Anda di halaman 1dari 8

SAP KISTA OVARIUM

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


KISTA OVARIUM

Topik

: Wanita

Pokok bahasan

: Kesehatan wanita

Sub pokokbahasan

: Kista Ovarium

A. Tujuan Instruksional
1) Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mampu memahami dan mengerti lebih luas
tentang kista ovarium

2) Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan ini, peserta mampu:

Memahami tentang pengertian kista ovarium

Dapat mengenal tanda kista ovarium

Dapat mengeri kecurigaan terhadap gejala kista ovarium

Memahami akibat kista ovarium

Memahami cara mencegah kista ovarium

B. Sasaran
Pengunjung poli kandungan RSUD DR SOETOMO - SURABAYA

C. Metode
- Ceramah
- Diskusi
D. Media
- Leaflat
E. Waktu dan tempat
Waktu : 09.00 WIB sampai selesai
Tempat: RUANG MERAK RSUD DR SOETOMO - SURABAYA

F. Langkah langkah penyuluhan


Alokasi
Langkah kegiatan penyaji
Waktu
Pembukaa 1. Salam pembuka

1. Menjawab salam 1. Ceramah

n 5 menit 2. Memperkenalkan diri

2.

3. Menjelaskan maksud dan tujuan

Kegiatan peserta Media/ Metode

Mendengarkan2. Leaflet
penyaji

4. Membagikan leaflet
Penyajian 1. Menjelaskan pengertian keputihan

Memperhatikan

1. Ceramah

25 menit 2. Menjelaskan tanda-tanda keputihan

Mendengarkan

2. Leaflet

3.

Menjelaskan kecurigaan terhadap gejalaMenyimak


keputihan

4. Memahami akibat keputihan


5. Memahami cara mencegah keputihan
Penutup 10
1.

Memberi kesempatan pada peserta untuk1. Bertanya

1. Diskusi

Menit

bertanya
2.

Menjawab pertanyaan peserta

3.

Menutup Pertemuan

2. Ceramah

2. Mendengarkan

3. Menjawabsalam

G. Materi penyuluhan
a. Definisi
kistoma ovarii merupakan suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau padat,
jinak atau ganas.Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai yang paling sering ialah kista
dermoid, kista coklat atau kista lutein.Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan
kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya kepala ke dalam
panggul.
b.Menurut penyebabnya kista di bagi:
1.

Kista non neoplasma, disebabkan karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan

progesteron, diantaranya adalah :


a. Kista non fungsional
Kista serosa inklusi, berasal dari permukaan epitelium yang berkurang di dalam kortek.
b. Kista fungsional

Kista folikel, disebabkan karena folikel yang matang menjadi folikel yang tidak matang
direabsorbsi cairan folikuler diantara siklus menstruasi.Banyak terjadi pada wanita yang
menarche kurang dari 12 tahun.
Kista korpus luteum, terjadi karena bertambahnya sekresi progesteron setelah ovulasi.
Kista tuka lutein, disebabkan karena meningkatnya kadar HCG terdapat pada mola hidatidosa.

Kista stein laventhal, disebabkan karena peningkatan kadar LH yang menyebabkan

hiperstimulasi ovarium.
2. Kista neoplasma (Wiknjosastro, et.all, 1999)
a.

Kistoma ovarii simpleks. Adalah suatu jenis kistadenoma serosum yang kehilangan epitel

kelenjarnya karena tekanan cairan dalam kista.


b.

Kistadenoma ovarii musinosum. Asal kista ini belum pasti, mungkin berasal dari suatu

teratoma yang pertumbuhannya satu elemen mengalahkan elemen yang lain.

c.

Kistadenoma ovarii serosum. Berasal dari epitel permukaan ovarium (germinal ovarium).

d.

Kista endometroid. Belum diketahui penyebabnya dan tidak ada hubungannya dengan

endometrioid.
e.

c.

Kista dermoid. Tumor berasal dari sel telur melalui proses patogenesis

Gambaran Klinis Kistadenoma Oovarii


Mayoritas penderita tumor ovarium tidak menunjukkan adanya gejala sampai periode
waktu tertentu.Hal ini disebabkan perjalanan penyakit ovarium berlangsung secara tersembunyi

sehingga diagnosis sering ditemukan pada waktu pasien dalam keadaan stadium lanjut.Sampai
pada waktunya :
a) Klien mengeluh adanya ketidakteraturan menstruasi,
b) Nyeri pada perut bawah, rasa sebah pada perut,
c) Timbul benjoan pada perut.
d) Pada umumnya kista serosum tak mempunyai ukuran yang amat besar dibandingkan dengan
kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya licin, akan tetapi dapat pula berbagala
karena kista ovariumpun dapat berbentuk multilokuler, meskipun lazimnya berongga satu. Warna
kista putih keabu-abuan.Ciri khas kista ini adalah potensi pertumbuhan papiler ke dalam rongga
kista sebesar 50 %; dan keluar pada permukaan kista sebesar 5 %.
e)

Isi kista cair kuning dan kadang-kadang coklat karena campuran darah.Tidak jarang kistanya
sendiri kecil, tetapi permukaannya penuh dengan pertumbuhan papiler (solid papiloma).

d. Penatalaksanaan
Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah:

Pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung
tumor.Akan tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi, perlu dilakukan pengangkatan
ovarium, bisanya disertai dengan pengangkatan tuba (Salpingo-oovorektomi). (Wiknjosastro,
et.all, 1999).

Terapi intravena, antibiotik dan analgesik biasanya diresepkan..(Hlamylton, 1995).Efek anestesi


umum.Mempengaruhi keadaan umum penderita, karena kesadaran menurun. Selain itu juga
diperlukan monitor terhadap keseimbangan cairan dan elektrolit, suara nafas dan usaha
pernafasan, tanda-tanda infeksi saluran kemih, drainese urin dan perdarahan. Perawat juga harus
mengajarkan bagaimana aktifitas pasien di rumah setelah pemulangan, berkendaraan mobil
dianjurkan setelah satu minggu di rumah, tetapi tidak boleh mengendarai atau menyetir untuk 3-4

minggu, hindarkan mengangkat benda-benda yang berat karena aktifitas ini dapat menyebabkan
kongesti darah di daerah pelvis, aktifitas seksual sebaiknya dalam 4-6 minggu setelah operasi,
kontrol untuk evaluasi medis pasca bedah sesuai anjuran. (Long, 1996)

e.

Pencegahan
Untuk pencegahan pertama adalah:

a)

Menggunakan kontrasepsi pil KB. Beberapa studi menemukan bahwa pil KB memiliki
kemampuan untuk menurunkan resiko kista pada wanita. Ini disebabkan oleh kemampuan
kontrasepsi ini dalam mencegah produksi sel telur. Ketiadaan sel telur di dalam ovarium berarti
tidak ada cairan yang dapat digunakan untuk mengisi folikel.

b) Memiliki berat badan ideal juga merupakan satu langkah sederhana untuk mencegah tumbuhnya
kista.
c) Perlu pula mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung antioksidan tinggi.
d) Mencegah kebersihan sekitar daerah kewanitaan juga sangat penting untuk dilakukan untuk
mencegah sel sel tumor berkembang oleh bakteri.

e)

Apabila memiliki riwayat keluarga penderita kista, alangkah baiknya menjaga pola hidup
sehat.Seperti pola makan yang baik dan berolahraga secara teratur

H. Referensi
Prawirohardjo, Sarwono. (2006). Ilmu kebidanan, Jakarta : YBPSP
Mochtar, Rustam. (2003). Sinopsis Obstetri, Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai