Bab Iii-V
Bab Iii-V
BAB I
PENDAHULUAN
Page 1
oversize dan mineral -mineral yang tidak diinginkan masuk ke dalam tahapan
proses selanjutnya. Pengayakan juga mampu meningkatkan spesifikasi bahan .
I.2 Tujuan
1. Mempersiapkan produk butiran padatan sesuai dengan ukuran yang
diinginkan untuk beberapa proses berikutnya.
2. Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam permukaan
(primary crushing) atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya
(secondary crushing).
3. Untuk meningkatkan spesifikasi suatu mineral sebagai produk akhir
4. Mencegah masuknya undersize ke permukaan
I.3 Manfaat
1. Mengetahui cara - cara menentukan ukuran partikel
2. Memahami proses pengayakan dan prinsip kerjanya
3. Mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi suatu pengayakan
Page 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Page 3
Page 4
Fraksi oversize
Fraksi undersize
Page 5
(Anonim,2009)
Pada pengayakan manual, bahan diperiksa melewati lubang ayakan, umumnya
dengan bantuan sebilah kayu atau sebilah bahan sintesis atau dengan sikat.
Beberapa farmakope memuat spesifikasi ayakan dengan lebar lubang tertentu.
Sekelompok partikel dikatakan memiliki tingkat kehalusan tertentu jika seluruh
partikel dapat melintasi lebar lubang yang sesuai (tanpa sisa ayakan). Dengan
demikian ada batasan maksimal ukuran partikel.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:
1.
Jenis ayakan
2.
Cara pengayakan
3.
Kecepatan pengayakan
4.
Ukuran ayakan
5.
Waktu pengayakan
6.
(Adi,2012)
Page 6
TEKNIK PENGAYAKAN
Program Studi Teknik S-1 Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri
UPN Veteran Jawa Timur
Page 7
Page 8
yang sedikit antara para operator. Meskipun limit bawah dari pemakaian biasanya
diperkirakan sebesar 50 mikron, ayakan mikromesh dapat digunakan untuk
memperpanjang batas bawah sampai 10 mikron.
Sebuah ayakan terdiri dari suatu panci dengan dasar kawat kasar dengan
lubang lubang segi empat. Di Amerika Serikat digunakan dua standar ayakan.
Pada skala standar Tyler , perbandingan lebar lubang pada urutan ayakan adalah .
Skala standar Tyler didasarkan pada ukuran lubang (0,0029) pada kasa yang
mempunyai 200 lubang pada setiap 1 inci , yaitu 200-mesh. Skala Standar
Amerika yang dianjurkan oleh Biro Standar Nasional umumnya menggunakan
perbandingan , tetapi didasarkan pada lubang 1 mm (18-mesh)
Kedua ayakan standar ini dapat dilihat pada tabel berikut
Standar Amerika
Standar Tyler
Mikron
Mesh
Mikron
Mesh
5660
3 1/2
5613
4760
4699
4000
3965
3360
3327
2830
2794
2380
2362
2000
10
1651
10
Page 9
1680
12
1397
12
1410
14
1168
14
1190
16
991
16
1000
18
883
20
840
20
701
24
710
25
589
28
590
30
495
32
500
35
417
35
420
40
351
42
350
45
295
48
297
50
246
60
250
60
208
65
210
70
175
80
177
80
147
100
149
100
124
115
Page 10
125
120
104
150
105
140
88
170
88
170
74
200
74
200
62
230
53
270
44
325
37
400
Rancangan dan Dimensi Ayakan Menurut Standar Amerika dan Standar Tyler
Prosedurnya meliputi penggoyangan sampel secara mekanis. Melalui suatu
seri urutan ke ayakan yang lebih halus, dan penimbangan bagian dari sampel yang
tertinggal pada masing masing ayakan. Tipe gerakan yang mempengaruhi
pengayakan : gerakan vibrasi yang paling efesien diikuti berturut turut dengan
pengetukan dari samping , dari bawah, gerakan memutar dengan pengetukan , dan
gerakan memutar. Waktu merupakan faktor penting pada pengayakan. Beban atau
ketebalan serbuk per satuan luas dari ayakan mempengaruhi waktu pengayakan.
Untuk satu set ayakan tertentu kira kira sebanding dengan beban ayakan. Oleh
karena itu pada analisis ukuran dengan cara mengayak, tipe gerakan , waktu
pengayakan , dan beban harus distandardisasi.
Program Studi Teknik S-1 Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri
UPN Veteran Jawa Timur
Page 11
(Anonim,2009)
Dalam melakukan analisis untuk menghitung atau mengukur ukuran
partikel, seperangkat ayak standard disusun secara deret dalam suatu tumpukan,
dengan ayakan paling rapat diletakkan di bawah hingga ayakan paling besar
diletakkan di atas. Kemudian diguncang dengan waktu tertentu. Partikel tertahan
pada tiap ayakan dikonversi menjadi fraksi massa atau persen massa dari material
keseluruhan Hasil dari analisa kemudian ditabulasi untuk menunjukan fraksi
massa pada tiap bagian ayakan sebagai fungsi dari jangkau ukuran mesh pada tiap
bagian. Oleh karena partikel yang tertahan lulus dari ayak sebelumnya, maka
hanya perlu dua angka untuk menentukan jangkau ukuran, angka pertama adalah
jumlah mesh yang lolos dan angka kedua adalah jumlah mesh yang tertahan.
(McCabe. 1993)
Page 12
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III. 1 Bahan yang digunakan
1. Pasir
III.2 Alat yang digunakan
1. Ayakan 30 mesh
2. Ayakan 40 mesh
3. Ayakan 60 mesh
4. Timbangan
Program Studi Teknik S-1 Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri
UPN Veteran Jawa Timur
Page 13
(Ayakan 30 mesh)
(ayakan 40 mesh)
(ayakan 60 mesh)
(Timbangan)
III.4 Variabel
Ukuran butiran : 30 mesh , 40 mesh , dan 60 mesh
III.5 Prosedur percobaan
1. Siapkan alat ayakan (ukuran 30,40, dan 60 mesh).
2. Timbang bahan pasir.
3. Ayak pasir dengan menggunakan screen.
Ukuran 30 mesh timbang pasir oversize dan under size.
Ukuran 40 mesh timbang pasir oversize dan under size.
Ukuran 60 mesh timbang pasir oversize dan under size.
4. Hitung hasil percobaan prosentase oversize dan undersize.
Page 14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Tabel Hasil Pengamatan dan perhitungan
Ukuran
Oversize
Undersize
Fraksi
Fraksi
(mesh)
(gram)
(gram)
massa
massa
oversize
ubdersize
Page 15
keterangan
30
180
(%)
30
420
(%)
70
Belum
40
120
300
20
50
seragam
Seragam
60
120
180
20
30
Seragam
sempurna
IV.2. Perhitungan
Prosentase
a. 30 mesh (oversize)
berat oversize
x 100% =
berat total
180
600
x 100% = 30%
b. 30 mesh ( undersize)
berat oversize
x 100% =
berat total
420
600
x 100% = 70%
c. 40 mesh (oversize)
berat ove rsize
x 100% =
berat total
120
600
x 100% = 20%
d. 40 mesh (undersize)
berat oversize
x 100% =
berat total
300
600
x 100% = 50%
e. 60 mesh (oversize)
berat oversize
x 100% =
berat total
120
600
x 100% = 20%
f. 60 mesh (undersize)
berat oversize
x 100% =
berat total
180
600
x 100% = 30%
Page 16
Page 17
Dari beberapa data yang telah diperoleh selama percobaan, hasil yang
didapatkan sudah memenuhi syarat bahwa semakin besar ukuran mesh maka hasil
berat pasir dari ayakan semakin berkurang.
Page 18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.I Kesimpulan
1. Pada ayakan 30 meshpasir yang oversize 180 gram dan pasir yang undersize
420 gram. Fraksi massa oversize adalah20% dan untuk undersize adalah 70%.
2. Pada ayakan 40 mesh, pasir yang oversize 120 gram dan untuk undersize 300
gram. Fraksi massa oversize adalah 20% dan untuk undersize adalah 50%.
3. Pada aayakan 60 mesh pasir yang oversize 120 gram dan untuk undersize 280
gram. Fraksi massa oversize adalah 20% dan fraksi undersize adalah 30%.
4. Semakin besar ukuran mesh maka hasil berat pasir dari ayakan semakin
berkurang.
V.2 Saran
1. Bersihkan dahulu ayakan sebelum dipakai.
2. berhati-hati dalam mengayak agar pasir dalam ayakan tidak terjatuh.
3. Lebih teliti dalam menimbang berat dari hasil ayakan undersize maupun
oversize.
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
Adi.2012.SeputarPengayakandanMetodePengayakan.
(http://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/21/pengayakanseri/). Diakses pada tanggal 4 oktober 2015 pukul 20.15 WIB
Anonim. 2009. Metode dan Teknik Pengayakan
(http://tsffffaunsoed2009.wordpress.com/2012/05/22/metode_dan_teknik_
pengayakan-untuk-menentukan-ukuran-partikel-dalam-teknologifarmasi/). Diakses pada tanggal 4 oktober 2015 pukul 21.00 WIB.
McCabe, Warren.L. 1993. Operasi Teknik Kimia Jilid 2 Edisi Keempat.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Page 20
APPENDIX
a. 30 mesh (oversize)
berat oversize
x 100% =
berat total
180
600
x 100% = 30%
b. 30 mesh ( undersize)
berat oversize
x 100% =
berat total
420
600
x 100% = 70%
c. 40 mesh (oversize)
berat oversize
x 100% =
berat total
120
600
x 100% = 20%
d. 40 mesh (undersize)
berat oversize
x 100% =
berat total
300
600
x 100% = 50%
e. 60 mesh (oversize)
berat oversize
x 100% =
berat total
120
600
x 100% = 20%
f. 60 mesh (undersize)
berat oversize
x 100% =
berat total
180
600
x 100% = 30%
Page 21