus interventricularis posterior untuk beranastomosis dengan satu
sama lain.

Kebanyakan vena dari jantung akan bermuara ke dalam sinus coronarius, Merupakan
saluran vena dengan panjang 2.25cm, terletak di bagian posterior sulcus coronarius. Sinus ini
berakhir di atrium dextrum.Antara vena yang bermuara pada sinus ini ialah v. cordis magna (v.
coronaria sinistra), v. cordis parva (v. coronaria dextra), v. cordis media, v. ventricularis sinistra
posterior dan v. obliqua atrii sinistra Marshalli.Namun Vena yang tidak bermuara pada sinus
coronaries adalah v. cardiaca anterior dan v. cardiaca minimi.
Struktur mikroskopis jantung
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu endokardium, miokardium dan
epikardium.Endokardium, merupakan bagian dalam dari atrium dan ventrikel. Endokardium

terdiri dari endotelium dan lapisan subendokardial. Endotelium pada endokardium merupakan
epitel selapis pipih dimana terdapat tight/occluding junction dan gap junction. lapisan
subendokardial terdiri dari jaringan ikat longgar. Di lapisan subendokardial terdapat vena, saraf,
dan sel purkinje.
Miokardium, terdiri dari otot polos. Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal
dibandingkan pada ventrikel kanan. Miokardium terdiri dari 2 jenis serat otot yaitu serat
konduksi dan serat kontraksi.4 Serat konduksi pada jantung merupakan modifikasi dari serat otot
jantung dan kaya akan mitokondria dan glikogen serta mempunyai 1 atau 2 nukleus yang terletak
di sentral.
Serat kontraksi merupakan serat silindris yang panjang dan bercabang. Setiap serat terdiri
hanya 1 atau 2 nukleus di sentral. Serat kontraksi mirip dengan otot lurik karena memiliki striae.
Sarkoplasmanya mengandung banyak mengandung mitokondria yang besar. Ikatan antara dua
serat otot adalah melalui fascia adherens, macula adherens (desmosom), dan gap junctions.

Epikardium terdiri dari 3 lapisan yaitu perikardium viseral, lapisan

subepikardial dan

perikardium parietal. Perikardium viseral terdiri dari mesothelium ( epitel selapis pipih). Lapisan
subepikardial terdiri dari jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah koroner, saraf serta
ganglia. Perikardium parietal terdiri dari mesotelium dan jaringan ikat.
Sabut otot jantung bercabang-cabang dan percabangan ini membentuk anyaman yang
kompleks. Dengan mikroskop sinar akan tampak garis-garis melintang yang lebih tebal yang
disebut intercalated disc. Bila dilihat dengan elektron mikroskop, ternyata intercalated disk ini
merupakan dua struktur yang saling menempel dan merupakan batas antara sabut otot jantung
satu dengan yang lain.
Dinding jantung mengandung banyak pembuluh darah dan diantara sabut otot jantung
kaya dengan plexus pembuluh darah kapiler. Supply darah untuk otot jantung berasal dari Arteria
Coronaria dengan volume kurang lebih dua kali lipat dari supply darah pada otot bergaris.
Pembuluh darah ini akan mensupply makanan dan oksigen untuk otot tersebut sehingga jantung

bisa mempertahankan denyut jantung dengan teratur. Dalam hal ini ditunjang dengan banyaknya
jumlah mitokondria dan perkembangan sarcoplasmic reticulum yang baik.4
Serabut-serabut Purkinye
Terletak didalam lapisan sub-endokardium. Berbentuk seperti otot jantung tetapi besar-besar dan
berwarna pucat karena jumlah myofibril lebih sedikit dan lebih jarang. Myofibril berkumpul
ditepi sehingga daerah sekitar inti tampak lebih pucat sarkoplasma banyak. Sabut-sabut purkinje
dikelilingi oleh jaringan ikat.
Pembuluh darah
Pembuluh darah tersusun atas tiga lapisan yaitu Tunika Intima, yang terdiri atas endotel
yaitu epitel selapis gepeng dan juga subendotel yaitu jaringan ikat areolar. Tunika Media terdiri
atas jaringan ikat yang bervariasi dan otot polos. Tunika Adventitia pula terdiri atas jaringan ikat,
serat saraf, pembuluh limf,dan vasa vasorum.
Batas antara tunika intima dan tunika media adalah tunika elastika interna dan batas
antara tunika media dan tunika adventitia adalah tunika elastika eksterna.Pada sel endotel, antara
sel yang satu dengan yang lain, dihubungkan dengan junction complexes.Sel endotel ini
mensekresikan faktor-faktor yang mencegah pembekuan darah dan juga mensekresikan faktorfaktor yang memelihara tonus otot polos pembuluh darah.
Arteri
Dinding arteri terdiri atas tiga lapis yaitu pertama tunika intima atau tunika interna yang
merupakan lapisan paling dalam. Lapisan ini terdiri atas selapis sel endotel di sebelah dalam,
diluarnya diliputi oleh lapisan subendotel yang merupakan jaringan ikat areolar dan yang paling
luar berupa serat elastis yang disebut membran elastika interna yang mungkin tidak terdapat pada
pembuluh yang lain. Lapisan tengah, tunika media terdiri atas sel otot polos yang tersusun
melingkar.Serat-serat elastin dan kolagen dalam jumlah yang beragam terselip di antara sel-sel
otot polos.Dan lapisan paling luar yaitu tunika adventisia terutama terdiri ats jaringan ikat yang
kebanyakan unsurnya tersusun sejajar sumbu panjang pembuluh.Berbatasan dengan tunika media
mungkin terdapat tunika elastika eksterna yang jelas.

Pembuluh darah arteri tergolong dalam tiga golongan, yaitu arteri besar atau elastic, arteri
sedang atau muscular dan arteri kecil atau arteriol.Arteriol mempunyai tunika intima yang terdiri
atas endotel dan membran elastika interna sahaja.Tunika media terdiri atas satu sampai dua lapis
sel otot polos, namun arteri kecil mempunyai sampai 8 lapisan otot polos.Tunika adventisia yang
biasanya lebih tipis daripada tunika media berupa selapis jaringan ikat yang mengandung serat
kolagen dan elastin yang tersusun memanjang.Pada arteri kecil, lapisan ini kurang
berkembang.Metarteriol merupakan arteriol yang ukurannya paling kecil dan mempunyai otot
polos tunggal dan diskontinu.Berfungsi sebagai sfingter yaitu mengatur darah ke kapiler.

Arteri sedang (tipe muskular).Tunika intima mempunyai tiga lapisan yang jelas. Di
bawah endotel terdapat lapisan subendotel yang mengandung sedikit jaringan ikat, serat kolagen
dan elastin halus, beberapa fibroblas dan pada beberapa arteri muskular yang lebih besar,
terdapat serat otot polos yang tersusun memanjang. Lamina atau membran elastika interna
jelas.Tunika media hampir semuanya dibentuk oleh serat otot polos yang tersusun melingkar.Di
antara lapisan otot ini terdapat sejumlah kecil jaringan ikat yang mengandung serat elastin,
kolagen dan retikulin dan sedikit fibroblas.Tunika adventisia sering setebal tunika media.Lapisan
ini terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung serat kolagen.

Arteri besar.Di dalam golongan ini termasuk aorta dan cabang-cabang utama terbesarnya
yaitu a. anonima, a. carotis komunis, a. subklavia dan a. iliaka komunis.Sel endotel intimanya
berbentuk polygonal dengan lamina basalis.Lapisan subendotel terdiri atas serat elastin dan
kolagen serta otot polos. Di bagian dalam tunika intima terdapat berkas-berkas kecil otot polos.
Tunika media dicirikan oleh banyaknya membran elastin yang saling berhubung membentuk
jaringan yang rumit.Ruangan antara elastin mengandung firoblas, bahan dasar amorf, jala-jala
serat elastin halus dan serat otot polos.Tunika adventisia berupa selubung tipis, tidak demikian
tersusun secara khusus sehingga sulit dibedakan dari jaringan disekitarnya. Tidak jelas adanya
tunika atau membran elastika eksterna.
Vena

Vena berfungsi membawa darah dengan tekanan rendah kembali ke jantung. Vena juga
memiliki tiga tipe yang sama dengan arteri yaitu vena besar, sedang, dan kecil. Masing-masing
dari tipe vena tersebut memiliki tunika intima, media dan adventitia.Berbeda dengan arteri,
dinding vena lebih tipis.Umumnya vena berjalan mendampingi arteri.Dinding vena lebih tipis,
lebih lunak dan juga kurang elastis daripada arteri.Batas antara tunika intima, media dan
adventitia tidak sejelas pada arteri tetapi unsur jaringan ikatnya lebih mencolok, dan unsur otot
polos dan elastinnya tidak.

Vena umumnya dilengkapi dengan katup.Katup tersebut merupakan lipatan intima dan
ditengahnya diperkuat oleh jaringan ikat.Biasanya katup ini terdapat pada vena sedang,
terutamanya di tungkai. Katup-katup ini berfungsi untuk mengatasi gaya berat sehingga darah
tidak dapat mengalir kembali ke arah arteri. Katup juga berfungsi sebagai pompa dan juga untuk
mencegah agar kekuatan kontraksi otot rangka tidak menimbulkan tekanan balik pada kapiler
darah.

Pembuluh nadi terbesar di regio bahu adalah A. Axillaris yang merupakan lanjutan A.
Subclavia pada jantung mulai setinggi sisi lateralis iga I sampai di pinggir distalis M. Pectoralis
major.Cabang dari A. Axillaris adalah pada bagian pertama A. Thoracalis suprema menuju
bahagian cranial M. Serratus anterior, dan bagian tengah adalah A. Thoracoacromialis yang
bercabang menjadi Rr. Pectorals yang berjalan antara Mm pectorales dan memberi darah
padanya, R. Deltoideus untuk M. deltoideus, dan R. Acromialis yang memberi darah pada M.
deltoideus dan daerah acromion. Seterusnya bagian ketiga adalah A. Subscapularis yang
bercabang menjadi A. thoracodorsalis dan A. circumflexa scapulae, A. Circumflexa humeri
anterior melingkari permukaan volaris collum chirurgicum dan A. Circumflexa humeri posterior
yang menuju kearah dorsalis melewati celah ketiak lateralis bersama-sama dengan N axillaris
dan memberi darah pada M. deltoideus, articulatio humeri dan humerus.
Pada aliran kolateral jika terjadi penyumbatan atau diadakan ikatan pada A. Axillaris di
antara pangkal A. thoracalis lateralis dan A. subscapularis maka akan terbentuk peredaran darah
kolateralis ke lengan melewati A. Thoracalis lateralis menuju A. thoraco-dorsalis dan A.

subscapularis. Darah kolateralis juga melewati A. Transversa scapulae dan A. Transversa colli
yang beranastomosis dengan A. circumflexa scapulae dan Aa. circumflexa humeri anterior dan
posterior.
Pada pembuluh balik vena terpenting adalah V. Axillaris yang terbentuk oleh persatuan
Vv. Brachiales . Vena ini berjalan kearah proksimal bersama-sama dengan A.axillaris, di sebelah
medialis arteri tersebut.Lanjutan V. axillaris kranialis dari clavicula disebut V. subclavia.Pada
umumnya cabang A. axillaris, diikuti oleh dua pembuluh balik yang disebut sesuai dengan
pembuluh nadi yang diikutinya.
Pembuluh balik dangkal adalah pertama V. Cephalica yang mula-mula berjalan dalam
sulcus bicipitalis lateralis, kemudian melewati sulcus deltodeopectoralis dan menembus fascia
pectoralis superficialis dan fascia clavipectoralis untuk bermuara ke dalam V. axillaris. Kedua
adalah V. Basilica. Vena ini biasanya bermuara ke dalam salah satu V. brachialis, akan tetapi
kadang-kadang bermuara lebih proximalis ke dalam V. axillaris.4

Aktivitas Listrik Jantung


Jantung mempunyai kemampuan untuk membangkitkan sendiri impuls listrik yang ritmis
dan jantung kita tidak pernah diam. Seterusnya, sifat autorhythmicity ini dimiliki oleh sistem
penghantaran khusus. Sel saraf dan sel otot rangka memiliki potensial membrane istirahat yang
mantap, tetapi sebaliknya bagi jantung. Pacemaker atau sel picu jantung memiliki potensial
membrane istirahat yang tidak mantap.
Di antara dua potensial aksi, permiabilitas terhadap ion kalium menurun dan berlakunya
inaktivasi channel K. Justeru, ini menyebabkan pengeluaran kalium daripada sel juga menurun.
Tetapi, permiabilitas membrane terhadap Na tidak berubah, ini mengakibatkan Na masuk ke
dalam sel. Pengeluaran K tidak seimbang dengan pemasukan Na. Na yang masuk sedikit demi
sedikit itu mengakibatkan kenegatifan intrasel berkurang, tetapi lambat. Ini menghasilkan proses
depolarisasi lambat. Setelah mencapai ambang letup yaitu -40mv, ia mengaktifkan channel Ca.
Ca masuk ke dalam sel dengan cepat dan menambah kepositifan sel. Ini menghasilkan potensial

aksi. Setelah itu, terjadinya fase turun, di mana channel K teraktivasi, dan K keluar dari sel
dengan cepat. Justeru, terjadilah repolarisasi.
Kecepatan membentuk impuls berbagai bagian sistem penghantar khusus adalah berbeda,
karena kecuraman depolarisasi lambat berbeda. Simpul SA boleh membentuk potensial aksi yang
paling cepat berbanding dengan simpul AV dan serat purkinje. Impuls SA dihasilkan dan dihantar
melalui gap junction keseluruh atrium kanan. Seterusnya impuls simpul SA dihantar ke atrium
kiri melalui berkas bachman. Justeru, depolarisasi dan kontraksi atrium kanan dan kiri adalah
secara bersamaan.
Seterusnya, simpul SA melalui internodal pathways menuju ke simpul AV. Impuls AV ini
mengalami hambatan yang digelar AV delay (0.08 0.12 detik ). AV delay ini mempunyai
fungsinyang sangat penting, yaitu untuk mengatur jumlah impuls atrium yang mencapai ventrikel
supaya tidak semua impuls akan sampai secara langsung ke ventrikel. .Kemudian impuls ini
dengan cepat akan menyebar ke berkas HIS dan serat purkinje. Ini mengakibatkan pengaktifan
miokardium ventrikel simultan dan berlaku kontraksi serentak. Ini akan menghasilkan sistem
pompa yang sangat efisien untuk tubuh badan kita. Irama jantung yang berasal dari simpul SA
dan penyebaran impuls seperti ini adalah penyebaran impuls normal dan jantung kita dikatakan
berdenyut dengan irama sinus. Jika simpul SA gagal membentuk impuls spontan, fungsinya akan
doganti oleh sistem penghantar khusus yang lain yang tercepat membentuk impuls, yaitu simpul
AV.
Impuls listrik dari pacemaker merangsang miokardium dna menimbulkan serangkaian
perubahan. Ia dimulai dengan fase 0, yaitu fase depolarisasi cepat karena peningkatan
permeabilitas membrane untuk ion Na. Pemasukan ion Na banyak sehingga potensial intrasel
naik sehingga +20mv. Selepas itu, permeabilitas membrane kepada ion Na segera turun dan
menyebabkan repolarisasi yaitu fase 1. Fase 2 menghasilkan graf yang plateau karena aktifitas
lambat channel Ca, dan ia menyebabkan pemasukan lambat ion Ca. peningkatan tiba-tiba
permiabilitas membrane untuk ion K dan ion K keluar dengan cepat dari sel melalui difusi dan
menghasilkan repolarisasi cepat(fase 3). Fase 4 berlaku pabila potensial membran kembali ke
keadaan semula untuk istirahat mantap.
Potensial aksi serat-serat jantung kontraktil memperlihatkan fase positif yang
berkepanjangan (fase datar) yang disertai period kontraksi yang lama untuk memastikan agar

waktu ejeksi adekuat.Fase datar ini terutama disebabkan oleh pengaktifan saluran Ca 2+
lambat.Karena terdapat periode refrakter yang lama dan fase datar yang berkepanjangan,
penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin terjadi.Hal ini memastikan bahwa terdapat
periode kontraksi dan relaksasi yang berganti- ganti sehingga dapat terjadi pemompaan darah.4

Efek Stimulasi Parasimpatis pada jantung


Pengaruh sistem parasimpatis pada nodus SA adalah mengurangi kecepatan jantung.
Asetil kolin yang dibebaskan pada pengaktifan sistem saraf parasimpatis meningkatkan
permeabilitas nodus SA terhadap K+ dengan memperlambat saluran K+. Akibatnya kecepatan
pembentukan potensial aksi spontan berkurang melalui efek ganda. Pertama, ia meningkatkan
permeabilitas K+ menyebabkan hiperpolarisasi mambran nodus SA karena lebih banyak ion
kalium positif meninggalkan sel daripada normal sehingga bagian dalam menjadi lebih negatif.
Karena dari posisi yang lebih jauh dari ambang maka potensial istirahat memerlukan waktu
lebih lama untuk mencapai ambang. Kedua, ia meningkatkan permeabilitas K+ yang diinduksi
oleh stimulasi vagus juga melawan penurunan otomatis permeabilitas K+ yang merupakan
penyebab depolarisasi gradual membran ke ambang. Efek kontra ini mengurangi frekuensi
depolarisasi spontan, memperlama waktu yang diperlukan untuk bergeserke ambang.
Pengaruh parasimpatis pada nodus AV mengurangi eksitabilitas nodus, memperlama
transmisi impils ke ventrikel bahkan lebih lama daripada penundaan lazim di nodus AV. Efek ini
ditimbulkan oleh meningkatnya permeabilitas K+, yang menyebabkan hiperpolarisasi membran
sehingga inisiasi eksitasi di nodus AV tertunda.
Stimulasi parasimpatis

pada sel kontraktil atrium mempersingkat potensial aksi,

mengurangi arus masuk lambat yang dibawa oleh Ca 2+ ; yaitu fase datar memendek. Akibatnya
kontraksi atrium melemah.
Sistem parasimpatis tidak banyak berefek pada kontraksi ventrikel, karena jarangnya
persarafan parasimpatis di ventrikel jantung. Karena itu jantung bekerja lebih santai dibawah
pengaruh parasimpatis organ ini berdenyut lebih lambat, waktu antara kontraksi atrium dan
ventrikel memanjang, dan kontraksi atrium lebih lemah.

Efek Stimulasi Simpatis Pada Jantung


Sebaliknya, sistem saraf simpatis, yang mengontrol kerja jantung pada situasi darurat
atau olah raga, ketika dibutuhkan peningkatan aliran darah, mempercepat frekuensi denyut
jantung melalui efeknya pada jaringan pemacu. Efek utama stimulasi simpatis pada nodus SA
adalah percepatan depolarisasi sehingga ambang lebih cepat tercapai.

Neropinefrin yang

dikeluarkan dari ujung saraf simpatis mengurangi permeabilitas K + dengan mempercepat


inaktivasi saluran K+. Dengan penurunan jumlah ion kalium yang meninggalkan sel, bagian
dalam sel menjadi kurang negatif sehingga timbul efek depolarisasi. Pergeseran ke ambang yang
lebih cepat dibawah pengaruh simpatis ini memungkinkan potensial aksi menjadi lebih sering
dan, karenanya, kecepatan jantung meningkat.
Electrokardiogram (EKG)

Gambar 3 : Tempat perletakan electrode


Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung selama depolarisasi dan repolarisasi
menyebar ke dalam jaringan sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan tubuh. Sebagian
kecil dari aktivitas listrik ini mencapai permukaan tubuh, tempat aktivitas tersebut dapat

dideteksi dengan menggunakan elektroda perekam. Rekaman yang dihasilkan adalah suatu
elektokardiogram atau EKG.
EKG memberi keterangan penting kepada klinisi untuk menentukan kecepatan dan
besarnya aktivitas listrik yang menjalar di berbagai area jantung. EKG juga memberi informasi
mengenai fase istirahat dan pemulihan jantung dan arah aliran aktivitas listrik. Pemantauan EKG
memiliki tiga fungsi utama, yakni mendeteksi aritmia, mendeteksi iskemia, cedera, dan infark
listrik, serta menemukan pemanjangan interval Q-T.
Ada tiga hal penting yang direpresentasikan oleh EKG yaitu, EKG adalah rekaman dari
sebagian aktivitas listrik yang diinduksi di cairan tubuh oleh impuls jantung yang mencapai
permukaan tubuh, bukan rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.
Seterusnya, EKG adalah rekaman kompleks yang mencerminkan penyebaran keseluruhan
aktivitas di seluruh jantung sewaktu depolarisasi dan repolarisasi. EKG bukan rekaman satu
potensial aksi di sebuah sel pada suatu saat. Rekaman di setiap saat mencerminkan jumlah
aktivitas listrik di semua sel otot jantung, yang sebagian mungkin mengalami potensial aksi
sementara yang mungkin belum diaktifkan. Karena itu, pola keseluruhan aktivitas listrik jantung
bervariasi sesuai waktu selagi impuls mengalir ke seluruh jantung. Selepas itu, rekaman
mencerminkan perbandingan dalam voltase yang terdeteksi oleh elektroda-elektroda di dua titik
berbeda di permukaan tubuh, bukan potensial aksi sebenarnya.

Gambar 4 : Hasil EKG3

Pola pasti aktivitas listrik yang direkam di permukaan tubuh bergantung pada orientasi
elektroda perekam. Elektroda dapat secara kasar dianggap sebagai mata yang melihat aktivitas
listrik dan menerjemahkannya menjadi rekaman yang dapat dilihat, rekaman EKG. Apa yang
terekam adalah defleksi ke bawah atau ke atas bergantung bagaimana elektroda diorientasikan
dalam kaitannya dengan aliran arus di jantung. Meskipun di jantung terjadi proses listrik yang
sama namun aktivitas ini memperlihatkan bentuk gelombang yang berbeda jika direkam oleh
elektroda-elektroda yang terletak pada titik yang berbeda di tubuh.
Untuk menghasilkan perbandingan yang baku, rekaman EKG secara rutin terdiri dari 12
sistem elektroda konvensional atau sadapan (lead). Ketika sebuah mesin EKG dihubungkan
antara elektroda-elektroda perekam di dua titik di tubuh maka susunan spesifik dari masingmasing pasangan koneksi disebut sadapan. Sistem 12 sadapan menggunakan 10 elektroda kulit
untuk mendapatkan12 gambaran jantung. Ada empat sadapan ekstremitas dan enam elektroda
sadapan prekordial. Untuk menghasilkan gambaran dasar untuk perbandingan dan untuk
mengenali penyimpangan dari normal, sadapan tersebut digunakan secara rutin dalam semua
perekaman EKG.
Interpretasi konfigurasi gelombang yang terekam dari masing-masing sadapan
bergantung pada pengetahuan tentang rangkaian penyebaran eksitasi di jantung dan posisi
jantung relatif terhadap letak elektroda. EKG normal memiliki tiga bentuk gelombang yang jelas,
yaitu gelombang P mencerminkan depolarisasi atrium. Kompleks QRS mencerminkan
depolarisasi ventrikel manakala gelombang T mencerminkan repolarisasi ventrikel.
Karena gelombang pergeseran depolarisasi dan repolarisasi ini masing-masing
menyebabkan kontraksi dan relaksasi jantung maka proses siklik mekanis jantung berlangsung
sedikit lebih belakangan dari perubahan ritmis aktivitas listrik.6
Faktor yang mempengaruhi frekuensi jantung
Denyut jantung normal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan waktu
mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah berolahraga). Variasi dalam detak
jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu.

Denyut jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting dalam bidang medis
yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan cepat kesehatan atau mengetahui kebugaran
seseorang secara umum.
Pada orang dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal
adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm). Jika didapatkan denyut jantung yang lebih rendah
saat sedang istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi jantung yang lebih efisien dan lebih
baik kebugaran kardiovaskularnya.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi jumlah denyut jantung seseorang, yaitu
aktivitas fisik atau tingkat kebugaran seseorang, suhu udara disekitar, posisi tubuh (berbaring
atau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh serta obat yang sedang dikonsumsi.
Meskipun jumlah denyut bervariasi, tapi denyut yang terlalu tinggi atau rendah dapat
menunjukkan adanya masalah yang mendasar. Harus dikonsultasikan ke dokter jika denyut
secara konsisten di atas 100 bpm (tachycardia) atau di bawah 60 bpm (bracycardia), terutama
jika disertai gejala lain seperti pusing, sesak napas atau sering pingsan.
Denyut jantung seseorang juga dipengaruhi oleh usia dan aktivitasnya. Olahraga atau
aktivitas fisik dapat meningkatkan jumlah denyut jantung, namun jika jumlahnya terlalu
berlebihan atau di luar batas sehat dapat menimbulkan bahaya. Untuk mendapatkan nilai denyut
jantung normal dilakukan dengan cara mengurangi angka 220 dengan usia. Misal usianya 40
tahun, maka jumlah maksimalnya adalah 180 bpm.
Dengan melakukan tes sederhana tersebut, seseorang bisa mengetahui apakah
mempunyai denyut jantung normal atau tidak. Hal ini juga berguna sebagai diagnosis awal ada
atau tidaknya gangguan kardiovaskul.7

Curah jantung dan kontrolnya


Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh masing-masing ventrikel per menit
(bukan jumlah total darah yang dipompa oleh jantung). Selama satu periode waktu, volume
darah yang mengalir melalui sirkulasi paru sama dengan volume yang mengalir melalui sirkulasi

sistemik. Karena itu curah jantung yang mengalir pada masing-masing ventrikel normalnya
sama, meskipun dari denyut perdenyut dapat terjadi variasi ringan.
Dua penentu curah jantung adalah kecepatan jantung (denyut per menit) dan isi sekuncup
(volume darah yang dipompa per denyut). Kecepatan jantung rerata saat istirahat adalah 70
denyut per menit, ditentukan oleh ritmisitas nodus SA; isi sekuncup rerata saat istirahat adalah
70ml per denyut, menghasilkan curah jantung rerata 4900 ml/mnt, atau mendekati 5 liter per
menit.
Karena volume darah total rerata adalah 5 5,5 liter maka masing-masing paruh jantung
setiap menit memompa setara dengan seluruh volume darah. Dengan kata lain, setiap menit
ventrikel kanan normalnya memompa 5 liter darah melalui paru, dan ventrikel kiri memompa
5liter melalui sirkulasi sistemik.. Ini baru curah jantung dalam keadaan istirahat. Selama
olahraga curah jantung dapat meningkat menjadi 20 sampai 25 liter per menit. Percobaan antara
curah jantung saat istirahat dan volume maksimal darah yang dapat dipompa oleh jantung per
menit disebut cadangan jantung.

Penutup
Jantung berdebar boleh disebabkan karena dipengaruhi oleh emosi kita pada waktu tertentu.
Pemeriksaan fisik adalah sangat penting untuk mengetahui fungsi dan keadaan jantung untuk
memastikan jantung dalam keadaan sehat.

Daftar pustaka
1. Anatomy

of

heart.

[internet].[cited

on

2014

Jun

13].

Available

from

http://24manuals.com/internal-anatomy-of-the-heart/
2. Drake RL, Vogl AW, Mitchell ADM. Heart : In : Grays Anatomy For Students. 2 nd ed.
Canada : Churchill Livingstone Elsevier, 2010
3. Biopotensial jantung. [internet].[cited on

2014

Jun

13].

Available

from

http://instrumentasi.lecture.ub.ac.id/sinyal-biopotensial-jantung
4. Dr. K. Kindangen , dr. Darminto S, dr. Inggriani K, dr Handy W, dra. Elly H, dr. William
et al. Cardiovaskular System 1. 2014
5. Prof. dr. Rahmatina BH. Buku Ajar Fisiologi Jantung. 2011
6. Hall JE, Guyton CG. The heart . In : Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology.
12th ed. Canada : Saunders Elsevier, 2011
7. Denyut jantung normal. [internet].[cited on 2014 Jun 13]. Available from :
http://www.penyakitjantung.net/denyut-jantung-normal/

Anda mungkin juga menyukai