: 27
13114027
Edric Keane
13114031
13114039
M. Faroqi Jayadi
13114040
Arif Iswari
13114045
Tanggal Praktikum
: 12 Maret 2016
: 15 Maret 2016
Nama Asisten
: Steven Claudio
13113YYY
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Mesin mempermudah pekerjaan manusia, pernyataan seperti itu tidak
1.2.
Tujuan Praktikum
Tujuan Praktikum adalah :
1. Membuat produk sesuai gambar teknik yang diminta pada desain
menggunakan mesin bubut.
2. Menentukan pahat yang sesuai dalam membuat untuk setiap proses pada
mesin bubut
BAB 2
LANDASAN TEORI
BAB 3
DATA DAN PENGOLAHAN DATA
BAB 4
NIM
: 13114045
BAB 4
ANALISIS
Prosedur Pratikum
1. Tanyakan kepada asisten mesin bubut mana yang akan dipakai
2. Pinjam peralatan yang diperlukan untuk pratikum kepada asisten atau petugas
dan periksa dengan teliti bahwa kondisi peralatan yang dipinjam dalam kondisi
baik
3. Minta benda kerja kepada asisten, kemudia ukur dan pilih benda kerja yang
dimensinya sesuai dengan permintaan pada desain
A. Persiapan Mesin, Pemasangan Pahat dan Benda Kerja
1. Setelah dijelaskan oleh asisten tentang komponen-komponen mesin beserta
fungsinya. Tanpa menghidupkan mesin, periksa kondisi mesin secara visual
dan cobalah menggerakkan komponen-komponen mesin menggunakan
tenaga tangan. Periksa juga baut-baut yang terpasang pada komponen,
apakah ada yang longgar ataupun hilang.
2. Tanpa menyalakan mesin, pahami arah pergerakan dari masing-masing
komponen.
3. Longgarkan chuck menggunakan kunci chuck, lalu pasang benda kerja,
usahakan tepat ditengah-tengah chuck (self-centering).
4. Longgarkan baut-baut yang mencengkram pahat (tool-post) dengan kunci
pahat,
pasang
pahat
yang
telah
dipilih,
sebelum
baut-baut
pahat
dikencangkan, pastikan mata pahat tepat di center dari selubung tail stock
dengan menumpukkan plat di bawah pahat.
5. Pilih putaran spindle mesin bubut sesuai dengan kondisi pemotongan.
6. Dengan menyalakan mesin, perhatikan putaran dari benda kerja, jika benda
kerja sudah self-centering, maka putarannya tenang. Jika belum, matikan
putaran spindle, lalu perbaiki posisi benda kerja
B. Proses Meratakan Permukaan (Facing)
1. Hidupkan mesin sehingga spindle berputar.
2. Pilih putaran spindel
3. Pakai mata pahat reduksi dan posisikan sama tinggi dengan sumbu putar
benda kerja dan mata pahat hampir menyentuh ujung benda kerja,
selanjutnya posisi ini disebut posisi nol
4. Setelah diatur ke posisi nol, atur skala tuas yang mengatur kedalaman
makan pahat ke nol sebagai patokan awal.
5. Lalu atur kedalaman makan pahat secara bertahap menjadi lebih dalam
setiap selesai satu kali nilai kedalaman sampai dirasa permukaan sudah rata.
6. Pergerakan mata pahat dalam meratakan permukaan bisa dilakukan secara
otomatis maupun digerakkan manual dengan memutar tuas dengan tangan
C. Proses Reduksi Diameter
1. Hidupkan mesin sehingga spindle berputar.
2. Pilih putaran spindel
3. Proses reduksi dilakukan searah dengan sumbu putar benda kerja
4. Pakai mata pahat reduksi dan posisikan ke posisi nol
5. Atur skala tuas yang mengatur kedalaman makan menjadi nol sebagai
patokan awal nilai pengurangan diameter.
6. Putar tuas yang mengatur kedalaman makan ke kedalamn yang diinginkan
secara bertahap, kedalam setiap kali proses makan bergantung pada kondisi
pemotongan, benda kerja dan pahat serta kondisi mesin yang digunakan.
D. Proses Pembuatan Alur
1. Ganti pahat dengan pahat alur dan posisikan pahat self-centering
2. Posisikan setinggi sumbu benda kerja dan posisi ujung pahat hampir
menyentuh ujung benda kerja, posisi alur yang akan dibuat diposisikan dekat
dengan spindle
3. Pilih kecepatan putaran spindle
4. Pilih kedalam gerak makan dan gerak potong
5. Ulangi proses pembubutan secara bertahap dengan gerakan pahat searah
radial benda kerja
E. Proses Pembuatan Ulir
1. Pasang benda kerja ke spindle melalui chuck.
2. Bila benda kerja panjang, lubangi bagian sumbu benda kerja dengan center
dril yang dipasang di tail-stock.
3. Lepas center drill dang anti dengan center jalan, yang berfungsi sebagai
penumpu agar benda kerja dapat berputar tenang.
4. Ganti pahat dengan pahat ulir dan posisikan sama tinggi dengan sumbu
benda kerja dan posisi ujung pahat hampir menyentuh ujung benda kerja
5. Pilih putaran spindle dan atur konfigurasi gear-box berdasarkan nilai pitch.
6. Setiap nilai pitch akan memberikan konfigurasi berbeda-beda pada gear box,
konfigursi bisa dilihat pada tabel yang ditempel pada mesin.
7. Atur kedalaman makan (feeding) sekitar 0,2 mm 0,5 mm.
8. Pahat ulir melakukan gerak makan sepanjang benda kerja yang dibuat ulir.
Pada akhir pembuatan ulir, mundurkan pahat ke posisi nol
9. Atur kembali kedalaman makan pahat
10. Perhatikan ketepatan waktu untuk memulai lagi pergerakan pahat
11. Ulangi proses mengatur kedalaman pahat dan proses selanjutnya secara
bertahap.
Pada proses meratakan permukaan (facing), semua langkah kerja
dilakukan sesuai prosedur. Namun tidak didapatkan hasil seperti seharusnya, hal
ini diakibatkan dari hilangnya salah satu baut daru compound rest, sehingga
pada saat mesin dinyalakan, aliran gaya pada compound rest karna putaran
benda kerja mengakibatkan ia berotasi pada satu bautnya yang lain, sehingga
hasil bubut yang didapatkan sangat tidak teliti dan tidak tepat. Hal ini semakin
diperparah jika kedalaman facing cukup besar, sehingga gaya yang dialirkan ke
(self-centering)
sehingga
permukaan
hasil
bubut
sedikit
alur-alur
pada
permukaan,
dan
yang
ketiga
bergetarnya
compundrest karena baut yang tidak sesuai. Fenoma kedua yaitu pada hasil
akhir proses facing terdapat sedikit sisa pada bagian tengah. Hal ini
menunjukkan lintasan gerakan pahat tidak melalui center putaran. Gram yang
dihasilkan kebanyakan diskontinu.
: 13114045
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Dalam Pratikum Proses bubut, kami tidak dapat membuat produk sesuai dimensi
yang diminta pada desain. Terdapat kesalahan dimensi, panjang ulir kurang sekitar 2
mm dan kepala baut berlebih sekitar 4 mm. Panjang keseluruhan menjadi 102 mm,
sedangkan yang diminta pada desain adalah 100 mm. Namun, diameter dari produk
sesuai dengan desain, sehingga mur yang telah ditentukan dapat masuk.
Untuk setiap proses permesinan pada mesin bubut menggunakan pahat yang
berbeda-beda berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Dalam pratikum ini memakai 3
jenis pahat yang berbeda-beda untuk setiap proses. Untuk meratakan permukaan dan
reduksi diamter memakai pahat reduksi, untuk membuat alur menggunakan pahat alur,
dan membuat ulir menggunakan pahat ulir.
5.2. Saran
Dari praktikum yang telah dilakukan, praktikan mencoba memberikan saran
berupa :
DAFTAR PUSTAKA