Anda di halaman 1dari 4

7 Pertanyaan Penting Yang Harus Kamu

Ajukan Pada Calon Suamimu Saat


Taaruf..
by Agus Ariwibowo | Mar 23, 2016 | Artikel Muslimah, Fiqih, Inspirasi
Muslimah, Pernikahan, Pranikah |

Saat taaruf bertatap muka secara lansung maupun melalui online khusus untuk yang terpisah
oleh jarak jauh akan ada namanya sesi tanya jawab. Laki laki bertanya pada wanita yang akan
jadi istrinya begitupun sebaliknya wanita juga memiliki hak bertanya pada laki laki calon
suaminya.

Pada sesi tanya jawab ini masing masing calon dianjurkan untuk menanyakan hal-hal apa saja
yang dianggap penting, hal hal apa saja yang diragukan serta hal hal apa saja yang
membuat penasaran. Boleh bertanya apa saja mulai perihal kepribadian, penyakit yang diderita
atau pernah diderita, rencana masa depan, visi misi pernikahan, kalau tidur gimana ?,
keteknya bau atau nggak ? hehe , serius boleh detail seperti itu. Karena masa taaruf adalah
masa dimana kita disarankan untuk membuka mata selebar-lebarnya artinya lihat dan perhatikan
sedetail mungkin (tentu dengan syarat masih dalam koridor syariat ) sebab setelah menikah nanti
harus siap menerima dan menutup mata, jangan sampai penyesalan terjadi kemudian.
Namun meskipun di masa-masa taaruf adalah masa mengenal dan kita boleh mengenal sedetail
mungkin bukan berarti menjadikan kita terlalu memilih atau terlalu mengharapkan yang
sempurna, karena sejatinya ketika kita menikah dengan manusia pasti tidak sempurna dan jika
kita terus mencari kesempurnaan maka tak akan menemukannya karena lagi-lagi kesempurnaan
itu hanyalah milik yang maha sempurna.
Karena memang banyak dan beragamnya pertanyaan saat taaruf menurut kami ada 7
pertanyaan penting diajukan kepada calon suami. Artinya 7 pertanyaan ini bisa menjadi penentu
utama apakah taaruf tersebut berlanjut pada pernikahan atau tidak.
1. Apakah dia shalat 5 waktu berjamaah di masjid ?
Apakah dia shalat 5 waktu berjamaah di masjid ? Pertanyaan ini penting karena shalat
berjamaah 5 waktu di masjid adalah wajib hukumnya bagi setiap laki-laki kecuali bila ada uzur
seperti sakit atau kondisi darurat lain yang memang tidak memungkinkan.
Shalat berjamaah di masjid adalah sebuah parameter sederhana untuk mengukur seberapa
besar ketaatan laki-laki tersebut pada Allah dan Rasulnya dan seberapa besar tanggung
jawabnya dalam menjalankan ibadah yang memang sudah diwajibkan baginya. Jika untuk
melaksanakan ibadah berjamaah di masjid yang hanya menghabiskan waktu 10 15 menit
paling lama saja ia enggan bagaimana nanti ia bisa memikul beban dan tanggung jawabnya
sebagai kepala rumah tangga.
2. Apakah dia mampu menjadi imam shalat yang jaharkan (keraskan ) ?
Sejatinya laki laki adalah imam bagi keluarganya, dia pemimpin untuk segala hal dalam
keluarganya termasuk juga dalam shalat. Penting ini untuk diketahui jika seorang laki-laki mampu
menjadi imam atau bahkan sudah terbiasa menjadi imam yang dijaharkan tentu dia akan
berusaha memperbagus bacaannya dan selalu berusaha menambah hafalan Al-qurannya.
3. Apakah dia seorang yang paham dan mengerti tentang amanah dan tanggung jawab
sebagai suami ?
Pernikahan adalah perjanjian yang besar, berpindahnya tanggung jawab atas anak perempuan
dari ayahnya pada seorang laki laki yang akan menjadi suaminya. Maka sudah menjadi
keniscayaan laki-laki yang siap menikah seharusnya adalah yang bertanggung jawab, amanah
dan menepati janjinya. Ini penting agar nanti dia kelak tidak menyia-nyiakan istri dan anaknya.
Banyak kita saksikan hari ini para suami yang tidak paham amanah dan tanggung jawabnya
sebagai suami pada akhirnya meninggalkan istri dan anaknya begitu saja tanpa memberikan

nafkah, atau menyuruh istrinya bekerja untuk membiayai kehidupan rumah tangga dan juga
kehidupannya sendiri.
4. Apakah dia mampu dan menguasai penyelenggaraan jenazah mulai dari memandikan,
mengkafani, menyalatkan hingga menguburkannya ?
Mungkin ini adalah pertanyaan penting namun jarang ditanyakan saat taaruf. Menyelenggarakan
jenazah adalah satu hal penting yang mesti dikuasai dan dipahami oleh setiap laki-laki muslim.
Hal ini tak hanya penting untuk urusan pribadi atau keluarga namun juga untuk kehidupan sosial.
Jadi hal seperti ini perlu kamu tanyakan kepada pasanganmu kelak.
5. Dari mana saja sumbernya dan berapa penghasilannya per bulan ?
Uang memang bukanlah segala-galanya tapi segala galanya butuh uang mungkin itu adalah
pepatah bijak yang sering kita dengarkan. Pun, termasuk dalam membangun rumah tangga
uang adalah elemen terpenting karena realitanya tak sedikit pernikahan yang pada akhirnya
menemui perceraian disebabkan oleh masalah keuangan.
Penting ditanyakan pada calon suami dari mana saja sumbernya ini untuk memastikan kehalalan
dan kebaikan sumber penghasilan suami sementara berapa jumlahnya penting untuk mengukur
apakah uangnya cukup atau tidak untuk membiayai kehidupan rumah tangga kelak, serta perlu
ditanyakan juga apa solusinya jika suatu saat menemui kesulitan dalam hal keuangan rumah
tangga ?
Memang rezeki sudah Allah jaminkan, namun manusia wajib mengikhtiarkanya karena uang tak
akan datang sendiri kan sementara kita hanya tidur tiduran dirumah. Maka sebelum masa
pernikahan, pastikan dulu bagaimana kondisi penghasilan suamimu dan juga kondisi mentalnya
dalam berjuang menafkahi keluarga karena tak sedikit para suami yang ketika bingung
bagaimana menafkahi keluarga akhirnya malah pulang kerumah orang tuanya, meminjam sanasini atau berbagai tindakan tidak baik lainnya.
6. Nanti setelah menikah mau tinggal dimana ?
Masalah tempat tinggal sering menjadi pemicu terjadinya konflik, misalnya istri menginginkan
tinggal dirumah orang tuanya dengan alasan sekalian merawat orang tua yang sudah tua
sementara suami ingin tinggal mandiri atau sebaliknya suami ingin tinggal bersama orang tua
sementara istri tidak setuju. Meskipun pada dasarnya setelah menikah istri wajib taat pada suami
hal ini tetap perlu dibicarakan agar saat tidak menikah nanti tidak menimbulkan kekecewaan atau
konflik masing masing pihak.
7. Apa visi dan misi pernikahannya ?
Yang ketujuh atau terakhir perlu ditanyakan adalah tentang visi dan misi pernikahannya. Perlu ini
diketahui agar mengetahui apa rencanya kedepan baik rencana jangka panjang maupun rencana
jangka pendek yang hal ini tentu akan terlihat dari bagaimana calon suami memaparkan visi dan
misinya.
Itulah 7 pertanyaan penting untuk ditanyakan kepada calon suamimu sebelum menikah nanti,
tentu pertanyaan pertanyaan saat taaruf tak hanya terbatas dengan hal ini, namun menurut
kami 7 hal ini adalah hal penting ditanyakan dari banyak pertanyaan pertanyaan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai