Integrasi Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Dalam Pendidikan Guru Dan Pengembangan Kapasitas
Integrasi Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Dalam Pendidikan Guru Dan Pengembangan Kapasitas
dalam
pembangunan
suatu
bangsa
melalui
transfer
Page 1
konten yang sesuai dan perangkat lunak harus dibuat tidak hanya sekali tapi
berkali-kali, karena konteks belajar yang berbeda akan memiliki berbeda
persyaratan, misalnya dalam hal usia dan kemampuan belajar, tuntutan subjekspesifik, budaya dan bahasa. Pembuat kebijakan juga harus memperhatikan
kebutuhan tenaga terlatih yang akan menerapkan teknologi integrasi di sekolah
dan mereka harus melakukannya dari awal. Teknologi dengan sendirinya tidak
cukup untuk mengubah proses pendidikan dan meningkatkan hasil pendidikan.
Penggunaan teknologi yang sesuai dan efektif melibatkan kompeten,
intervensi yang dilakukan oleh orang-orang. Para kompetensi yang diperlukan dan
komitmen tidak dapat dimasukkan ke proyek sebagai wacana saja, tetapi harus
dibangun ke dalam konsepsi dan desain dengan partisipasi orang yang
bersangkutan.
Pendekatan berbasis sekolah dan kelas yang berfokus pada pelatihan guru
dalam penggunaan TIK memperhitungkan fakta bahwa guru perlu 'belajar tentang
teknologi dalam konteks materi pelajaran dan pedagogis mereka. Guru belajar
bagaimana untuk menggunakan TIK lebih efektif ketika mereka melihat teknologi
tidak sebagai alat generik dan tidak dapat dihubungkan dengan keadaan tetapi
sebagai alat untuk mengajar, yaitu, untuk memotivasi, mengelola, memfasilitasi,
meningkatkan, dan mengevaluasi pembelajaran. Guru juga perlu untuk melihat
hubungan langsung antara teknologi dan kurikulum untuk pertanggung jawaban
mereka
Pada era globalisasi saat ini, masyarakat Indonesia di tuntut untuk mampu
menggunakan teknologi agar mampu bersaing dengan Negara lain. Saat ini, masih
banyak masyarakat Indonesia yang belum mampu menggunakan Teknologi
dengan baik, contohnya saja dalam hal pengoperasian komputer, masih banyak
yang belum menguasai Microsoft Office, sehingga Sumber Daya Manusia yang
ada belum mencapai tingkat yang sesuai dalam menghadapi era globalisasi saat
ini. Pihak sekolah, menjadikan TIK (Teknologi Komunikasi dan Informasi)
sebagai mata pelajaran yang harus dipelajari siswa. Dan belum semua guru
mampu mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran, sehingga membuat
proses pembelajaran menjadi monoton dan membosankan.
Page 2
Masalah besar yang masih ada saat ini diantaranya adalah fasilitas dan
kemampuan sumber daya manusia. Fasilitas untuk mendukung adanya pendidikan
jarak jauh masih jauh melampaui biaya yang dimiliki pihak sekolah. Tidak semua
sekolah mampu menyediakan fasilitas tersebut dengan biaya yang sedikit. Sumber
daya guru yang masih sedikit dalam memiliki kemampuan mengoperasikan
komputer dan program-program E-Learning. Adanya rasa gengsi guru untuk
merubah pola mengajar mereka yang tradisional menjadi pembelajaran berbasis
aneka sumber termasuk media pembelajaran juga merupakan salah satu kendala
dalam pengintegrasian TIK. Alasan yang selalu ada yaitu kurangnya mereka
menguasai media, dan ketidakmampuan itu terkadang tidak mau mereka
hilangkan dan tidak mau mempelajari bagaimana media tersebut bekerja
membantu proses pembelajaran. Masalah-masalah ini yang selalu menjadi kendala
dalam mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran.
Page 3
dari itu antara pembuat kebijakan dan juga guru harus berkomunikasi dengan baik
agar integrasi TIK dalam pendidikan berjalan dengan baik sehingga dapat
memajukan pendidikan di suatu negara. Pembuat kebijakan harus memikirkan
dengan matang antara kebijakan yang dibuat dan disesuaikan dengan sumber daya
finansial dan SDM. Bukan dengan menghapus mata pelajaran TIK yang akan
dilakukan pemerintah ketika berlakunya Kurikulum 2013 (Draft kurikulum 2013).
Padahal jika pemerintah lebih jeli memperhatikan kondisi daerah-daerah
tertinggal, para peserta didiknya terutama di tingkat sekolah dasar dan Sekolah
menengah pertama masih awam terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Mereka belum mengenal microsotf office, dan tidak mengenal internet. Begitu
juga dengan guru, masih ada fenomena guru yang tidak bisa mengoperasikan
komputer dengan baik, terutama dalam pemanfaatan Microsoft power point yang
dapat digunakan dalam pengajaran di kelas. Dalam hal ini pemerintah seharusnya
memfasilitasi, membantu dan memberi dorongan kepada mereka agar tetap
bekerja dan berkolaborasi dengan baik, sehingga rencana untuk mengintegrasikan
TIK ke dalam pendidikan bisa terwujud dan dapat mencapai hasil yang maksimal
pula. Bukan dengan menghapus mata pelajaran TIK yang masih dalam tahap
perkembangan.
Page 4