Anda di halaman 1dari 20

Perlindungan Bagi Konsumen

Terhadap Keamanan Pangan


atas Penggunaan Formalin pada
Produk Ikan
Oleh:
Bintari Dyah R (16051)
Erma E Purnama (16021)
Nonik Sihmaryani (16125)

STUDI KASUS
Kabupaten Sukabumi
Kasus beredarnya ikan asin yang mengandung formalin itu

merupakan temuan Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya


Masyarakat (LPKSM) Mantap Sejahtera. Berdasarkan keterangan
dari pedagang dan produsen ikan asin di Pelabuhan Ratu,
Kabupaten Sukabumi, ikan asin yang dijual di pasaran
menggunakan formalin.
Dinas Perindag melakukan uji laboratoris di Laboratorium
Pengendali Mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1
Cibadak. Beberapa jenis ikan asin yang diuji tersebut adalah ikan
asin mata besar, ikan asin pepetek, ikan asin etem, dan ikan asin
jambal.
Hasil Labterbukti

Studi Kasus
Jawa Tengah:
a.Kabupaten Kendal
b.Kabupaten Batang
Muara Angke, Jakarta Utara
Medan

Formalin Sebagai Pengawet


Merupakan bahan beracun dan berbahaya
Formalin adalah larutan 30 s/d 40%
formaldehid dalam air

Pada tubuh manusiakadar tinggireaksi


secara kimiamenekan fungsi
selkematian sel
Lazim digunakan sebagai pengawet
jenazah

Alasan Penggunaan Formalin

Duluminawetsudah tidak diproduksipabrik tutup


Digunakannya formalin sebagai bahan pengawet ikan:
a. Banyak dijumpai di pasar bebas
b. Biaya murah
c. Pengetahuan nelayan atau produsen
pangan yang tidak memadai
mengenai bahaya bahan kimia
terlarang tersebut
d. Kesadaran kesehatan masyarakat rendah
e. Alternatif lainminatridtidak
berbahayaharga 2X formalin

Efek Formalin
Efek formalin bagi kesehatan manusia:

Formalin yang ikut terkonsumsi dapat


menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan
seperti tenggorokan dan perut terasa terbakar,
sakit ketika menelan, mual, muntah dan diare,
kemungkinan terjadi pendarahan, hipotensi,
kejang, tidak sadar, hingga koma.
Keracunan pembuluh darah

Kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pancreas,

system susunan syaraf pusat dan ginjal.


Jika konsumsi formalin berlangsung lama, dapat
menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan
Tergolong sebagai Karsinogen, yaitu senyawa
yang dapat menyebabkan timbulnya kanker

Kandungan Formalin pada


Produk Pangan
Deteksi formalin secara kualitatif maupun
kuantitatif secara akurat hanya dapat
dilakukan di laboratorium dengan
menggunakan pereaksi kimia

Ketentuan Penggunaan
Formalin
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

722/Menkes/Per/IX/1988larangan
penggunaan bahan kimia berbahaya
seperti formalin dalam makanan
Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan Nomor
254/MPP/Kep/7/2000tentang tata cara
perniagaan formalin:

Ketentuan Penggunaan
Formalin
1. Impor formalin hanya boleh dilakukan

oleh Importir Produsen Bahan Berbahaya


(IP-B2) yang diakui oleh Direktur
Jenderal Perdagangan Luar Negeri,
Departemen Perdagangan RI dan
disetujui untuk mengimpor sendiri
formalin yang diperuntukkan sematamata hanya untuk kebutuhan
produksinya sendiri.

Ketentuan Penggunaan
Formalin
2. Importir Terdaftar Bahan Berbahaya (IT-B2)

bukan produsen pemilik Angka Pengenal


Importir Umum (API-U) yang mendapat tugas
khusus untuk mengimpor formalin dan
bertindak sebagai distributor untuk
menyalurkan bahan berbahaya yang
diimpornya kepada perusahaan lain yang
membutuhkan. Dalam hal ini, pengguna akhir
adalah Badan Usaha yang menggunakan
formalin tersebut sesuai peruntukannya dan
dilarang diperjualbelikan/diperdagangkan
maupun dipindahtangankan kepada siapa saja

Ikan Berformalin Tetap Laku?


Ketidaktahuan konsumen
Keinginan konsumenproduk awet, harga
murah
Sulitnya membedakan antara produk yang
diawetkan dengan pengawet pangan dan
yang diawetkan dengan formalin

Formalin VS Perlindungan
Konsumen
Guidelines for Consumer Protection of 1985, yang

dikeluarkan oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB)


menyatakan : Konsumen dimanapun mereka berada,

dari segala bangsa, mempunyai hak hak dasar


sosialnya. Yang dimaksud hak hak dasar tersebut

adalah hak untuk mendapatkan informasi yang jelas,


benar, dan jujur; hak untuk mendapatkan ganti rugi; hak
untuk mendapatkan kebutuhan dasar manusia (cukup
pangan dan papan); hak untuk mendapatkan lingkungan
yang baik dan bersih serta kewajiban untuk menjaga
lingkungan; dan hak untuk mendapatkan pendidikan
dasar. PBB menghimbau seluruh anggotanya untuk
memberlakukan hak hak konsumen tersebut di
negaranya masing masing.

Formalin VS Perlindungan
Konsumen

UU No 8 Th 1999 Tentang Perlindungan Konsumen:


a. Pasal 4 huruf a :
Hak atas kenyamanan, keamanan, dan
keselamatan
dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa
b. Pasal 7 huruf b :
Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi
penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan
UU No. 7 Th 1996 Tentang Pangan:
a. Pasal 1 ayat (4) :
Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan
untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis,
kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan,
dan membahayakan kesehatan manusia.

Formalin VS Perlindungan
Konsumen
b. Pasal 10 ayat (1) : Setiap orang yang
memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang
menggunakan bahan apa
pun sebagai
bahan tambahan pangan
yang dinyatakan
terlarang atau melampaui ambang batas
maksimal yang ditetapkan.
c. Pasal 21 huruf a:
Setiap orang dilarang mengedarkan pangan yang
mengandung bahan beracun, berbahaya, atau yang
dapat merugikan atau membahayakan kesehatan
atau jiwa manusia

Kesimpulan
Formalin bukan merupakan BTP-Bahan
Tambahan Pangan (Food Additive)
Penggunaan formalin tidak melindungi
konsumen ikan karena dapat memberi
kerugian secara moril dan materiil

Saran
Pemerintah memberikan penyuluhan akan

bahaya penggunaan formalinnelayan,


produsen, konsumen
Kontrol pemerintahlabelisasi bertahap
Mengefektifkan SISPOM (Sistem Pengawasan
Obat dan Makanan) sebagai Tugas Pokok Fungsi
dari BP POM
Penerapan sanksi berdasar peraturan
perundangan

Tips
Waspadai produk ikan berformalin dengan ciri-

ciri:
1. Ikan segar yang mengandung formalin:
* Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar
( 25 derajat Celsius)
* Warna insang merah tua dan tidak cemerlang,
bukan merah segar dan warna daging ikan putih
bersih
* Bau menyengat, bau formalin

Tips
2. Ciri-ciri ikan asin yang
mengandung formalin:
* Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan
pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius)
* Bersih cerah
* Tidak berbau khas ikan asin
3. Informasikan kepada pemerintah jika
mempunyai aduan terhadap obat dan
makanan melalui BP POM

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai