BAB III
TINJAUAN UMUM
3.1.
3.1.1.
menjadi
Izin
Usaha
Pertambangan
Operasi
Produksi
22
memiliki kantor di Jalan Jend. A. Yani No. 24B, Desa Matabu, Kecamatan
Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.
3.1.2.
Kegiatan Penambangan
Sistem penambangan yang akan digunakan adalah sistem tambang
terbuka dengan metode open cut. Kegiatan penambangan yang akan
dilakukan secara bertahap sebagai berikut :
1. Pembersihan lahan
Kegiatan ini meliputi pembersihan permukaan lahan dari vegetasi
penutup berupa semak, tanaman atau tumbuhan dan lapisan penutup
tanah lainnya.
2. Pengupasan tanah pucuk (topsoil)
Tanah pucuk adalah lapisan tanah paling atas yang merupakan
media
23
3.1.3.
Struktur Organisasi
Gambar 3.1.
Struktur Organisasi PT. Rimau Energy Mining
(sumber : PT. Rima Energy Mining)
3.2.
3.2.1. Lokasi
Lokasi Wilayah Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi PT. Rimau
Energy Mining secara administratif berada di daerah Kecamatan Karusen
24
Bujur Timur
Lintang Selatan
Derajat
Menit
Detik
Derajat
Menit
Detik
1
2
115
115
09
11
29.99
00.00
01
01
55
55
59.98
59.98
115
11
00.00
01
57
34.00
115
08
30.00
01
57
34.00
115
08
30.00
01
57
00.01
115
09
29.99
01
56
59.98
25
2.
3.
26
Gambar 3.3.
Peta Kesampaian Derah PT. Rimau Energy Mining
(Sumber : PT. Rimau Energy Mining)
26
27
3.3.
28
3.4.
Keadaan Geologi
3.4.1.
Geologi Regional
3.4.1.1. Morfologi
Keadaan Morfologi yang dominan pada daerah penelitian adalah
dataran dan perbukitan bergelombang lemah hingga kuat. Morfologi
daerah ini mempunyai ketinggian berkisar 40 - 350 meter di atas
permukaan air laut. Morfologi tersebut merupakan akibat dari berbagai
aktifitas geologi yang menghasilkan perlipatan, sesar, kekar dan lainlain. Aliran sungai di daerah penyelidikan umumnya memperlihatkan
pola aliran yang tidak teratur (dendritik) dan terdapat beberapa meander,
dimana air sungai berasal dari pegunungan dan bermuara di Sungai
Barito.
3.4.1.2. Stratigrafi
Berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Amuntai (R. Haryanto
dan P. Sanyoto,1994) untuk daerah Kabupaten Barito Timur dan
sekitarnya (Gambar 3.4), formasi batuan yang berkembang adalah :
1.
Aluvial (Qa) :
29
3.
4.
30
Gambar 3.4.
Korelasi Satuan Batuan
(Sumber : PT. Rimau Energy Mining)
26
31
26
32
3.5.1.
Geologi Lokal
3.5.1.1. Morfologi
Morfologi yang dominan di daerah penelitian ialah dataran rendah dan
perbukitan bergelombang lemah dengan ketinggian 30 hingga 50 m.dpal.
Pola aliran sungai bersifat dendritik yang bermuara pada Sungai Barito
dengan kecenderungan aliran sungai relatif mengarah ke tenggara.
3.5.1.2.
Litologi
Litologi yang terdapat pada daerah penelitian ialah Formasi Warukin
(Tmw) yang terdiri atas Sand, Claystone dengan ketebalan antara 1 m
hingga 8 m, dan batulempung (claystone) dengan ketebalan 1 m hingga 17
m dengan sisipan batubara. Ketebalan batubara pada seam utama, seam A
mencapai 1 meter. Litologi batuan pada derah penelitian dapat dilihat pada
Gambar 3.4.
33
3.5.1.3.