Bab 2 Rev 31
Bab 2 Rev 31
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam Pembuatan Modul Latih Transceiver Frequency Modulation (FM)
Very High Frequency (VHF) diperlukan pemahaman tentang teori dasar yang
meliputi beberapa teori tentang transceiver, serta teknologi yang digunakan.
2.1
Tujuan
dari
sistem
VLF
LF
MF
HF
VHF
UHF
SHF
Frekuensi
<30 kHz
30-300 kHz
300-3000 kHz
3-30 MHz
30-300 MHz
300-3000 MHz
3-30 GHz
Panjang Gelombang
>10 km
1-10 km
100-1000 km
10-100 m
1-10m
10-100 cm
1-10 cm
EHF
30-300 GHz
1-10 mm
komunikasi
radio
adalah
memodulasi
atau
dengan bantuan antena pemancar. Diagram blok dari sistem komunikasi radio
ditunjukkan pada gambar 2.1
Sinyal
Audio
Gambar 2.1
Pemancar
Penerima
Tujuan
pembawa dibuat berubah menurut suatu sinyal pembawa informasi / carrier yang
di spesifikasi. Amplitudo gelombang carrier relatif tetap. Setelah dilakukan
penguatan daya sinyal (agar bisa dikirim jauh), gelombang yang telah tercampur
tadi dipancarkan melalui antena. Berikut gambar proses modulasi frekuensi.
Respon yang seragam terhadap frekuensi audio (paling tidak pada interval
50 Hz sampai 15 KHz), distorsi (harmonik dan intermodulasi) dengan
amplitudo sangat rendah, tingkat noise yang sangat rendah, dan respon
transien yang bagus sangat diperlukan untuk kinerja Hi-Fi yang baik.
Pemakaian saluran FM memberikan respon yang cukup untuk frekuensi
audio
dan
menyediakan
hubungan
radio
dengan
noise
rendah.
perangkatnya saja.
Transmisi Stereo
Alokasi saluran yang lebar dan kemampuan FM untuk menyatukan dengan
harmonis beberapa saluran audio pada satu gelombang pembawa,
memungkinkan pengembangan sistem penyiaran stereo yang praktis. Ini
merupakan sebuah cara bagi industri penyiaran untuk memberikan kualitas
reproduksi sebaik atau bahkan lebih baik daripada yang tersedia pada
rekaman atau pita stereo. Munculnya compact disc dan perangkat audio
digital lainnya akan terus mendorong kalangan industri peralatan dan
teknisi siaran lebih jauh untuk memperbaiki kinerja siaran FM secara
keseluruhan.
2.3
Demodulasi Frekuensi
Demodulasi adalah teknik rekonstruksi ulang sinyal yang termodulasi ke
2.4
Penerima FM Stereo
Perangkat penerima adalah suatu alat untuk menerima sinyal suara, juga
dapat digunakan untuk memisahkan sinyal radio yang dikehendaki dari semua
sinyal radio lain yang mungkin diterima oleh antena. Sinyal yang sudah
dipisahkan tersebut kemudian diperkuat sampai suatu tingkat yang dapat
digunakan. Akhirnya sinyal suara dipisahkan dari pembawa (carrier) radio dan
diteruskan ke pemakai.
Perangkat penerima harus mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu
yang menentukan kualitas dari perangkat tersebut. Karakteristik itu adalah :
Sensitivitas, Selektivitas, Fidelitas, Noise, Distorsi, Daya output maksimum yang
tidak cacat dan sebagainya. Akan tetapi yang terpenting adalah sensitivitas,
selektivitas, dan fidelitas. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan dijelaskan
istilah-istilah diatas.
dapat
menerima
sinyal-sinyal
dengan
frekuensi
Tuner
Sinyal yang dikirim oleh pemancar ditangkap oleh antena masuk ke dalam
rangkaian tuner. Terdapat 2 sinyal yaitu sinyal informasi dan sinyal carrier
(pembawa). Tuner digunakan untuk memilih frekuensi yang diinginkan dan
mengontrol kekuatan sinyal dan mengubah masukan Radio Frequency (RF)
menjadi Intermediate Frequency (IF). Didalam tuner terdapat penguat RF yang
digunakan untuk memberikan penguatan dan selektivitas ujung depan pada
pesawat penerima radio untuk memisahkan sinyal-sinyal yang masuk melalui
antena, sehingga didapatkan penyaringan bandpass yang tepat yang diperlukan
pada penguat-penguat frekuensi antara IF pada penerima tersebut, dan untuk
menyediakan penyaringan serta menghilangkan harmonisasi pada rangkaianrangkaian pemancar, penguat RF juga digunakan untuk menaikkan S/N dan
sebagai penyesuai antena. Di dalam rangkaian tuner juga terdapat rangkaian mixer
yang digunakan untuk mengubah masukan sinyal dari satu frekuensi ke frekuensi
lainnya sebagai keluaran serta berfungsi untuk mencampur frekuensi input dengan
frekuensi osilator, sehingga keluaran dari mixer berupa dua buah sinyal meliputi
frekuensi Local Oscilator dan sinyal masukan RF, serta mempunyai dua keluaran
Audio Amplifier
Sinyal yang keluar pada output detektor sudah berupa stereo yaitu sinyal R
(Right) dan L (Left) tetapi masih terlalu lemah, sehingga perlu penguatan kembali
oleh penguat sinyal audio. Sedangkan rangkaian de-emphasis dibutuhkan untuk
mengembalikan sinyal pemodulasi ke daerah frekuensi semula, karena pada
pemancar sinyal pemodulasi telah melewati rangkaian pre-emphasis yang
menaikkan level pada daerah frekuensi tinggi. Kemudian sinyal dikirimkan ke
speaker.
2.6
impedansi-tinggi tetapi lebih berat didalamnya untuk menangani arus anoda yang
besar. Sebuah corong, atau diafragma yang luas, digunakan agar diperoleh massa
udara yang lebih besar untuk bergetar sehingga menghasilkan suara yang keras.
Kebanyakan loudspeaker modern bekerja berdasarkan prinsip medan
magnet permanen. Ini dinamakan speaker p-m, atau dinamik. Ketika arus
mengalir melalui kumparan yang terpasang pada rakitan diafragma, kumparan
menjadi sebuah elektromagnetik. Maka sekarang kumparan akan tertarik ke dalam
atau tertolak keluar oleh magnet, tergantung pada arus di dalam kumparan dan
polaritas magnetnya. Karena kumparan dipasang pada diafragma, maka setiap
getaran kumparan akan menggerakkan diafragma bolak-balik bersamanya,
sehingga menimbulkan getaran udara yang diperlukan untuk menghasilkan suara.
Ujung kumparan dipasang pada dua buah titik pada diafragma kertas. Kawat
lentur dari kedua titik ini membawa arus sinyal AC ke kumparan dari trafo
keluaran. Impedansi loudspeaker ini berkisar dari 3 sampai 100 ohm atau lebih.
Loudspeaker elektrostatik merupanan piranti impedansi tinggi dan menyerupai
sebuah kapasitor elektrik-udaha dengan salah satu pelatnya bebas bergerak dengan
Agar peralatan elektronik dapat bekerja dengan baik, maka diperlukan catu
daya (power supply) yang sesuai. Catu daya merupakan suatu rangkaian yang
mempunyai kemampuan mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.
Transformator
Transformator merupakan suatu kumparan yang terdiriatas dua
kumparan kawat terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder,
yang dililitkan mengelilingi kepingan-kepingan inti besi lunak. Tujuan
digunakannya transformator yaitu untuk mengisolaso jalur tegangan AC
yang berasal dari jala-jala listrik menjadi beragam nilai teganan yang lebih
rendah atau lebih tinggi.
Rectifier (penyearah)
Untuk mengubah tegangan AC menjadi arus searah (DC)
dibutuhkan dioda sebagai penyearah. Penyearah yang digunakan yaitu
penyearah gelombang penuh dengan sistem pembalik fasa. Penyearah ini
menggunakan empat buah dioda untuk mendapatkan penyearah siklus
lengkap dengan memakai penyearah jembatan (bridge).
Regulator
Catu daya mempunyai kemungkinan untuk mengalami perubahan
level tegangan setelah dihubungkan ke beban. Jika ini terjadi, dapat
2.11
Konsep
Pengirim
Penerima
Umumnya
alat
yang
memanfaatkan
metode
Pengirim
Penerima
Penerima
Pengirim