Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KEBUTUHAN DASAR IBU PADA MASA NIFAS DIHUBUNGKAN


DENGAN ADAPTASI FISIOLOGIAS DAN PSIKOLOGIS

OLEH :
1. Rahmad arbian s 2010103005110540
2. Aji Purnomo 201010300511015

DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS IMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MALANG


Tahun Akademik 2011 2012

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Masa nifas adalah pulih kembali,mulai dari partus selesai sampai alat-alat kandungan kembali
sebelum hamil ,lamanya 6-8 minggu, pada masa nifas ibu mengalami berbagai perbahan baik fisik
maupun psikologis,dan berdasarkan peubuahan yang terjadi , otomatis ibu juga mengalami peubahan
atau beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi khususnya kebutuhan dasar dan psikologis ibu
yang harus dipenuhi guna kelancaran masa nifas. Kebutuhan dasar yang harus dipenuhi leh sang ibu
ialah kebutuhan dsar yang tidak bebeda jauh sebelumnya diantaranya Kebutuhan cairan danelektrolit,
Nutrisi , Mobilisasi , Eminasi BAK maupun BAB , Prsonal Hygine , Istirahat tidur , seksualitas , dan
senam nifas , sedangkan kebutuhan pikologis .
2.1.1

Kebutuhan Nutrisi dan Cairan


Ibu sebaikya melanjutkan kebiasaan baik serta nutrisi yang lenkap seperti pada
masa kehamilan . Nafsu makan ibu slalu kmbli dengan cepat setelah persalinan berakhir ,
biasanya ibu meras lapar ( 1 2 jampost partum ) , intervensi perawatan diperluk untuk
mempermudah pengajaran tentan makann yang mempermudah penyembuhan mencegah
infeksi dan menngkatkan energi.Mkanan yang mengandung protein dan vitamin C tinggi
dan amakanan bererat dan kalori dan cairan yang cuckup biasaya direkomendasika
kepada wanita yang baru melahirkan untuk mencegah sembelit dan mempertcepat
penyembuhan.
Makanan kaya zat besi dan vitamin C akan membantu meningkatka kadar Hb,
terutama pada wanita yang mengalami anemia karena defisiensi besi . Ibu nifas sangata
membutuhkan energy dan cairan , dengn makanan yang bergizi lengkap , kondisi tubuh
akan segera membaik , Ahli gizi menyebutkan bahwa ibu yang melahirkan dan aka
menyyusi harus mendapatkan asupan kalori 2.900 kalori / hari. Jumlah ini diambil dari
tambahan kalori untuk ibu menysui 700 kalori yang ditambah dengan kebutuhan kalori
wanita dewasa ( 2.200 kalori ), ini kira kira 3 kali mkanan hidangan empat sehat , 2 kali
snacking padat kalri dan2 gelas susu, ibu sebaiknya menghindari mengonsumsi lemak ,
minyk dan asam yang berat serta permen ( Institute of medicine , 1992 ; Suitor , 1997 )
Sebaiknya selama menyususi ibu tidak melakukan diet yang menghilangakan
kelebihan berat badan sampai 6 minggu setelah bersalin, terlebih jika ibu mwmbatasi
asupan kalori sampai kurang dari 1800 kkal/ hari.ibu yany menyusi hendaknya tidak

menyesuaian makanan dengan seleranya meian mnyesuikan dengan kebutuhan tubuh dan
bayinya
Asupan cairan setiap hari kira kira minimal 2.5 Liter ( 12 gelas) pada ibu
menyusi atau secukupnya ntuk keperluan ibu dan bayi , selain itu ibupun dapat
dianjurkan untuk minum jus dan susu.
Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktivitas metabolism ,
cadangan dalam tubuh , proses produksi ASI , serta ebagai ASI itu sendiri yang
dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Jenis Makanan
Nasi
Ikan
Tempe
Sayuran
Buah
Gula
Susu
Air

2.1.2

Usia Bayi
0-6 Bulan
5 Piring
3 Potong
5 Potong
3 Mangkok
2 Potng
5 Sendok
1 Gelas
8 Gelas

6 bulan
4 Pring
2 Potong
4 potong
3 Mangkok
2 Potong
5 Sendok
1 Gelas
8 Gelas

Aktivitas
Ibu yang tidak mengalami komplikasi dalam persalinan hamper semua selalu
bangkit segera untuk pergi ke toilet dan mandi. Mereka mungkin membutuhkan
seseorang untuk membantu , pada tahap wal ini dimana beberapa perempuan mengeluh
pusing atau pandangan kabur . ketika mereka pertama kali bangun setelah persalinan .
Ambulansi dini mengurangi resiko tromboembolic ( pembetukan atau pemngembangan
pembekuan darah ) dan hamper semua ibu mendapat kebaikan dari ambulansi dini ini
serta metode ini memajukan kecepatan proses pengembalian kekuatan ibu . Ambulansi
akan tertunda apabila pada wanita yang mendapat anastesi epidural sampai rasa / sensasi
kembali dan mereka akan membutuhkan pertolongan besar , jika seorang wanita dikurung
ditemapt tidur lebih dari 8 jam ( misalnya setelah anastesi spinal atau secar ) , latihan

untuk mengembalikan sirkulasi darah ke daerah ekstermitas bawah dilakukan dengan


cara melemaskan dan memanjangkan kaki secara bergantian , memutar kaki , ,elemaskan
dan memanjangkan tungkai secara bergantian dan menekankan unggung lutut ke
permukaan temapt tidur dan bersiap rileks.
Jika thrombus dicurigai ( terbukti adanya tanda tanda Homan , hangat , merah
atau lembut pada daerah betis yang dicurigai ) maka perawat harus segera mengenalinya,
tindakan yang bias dilakukan pada saat itu adalah wanita dikurung ditempat tidur , dan
tungkai yang sakit dinaikan ke atas bantal dan segera dirujuk.
Langkah atau proses ambulansi ibu nifas dilakukan secara bertahap , sebagai
berikut ;
1). Belajar turun dari tempat tidur
Ada pendapat dan mitos bahwa turun dari tempat tidur secepatnya setelah
bersalin dapat menurunkan rahim , Mempercepat kebangkitan dari tempat tidur justru
menolong ibu cepat pulih , asal dilakukan dengan hati hati , Jika dokter tiidak secara
khusus meminta ibu menunggu hinga delapan jam setelah bersalin atau jika ibu sudah
merasa kuat dan tidak pusing , tidak ada salahnya mencoba . Berikut ini lankah langkah
saat ibu mencoba untuk turun dari temapt tidur
a. Pertama tama duduk dulu
b. Dengan tubuh ditahan tangan , geserkan kaki ke sisi ranjang dan biarkan kaki
menggantung sebentar
c. Setelah itu , perlahan lahan ibu akan terdiri dengan bantuan orang lain dan tangan
yang masih berpengangan pada ranjang
d. Jika ibu merasa pening , dudukanlah kembali , stabilakan diri beberapa meniy
sebelum melangkah.
2). Belajar berjalan
Berjalan jalan akan memperbaik ketegangan otot dan aliran darah ke jaringan
tubuh . Kegiatan ini pun mempercepat penagliran lochea ( cairan yang bercampur darah
yang keluar dari dalam rahim sewaktu rahim mengalami involusi ) ,ibu yang segera
menggerakan ototnya setelah menjalani persalinan ummnya akan merasa lebih sehat.
Saru dua langkah pertama bisa terasa tidak nyaman. Berdirilah setegak mungkin ,
meskipun ibu tergofda untuk membungkukabn badan, berjalanlah perlahan lahan
terlebih dahulu , jika terasa sakit pada daerah perinemum , istirahat sejenak sebelum
melakangkah kembali. Ambulansi sangat bervariasi , tergantung pada komplikasi
persalinan , nifas atau senbuhnya luka ( jika ada luka ) , jika tidak ada kelainan lakukan
ambulansi sedini mungkin , yaitu 2 jam setelah persalinan normal , ini berguna untuk

memperlancar sirkulasi darah yang mengeluarkan cairan vagina ( Lorchea ) .


2.1.3

Eliminasi
1). Buang Air Kecil ( BAK )
Kebanyakan ibu post partum dapat berkemih secara spontan dalam 8 jam setelah melahirkan,

selama kehamilan terjadi peningkatan cairan ekstraseluler 50 % . Stelah persalinan cairanini


dileliminasi sebagai urin . Pasa ibu post partum , pengeluaran air seni ini akan meningakat pada
24 48 jam pertama sampai sekitar hari ke 5 pasca post partum. Ini terjadi karena volume darah
ekstra yang dibutuhkan waktu hami tidak diperkulkan lagi setelah persalinan , oleh karena itu ibu
perlu belajar berkemih secara spontan setelah melahirkan.
Biasanya ibu pasca post partum takut untuk mengeluarkan urinya dikarenaklan karena trauma
pasca persalinan pada periniumnya (ada jahitan ) untuk itu sebaiknay ibu tidak menahan buang
air kecil ketika ada ras sakit pada luka jahitanya , menahan buang air kecil akan menyebabkan
terjadinya distensi urin . akibatnya timbul gangguan pada kontraksi rahim sehingga pengeluaran
cairan vagina menjadi tidak lancer.
Anjurkan ibu untuk mengososngkan kandung kemihnya sesegera mungkin , urin tambahan
( residu ) hatus juga dikeluarkan , Prioritas pertama adalah membatu ibu untuk kekamar mandi
atau membantu dengan pispot bila ia tidak mampu berjalan. Mengalirkan air kedalam bak atau
masukan jari tangan ibu ke air hangat dapat merangsang ibu untuk buang air kecil. Volume paling
kecil yang diharapkan pada setiap buang air adalah 150 ml. Jus crainbery seringkali dianjurkan
sebagai pencegah terhadap infeksi salura kemih , bila ternyata ibu tidak bisa berkemiuh secara
spontan , pemasangan kateter mungkin diperlukan , namun pemasangan kateter ini harus
memperhatikan pencegahan infeksinya untuk menghindarinya terjadinya infeksi saluran kencing.
2). Buang Air Besar
Buang air besar ( BAB ) biasanya tertunda selama 2 3 hari setelah melahirkan karena
diit cairan , dan obat obatan alagesik selama persalinan , Sulit buang air besar ( konstipasi ) ini
pula dapat terjadi karena kekuatan akan rasa sakit , takut akan adanya jahitan terbuka karena da
jemoroid ( wasir ) , kesulitan ini dapat dibantu dengan mobilisais dini , mengonsumsi makanan
tinggi serat dan asupan cairan yang adekuat. Sebaiknya pada hari ke 2 post partum ibu sudah bisa
buang air besar , tetapi jika hari ke 3 ibu belum bisa BAB bisa digunakan obat obatan
suposituria sebagai alterbative untuk mengeluarkan feses , ini sangant penting untuk menghindari
gangguan pada kontarksi uterus yang dapat menghambat pengeluaran cairan vagina.
Melakukan kembali kegiatan makan dan mobilisasi secara diini secara teratur cukup
membantu untuk mencapai regulasi BAB.
2.1.4

Personal Hygine

Menjaga kebersihan diri pasca post partum secara keseluruhan merupakan hal yang harus
diperhatikan . Keversihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan
perasaan kesejahteraannya , segera setelah ibu cukup kuat untuk berjalan , bantu ibu untuk
berjalan dan mandi , dengan mengunakan air yang bersih , instruksikan padanya untuk mencuci
putting susunya pertama kali kemudian tubuh dan berakhir di perineum , sediakan pembalut dan
pakaina bersih.
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi
keringat pasca post partum menjadi banyak. Produksi keringat yang tinnggi berguna untuk
menghilangkan ekstra volume darah saat hamil, sebaiknya pakasian yang agak longer di dada
sangat dianjurkan untuk menjaga agar payudara tidak tertekan dan tetep dalam keadaan kering .
Beitu pula celana dalam hindari pemaikan yang terlalu kentat agar tidak terjadi iritasi pada daerah
sekitar vagina akibat lochea.

1). Kebersihan Rambut


Setelah bayi lahir , ibu nmungkn mengalami kerontokan rambut akibat gangguan
perubahan hormone yang cukup drastic sehingga keadaanya menjadi lebih tipis dibandinglan
keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda beda antara satu wanita dan laina ,
meskipun demikian kebannyakan akan pulih kembali selama beberapa bulan. Mencuci rambut
dengan kondisioner yang cuckup lau sisir akan cuckup membantu keadaan rambut seperti ini.
2). Kebersihan Kulit
Setalah persalinan ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan
melalui urin dan keringat untung menghilangkan pembengkakan pada wajah , kaki , betis dan
tangan ibu . Oleh karena itu , dalam minggu minggu pertama setelah melahirkan ibu akan
merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya . Usahakan untuk mandi lebih sering
dan jaga agar kuklit tetap dalam keadaan kering.
3). Perawatan Payudara
Mengigat banyak terjadi perubahan prilaku dalam masyrata khusunya ibu ibu yang
cenderung engan menusui bayinya sendiri terutama pada ibu ibu yang bekerja dengan alas an
air susunya sedikit atau tidak keluar sama sekali , keadaan ini memberikan dampak negatife
terhadap statu kesehatan, gizi serta tingkat kecerdasan anak . Oleh karena itu untuk menaggulangi
permasalahan diatas perlu dilakukan upya preventive dan promotive dalam meningkatkan
penggunaan ASI

dengan memberikasn pendidikan kedehatan tentang perawarab oayudara

sehingga membantu pengeluaran ASI secara lancar.


Perawatan payudara secara rutin dapat memberikan manfaat sebagi berikut ;

a. Menjaga kebersihan payudara , terutama kebersihan putting susu agar terhindar dari infeksi
b. Melunakan serta memperbaiki bentuk putting susu sehingga bayi dapat menyusui dengan
baik
c. Memperlancar serkulasi / aliran darah dan merangsang kelenjar kelenjar air susu sehingga
prosuksi dan pengeluaran asi lancar , serta mencegah terjadinya bendungan ASI
d. Mengetahui secara dini kelainan putting susu dan melakukan usaha untuk mengatasinya .
e. Pesiapan psikis ibiu menyusui
Perawatan payudara pada ibu nifas hendaknya dilakukan sesegera mungkin setelah
melahirkan pada saat setelah melahirkan dan selanjutnya dilakukan secara rutin , sebaiknya ibu
menyusui melakukan secara rutin minimal sekali sehari pada saat menjelang mandi.
4). Perawatan perineum dan luka operasi
Setelah melahirkan perineum akan menjadi agak bengkak / memar dan mungkin ada
bekas luka jahitan , lokua bekas robekan atau karena episiotomy. Sebaiknya jaga kebersihannya
dengan mencucinya menggunakan sabun dan air bersih, lakukan dari arah depan ke belakang dan
bagian anus dan besihkan dengan air. Selanjutnya keringkan sebelum memakai pembalut,
mengganti pembalut sekurang kurangmya 2 kali dalam sehari.
Perawatan khusus untuk perineal bagi wanita setelah melahirkan anak mengurangi rasa
kletidaknamanan n, kebersihan , mencegah infeksi dan meningkatkan penyembuhan. Walaupun
prosedurnya bervariasi dari satu rumah ke rumah sakit lainya , prinsip prinsip dasarnya adalah
univetsal , sebagai berikut ;
a. Mencegah kontaminai dengan rectum
b. Menangani secara lembut pada jaringan yang terkena trauma
c. Membersihkan semua kotiran yang dapat menjadi sumber bakteri dan bau
Dengan menerapkan prinsio prinsip ini , prosedur yang disarankan adalah sebagai berikut ;
Perawat mengajarkan untuk ;
a. Mencuci tanganya
b. Membuang pembalut yang sudah penih dengan gerakan ke bawah mengarah ke rectum dan
letakkan pembalut tersebut ke dalam kantung plastic
c. Berkemih dan BAB ke toilet

Anda mungkin juga menyukai