Anda di halaman 1dari 30

MODUL

TINJAUAN LOKASI PLTS


TERPUSAT
MENDUKUNG DIKLAT TEKNIS PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA SURYA (PLTS) TERPUSAT BAGI PATRIOT ENERGI

Oleh :
Ahmad Khulaemi,S.Pd

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETENAGALISTRIKAN, ENERGI BARU,
TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

2016

Hak Cipta :
Pada Pusdiklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan
Konservasi Energi
Cetakan 2 Tahun 2016

Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh buku ini dalam bentuk


apapun tanpa izin dari penerbit

Pusdiklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi


Energi.
Jl. Poncol Raya, No. 39, Ciracas. Jakarta Timur. 13740

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas ijin-Nya kegiatan penyusunan Modul Diklat Teknis Bidang Energi
Surya dapat diselesaikan. Penyusunan Modul Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi
Energi ini merupakan kegiatan Tahun Anggaran 2015 untuk mendukung
dan melengkapi perangkat diklat dengan harapan agar peserta/pembaca
modul dapat belajar mandiri.
Modul
Tinjauan
Lokasi
PLTS
Terpusat
ini
ditulis
oleh
Ahmad Khulaemi, S.Pd. dengan tujuan agar setelah membaca modul ini
peserta diklat/pembaca memahami pengetahuan tentang tinjauan lokasi
PLTS terpusat dalam penyusunan studi kelayakan PLTS terpusat.
Kami selaku Pimpinan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketenagalistrikan,
Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah
menyumbangkan pikiran, tenaga dan waktu sehingga penyusunan modul
ini dapat terwujud sesuai dengan harapan kita semua. Kritik dan saran
yang membangun sangat kami butuhkan untuk kesempurnaan modul ini
dimasa yang akan datang.
Harapan kami, semoga modul yang telah disusun ini bermanfaat dalam
upaya meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan sikap kerja bagi para
peserta diklat atau para pembaca pada khususnya.

Jakarta,
Kepala,

Juli 2015

Dra. Indriyati, M.M.


NIP 19571023 198403 2 001

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... I


DAFTAR ISI ............................................................................................... II
DAFTAR TABEL ....................................................................................... IV
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... V
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A.

Latar Belakang .................................................................................. 1

B.

Deskripsi Singkat ............................................................................... 2

C.

Manfaat Modul ................................................................................... 2

D.

Tujuan Pembelajaran ........................................................................ 2


D.1. Hasil Belajar .............................................................................. 2
D.2. Indikator Hasil Belajar ............................................................... 2

E.

Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok ................................................. 3

BAB II MATERI POKOK I ........................................................................... 4


AKSES LOKASI ......................................................................................... 4
A.

Informasi Umum Lokasi ..................................................................... 4

B.

Akses Transportasi ............................................................................ 5

C.

Prakiraan Musim.............................................................................. 10

D.

Rangkuman ..................................................................................... 10

E.

Evaluasi ........................................................................................... 11

BAB III MATERI POKOK II ....................................................................... 13


AKSES KE JARINGAN PLN .................................................................... 13
A.

Informasi Jarak Lokasi ke Jaringan PLN ......................................... 13

B.

Panjang Jaringan Yang Akan Dibangun .......................................... 13

C.

Kapasitas Daya Jaringan dan Daya Mampu ................................... 14

D.

Rencana Pengembangan PLN setempat ........................................ 14

E.

Rangkuman ..................................................................................... 14

F.

Evaluasi ........................................................................................... 14

ii

BAB IV MATERI POKOK III ..................................................................... 16


HASIL SURVEI LOKASI ......................................................................... 16
A.

Identifikasi Konsumen / Pelanggan ................................................. 16

B.

Ketersediaan Lahan ........................................................................ 17

C.

Identifikasi Calon Pengelola ............................................................ 18

D.

Rangkuman ..................................................................................... 18

E.

Evaluasi ........................................................................................... 19

BAB V PENUTUP .................................................................................... 21


DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 22
KUNCI JAWABAN EVALUASI ................................................................ 23

iii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.

Aksesibilitas Personil ke Lokasi ............................................ 6

Tabel 2.2.

Contoh Rute Personil Menuju Pulau Pelokang dari


Makassar .............................................................................. 7

Tabel 2.3.

Contoh Rute Personil Menuju Pulau Pelokang Dari


Kabupaten Pangkep ............................................................. 7

Tabel 2.4.

Contoh Rute Personil Menuju Pulau Pelokang dari


Lombok/Mataram .................................................................. 8

Tabel 2.5.

Aksesibilitas Barang ke Lokasi ............................................. 8

Tabel 2.6.

Contoh Aksesibilitas Material Ke Lokasi dari Makasar ke


Pulau Pelokang ..................................................................... 9

iv

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Contoh Peta Lokasi dan Koordinat Lokasi .......................... 5
Gambar 2.2. Contoh Peta Dan Arah Menuju Lokasi PLTS ...................... 9

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi Pasal 19 ayat 1


menyatakan bahwa setiap orang berhak memperoleh energi. Namun pada
kenyataannya tidak semua orang diwilayah Indonesia memperoleh energi.
Banyak daerah terpencil di Indonesia belum dapat menikmati energi
khususnya listrik. Banyak kendala dalam menjangkau listrik ke daerah
daerah tersebut, terutama pemasangan jaringan dari PLN.
Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai potensi energi dari
sinar matahari sangat melimpah. Pemanfaatan energi surya menjadi listrik
adalah solusi dalam rangka memberikan listrik kepada masyarakat.
Teknologi yang sederhana dari PLTS dapat diterapkan dalam rangka
memenuhi kebutuhan listrik di daerah terpencil. Pemerintah berusaha
menjangkau daerah-daerah yang belum menikmati listrik tersebut dengan
pembangunan

PLTS-PLTS

Terpusat.

Namun

dalam

pelaksanaan

pembangunan PLTS Terpusat memerlukan sebuah kajian atau studi untuk


menentukan kelayakan dibangunnya sebuah PLTS. Salah satu aspek
penting dalam sebuah perencanaan PLTS Terpusat adalah sebuah studi
kelayakan. Melalui studi ini kita akan dapat menilai kelayakan suatu
perencanaan pembangkit PLTS dari berbagai aspek. Kelayakan yang
diperoleh dari studi ini akan menuntun kita kepada pemanfaatan energi
surya yang maksimal,

antara lain adalah pada tinjauan lokasi daerah

tersebut. Diharapkan setelah diperoleh tinjauan lokasi maka dapat disusun


sebuah studi kelayakan PLTS Terpusat dan selanjutnya dapat dibangun
PLTS Terpusat, sehingga daerah tersebut dapat memperoleh energi listrik
dari PLTS.
PLTS terpusat yang akan dibangun ini merupakan PLTS off grid artinya
PLTS ini tidak tersambung dengan jaringan PT.PLN sehingga tinjauan
lokasi ini adalah pada daerah yang tidak bisa di aliri listrik oleh PT.PLN.
1

Banyak daerah-daerah yang terisolir dan belum teraliri listrik oleh PT.PLN.
Namun mempunyai potensi dari sisi ekonomi, perdagangan, pertanian dan
usaha

lainnya

yang

memerlukan

energi

listrik

untuk menunjang

kemandirian dan meningkatkan kemakmuran daerah tersebut.

B.

Deskripsi Singkat

Modul Tinjauan lokasi PLTS Terpusat ini bertujuan untuk memberikan


pemahaman kepada peserta diklat terhadap Penyusunan Studi Kelayakan
PLTS Terpusat meliputi Akses lokasi, Akses ke jaringan PLN dan Hasil
Survei lokasi.

C.

Manfaat Modul

Manfaat modul Tinjauan lokasi PLTS Terpusat ini bagi peserta adalah
memberikan penjelasan mengenai tinjauan lokasi dalam menyusun studi
kelayakan PLTS Terpusat.

D.

Tujuan Pembelajaran

D.1. Hasil Belajar


Setelah mempelajari modul Tinjauan lokasi PLTS Terpusat ini peserta
diklat/pembaca mampu memahami tinjauan lokasi PLTS Terpusat dalam
Penyusunan Studi Kelayakan PLTS Terpusat.

D.2. Indikator Hasil Belajar


Setelah menyelesaikan pembelajaran ini, peserta diklat/pembaca dapat :
1.

Menjelaskan Akses ke lokasi.

2.

Menjelaskan Akses ke Jaringan PLN.

3.

Menjelaskan Hasil Survei lokasi.

E.

Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok

Materi Pokok dan Sub Materi Pokok pada modul ini akan diuraikan
sebagai berikut :

BAB II MATERI POKOK I


AKSES LOKASI
A.

Informasi Umum Lokasi

B.

Akses Transportasi

C.

Prakiraan Musim

D.

Rangkuman

E.

Evaluasi

BAB III MATERI POKOK II


AKSES KE JARINGAN PLN
A.

Informasi Jarak Lokasi ke Jaringan PLN

B.

Panjang Jaringan yang akan dibangun

C.

Kapasitas Daya Jaringan dan Daya Mampu

D.

Rencana Pengembangan PLN setempat

E.

Rangkuman

F.

Evaluasi

BAB IV MATERI POKOK III


HASIL SURVEI LOKASI
A.

Identifikasi Konsumen/Pelanggan

B.

Ketersediaan Lahan

C.

Identifikasi Calon Pengelola

D.

Rangkuman

E.

Evaluasi

BAB II
MATERI POKOK I
AKSES LOKASI

Indikator Hasil Belajar :


Setelah mempelajari materi pokok ini peserta diklat/pembaca dapat
menjelaskan tentang informasi umum lokasi, Akses transportasi dan
Prakiraan musim.

A.

Informasi Umum Lokasi

Dalam Tinjauan lokasi studi kelayakan PLTS, Informasi umum lokasi


diperlukan untuk mengetahui dimana lokasi PLTS yang akan di bangun
pada suatu daerah. Informasi umum mengenai lokasi PLTS yang akan
dibangun harus dapat menjelaskan secara detail lokasi tersebut. Informasi
umum lokasi PLTS yang akan dibangun ini meliputi :
Nama Pulau :
Nama Dusun :
Nama Desa :
Nama Kecamatan :
Nama Kabupaten :
Nama Propinsi :

Dalam informasi umum lokasi ini juga di jelaskan titik kordinat secara
geografis untuk memudahkan melihat secara awal titik lokasi dari satelit.
Luas wilayah daerah yang akan dibangun PLTS terpusat ini juga dituliskan
sebagai bahan pertimbangan dalam studi kelayakan PLTS dengan
mencantumkan batas-batas wilayah daerah tersebut, misalnya :
Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah/daerah A
Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah/daerah B
Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah/daerah C
4

Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah/daerah D


Setelah memberikan informasi secara umum lokasi PLTS secara tertulis,
kemudian

dilengkapi

juga

informasi

secara

visual,

yaitu

peta

wilayah/daerah yang akan dibangun PLTS Terpusat.

S 07 1144.4
E 118 2231.8

Gambar 2.1. Contoh Peta Lokasi dan Koordinat Lokasi

B.

Akses Transportasi

Akses transportasi pada tinjauan lokasi ini adalah jalur transportasi


menuju lokasi PLTS yang akan dibangun pada suatu daerah. Akses
transportasi ini diperlukan untuk pemindahan barang-barang, peralatan
dan personil dalam pembangunan PLTS Terpusat. Akses transportasi ini
dibuatkan atau dituliskan secara detail yang menggambarkan rute
transportasi dari pelabuhan/bandara menuju titik lokasi yang akan
dibangun PLTS
1.

Aksesibilitas Personil ke Lokasi


Aksesibilitas Personil ke Lokasi adalah jalur atau rute yang dapat
dilalui personil dalam rangka pembangunan PLTS Terpusat.

Aksesibilitas personil ke lokasi ini harus dapat menggambarkan rute,


jarak, waktu tempuh, alat transportasi dan kondisi jalan.

Tabel 2.1. Aksesibilitas Personil ke Lokasi


No

Rute

Akses terdekat

Jarak (km)

Waktu

Alat

Kondisi

tempuh

transportasi

jalan

ke lokasi dari
bandara
2
3

Keterangan :
-

Rute :
Menjelaskan titik pertama akses masuk personil sampai
dengan titik terakhir sampai dilokasi PLTS.

Jarak :
Dituliskan dalam satuan kilometer (Km) untuk jalur darat dan
sungai, untuk jalur laut bisa dituliskan dalam satuan mil laut dan
untuk lokasi yang hanya bias ditempuh dengan jalur udara
kolom jarak dikosongkan saja, untuk jarak udara yang akan
digunakan adalah waktu tempuh sebagai perkiraan menuju
lokasi.

Waktu tempuh :
Berisi perkiraan lamanya waktu menuju lokasi PLTS yang akan
dibangun berdasarkan alat transportasi yang digunakan. Waktu
tempuh ini biasa dalam satuan menit atau jam.

Alat transportasi :
Menjelaskan moda tranportasi yang akan digunakan dari rute
satu ke rute selanjutnya (pesawat, kapal besar, kapal
kecil,perahu, mobil besar,mobil kecil dsb)

Kondisi Jalan :
Disini

dijelaskan

untuk

tranportasi

darat,apakah

jalanya

bagus,kurang bagus,rusak ,berlumpur, berbatu,jalan kecil dsb)

Tabel 2.2. Contoh Rute Personil Menuju Pulau Pelokang


dari Makassar

Rute jalan
Bandara

Jarak
(km)

Jarak
(mil
laut)

Waktu
Tempuh
(jam)

Alat
Transportasi

+ 20

+1

Kend.Roda 4

+ 165

+ 26

Sultan

Hasanudin
Pelabuhan Paotere

Pelabuhan Paotere
Pulau Pelokang

Kapal
nelayan

Tabel 2.3. Contoh Rute Personil Menuju Pulau Pelokang


Dari Kabupaten Pangkep
Rute jalan
Bandara

Jarak
(km)

Jarak
(mil
laut)

Waktu
Tempuh
(jam)

+ 50

+1

+ 12

+1

+ 195

+ 36

Sultan

Hasanudin

Kab.

Pangkep
Kab.

Pangkep

Pelabuhan

Maccini

Baji
Pelabuhan

Maccini

Pulau

Baji

Pelokang

Alat
Transpor
tasi
Kend.
Roda 4

Kend.
Roda 4

Kapal
nelayan

Tabel 2.4. Contoh Rute Personil Menuju Pulau Pelokang


dari Lombok/Mataram

Rute jalan

Jarak

Waktu

(mil

Tempuh

laut)

(jam)

+ 30

+1

+ 150

+ 24

Jarak
(km)

Bandara Mataram
Pelabuhan Lembar

Alat
Transportasi
Kend. Roda

Pelabuhan Lembar
Pulau Pelokang

2.

4
Kapal
nelayan

Aksesibilitas Barang ke Lokasi


Aksesibilitas Barang ke Lokasi adalah Jalur atau rute yang dapat
dilalui barang-barang dalam rangka pembangunan PLTS Terpusat.
Aksesibilitas barang ke lokasi ini harus dapat menggambarkan rute,
jarak, waktu tempuh, alat transportasi dan kondisi jalan.
Jika menggunakan alat transpotasi udara atau transportasi laut atau
sungai, dituliskan frekuensi perjalanan alat transportasi tersebut
dalam satu minggunya (dalam satu minggu berapa kali melayani
transportasi tersebut, hari apa saja)

Tabel 2.5. Aksesibilitas Barang ke Lokasi


No

Rute

Akses terdekat

Jarak
(km)

Waktu

Alat

Tempuh transportasi

ke lokasi dari
pelabuhan
terdekat
2
3

Kondisi
jalan

Tabel 2.6. Contoh Aksesibilitas Material Ke Lokasi


dari Makasar ke Pulau Pelokang
Rute jalan

Jarak
(km)

Pelabuhan Makassar
Pulau Pelokang

Jarak
(mil
laut)

Waktu
Alat
Tempuh Transportasi
(menit)

+ 167

+ 1700

Kapal
Barang

Akses transportasi ke lokasi PLTS yang akan dibangun dilengkapi dengan


peta dan arah untuk memudahkan gambaran aksesibilitas baik personil
maupun barang.

Gambar 2.2. Contoh Peta Dan Arah Menuju Lokasi PLTS

C.

Prakiraan Musim

Prakiraan musim ini adalah kondisi musim didaerah yang akan dibangun
PLTS Terpusat selama setahun terakhir. Prakiraan musim ini digunakan
sebagai referensi atau acuan dalam pembangunan PLTS, sehingga
proses hambatan dari sisi musim dapat diantisipasi.
Contoh :
1.

Pada saat Musim Angin Barat sekitar bulan april agustus,


gelombang laut tinggi sehingga akses ke pulau pelokang terhambat.

2.

Jadwal keberangkatan kapal tiga kali dalam seminggu tidak setiap


hari, sehingga waktu pembangunan PLTS didaerah tersebut akan
dilakukan bukan pada musim angin barat karena gelombang tinggi
dan transportasi barang maupun personil tidak dapat dilalui.

D.

Rangkuman

Akses ke lokasi dalam tinjauan lokasi meliputi : Informasi umum lokasi,


akses transportasi dan prakiraan musim.
Informasi umum lokasi diperlukan untuk mengetahui dimana lokasi PLTS
yang akan di bangun pada suatu daerah. Informasi umum mengenai
lokasi PLTS yang akan dibangun harus dapat menjelaskan secara detail
lokasi tersebut.
Akses transportasi pada tinjauan lokasi ini adalah rute transportasi menuju
lokasi PLTS yang akan dibangun pada suatu daerah. Akses transportasi
ini diperlukan untuk pemindahan barang-barang, peralatan dan personil
dalam pembangunan PLTS Terpusat.
Prakiraan musim ini digunakan sebagai referensi atau acuan dalam
pembangunan PLTS, sehingga proses hambatan dari sisi musim dapat
diantisipasi.

10

E.

Evaluasi

1.

Informasi umum lokasi diperlukan untuk mengetahui dimana lokasi


PLTS yang akan di bangun,kecuali :
a. Nama Lokasi
b. koordinat geografis
c. batas wilayah
d. Prakiraan musim

2.

Akses transportasi pada tinjauan lokasi ini adalah rute transportasi


dalam rangka pembangunan PLTS Terpusat :
a. Personil
b. Barang
c. Personil dan Barang
d. Hewan

3.

Prakiraan musim ini digunakan sebagai referensi atau acuan dalam


pembangunan PLTS dengan tujuan :
a. Lokasi dapat dijangkau
b. Proses hambatan dari sisi musim dapat diantisipasi
c. Energi Listrik mudah tersedia
d. Identifikasi Pengelola diketahui

4.

Aksesibilitas personil dan barang ke lokasi ini harus dapat


Menggambarkan hal hal berikut,kecuali :
a. Kordinat geografis
b. Rute
c. Jarak
d. Alat transportasi

11

5.

Akses tranportasi menuju lokasi harus menggambarkan, kecuali :


a. Rute
b. Jarak
c. Waktu tempuh
d. Musim

12

BAB III
MATERI POKOK II
AKSES KE JARINGAN PLN

Indikator Hasil Belajar :


Setelah mempelajari materi pokok ini, peserta diklat/pembaca dapat
menjelaskan tentang informasi jarak lokasi ke jaringan PLN, Panjang
Jaringan yang akan dibangun dan Kapasitas daya jaringan dan daya
mampu serta Rencana Pengembangan PLN Setempat.

A.

Informasi Jarak Lokasi ke Jaringan PLN

Informasi jarak lokasi ke jaringan PLN yang dibutuhkan yaitu:


1.

Informasi jarak lokasi ke jaringan distribusi PLN terdekat (jaringan


tegangan rendah);

2.

Rencana pengembangan PLN kedepan di lokasi kegiatan(dilengkapi


surat pernyataan PLN setempat bahwa PLTS tidak tumpang tindih
dengan program listrik desa PLN).

Informasi ini digunakan untuk memastikan bahwa lokasi/daerah tersebut


tidak ada jaringan listrik dari PLN yang masuk dan rencana PLN mengaliri
listrik pada lokasi tersebut.

B.

Panjang Jaringan Yang Akan Dibangun

Panjang jaringan yang akan dibangun pada lokasi/daerah tersebut harus


sudah tergambarkan dalam ukuran panjang (kilometer), sehingga dapat
diprediksi kebutuhan jaringan pada lokasi tersebut (panjang kabel dan
jumlah tiang).

13

Panjang jaringan dari pembangkit sampai dengan beban terjauh


maksimum 2 Kilometer (Km).

C.

Kapasitas Daya Jaringan dan Daya Mampu

Kapasitas daya jaringan dan daya mampu pembangkit PLTS tersebut


dituliskan berdasarkan perhitungan aspek teknis. Sehingga ketika
dibangun PLTS pada daerah/lokasi tersebut sudah sesuai.

D.

Rencana Pengembangan PLN setempat

Rencana pengembangan PLN setempat untuk kelistrikan daerah/lokasi


tersebut baik mengaliri listrik dengan jaringan PLN maupun pemberian izin
usaha ketenagalistrikan pada daerah/lokasi tersebut.

E.

Rangkuman

Akses jaringan ke PLN memuat : Informasi jarak ke lokasi PLN, Panjang


jaringan yang akan dibangun dan Rencana pengembangan PLN
setempat.

F.

Evaluasi

1.

Panjang jaringan dari pembangkit sampai dengan beban terjauh


maksimum :
a. 2 Km
b. 20 Km
c. 12 Km
d. 21 Km

14

2.

Kapasitas daya jaringan dan daya mampu pembangkit PLTS


tersebut dituliskan berdasarkan :
a. Aspek legal
b. Aspek teknis
c. Aspek Sosial Ekonomi
d. Aspek Pembiayaan

3.

Informasi jarak lokasi ke jaringan PLN terdekat adalah jarak


pembangkit PLTS terhadap :
a. Kantor PLN
b. Gardu Induk
c. Terhubung dengan Jaringan Distribusi PLN
d. SUTET

4.

Rencana pengembangan PLN terhadap pembangunan PLTS disuatu


lokasi/daerah adalah :
a. Pembukaan jaringan baru
b. Pemberian izin usaha ketenagalistrikan
c. Pembangunan Pembangkit baru dari PLN
d. Semua benar

5.

Akses jaringan dari pembangkit PLTS ke PLN meliputi hal berikut,


kecuali :
a. Informasi jarak ke lokasi PLN
b. Panjang jaringan yang akan dibangun
c. Rencana pengembangan PLN
d. Informasi jumlah penduduk.

15

BAB IV
MATERI POKOK III
HASIL SURVEI LOKASI

Indikator Hasil Belajar :


Setelah mempelajari materi pokok ini peserta dapat menjelaskan tentang
identifikasi konsumen/pelanggan, Ketersediaan lahan dan Identifikasi
calon pengelola.

A.

Identifikasi Konsumen/Pelanggan

Identifikasi konsumen/pelanggan dapat dilihat dari :


1.

Jumlah rumah, Jumlah Fasum, Jumlah lampu PJU (1 lampu setiap


dua tiang listrik) dilengkapi daftar nama calon konsumen;

2.

Kerapatan rumah (jarak pembangkit ke titik beban terjauh maksimal


2 km

3.

Data kelompok pemukiman di sekitar lokasi (jumlah rumah, jarak dan


arah desa tetangga, sudah berlistrik atau belum);

4.

Ketersedian lahan/kondisi lahan (luas, kontur, elevasi, bebas


banjir/longsor, vegetasi sekitar, jenis tanah (basah, kering, atau
berbatu), koordinat lokasi, layout system dan jaringan distribusi,
geologi, kegempaan;

5.

Kegunung apian, cuaca, iklim, musim, suhu udara, kelembapan,


curah hujan, kecepatan angin, iso keraunik level / tingkat intensitas
petir.

16

B.

Ketersediaan Lahan

Faktor yang mempengaruhi ketersediaan lahan yaitu:


1.

Daya dukung tanah


Berkaitan dengan jenis pondasi dan jenis struktur penyangga yang
dibutuhkan.

2.

Kerataan tanah
Berkaitan dengan kebutuhan untuk proses cut and fill dalam
pembuatan pondasi.

3.

Drainase
Area PV module memerlukan drainase yang baik agar tidak ada
genangan air ketika turun hujan genangan air dapat berpotensi

4.

Vegetasi
Cek jenis tanaman yang mungkin tumbuh di area pv. Berkaitan
dengan kebutuhan perawatan/pemangkasan

5.

Luas area
Pengecekan luas area berikut bentuk lahannya, berkatian dengan
layout pv dan luas efektif yang yang dapat digunakan

6.

Lokasi terhadap laut


Semakin dekat lokasi terhadap laut, resiko korosi semakin tinggi,
sehingga diperlukan peralatan yang memiliki kekuatan terhadap
korosi

7.

Potensi shading (bayangan)


Cek posisi dan ketinggian potensi shading berikut kemungkinan
mengatasinya (misal:pohon, apakah dapat ditebang)

8.

Iradiasi dan temperatur aktual


Data iradiasi dan temperatur aktual digunakan untuk memverifikasi
design.
Perubahan design mungkin diperlukan jika terdapat perbedaan yang
cukup signifikan antara asumsi yang diambil di awal dengan data
lapangan

17

Contoh : perbedaan nilai temperatur dapat mempengaruhi susunan


seri-paralel pv modul
9.

Kelembaban dan kecepatan angin (jika diperlukan)


Data diperlukan jika memang terdapat indikasi kelembaban dan
kecepatan angin yang tinggi hingga berdampak negatif terhadap
peralatan.
Data digunakan untuk memverifikasi design dan merevisi design jika
dibutuhkan

10.

Akses jalan dan akses listrik


Untuk antisipasi dan pembuatan rencana pelaksanaan proses
pembangunan PLTS

11. Orientasi arah / hadap modul


Modul surya / panel surya diletakkan pada lahan dengan menghadap
kearah garis khatulistiwa, dimana garis khatulistiwa ini adalah garis
lintasan peredaran matahari sehingga lahan yang akan digunakan
sebagai PV array atau PV farm harus menyesuaikan dengan posisi
garis khatulistiwa tersebut.

C.

Identifikasi Calon Pengelola

Berdasarkan survei lokasi / daerah yang akan dibangun PLTS, dituliskan


identifikasi calon pengelola PLTS sehingga ketika PLTS dibangun
pengelola sudah siap untuk mengelola.
Calon Pengelola PLTS ini merupakan orang-orang yang akan mengelola
dan memelihara PLTS di daerah tersebut. Pengelola terdiri dari ketua dan
operator.

D.

Rangkuman

Hasil survei

lokasi memuat : Identifikasi Konsumen/Pelanggan,

Ketersediaan Lahan dan Identifikasi Calon Pengelola.

18

E.

Evaluasi

1.

Sebelum membangun PLTS pada suatu dilakukan survei lokasi,


meliputi :
a. Identifikasi Konsumen/Pelanggan
b. Ketersediaan lahan
c. Identifikasi calon Pengelola
d. Semua benar

2.

Dalam mengidentifikasi konsumen/pelanggan, data yang dibutuhkan


adalah :
a. Jumlah rumah
b. Jumlah Fasum,
c. Jumlah lampu PJU
d. Semua benar

3.

Ketersediaan lahan untuk pembangkit PLTS seperti berikut kecuali :


a. Luas lahan
b. Kontur lahan
c. Kemiringan lahan (elevasi)
d. Harga lahan

4.

Ketersediaan lahan untuk pembangkit PLTS yang dekat dengan laut


berakibat :
a. Korosi pada komponen
b. Akses barang mudah
c. Konstruksi lebih mudah
d. Orientasi modul lebih mudah

19

5.

Identifikasi calon pengelola untuk menerima PLTS adalah :


a. Investor
b. Kepala desa
c. Bupati
d. Ketua dan Operator

20

BAB V
PENUTUP

A.

Kesimpulan

Tinjauan lokasi dalam studi kelayakan PLTS memuat : Akses ke lokasi;


Akses ke Jaringan PLN dan Hasil Survei lokasi.
Akses ke lokasi dalam tinjauan lokasi meliputi : Informasi umum lokasi,
akses transportasi dan prakiraan musim.
Akses jaringan ke PLN memuat : Informasi jarak ke lokasi PLN, Panjang
jaringan yang akan dibangun, Kapasitas daya jaringan dan daya mampu
dan Rencana pengembangan PLN setempat.
Hasil survei

lokasi memuat : Identifikasi Konsumen/Pelanggan,

Ketersediaan Lahan dan Identifikasi Calon Pengelola.

B.

Tindak Lanjut

Untuk lebih memahami modul ini maka sebaiknya peserta diklat


melakukan praktek bagaimana melakukan tinjauan lokasi terhadap studi
kelayakan PLTS di lapangan.

21

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan


Kegiatan Fisik Pemanfaatan Energi Baru dan Energi
Terbarukan;
Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Energi Perdesaan
Tahun 2015;
Peraturan Kepala LAN Nomor 5 Tahun 2009 tentang Penulisan Modul
Diklat;
Panduan Penyusunan Studi Kelayakan PLTS Terpusat,DitJen EBTKE.
Naibaho, 1994, Teknik Tenaga Listrik Tenaga Surya , Malang, PPPGT
VEDC.
Santhiarsa IGN Nitya,Kusuma IGB Wijaya, (2005), Kajian Energi Surya
untuk Pembangkit Energi Listrik, Teknologi Elektro, Vol(4)
Januari-Juni.
Sigalingging, Karmon. 1994, PLTSurya, Bandung, Tarsito.
Solar Fuels and Artificial Photosynthesis. Royal Society of Chemistry
2012.
"Solar Energy Technologies and Applications". Canadian Renewable
Energy Network.
Pelatihan Photovoltaic TEDC Bandung Tahun 2007;
http://www.rsc.org/ScienceAndTechnology/Policy/Documents/solarfuels.asp

22

KUNCI JAWABAN EVALUASI

BAB II
1. d
2. c
3. b
4. a
5. d

BAB III
1. a
2. b
3. c
4. d
5. d

BAB IV
1. d
2. d
3. d
4. a
5. d

23

Anda mungkin juga menyukai