Anda di halaman 1dari 7

RANCANGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA

STANDAR SYARAT MUTU BIODIESEL

DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI


DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI

Daftar Isi

Daftar isi
Prakata
1 Ruang lingkup
2 Acuan normative
3 Istilah dan definisi
4 Syarat Mutu
5 Metode Uji
6 Syarat Lulus Uji
7 Cara Pengemasan

i
ii
1
1
1
2
2
3
3

Prakata

Pemanfaatan biodiesel diarahkan untuk bisa memberikan kontribusi yang


signifikan terhadap energi mix nasional terutama sebagai bahan bakar
substitusi untuk motor diesel.
Standar ini disusun bertujuan untuk melindungi konsumen dari segi mutu dan
disamping itu juga melindungi produsen dan mendukung perkembangan
industri biodiesel.
Konsep awal standar ini disiapkan oleh Forum Biodiesel Indonesia yang
diajukan ke Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi yang kemudian
menindaklanjutinya dengan membentuk Kelompok Kerja Panitia Teknis
Perumus Rancangan Standar Nasional Indonesia Bidang Biodiesel melalui
Keputusan Ketua Ex Officio Panitia Teknik Energi Baru dan Terbarukan No.
01/KK-Pantek/IV/2005.
Standar Syarat Mutu Biodiesel disusun dengan memperhatikan standar
sejenis yang sudah berlaku di luar negeri seperti ASTM D6751 di Amerika
Serikat dan EN 14214:2002 (E) untuk negara Uni Eropa di mana di wilayahwilayah tersebut pemakaian biodiesel sudah meluas dan mencapai tahap
komersialisasi. Pertimbangan lainnya adalah ketersediaan bahan baku
biodiesel di tanah air.

Biodiesel
1. Ruang Lingkup

Standar ini meliputi ruang lingkup, acuan, definisi, syarat mutu, metode uji,
syarat lulus uji.
2. Acuan Normatif
Standar ini disusun berdasarkan acuan
ASTM D6751
EN 14214: 2002(E)
3. Istilah dan Definisi
3.1
biodiesel
biodiesel adalah ester alkil (metil, etil, isopropil, dan sejenisnya) dari asamasam lemak.
3.2
angka asam
angka asam adalah banyak miligram KOH yang dibutuhkan untuk
menetralkan asam-asam bebas di dalam satu (1) gram contoh biodiesel
3.3
gliserol bebas
gliserol yang terdapat dalam sampel
3.4
gliserol terikat
gliserol dalam bentuk mono, di, dan trigliserida di dalam sampel
3.5
gliserol total
jumlah gliserol bebas dan terikat di dalam sampel
3.6
angka penyabunan
angka penyabunan adalah banyak miligram KOH yang dibutuhkan untuk
menyabunkan satu (1) gram contoh biodiesel
3.7
angka iodium
angka iodium adalah ukuran empirik banyaknya ikatan rangkap (dua) di
dalam (asam-asam lemak penyusun) biodiesel dan dinyatakan dalam
sentigram iodium yang diabsorpsi per gram contoh biodiesel (%-massa
iodium terabsorpsi). Satu mol iodium terabsorpsi setara dengan satu mol
ikatan rangkap (dua)

3.8
uji Halphen
pengujian untuk mengetahui asam lemak dengan gugus sikloprophenoid di
dalam biodiesel
4. Syarat Mutu
Syarat mutu biodiesel ester alkil tertera pada Tabel 1 berikut ini
Tabel 1
Syarat mutu biodiesel ester alkil
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Parameter

Satuan

Massa jenis pada 40 C


kg/m3
Viskositas kinematik pd 40 C
mm2/s (cSt)
Angka setana
Titik nyala (mangkok tertutup)
C
Titik kabut
C
Korosi lempeng tembaga (3 jam
pada 50 C)
Residu karbon
%-massa
- dalam contoh asli
- dalam 10 % ampas distilasi
Air dan sedimen
%-vol.
Temperatur distilasi 90 %
C
Abu tersulfatkan
%-massa
Belerang
ppm-m (mg/kg)
Fosfor
ppm-m (mg/kg)
Angka asam
mg-KOH/g
Gliserol bebas
%-massa
Gliserol total
%-massa
Kadar ester alkil
%-massa
Angka iodium
%-massa
(g-I2/100 g)
Uji Halphen

Nilai
850 890
2,3 6,0
min. 51
min. 100
maks. 18
maks. no 3
maks 0,05
(maks. 0,3)
maks. 0,05*
maks. 360
maks.0,02
maks. 100
maks. 10
maks.0,8
maks. 0,02
maks. 0,24
min. 96,5
maks. 115
Negatif

* dapat diuji terpisah engan ketentuan kandungan sedimen maksimum 0.01 %-vol
5. Metode Uji
Metode uji mutu biodiesel tertera pada Tabel 2 berikut di bawah ini.
Tabel 2
Metode uji mutu biodiesel ester alkil

Parameter
Massa jenis pada 40 C
Viskositas kinematik pd 40 C
Angka setana
Titik nyala (mangkok tertutup)
Titik kabut
Korosi lempeng tembaga (3 jam
pada 50 C)
Residu karbon (mikro)
- dalam contoh asli
- dalam 10 % ampas distilasi
Air dan sediment
Temperatur distilasi 90 %
Abu tersulfatkan
Belerang
Fosfor
Angka asam
Gliserol bebas
Gliserol total
Kadar ester alkil
Angka iodium
Uji Halphen
* Kadar ester (%-massa) =

Metode uji
ASTM D 1298
ASTM D 445
ASTM D 613
ASTM D 93
ASTM D 2500
ASTM D 130
ASTM D 4530
ASTM D 2709 atau
ASTM D-1796
ASTM D 1160
ASTM D 874
ASTM D 5453 atau
ASTM D-1266
AOCS Ca 12-55
AOCS Cd 3d-63 atau
ASTM D-664
AOCS Ca 14-56 atau
ASTM D-6584
AOCS Ca 14-56 atau
ASTM D-6584
Dihitung*
AOCS Cd 1-25
AOCS Cb 1-25

100( As Aa 4,57Gttl )
As

dengan pengertian:
As
adalah angka penyabunan yang ditentukan dengan metoda AOCS Cd 3-25,
mg KOH/g biodiesel
Aa
adalah angka asam yang ditentukan dengan metoda AOCS Cd 3d-63 atau ASTM
D-664, mg KOH/g biodiesel.
Gttl
adalah kadar gliserol total dalam biodiesel yang ditentukan dengan metoda
Ca 14-56, %-massa.

6. Syarat Lulus Uji


Contoh uji dinyatakan lulus uji apabila memenuhi syarat mutu sesuai dengan
Tabel 1.
7. Cara Pengemasan

Produk dikemas dalam wadah tertutup, tidak menimbulkan reaksi terhadap


isi, dan aman selama pengangkutan dan penyimpanan.

Anda mungkin juga menyukai