Sap KB
Sap KB
PENDIDIKAN KESEHATAN
Cabang Ilmu
: Keperawatan Anak
Topik
Hari/ Tanggal
Waktu
Tempat
Sasaran
Metode
Media
: Leaflet, X banner
Materi
: Terlampir
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan ini diharapkan pasien post partum
dapat memahami, mengetahui, serta memilih kontrasepsi yang tepat.
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan pasien post partum dapat :
1. Mengetahui macam-macam KB.
2. Mengetahui keuntungan dan kerugian masing-masing jenis KB .
3. Memilih KB yang sesuai.
Kegiatan Penyuluhan
No
Tahap
1.
Pendahuluan
Penyajian
materi
Kegiatan
1. Memberi salam terapeutik
2.
Memperkenalkan diri
3.
Menjelaskan tujuan
4.
Kontrak waktu
Waktu
5 menit
pada
masyarakat
1. Menyimpulkan materi yang telah
3
Penutup
disampaikan.
2. Mengucapkan salam penutup
5 menit
Evaluasi
1. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara perawatan payudara
2
Baik
Kurang
Baik
Kurang
Baik
Cukup
Kurang
NANTI UBAH aa
Materi Penyuluhan
KONTRASEPSI (judulnya begini???)
A. Pengertian KB
3
Manfaat
Metode kalender atau pantang berkala dapat bermanfaat sebagai kontrasepsi
maupun konsepsi
-
Manfaat kontrasepsi
Sebagai alat pengendalian kelahiran atau mencegah kehamilan.
Manfaat konsepsi
Dapat digunakan oleh para pasangan untuk mengharapkan bayi dengan
Keterbatasan
Sebagai metode sederhana dan alami, metode kalender atau pantang
berkala ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
1. Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.
2. Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya.
3. Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap saat.
4. Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
5. Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali siklus.
6. Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat).
7. Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
Efektifitas
Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan
benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus
mengetahui masa subur. Padahal, masa subur setiap wanita tidaklah sama.
Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi.
Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan
metode kontrasepsi lain. Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan
di Sidney, metode kalender akan efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan
dengan
kegagalan
penggunaan
metode
Tujuan
pencatatan
suhu
basal
untuk
mengetahui
kapan
Manfaat
Metode suhu basal tubuh dapat bermanfaat sebagai konsepsi maupun
kontrasepsi. Manfaat kontrasepsi. Metode suhu basal tubuh berguna bagi
pasangan yang menginginkan kehamilan. Manfaat kontrasepsi Metode suhu
basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan menghindari atau
mencegah kehamilan.
Efektifitas
6
Metode suhu basal tubuh akan efektif bila dilakukan dengan benar dan
konsisten. Suhu tubuh basal dipantau dan dicatat selama beberapa bulan
berturut-turut dan dianggap akurat bila terdeteksi pada saat ovulasi. Tingkat
keefektian metode suhu tubuh basal sekitar 80 persen atau 20-30 kehamilan
per 100 wanita per tahun. Secara teoritis angka kegagalannya adalah 15
kehamilan per 100 wanita per tahun. Metode suhu basal tubuh akan jauh lebih
efektif
apabila
seperti:kondom,
dikombinasikan
spermisida
dengan
ataupun
metode
metode
kontrasepsi
kalender
atau
lain
pantang
menit)
3. Suhu diukur pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum bangun
dari tempat tidur).
4. Catat suhu ibu pada kartu yang telah tersedia.
5. Gunakan catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari
siklus haid untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang normal dan
rendah dalam pola tertentu tanpa kondisi-kondisi di luar normal atau
biasanya.
6. Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan
lain.
7. Tarik garis pada 0,05 derajat celcius 0,1 derajat celcius di atas suhu
tertinggi dari suhu 10 hari tersebut. Garis ini disebut garis pelindung
(cover line) atau garis suhu.
8. Periode tak subur mulai pada sore hari setelah hari ketiga berturut-turut
suhu tubuh berada di atas garis pelindung/suhu basal.
9. Hari pantang senggama dilakukan sejak hari pertama haid hingga sore
ketiga kenaikan secara berurutan suhu basal tubuh (setelah masuk
periodemasa tak subur).
10. Masa pantang untuk senggama pada metode3 suhu basal tubuh labih
panjang dari metode ovulasi billings
11. Perhatikan kondisi lendir subur dan tak subur yang dapat diamati
2. Senggama terputus (nanti cariii aa)
3. Kondom
Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat dari karet/lateks,
berbentuk tabung tidak tembus cairan dimana salah satu ujungnya tertutup rapat
dan dilengkapi kantung untuk menampung sperma. Kebanyakan kondom
terbuat dari karet/lateks tipis, tetapi ada yang membuatnya dari jaringan hewan
(usus kambing) atau plastik.
Prinsip kerja kondom ialah sebagai perisai dari penis sewaktu melakukan
koitus dan mencegah pengumpulan sperma dalam vagina. Bentuk kondom
adalah silindris dengan pinggir yang tebal pada ujung yang terbuka, sedang
8
e) Setelah ejakulasi, cabut penis dari vagina ketika masih ereksi, dan tahan
kondom dipangkal penis dengan jari agar kondom tidak lepas dan tidak
meninggalkan air mani di vagina.
f) Setelah menggunakan, ikat kondom agar cairan sperma tidak keluar.
Kondom bekas langsung dibuang ke tempat yang seharusnya untuk
mencegah mengkontaminasi orang lain terutama anak-anak.
2) Barier Intra Vagina
Metode ini merupakan metode untuk menghalangi masuknya spermatozoa ke
dalam traktus genitalia interna wanita dan mematikan spermatozoa oleh
spermisidnya.
a. Keuntungan
1) Mencegah kehamilan
2) Mengurangi insidens penyakit akibat hubungan seks
b. Kerugian
1) Angka kegagalan relatif tinggi
2) Aktifitas hubungan seks harus dihentikan sementara untuk memasang alatnya
3) Perlu dipakai secara konsisten, hati-hati dan terus-menerus pada setiap
senggama
c. Macam-macam Barier Intra Vagina
1) Diafragma (Diaphragma)
2) Kap Serviks (Cervical cap)
3) Spons (Sponge)
4) Kondom Wanita
Untuk mendapatkan efektivitas yang lebih tinggi, metode Barier Intra
Vagina harus dipakai bersama dengan spermisid. Faktor yang dapat
mempengaruhi efektivitas metode ini antara lain :
a) Paritas
b) Frekuensi senggama
c) Kemampuan untuk memakainya dengan benar
d) Kebiasaan-kebiasaan akseptor
e) Motivasi akseptor dalam pencegahan kehamilan
Ada satu hal sangat penting yang harus mendapat perhatian akseptor yang
menggunakan metode ini yaitu kemungkinan timbulnya Sindrom Syok Toksik (Toxic
Shock Syndrom / TSS) bila terjadi kelalaian dalam pemakaiannya. Sindrom ini
disebabkan oleh toxin yang dihasilkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. TSS
sering terjadi pada wanita yang memakai tampon (intra-vaginal) selama haid.
Calon akseptor metode Barier Intra Vagina harus diberi intruksi-intruksi untuk
mengurangi/mencegah risiko timbulnya TSS, yaitu antara lain :
1) Cuci tangan dengan sabun sebelum memasang atau mengeluarkan alatnya
2) Jangan biarkan metode ini lebih lama dari 24 jam
3) Jangan menggunakan metode ini pada saat haid, atau bila ada perdarahan pervaginaan, atau adanya vaginal discharge abnormal (pakailah kondom)
10
Jenis Kb Suntik
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
Keuntungan
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan
angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak
mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin
dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap
radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim.
Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak
berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada
pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun
12
Indikasi
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki
pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai
harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang
menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan
sanggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang
13
sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang menunggu
proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.
-
Kontra Indikasi
Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi
pemakaian suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika ibu
sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises (urat
kaki keluar), mengidap tekanan darah tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi,
atau menderita kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat, sedang
dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak jelas dari vagina, sakit kepala
sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi pantangan penggunaan
KB suntik ini
-
Cara Pemberian
a.
Waktu Pemberian
b.
Lokasi Penyuntikan
Daerah bokong/pantat
Daerah otot lengan atas
5. KB Pil
Kontrasepsi pil adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet,
mengandung hormone estrogen dan progesterone untuk mencegah kehamilan.
Kontrasepsi pil/oral secara umum terdiri dari dua jenis, yaitu :
1) Pil kombinasi
Jenis :
-
Monofasik
Bifasik
Trifasik
Manfaat dan keuntungan :
a. Memiliki efektivitas yang tinggi
b. Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
14
15
6. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil ambillah pil
yang lain
7. Bila terjadi muntah hebat atau diare lebih dari 24 jam maka bila keadaan
memungkinkan dan tidak memperburuk keadaan anda pil dapat diteruskan
Kerugian :
-
Mulai hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid. Tidak diperlukan
pencegahan dengan kontrasepsi lain
Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak terjadi kehamilan. Bila
mengggunakannya setelah hari ke-5 siklus haid, jangan melakukan
hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi
lain untuk 2 hari saja
Bila klien tidak haid (Amenorea), minipil dapat digunakan setiap saat, asal
saja diyakini tidak hamil. Jangan melakukan hubungan seksual selama 2
hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja
Bila menyusui antara 6 minggu pasca persalinan dank lien telah mandapat
haid, minipil dapat dimulai pada hari 1-5 siklus haid
18
Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, minumlah
pil yang lain, atau gunakan metode kontrasepsi lain bila klien berminat
melakukan hubungan seksual pada 48 jam berikutnya
Bila klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam, minumlah pil
tersebut begitu klien ingat. Gunakan metode pelindung selama 48 jam
Bila klien lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang terlupa tersebut
sesegera klien ingat dan gunakan metode pelindung sampai 1 bulan
Walaupun klien belum haid, mulailah paket baru sehari setelah paket
terakhir habis
Bila haid klien teratur setiap bulan dan kemudian kehilangan 1 siklus
(tidak haid) atau bila merasa hamil, temui petugas klinik klien untuk
memeriksa uji kehamilan
Indikasi
Biasanya, bila pil KB diminum sesuai petunjuk, sel-sel telur dicegah
pematangannya sehingga tidak sampai pada keadaan dimana mereka dapat
dibuahi. Tambahan lagi, lendir leher larim tetap kental sehingga sperma pria
19
sukar untuk naik. Lebih dari itu, lapisan endometrium tidak dipersiapkan untuk
nidasi dari sel telur yang sudah dibuahi. Karena itu pil KB memberikan
perlindungan berganda terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan.
Kontra Indikasi
Kehamilan, gangguan fungsi hati yang hebat, penyakit kuning atau
rasagatal-gatal yang terus-menerus selama kehamilan sebelumnya, sindroma
Dubin-Johnson, sindroma Rotor, pernah atau sedang mengalami proses
troboembolik di arteri-arteri atau vena-vena dan keadaan dimana ada
kecenderungan kea rah penyakit-penyakit tersebut (misalnya gangguan system
pembekuan darah dengan kecenderungan menuju trobosis penyakit-penyakit
jantung tertentu), anemia sickle cell, adanya kanker payudara atau endometrium
yang masig di derita atau sedang diobati, diabetes berat, disertai perubahan
vascular, gangguan metabolism lemak, riwayat adanya herpes pada waktu
hamil, otosklerosis yang memburuk selama kehamilan.
6. KB Implant
Implant/susuk KB adalah kontrasepsi dengan cara memasukkan tabung kecil di
bawah kulit pada bagian tangan yang dilakukan olej dokter Anda. Tabung kecil
berisi hormon tersebut akan terlepas sedikit-sedikit, sehingga mencegah
kehamilan. Keuntungan memakai kontrasepsi ini, Anda tidak harus minum pil
atau suntik KB berkala. Proses pemasangan susuk KB ini cukup 1 kali untuk
masa pakai 2-5 tahun. Dan bilamana Anda berenca hamil, cukup melepas
implant ini kembali, efek samping yang ditimbulkan, antara lain menstruasi
tidak teratur.
Jenis-Jenis Implant dan Mekanisme Kerjanya
a.
Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,
dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun
b.
Implanon. Terdiri dari 1 batang lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama kerjanya
3 tahun
c.
20
b.
c.
d.
1. Implant merupakan cara KB yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan dan
dapat mengembalikan kesuburan secara sempurna
2. Implant tidak merepotkan. Setelah pemasangan, akseptor tidak perlu melakukan
atau memikirkan apa-apa misalnya pada penggunaan pil
3. Sekali pasang, akseptor akan mendapatkan perlindungan selama 5 tahun
4. Implant cukup memuaskan. Tidak ada yang dimasukkan ke dalam vagina dan
tidak mengganggu kebahagiaan dalam hubungan seksual
5. Implant sangat mudah diangkat kembali. Bila seorang akseptor menginkan anak
lagi, kesuburannya dapat langsung kembali setelah norplant diangkat
6. Implant merupakan cara KB yang ideal bagi ibu yang tidak amau mempunyai
anak lagi, akan tetapi belum siap untuk melakukan sterilisasi (GUNAWAN, 1999).
Keuntungan dari metode ini adalah:
1. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
2. Tidak melakukan pemeriksaan dalam
3. Bebas dari pengaruh estrogen
4. Tidak mengganggu ASI
5. Klien hanya perlu kembali ke klinik jika ada keluhan
6. Perdarahan lebih ringan
7. Tidak menaikkan tekanan darah
8. Mengurangi nyeri haid
9. Mengurangi/ memperbaiki anemia
10. Melindungi terjadinya kanker endometrium
11. Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
12. Melindungi diri dari beberapa penyakit radang panggul
Kekurangan
1. Timbul beberapa keluhan nyeri kepala, peningkatan/ penurunan berat badan, nyeri
payudara, perasaan mual, pusing kepala, perubahan mood atau kegelisahan.
2. Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
3. Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual, termasuk
HIV/AIDS
4. Efektifitasnya menurun jika menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat
epilepsi.
5. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per
tahun).
22
Efek Samping
1. Efek samping paling utama dari implant adalah perubahan pola haid, yang terjadi
pada kira-kira 6 % akseptor terutama selama 3-6 bulan pertama dari pemakaian.
2. Yang paling sering terjadi:
a.
b.
c.
d.
Selain itu juga perlu ada fasilitas untuk mencuci tangan termasuk air bersih
dan mengalir (air kran dan lain-lain).
2. Pencegahan Infeksi
23
pemasangan/pencabutan implan.
5) Setelah selesai pemasangan maupun pencabutan batang implan,dan sebelum
malepas sarung tangan, dekontaminasi instrumen dengan larutan clorin 0,5%.
Sebelum membuang atau merendam jarum dan alat suntik,isi dahulu dengan
larutan clorin. Setelah pemasangan, pisahkan plunger dari trokar. Darah kering
akan menyulitkan waktu memisahkan plunger dari trokar. Rendam selama 10
menit;kemudian bilas segera dengan air bersih.
6) Kain operasi (drape) harus dicuci sebelum digunakan kembali. Setelah dipakai,
taruh pada wadah kering dan bertutup.
7) Dengan tetap memakai sarung tangan, buang bahan-bahan terkontaminsi
(kassa,kapas,dll) kedalam wadah tertutuprapat atau kantong plastik yang tidak
bocor. Jarum dan alat suntik sekali pakai (disposable) harus dibuang kedalam
wadah yang tahan tusuk.
8) Masukkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan
clorin 0,5%. Lepaskan sarung tangan dari dalam ke luar.
3. Persiapan
a.
Persiapan Klien
24
25
5) Masukkan trokar melalui luka insisi dengan sudut yang kecil, superfisisl tepat
dibawah kulit. Waktu memasang trokar jangan dipaksakan.
6) Ttrokar harus dapat mengangkat kulit setiap saat,untuk memastikan memastikan
pemasangan tepat dibawah kulit.
7) Pastikan 1 kapsul benar-benar keluar dari trokar sebelum kapsul berikutnya
dipasang (untuk mencegah kerusakan kapsul sebelumnya,pegang kapsul
yangsudah terpasang tersebut dengan jari tengah dan masuk trokar pelan-pelan
disepanjang tepi jari tersebut).
8) Setelah selesai memasang, bila sebuah ujung kapsul menonjol keluar atau
terlalu dekat dengan luka insisi, harus dicabut dengan hati-hati dan dipasang
kembali dalam posisi yang tepat.
9) Jangan dicabut ujung trokar dari tempat insisi sebelum semua kapsul dipasang
dan periksa seluruh posisi kapsul. Hal ini untuk memastikan bahwa keenam
kapsul dipasang dalam posisi benar dan pada bidang yang sama dibawah kulit.
10) Kapsul pertama dan keenam harus membentuk sudut 75 derajat.
5. Persiapan Pemasangan
1) Persilahkan klien mencuci seluruh lengan dengan sabun dan air yang mengalir
serta membilasnya. Pastikan tidak terdapat sisa sabun (sisa sabun menurunkan
efektivitas antisetik tertentu). Langkah ini sangat penting bila klien kurang
menjaga kebersihan dirinya untuk menjaga kesehatannya dan mencegah
penularan penyakit.
2) Tutup tempat tidur klien (dan penyangga lengan atau meja samping bila ada)
dengan kain bersih.
3) Persilahkan klien berbaring dengan lengan yang lebih jarang digunakan
(misalnya : lengan kiri) diletakkan pada lengan penyangga atau meja di samping.
Lengan harus disangga dengan baik dan dapat digerakkan lurus atau sedikit
bengkok sesuai dengan posisi yang disukai klinis untuk memudahkan
pemasangan.
4) Tentukan tempat pemasangan yang optimal 8 cm di atas lipatan siku.
5) Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh alat-alat di
dalamnya.
6) Buka dengan hati-hati kemasan steril implan dengan menarik kedua lapisan
pembungkusnya dan jatuhkan seluruh kapsul dalam mangkuk steril.Bila tidak ada
26
mangkuk steril, kapsul dapat diletakkan dalam mangkuk yang didisinfeksi tingkat
tinggi (DDT) atau pada baki tempat alat-alat. Pilihan lain adalah dengan
membuka sebagian kemasan dan mengambil kapsul satu demi satu dengan klem
steril atau DDT saat melakukan pemasangan. Jangan menyentuh bagian dalam
kemasan atau isinya kecuali dengan alat yang steril atau DDT.
6. Tindakan Sebelum Pemasangan
1) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan kain bersih.
2) Pakai sarung tangan steril atau DDT (ganti sarung tangan untuk setiap klien guna
mencegah kontaminasi silang).
3) Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai. Hitung kapsul untuk
memstikan jumlahnya.
4) Persiapkan tempat insisi dengan larutan antiseptik. Gunakan klem steril atau DTT
untuk memegang kasa berantiseptik. (bila memegang kasa berantiseptik hanya
dengan tangan, hati-hati jangan sampai mengkontaminsai sarung tangan dengan
menyentuh kulit yang tidak steril). Mulai mengusap dari tempat yang akan
dilakukan insisi ke arah luar dengan gerakan melingkar sekitar 8-13 cm dan
biarkan kering (sekitar 2 menit) sebelum memulai tindakan. Hapus antiseptik
yanga berlebihan hanya bila tanda yang sudah dibuat tidak terlihat.
5) Bila ada guanakan kain penutup (doek) yang mempunyai lubang untuk menutupi
lengan. Lubang tersebut harus cukup lebar untuk memaparkan tempat yang akan
dipasang kapsul. Dapat juga dengan menutupi lengan di bawah tempat
pemasangan dengan kain steril.
6) Setelah memastikan tidak alergi terhadap obat anestesi, isi alat suntik dengan 3
ml obat anestesi . Dosis ini sudah cukup untuk menghilangkan rasa sakit selama
memasang kapsul implant.
7) Masukkan jarum di bawah kulit pada tempat insisi, kemudian lakukan aspirasi
untuk memastikan jarum tidak masuk ke dalam pembuluh darah. Suntikkan
sedikit obat anestesi untuk membuat gelembung kecil di bawah kulit. Kemudian
tanpa memindahkan jarum, masukkan ke bawah kulit sekitar 4 cm. Hal ini akan
membuat kulit terangkat dari jaringan lunak di bawahnya. Kemudian tarik jarum
pelan-pelan sehingga membentuk jalur sambil menyuntikkan obat anestesi
sebanyak 1 ml di antara tempat untuk memasang kapsul.
7. Pemasangan Kapsul
27
Sebelum membuat insisi, sentuh tempat insisi dengan jarum atau skalpel untuk
memastikan obat anestesi telah bekerja.
1) Pegang skalpel dengan sudut 45, buat insisi dangkal hanya untuk sekedar
menembus kulit. Jangan membuat insisi yang panjang atau dalam.
2) Ingat kegunaan ke-2 tanda pada trokar. Trokar harus dipegang dengan ujung yang
tajam menghadap ke atas. Ada 2 tanda pada trokar,
a.
b.
Dekat ujung menunjukkan batas trokar yang harus tetap di bawah kulit setelah
memasang setiap kapsul.
28
9) Saat pangkal menyentuh pegangan pendorong tanda (2) harus terlihat di tepi luka
insisi dan kapsul saat itu keluar dari trokar tepat berada di bawah kulit. Raba
ujung kapsul dengan jari untuk memastikan kapsul sudah keluar seluruhnya dari
trokar. Hal yang penting adalah kapsul bebas dari trokar untuk menghindari
terpotongnya kapsul saat trokar digerakkan untuk memasang kapsul berikutnya.
10) Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung dari trokar ke arah laterla kanan
dan kembalikkan lagi ke posisi semula untuk memastikan kapsul pertama bebas.
Selanjutnya geser trokar sekitar 15-25 derajat. Untuk melakukan itu mula-mula
fiksasi kapsul pertama dengan jari telunjuk dan masukkan kembali trokar pelanpelan sepanjang sisi jari telunjuk tersebut sampai tanda (1). Hal ini akan
memastikan jarak yang tepat antara kapsul dan mencegah trokar menusuk
kapsul yang dipasang sebelumnya. Bila tanda (1) sudah tercapai masukkan
kapsul berikutnya ke dalam trokar dan lakukan seperti sebelumnya.
11) Pada pemasangan kapsul berikutnya, untuk mengurangi resiko infeksi atau
ekspulsi pastikan bahwa ujung kapsul yang terdekat kurang lebih 5 mm dari tepi
luka insisi.
12) Sebelum mencabut trokar, raba kapsul untuk memastikan kapsul semuanya telah
terpasang.
13) Ujung dari semua kapsul harus tidak ada tepi luka insisi. Bila sebuah kapsul
keluar atau terlalu dekat dengan luka insisi, harus dicabut dengan hati-hati dan
dipasang kembali di tempat yang tepat.
14) Setelah kapsul terpasang semuanya dan posisi setiap kapsul sudah diperiksa,
keluarkan trokar pelan-pelan. Tekan tempat insisi dengan jari menggunakan
kasa selama 1 menit.
8. Tindakan Sebelum Pemasangan Kapsul
a.
b.
Perawatan klien
29
1) Buat catatan pada rekam medik pemasangan kapsul dan kejadiian tidak umum
yang mungkin terjadi selama pemasangan.
2) Amati klien kurang lebih 15-20 menit untuk kemungkinan perdarahan dari luka
insisi atau efek lain sebelum memulangkan klien. Beri petunjuk untuk
perawatan luka insisi setelah pemaasangan, kalau bisa diberikan secara tertulis.
2.2 PENCABUTAN IMPLANT
a. Pengangkatan Norplant dilakukan atas indikasi :
1) Atas permintaan akseptor (seperti ingin hamil lagi).
2) Timbulnya efeksamping yang sangat mengganggu dan tidak dapat diatasi dengan
pengobatan biasa.
3) Sudah habis masa pakainya.
4) Terjadi kehamilan.
b. Prosedur pengangkatan
1) Alat-alat yang diperlukan: selain dari alat-alat yang diperlukan sewaktu
pemasangan kapsul Norplant diperlukan pula satu forceps lurus dan satu furseps
bengkok.
2) Tentukan lokasi kapsul Norplant (kapsul 1-6), kalau perlu kapsul di dorong
kearah tempat insisi akan dilakukan.
3) Daerah insisi di disinfeksi, kemudian ditutup dengan kain steril yang berlubang
4) Lakukan anastesi local.
5) Kemudian lakukan insisi selebar 5-7 mm ditempat yang paling dekat dengan
kapsul Norplant
6) Forceps dimasukan kedalam lubang insisi dan kapsul didorong dengan jari tangan
lain kearah ujung forceps, selanjutnya forceps dibuka lalu kapsul dijepit dengan
ujung forceps.
7) Selanjutnya kapsul yang sudah dijepit kemudian ditarik pelan-pelan. Kalo perlu
dibantu dengan mendorong kapsul dengan jari tangan lain. Adakalanya kapsul
sudah terbungkus dengan jaringan sekitarnya dalm hal ini dilakukan insisi pada
jaringan yang membungkus kapsul tersebut pelan-pelan sampai kapsul menjadi
bebas sehingga mudah menariknya keluar.
30
7. AKDR
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah suatu alat untuk
mencegah suatu kehamilan yang efektif, aman dan refersibel yang terbuat dari
plastic atau logam kecil yang dimasukan dalam uterus melalui kanalis
servikalis (WHO, 2007).
AKDR merupakan suatu alat kontrasepsi yang dimasukan dalam rahim
terbuat dari bahan Polyethylene dilengkapi dengan benang nylon sehingga
mudah dikeluarkan dari dalam rahim (BKKBN, 2005).
Mekanisme Kerja AKDR
Mekanisme kerja yang pasti dari AKDR belum diketahui. Ada
beberapa mekanisme kerja AKDR yang meliputi :
1. Timbulnya reaksi radang local yang non spesifik di dalam cavum uteri
sehingga implansi sel telur yang telah dibuahi terganggu.
2. Produksi local prostaglandin yang meninggi yang menyebabkan
terhambatnya implansi.
3. Gangguan/terlepasnya blastocyst yang telah berimplansi di dalam
endometrium
4. Pergerakan ovum yang bertambah cepat di dalam tuba fallopii.
5. Immobilisasi spermatozoa saat melewati cavum uteri.
6. AKDR juga mencegah spermatozoa membuahi sel telur (mencegah
fertilisasi). (Hartanto, 2004)
31
Macam-macam AKDR
Jenis AKDR yang dipakai di Indonesia antara lain adalah :
1. Copper-T
32
3. Multi load
IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan
kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari ujung atas ke ujung
bawah 3,6 cm. Batang diberi gulungan kawat tembaga dengan luas
permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektifitas. Ada tiga
jenis ukuran multi load yaitu standar, small, dan mini (Imbarwati, 2009)
4. Lippes loop
conginental,
atau
anomaly
35
2. Kram, nyeri punggung bagian bawah, atau kedua keadaan tersebut terjadi
bersamaan selama beberapa hari setelah pemasangan AKDR.
3. Nyeri berat yang berlanjut akibat kram perut.
4. Disminorhoe, terutama yang terjadi selama 1-3 bulan pertama setelah
pemasangan AKDR.
5. Perubahan / gangguan menstruasi (menorragia, metroragia, amenoroe,
oligomenorea).
6. Perdarahan berat atau berkepanjangan.
7. Anemia.
8. Benang AKDR hilang, terlalu panjang, terlalu pendek.
9. AKDR tertanam dalam endometrium atau miometrium.
10. AKDR terlepas spontan.
11. Kehamilan, baik AKDR masih tertanam dalam endometrium atau setelah
AKDR terlepas spontan tanpa diketahui.
12. Kehamilan ektopik.
13. Aborsi sespsis spontan
14. Perforasi servik atau uterus.
15. Kista ovarium hanya pada pengguna AKDR hormonal.
Keuntungan dan Kerugian
1. Keuntungan
a. AKDR yang mengandung Cu
1) Ekspulsi lebih jarang.
2) Kehilangan darah haid lebih sedikit, dapat lebih ditolerir oleh
wanita yang belum punya anak atau wanita dengan paritas rendah.
3) Ukuran tabung inserter lebih kecil.
b. AKDR yang mengandung hormonal dapat mengurangi volume darah
haid (dapat sampai dibawah tingkat prainsersi) (Hartanto, 2004).
c. Wanita yang menggunakan AKDR tidak memikirkan persiapan
kontrasepsi tiap hari atau setiap bulan (Varney, 2004).
2. Kerugian
a. Tidak ada alat kontrasepsi AKDR yang memberi perlindungan
terhadap HIV atau penyakit menular sexual (Varney, 2004).
b. AKDR yang mengandung Cu perlu diganti setelah pemakaian
beberapa tahun.
c. AKDR yang mengandung hormonal
1) Jauh lebih mahal dari pada Cu AKDR.
2) Harus di ganti setelah 18 bulan.Sering menimbulkan perdarahan
mid-siklus dan perdarahan bercak/ spotting
3) Insidens kehamilan ektopik lebih tinggi (Hartanto, 2004).
2.1 Pemasangan AKDR
Prosedur Sebelum Pemasangan :
1. Lakukan prosedur asepsis secara ketat selama pemasangan .
2. Lihatlah serviks dengan speculum dan bersihkan dengan larutan antiseptic .
Pegang bibir anterior dengan tenakulum . Menarik tenakulum dengan hati36
hati mengurangi sudut antara kanalis servikalis dan rongga uterus dan
memudahkan pemasangan sonda uterus. Tenakulum harus tetap terpasang
sealama memasang Nova T supaya serviks tetap tertarik.
3. Masukkan sonda uterus melalui kanalis serviks ke dalam rongga uterus
sampai mencapai fundus. Setelah menentukan arah serta panjang kanalis
servikalis dan rongga uterus, siapkan Nova T untuk dipasang.
4. Lakukan pemasangan sesuai langkah 1-6.
Pemasangan
1. Langkah I
Setelah uterus diukur, buka separuh dari kemasan .
Pegang kedua ujung benang dan tarik alat secara hati-hati kedalam
tabung insersi sampai knop di ujung lengan horizontal menutupi lubang
tabung. Knop tidak perlu ditarik ke dalam tabung. Benang bisa putus
kalaau ditarik terlalu keras.
2. Langkah II
Luruskan flens berwarna kuning dengan satu tangan, tarik tabung
insersi sampai ujung bawah flens menunjukkan ukuran yang didapat dari
sonda uterus.
Pegang benang lurus di dalam tabung dengan satu tangan, masukkan
plunger (alat penghisap) ke dalam tabung insersi. Ini untuk memastikan
bahwa benang tidak tertekan pada alat oleh plunger.
Sebelum dipasang, tabungg dapat ditekuk untuk disesuaikan dengan
posisi uterus. Tetukan harus dilakukan ketika alat masih berada dalam
kemasan steril setelah memasukkan plunger kedalam tabung insersi.
3. Langkah III
Pastikan bahwa flens menunjukkan arah lengan horizontal akan
membuka di dalam uterus.
Keluarkan tabung insersi yang telah terisi dari kemasan. Masukkan
tabung insersi ke dalam uterus melalui kanalis servikalis sampai flens
menyentuh os servikal.
4. Langkah IV
Perhatikan bagian plunger yang kasar. Pegang plunger dengan erat dan
lepaskan lengan horizontal dari alat dengan menarik tabung insersi ke
bawah sampai ujungnya menyentuh bagian yang kasar.Jarak antara flens
dan os servikal sekarang sekitar 1,5 cm.
5. Langkah V
Pegang tabung dan plunger secara bersamaan, tekan alat secara hatihati sampai flens menyentuh os servikal lagi.
6. Langkah VI
Pegang plunger dengan erat, keluarkan alat dari tabung insersi
seluruhnya dengan menarik tabung ke bawah sampai cincin dari plunger.
Supaya alat tidak bergeser dari posisi fundus, pertama-tama lepaskan
plunger sambil terus menahan tabung insersi, kemudian keluakan tabung
insersi.
Gunting benang sampai tersisa 2-3 cm terlihat di luar serviks.
1. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dipastikan klien tidak hamil
2. Hari pertama sampai ke-7 siklus haid
37
falopi
adalah
saluran
sepanjang
sekitar
10cm
yang
menghubungkan ovarium dan uterus. Pada saat ovulasi, sel telur dikeluarkan
dari ovarium dan bergerak menuju uterus. Bila ada sperma di tuba falopi,
ovum akan terbuahi dan menjadi embrio yang kemudian melekat di uterus.
Dalam pembedahan yang disebut tubektomi, kedua saluran tuba falopi
yang menghubungkan ovarium dan rahim (uterus) tersebut dipotong dan
ujung-ujungnya di tutup dengan cincin atau dibakar (cauter). Metode lain yang
tidak melakukan pemotongan adalah dengan mengikat atau menjepit saluran
tuba falopi (tubal ring/ t6ubal clip). Hal ini menyebabkan sel telur tidak dapat
terjangkau sel sperma. Pembedahan biasanya dilakukan dengan anastesi
umum atau local (spinal/ epidural). Dokter dapat menggunakan alat bantu
berupa teleskop khusus yang disebut laparoskop. Teleskop berupa pipa kecil
bercahaya dan berkamera ini dimasukkan melalui sayatan kecil diperut untuk
menentukan lokasi tuba falopi. Sebuah sayatan lainnya kemudian dibuat untuk
memasukkan alat pemotong tuba falopi biasanya, ujung-ujung tuba falopi
kemudian ditutup dengan sebuah jepitan. Cara yang lebih tradisional yang
disebut laparatomi tidak menggunakan teleskop dan membutuhkan sayatan
yang lebih besar.
Sterilisasi dapat dilakukan kapan saja, termasuk setelah persalinan atau
bersamaan dengan prosedur pembedahan perut yang lain, seperti operasi
Caesar.
Langkah-langkah persiapan pelayanan kontap wanita (mow) adalah:
a. Sebelum menjalani tindakan, lakukan puasa mulai tengah malam, atau
sekurang-kurangnya 6jam sebelum operasi.
42
A. Langkah-langkah tubektomi.
1. Tindakan pendahuluan guna penutupan tuba.
Tindakan pendahuluan guna penutupan tuba atua tindakan mencapai
tuba dapat dilakukan dengan cara:
a. Laparatomi.
Tindakan ini tidak dilakukan lagi sebagai tindakan khusus guna
tubektomi. Disini penutupan tuba dijalankan sebagai tindakan
tambahan apabila wanita yang bersangkutan perlu dibedag untuk
43
Cara madlener.
Pada cara ini tuba dipotong diantara dua ikatan benang yang dapat
diserap, ujung proksimal dari tuba ditnamkan kedalam niometrium,
sedangkan ujung distel ditanamkan kedalam ligamentum latum.
Cara adrige.
45
Cara kroener.
46
Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas pria
dengan jalan melakukan okulasi vasa deferensia sehingga alur transportasi
sperma terhambat dan proses fertilasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.
Ada beberapa macam metode untuk menutup vas deferens, yang pada waktu ini
-
Mencari, mengenal, dan filsasi vas deferens kemudian dicepit dengan klem
khusus yang ujungnya berbentuk tang catut, lalu disuntikan anastesi lokal.
Dilakukan penususkan pada garis tengah skrotum dengna alat berujung
bengkok dan tajam untuk membuat luka kecil yang kemudian diperlebar
sekitar 0,5 cm. Kemudian akan terlihat vas deferens yang liat dan keras
seperti kawat baja. Selaput pembungkus vas deferens dibuka secara hatihati. Setelah pembungkus disisihkan ditepi, akan tampak jelas saluran
salurannya hanyalah sel sperma penyebab wanita hamil, bukan cairan seminal dan
getah prostat. Dalam paragraf di atas sudah dijelaskan bahwa air mani hanya
berkurang 5 persen dari kondisi biasanya. Pengurangan sedikit air mani tidak akan
mempengaruhi kepuasan seks secara menyeluruh.
Terputusnya saluran sel sperma pria berarti tidak semua air mani dikeluarkan. Ini
artinya dalam tubuh pria masih mengandung lebih banyak hormon adrenalin yang
mempengaruhi sifat jantan. Dengan volume adrenalin yang lebih banyak dari
biasanya, maka bisa dipastikan seorang pria akan memiliki daya dorong seks yang
lebih kuat dari kondisi normal.
F. Resiko Melakukan Vasektomi
Sejauh ini belum ada laporan resmi mengenai dampak buruk vasektomi pada pria.
Seperti telah dijelaskan dalam paragraf di atas, keluhan terjadinya pembengkakan bisa
diatasi dengan jalan mengompres 24 jam pasca operasi. Vasektomi merupakan operasi
kecil layaknya sunat, sehingga resiko yang terjadi sangat kecil. Kalaupun terjadi
pembengkakan dalam waktu lama, hal tersebut biasanya terjadi akibat pria telah
memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa vasektomi mengakibatkan pria tidak
bisa menghamili wanita untuk selamanya. Ada kalanya pasangan suami isteri muda
salah memprogram membuat anak sehingga suami terlanjur vasektomi dan tidak bisa
memiliki anak lagi. Oleh karena itu, keputusan vasektomi harus benar-benar
dipertimbangan dengan matang karena menyangkut kelestarian anggota keluarga.
Bagaimana dengan sel sperma yang tidak disalurkan selama berhubungan badan?
Apakah sel sperma tersebut akan merusak kesehatan badan? Tim medis menjelaskan
bahwa sel sperma yang tidak keluarkan sebagian besar akan diserap kembali oleh
tubuh dalam bentuk energi. Jadi dalam hal ini sel sperma tidak akan membahayakan
kesehatan pria dan pria tetap bisa menikmati seks.
KEBANYAKAANN??? =D
49