BAB III
METODE PENELITIAN
1. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen.
Menurut Ruseffendi (1994 ;32) penelitian eksperimen adalah penelitian yang
benar-benar untuk melihat hubungan sebab-akibat perlakuan yang kita lakukan
terhadap variabel bebas kita lihat hasilnya pada variabel terikat. Tujuan dari
penelitian eksperimen ini adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebabakibat serta seberapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara
memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen. Dalam
penelitian eksperimen, kondisi yang ada dimanipulasi oleh peneliti sesuai dengan
kebutuhan peneliti. Dalam kondisi yang dimanipulasi dibuat dua kelompok yaitu,
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen akan
diberikan treatment atau stimulus sesuai dengan tujuan peneliti, sedangkan kontrol
sebagai pembanding (Prasetyo, 2005).
Jenis eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen
semu. Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan maka bentuk penelitian ini
adalah Control Group Pre-Test Post-Test dengan pola sebagai berikut :
Rancangan Control Group Pre-Test Post-Test Desain
kelas
E
K
pretest
O1
O3
Treatment
X1
X2
Posttest
O2
O4
Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2006 : 90) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Nawawi (2005 : 144)
Sampel merupakan sebagian populasi yang digunakan sebagai sumber data
sesungguhnya dalam penelitian.
Sampel dalam penelitian ini adalah terdiri dari 2 (dua) kelas yang bertindak
sebagai kelas eksperimen (XI IPA2) dan kelas kontrol (IPA1). Pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling.
Menurut Sudjana (1996 :168) purposive sampling terjadi apabila pengambilan
sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan
peneliti. Pengambilan sampel dengan teknk ini bertujuan cukup baik karena sesuai
dengan pertimbangan peneliti sehingga dapat mewakili populasi (Arikunto, 2002 :
118). Teknik ini digunakan karena hasil rekomendasi guru bidang studi kimia
SMAN 1 Teluk Keramat, hanya 2 kelas yang bisa dilakukan penelitian yaitu XI
IPA1 dan XI IPA2. Dalam menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol,
dilakukan pengundian. Hasilnya, yang digunakan sebagai kelas kontrol adalah XI
IPA1 dan kelas eksperimen adalah XI IPA2.
3. Prosedur Penelitian
a. Persiapan
diukur adalah validitas isi, dengan catatan bahwa sebelum diberikan kepada siswa,
tes tersebut harus melalui proses konsultasi dengan berbagai pihak dan telah
divalidasi tentunya.
Setelah membuat butir-butir soal tes awal dan tes akhir, langkah selanjutnya
adalah meminta bantuan beberapa orang yang dianggap ahli dalam bidang
pendidikan kimia untuk turut menilai dan membimbing tingkat validasi terhadap
isi tes yang dipakai. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan rasional, yaitu
membandingkan butir soal dengan topik bahasan yang telah ditetapkan dalam
kisi-kisi. Para penilai yang ditunjuk untuk menelaah instrumen tes adalah dua
orang guru bidang studi kimia SMA dan satu orang dosen Pendidikan Kimia FKIP
UNTAN. Validasi dilakukan pada tanggal ................... dan hasilnya tes yang
digunakan dinyatakan valid.
b. Rehabilitas
Kountour (2005 :156) menyatakan bahwa suatu instrumen penelitian disebut
reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas
apa yang hendak diukur. Reliabel artinya dapat dipercaya jadi dapat diandalkan.
Untuk keperluan reliabilitas tes maka sebelumnya penguji akan mengujikan soal
tes yang akan digunakan. Setelah diujicobakan maka selanjutnya adalah mencari
reliabilitas tes karena tes berbentuk essay maka reliabilitas yang digunakan adalah
rumus alfa.
Rumus alfa digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 dan
0, misalnya soal yang berbentuk uraian (essay) (Arikunto, 1996 :190).
Adapun rumus alfa untuk melihat reliabilitas tes sebagai berikut :
r11 =
[ ][
n
i
1
2
n1
t
Keterangan :
r 11 = reliabilitas
n = banyaknya butir soal
i2 = jumlah varians tiap butir soal
t2 = varians total
Sedangkan rumus varians yang digunakan dalam menghitung reliabilitas tes
adalah:
i =
x 2
keterangan :
i = varian total
x
x2
N = Jumlah subjek
Dengan nilai koefesien reliabilitas tes sebagai berikut :
0,80 < r11 1,00 = korelasi sangat tinggi
0,60 < r11 0,80 = korelasi tinggi
0,40 < r11 1,60 = korelasi sedang
0,20 < r11 1,40 = korelasi rendah
0,00 < r11 1,20 = korelasi sangat rendah (Arikunto, 1993 : 107)
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan terhadap siswa kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Teluk Keramat, diperoleh koefesien reabilitas sebesar 0,479 (r 11 =
0,497). Berdasarkan kriteria reliabilitas tes r11 = 0,497 termasuk dalam kategori
sedang.
6. Prosedur Pengolahan Data
a. Pemberian Skor
Data yang telah dikumpulkan diberi skor. Adapun penskoran hasil belajar
menggunakan pedoman penskoran yang dibuat oleh peneliti.
b.Teknik Analisi Data
Untuk mengetahui apakah apakah ada perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar pada materi termokimia yang diajarkan dengan pemberian kuis dan
hasil belajar yang diajarkan tanpa pemberian kuis maka data hasil pretest dan
posttest diolah menurut langkah-langkah berikut :
1)
Menskor hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol sesuai dengan kriteria penskor seperti yang tercantum dalam kunci
Keterangan :
Xi = Nilai siswa
x = rata-rata hitungan
n = jumlah siswa
d) Menentukan jumlah kelas interval (k)
Dengan s =
Keterangan
1 1
+
n1 n2
5)
[ ] [ ]
2
S1
S2
+
n1
n2
n1 .n 2+
n2 ( n2+ 1)
2
R2
n1n2
2
dan U =
Es =
x 1x 2
SD
Keterangan :
x2 = rata rata skor pada kelas eksperimen
x1 = rata-rata skor pada kelas kontrol
SD = Standar deviasi skor pada kelas kontrol
Kriteria besarnya effect size dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Es 0,2
= tergolong rendah
= tergolong sedang
Es > 0,8