Anda di halaman 1dari 9

Skenario 4

Tidak Mudah Mengelola Puskesmas


Dr. Ryan, sedang mengadakan pertemuan di puskesmas kecamatan sagulung, kota batam
yang dipimpin sejak 3 tahun terakhir ini.Pertemuan di puskesmas ini dikhususkan untuk
membahas tetantang banyaknya warga yang terkena demam berdarah dengue, bahkan 2 hari
yang lalu telah ada warga yang meninggal dunia RSUD karena dDBD ini. Dr. Ryan termasuk
salah satu dokter puskesmas yang pernah mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat
sebagai Dokter teladan Tingkat Nasional. Dr. Ryan selalu melakukan tugas dengan baik,tidak
pernah absen, dan semua pasien yang datang dilayani sendiri bersama dengan 2 dokter lainnya di
puskesmas tersebut. Dr. Ryan selalu menjaga nama baik dan fungsi Puskesmas, mulai dari
pengadaan obat-obatan, alay-alat kesehatan, dan laboratoriumcanggih pun sudah disiapkan. Dr.
Ryan pun telah mengajukan permohonan penambahan staf medis untuk membantu melayani
warganya yang semakin lama semakin banyak yang berobat di puskesmas tersebut.
Dr. Ryan merupakan dokter penanggung jawab kesehatan pada wilayah puskesmasnya
tentang pentingnya upaya kesehatan secara keseluruhan (Promotif, Preventif,Kuratif, dan
Rahbilitative) serta konsep pendidikan kesehatan dalam mempercepat penurunan mortalitas dan
morbiditas DBD di kecamatan tersebut. Dr. Ryan paham bahawa dia diharapkan bukan hanya
sebagai dokter pelayan kesehatan yang mampu mengobati penyakit tapi juga sebagai Dokter
Massa Depam-5 star doctor yang harus memiliki keahlian sebagai Care Provider, Decision
Maker, Communicator, Community Leader, Manager, sesuai dengan kriteria WHO. Dr Ryan
memahami dengan baik tentang struktur organisasi puskesmas program-program di puskesmas
dan system pelayanan primer di puskesmas. Di puskesmas dr. Ryan perlu mengelola manajemen
rekam medic yang benar. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
prorangan dan masyarakat.Ada 2 upaya yaitu kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan. Con toh upaya kesehatan wajib antara lain: upaya promosi kesehatan, upaya
kesehatan lingkungan, upaya kesehatn itbu& anak serta Kb, Upaya perbaikan gizi masyarakat,
upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan upaya pengobatan. Contoh upaya
kesehatan pengembangan seperti upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan olahraga, upaya
kesehatan kerja, upaya kesehatan usia lanjut, dan lain-lain. Masing-masing petugas

medis,paramedic dan non medis harus mengetahuai tugas dan perannya masing-masing agar
puskesmas dapat berjalan dengan baik.
A. Terminologi Asing
1. Puskesmas
2. Care Provider
3. Decision Maker
4. Communicator
5. Community Leader
B. Analisa Masalah
1. Apa saj tugas pimpinan puskesmas?
2. Mengapa Pemimpin Puskesmas harus menguasai Managemen Rekam Medik?
3. Apa Tujua Puskesmas?
4. Apa fungsi dan Peran Puskesmas?
5. Apa macam-macam Pelayanan Kesehatan Primer?
6. Bagaimana Struktur Organisasi Pelayana kesehatan?
7. UUD yang mengatur puskesmas?
8. Apa criteria untuk menjadi kepala puskesmas?
9. Apa saja persyaratan Puskesmas?
10. Apa saja Kriteria Puskesmas?

C. Skema

Definisi

Funsi &
Tujuan

Peran

Program

Struktur
Organisasi

Prinsip
Penyelenggaraan

PUSKESMAS
Management

Syarat
Bangunan

Pendanaan

Akreditas

D. L O (Learning Obejective)
1. Definisi Puskesmas
2. Fungsi & Tujuan Puskesmas
3. Peran Puskesmas
4. Program Puskesmas
5. Syarat Bangunan Puskesmas
6. Pendanaan Puskesmas
7. Akreditas Puskesmas
8. Management Puskesmas
9. Struktur Organisasi Puskesmas
10. Kriteria Puskesmas
11. Upaya Yang dilakukan Puskesmas
1. Definisi Puskesmas
Menurut Depkes 1991,Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
2. Fungsi Puskesmas
Fungsi puskesmas itu sendiri meliputi

a.

Fungsi Pokok
1) Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat pemberdayaan
2) masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan

b.

3) Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama


Peran Puskesmas
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil dalam
hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan
kesehatan secara mandiri

3. Peran Puskesmas
1) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka
menolong dirinya sendiri.
2) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan sumber daya
secara efisien dan efektif.
3) Memberikan bantuan teknis
4) Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
5) Kerjasama lintas sector
4. Program Puskesmas
1) KIA
2) KB
3) Usaha Kesehatan Gizi
4) Kesehatan Lingkungan
5) Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
6) Pengobatan termasuk penaganan darurat karena kecelakaan
7) Penyuluhan kesehatan masyarakat
8) Kesehatan sekolah
9) Kesehatan olah raga
10) Perawatan Kesehatan
11) Masyarakat
12) Kesehatan kerja
13) Kesehatan Gigi dan Mulut
14) Kesehatan jiwa
15) Kesehatan mata
16) Laboratorium sederhana
17) Pencatatan dan pelaporan dalam rangka SIK
18) Pembinaan pemgobatan tradisional
19) Kesehatan remaja
20) Dana sehat
5. Syarat Mendirikan Banguan Puskesmas

Bab III: Dibahas Persyaratan Pendirian Puskesmas, antara lain:


Pasal 9
1) Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan.
2) Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu)
Puskesmas.
3) Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan berdasarkan
pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan aksesibilitas.
4) Pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana,
peralatan kesehatan, ketenagaan, kefarmasian dan laboratorium.

6. Pendanaa Puskesmas
Pemerintah
Sesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiyaan pemerintah datang dari APBD
kabupaten/kota. Selain itu Puskesmas juga menerima pendanaan dari alokasi APBD provinsi
dan APBN (semisal, Biaya Operasional Kesehatan/BOK). Dana yang disediakan oleh
pemerintah dibedakan atas dua macam, yakni:
1) Dana anggaran pembangunan yang mencakup dana pembangunan gedung, pengadaan
peralatan serta pengadaan obat,
2) Dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan gedung dan
peralatan, pembelian barang habis pakai serta biaya operasional
7. Managemen Puskesmas
a. Kepemimpinan
1) pusat pembangunan wilayah berwawasan kesehatan
2) pusat pemberdayaan masyaraka
3) pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer
4) pusat pelayanan kesehatan perorangan primer, memerlukan pola kepemimpinan yang
holistik, strategis, manajerial dan berkelanjutan (sustainable leadership).
b. Perencanaan
1) Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Rencana Usulan Kegiatan adalah perencanaan kegiatan Puskesmas untuk tahun

mendatang, sering disebut dengan istilah H+1. Perencanaan disusun dengan mengacu
pencapaian indikator Kecamatan Sehat dalam mewujudkan pencapaian indikator SPM.
2) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)/ Plan of Action (POA)

Rencana Pelaksanaan Kegiatan disusun setelah Puskesmas mendapatkan alokasi anggaran.


Penyusunan RPK berdasarkan RUK tahun yang lalu dengan dilakukan penyesuaian
(adjustment) terhadap target, sasaran dan sumberdaya. RPK disusun dalam bentuk matrik
Gantt Chart dan dilengkapi dengan pemetaan wilayah (mapping)

8. Struktur Organisasi Puskesmas

9. Kriteria Puskesmas
1. Puskesmas terletak kurang lebih 20 km dari Rumah Sakit
2. Puskesmas mudah dicapai dengan kendaraan bermotor
3. Puskesmas dipimpin oleh dokter dan telah mempunyai tenaga yang memadai
4. Jumlah kunjungan Puskesmas minimal 100 orang per hari
5. Penduduk wilayah kerja Puskesmas dan penduduk wilayah 3 Pus kesmas di sekitarnya
minimal 20.000 jiwa per Puskesmas
6. Pemerintah Daerah bersedia menyediakan dana rutin yang memadai.

10. Upaya yang dilakukan puskesmas


a. Upaya kesehatan wajib puskesmas
1. Upaya promosi kesehatan
2. Upaya kesehatan lingkungan
3. Upaya perbaikan gizi
4. Upaya pencegahan & pemberantasan penyakit menular
5. Upaya kesehatan ibu, anak & kb
6. Upaya pengobatan dasar
b. Upaya kesehatan pengembangan puskesmas
Dilaksanakan sesuai dengan masalah kesehatan

masyarakat

yang

ada dan kemampuan Puskesmas bila ada masalah kesehatan, tetapi puskesma tidak mampu
menangani, maka pelaksanaan dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/Kota. Upaya
Lab (medis dan kesehatan masyarakat) dan Perkesmas serta Pencatatan pelaporan
merupakan kegiatan penunjang dari tiap upaya wajib atau pengembangan.
1. Pemilihan dilakukan oleh puskesmas bersama Dinas kesehatan kabupaten/kota dengan
mempertimbangkan masukan BPP
2. Dalam keadaan tertentu ditetapkan sebagai penugasan dari Dinas kesehatan
kabupaten/kota
3. Dilaksanakan bila upaya kesehatn wajib telah terlaksana secara optimal (target cakupan
& mutu terpenuhi)
11. Perbedaan SPDLP dengan Dokter Umum
Pengertian Dokter layanan primer tercantum dalam UU No. 20 tahun 2013 mengenai
Pendidikan Dokter. Pada pasal 8 ayat 3 UU No 20 tahun 2013 disebutkan bahwa dokter layanan
primer adalah jenjang baru pendidikan yang dilaksanakan setelah program profesi dokter dan
program internship, serta setara dengan jenjang pendidikan profesi spesialis. 1 Gelar yang akan
diberikan kepada dokter yang telah lulus program pendidikan dokter layanan primer adalah SpFM
(spesialis Famili Medisin).2 DLP nantinya diharapkan dapat bertindak sebagai gate keeper yang akan
menangani sebagian besar kasus di masyarakat sendiri hingga tuntas. DLP diharapkan dapat
memberikan pelayanan yang bersifat holistik, preventif dan promotif dibandingkan kuratif. 1 Di lain
pihak, DLP juga harus berorientasi pada kedokteran keluarga, okupasi, komunitas, manajerial, dan
kepemimpinan.
Program pendidikan layanan primer dapat ditempuh selama tiga tahun sehingga kedepannya
mahasiswa kedokteran dapat memilih five carrier pathways yaitu sebagai dokter umum, dokter
layanan primer, dokter spesialis, dosen, maupun peneliti. Pada tahun 2019, Indonesia diharapkan
sudah dapat mencetak dokter layanan primer bersamaan dengan target BPJS yaitu pada tahun 2019
seluruh masyarakat Indonesia telah mengikuti JKN. Bunyi pasal 8 ayat 3 UU No. 20 tahun 2013
yaitu, Program dokter layanan primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kelanjutan

dari program profesi dokter dan program internsip yang setara dengan program dokter spesialis
berarti program pendidikan dokter layanan primer dapat ditempuh oleh mahasiswa yang telah lulus
uji kompetensi (exit exam) dan menjalani internship serta merupakan jenjang pendidikan yang setara
spesialis. Program pendidikan dokter layanan primer bersifat generalis bukan spesialis dikarenakan
ranah kompetensi DLP tidak menyangkut satu sistem organ atau keahlian saja, sebagaimana yang
telah didiskusikan pada Diskusi Publik UU No. 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Dokter di FKUI. 2
Adapun perbedaan DLP dengan dokter umum adalah DLP memiliki kompetensi yang lebih
dibandingkan dokter umum karena nantinya DLP akan dibekali pendidikan berupa 80% kompetensi
sebagai dokter keluarga dan 20% kesehatan masyarakat. Kompetensi yang akan dimiliki oleh DLP
adalah konsep kedokteran keluarga (konsep dan wawasan, prinsip dan pelayanan dokter keluarga,
pengaruh keluarga, komunitas dan lingkungan, tugas dan fungsi dokter keluarga dalam pelayanan
primer), manajemen klinik dokter keluarga (manajemen SDM, fasilitas, informasi, dan dana),
keterampilan klinik (klinis non bedah, mengatasi keadaan klinis umum, masalah klinis khusus,
menggunakan sarana penunjang dan medis teknis bedah) dan keluasan penerapan ilmu dan
wawasannya (masalah kesehatan kelompok usia dan masalah kesehatan kelompok khusus).
Sedangkan dokter umum hanya memiliki konsep dan wawasan kedokteran keluarga, prinsip dan
pelayanan dokter keluarga, keterampilan klinis non-bedah, mengatasi masalah klinis khusus, dan
medis teknis bedah

DAFTAR PUSTAKA
Mph, Dr. Dainur. 1995. Kegiatan KIA di Puskesmas dan Permasalahannya.Jakarta : EGC

Departemen Kesehatan RI. 1994. Program Peminat Kesehatan Ibu dan Anak.Jakarta :Bina
Kesehatan keluarga
Departemen Kesehatan RI. 1991. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid III. Jakarta : Depkes RI
http://lrc-kmpk.ugm.ac.id/id/UPPDF/_working/No.14_Videlis_%20Koi_10_07_WPS.pdf
Presiden RI. Undang-Undang Republik Indonesia tentang Pendidikan Dokter. 2013;159.
Annisa V. Kajian Dokter Layanan Primer oleh ISMKI [Internet]. 2013. p. 112. Available
from: http://issuu.com/vichaannisa/docs/kajian_dlp_oleh_ismki.doc
Kemeskes RI DBU. Konsep pelayanan kesehatan primer dalam era jaminan kesehatan nasional.
2013;
Denura F. Fakultas Kedokteran Mutu Pendidikan dan Ancaman Ditutup [Internet]. 2012.
Available from:
http://www.scholae.co/web/read/248/fakultas.kedokteran.mutu.pendidikan.dan.ancaman.di

Anda mungkin juga menyukai