Anda di halaman 1dari 8

ANALISA FUNDAMENTAL SOCI

disusun oleh Komunitas Demokrasi Saham


** sudah dibahas sebelumnya di group chat Demokrasi Saham, jadi ini copy paste saya aja
Analisa ini ditujukan khususnya menjawab pertanyaan di group chat, bagaimana sebenarnya
kondisi fundamental SOCI saat ini, kok harga sahamnya turun terus
SOCI turun, ada apa ?, ini kan pertanyaan utamanya. sebelum diskusi lebih lanjut, kita disini
diskusi sehat ya, sesuatu yang bisa dianalisa dengan data2, jadi bandar kita kesampingkan dulu.
Karena klo apa2 dikaitkan dengan bandar/market maker, ya tidak akan pernah ada yang bisa
dianalisa, klo bandar mau guyur kan guyur aja.
Ok, kita sepakati SOCI turun drastis menuju ATL karena respond pasar atas LK yang kurang
memuaskan, kita bisa sepakati ini, net profit yang turun drastis yoy Q1, dari 12jt hanya tinggal
3jt.
Ok, kita masuk lebih detail. Kenapa Net Profit YOY turun drastis ?
Ternyata laba usaha tidak jauh berbeda yoy lho, tetap 10.7x juta, di Q1 2015 dulu 10.8x juta.
Kesimpulan terkait operasional bisnis perusahaan, sampai dengan q1 2016 tidak menunjukkan
sesuatu yang aneh, yang memburuk, yang menurun, OK setuju ya ?. Nah, analoginya jika SOCI ini
warung kopi, capaian jualan kopi di Q1 2016 tidak beda dengan Q1 2015, hanya sedikit saja
turunnya, paling juga beberapa cangkir kopi. Nah, profit usaha dari jualan kopi (penjualan kopi
dikurangi biaya beli bahan baku, sewa tempat, bayar listrik, bayar karyawan dll) ini juga sama
antara Q1 2016 yoy 2015. Jadi sekali lagi kesimpulan sampai pembahasan ini, SOCI tidak ada
gangguan kegiatan bisnisnya kan
Nah, pertanyaan kita, kok sahamnya turun om ? nah itulah, investor tetap saja melihat bottom
line, apapun LK disitu tidak begitu dilihat, yang penting net profit jeblok, lalu buang barang.
Atau kemungkinan memang ada yang nampung harga bawah SOCI ?

Nah, kita liat lagi, kenapa bottom line SOCI bisa turun drastis yoy. Ternyata disebabkan oleh
beban lain2. Yaitu rugi kurs sekitar 1.6jt, padahal 2015 justru gain kurs 2.9jt. Nah itu foreign
exchange yang dipakai SOCI, karna pake USD, jadi mata uang lain diukur againt USD, coba lihat
IDR, 2016 menguat dari 0.x72 menjadi 0.x75. Klo pencatatan menggunakan USD, maka jika IDR
menguat, dia akan kena rugi kurs untuk posisi2 hutang/kewajiban
Ok, soal kurs selesai sampai disini, yang bingung nanti bisa nanya. yang jelas ada rugi kurs, dari
yang 2015 untung kurs.
Selanjutnya ada beban lain2 akibat kerugian jual aset kapal. Jadi kapal milik ada yang dijual dan
laku hanya dibawah nilai pasar. Nah, rugi jual aset ini sebenarnya bagaimana cara pandang kita,
apakah ini kerugian yang besar, yang patut kita takuti sehingga kita jual sahamnya, ataukah ini
indikasi ketidakmampuan management mengelola usaha ?
View saya begini. Kita tanya dulu reason management, kenapa kapal ini dijual dengan harga jauh
dibawah nilai buku, baru kita analisa lebih lanjut. Ternyata alasan management jual kapal tua
ini adalah beli lagi kapal yang lebih muda, komparasi harga lebih murah
Nah, terkait penjualan aset kapal ini sebenarnya ada sisi positifnya menurut saya:

1. Kapal dengan usia tua, secara komersial tidak terlalu mudah dipasarkan, mayorias client
menginginkan dilayani dengan usia kapal lebih muda, apalagi banyak kompetitor yang
masuk bisnis ini dengan kapal2 lebih muda

2. Kapal usia tua, biaya maintenance jauh lebih besar, mesin2 mulai banyak butuh
penggantian. Ketebalan plat besi lambung kapal juga sudah dibawah ambang batas
minimal. Untuk biaya docking, makin tua usia, rule docking itu semakin rumit, dan
semakin butuh biaya, ada yang namanya Special Survey (SS), mulai SS1, SS2, dll

3. Profit Margin kapal2 tua cenderung kecil, dengan biaya yang relatif lebih besar dari

kapal2 usia muda, kapal2 tua ini juga seringkali mendapatkan charter rate yang lebih
murah

4. Biaya asuransi kapal tua juga lebih mahal (harga preminya), di Kapal itu ada 2 asuransi
utama yaitu H&M (Hull & Machinery) dan P&I (Protection & Indemnity)

Dari beberapa hal ini, keputusan SOCI untuk jual kapalnya walaupun dibawah nilai buku sudah
cukup tepat, buat apa pelihara mahal2 kapal tua jika secara komersial, kapal ini susah bersaing
dipasar untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, jikapun dapat, mungkin rate-nya udah
ditawar habis2an. Yang paling penting rencana SOCI untuk mendapatkan kapal lebih muda
dengan komparasi harga lebih murah ini harus benar terlaksana, tentunya dengan plan komersil
yang tepat, ada project2 yang segera bisa dikerjakan
Ok, lalu komentar saya atas kerugian penjualan aset itu. Jadi begini, harga kapal bekas itu (jika
jenis tanker, container, breakbulk cargo) patokan pertama adalah harga besi, jadi broker akan
hitung harga dasar dengan mengalikan bobot kapal dengan harga besi saat ini, itulah kira2 acuan
harga pasar kapal
nanti harga kapal akan pelan2 dikerek keatas dengan indikator2 lainnya, seperti tahun
pembuatan, jenis lambung, jenis tanki muat, kondisi mesin, kondisi lambung dll. Nah, saya tadi
ngobrol dengan broker kapal, harga jual kapal SOCI itu sudah bagus sekali, bisa laku di 7jutaan.
Klo kita bandingkan dengan nilai buku, tidak bisa serta merta kita bilang langsung rugi donk, kita
kan harus liat policy penyusutan yang dilakukan oleh SOCI
Klo penyusutannya dilakukan dengan konvensional, misal mematok usia operasi kapal sampai 20
tahun penyusutan misal, maka jika sewaktu2 dijual ya pasti rugi, karena kapal hanya sedikit
sekali disusutkan, padahal market kapal fluktuasi tergantung harga besi
Penjualan kapal bekas juga saya rasa cukup tepat guna membuat bisnis berjalan lebih baik
kedepan
Yang masih setia dengan SOCI, sering2 saja update info perihal pembelian kapal ini, dan project
baru apa yang akan mereka targetkan dengan pembelian kapal ini
Corporate Secretary (CorSec) mereka cukup responsif terhadap email2 yang masuk, rajin2 saja
tanya ke mereka jika ada sesuatu yang ingin ditanyakan

Selanjutnya yang perlu diperhatikan dari SOCI adalah current account. Current account ratio
lebih tepatnya, coba kita lihat aset likuid dibanding kewajiban jangka pendeknya. USD 57jt aset
lancar dibanding 104jt kewajiban jangka pendek
Sekilas memang mengkhawatirkan, jika kewajiban itu memang benar2 harus dibayar dalam
tahun ini lalu SOCI tidak punya cukup uang untuk bayar. Beberapa hal yang perlu dicermati yang
bisa membantu SOCI adalah sbb:
1. Hutang Bank jangka pendek mostly adalah revolve loan, yang bisa diperpanjang berulang,
ini menurut saya relatif aman, dan bisa dimanage oleh Tim Keuangan mereka. Tinggal
diperpanjang. Nah hutang2 model begini jika bisnis perkapalan, biasanya menggunakan
kontrak kerja kapal sebagai jaminan penilaian hutang, dan SOCI masih cukup solih
perolehan kontraknya
2. Beberapa kewajiban hutang pendek adalah hutang ke pihak berelasi, tentu ini tidak perlu
dikhawatirkan, dan pasti lebih mudah dimanage
3. Tinggal focus ke hutang jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini sekitar 46jt. Dengan
roda bisnis yang masih lancar berputar, menurut saya, hal ini bisa mereka selesaikan
dengan baik
Ada pertanyaan dari member group:
Pak Hermanto, ada yang unik dalam laporan keuangan SOCI, mohon bantuan info or koreksi
kalau salah. Sepanjang 2015 berdasarkan lapkeu, tidak mengalami kerugian akibat KURS namum
di 2015 terpukul oleh dengan nilai lumayan besar - JAL
Penjelasan seperti berikut:
Jadi begini Pak JAL, SOCI ini gunakan USD sebagai mata uang di LK, artinya semua mata uang yg
ada diluar USD akan menggunakan kurs USD sebagai acuan, dgn ini maka berlaku

1. Jika USD menguat, maka SOCI akan mendapatkan gain KURS, sebaliknya
2. Jika USD melemah, maka SOCI akan kena rugi kurs

Nah ini yg ada di SOCI pak, pertama dia gunakan USD, lalu Q1 2015 dia gain kurs karna USD
menguat, hampir 3jt, lalu saat ini karna USD melemah dia rugi kurs 1.6 juta. Jadi jika dihitung
yoy, maka selisih karna kurs aja udah 4.5jt turun yoy keuntungan karena rugi kurs
Tambahan insight SOCI sesuai beberapa pertanyaan yang masuk ke saya. Semua pertanyaan jika
saya rangkum adalah kekhawatiran para investor atas kejadian ruginya SOCI setelah melakukan
penjualan kapal
Summaries pertanyaan itu kira2 seperti ini:

1. Pencatatan aset kapal SOCI mengkhawatirkan donk, karna jika tidak bisa utilisasi dan
dijual terus merugi ?

2. Apakah SOCI saat ini lakukan UPSIZE atas catatan aset kapalnya ?
Nah, komentar saya begini:

1. Untuk perusahaan yang mempunyai aset besar berupa mesin2, peralatan produksi berupa
kendaraan, kapal laut, pesawat terbang, alat berat. Jangan membeli sahamnya dengan
PBV diatas 1.5x, nilai yang acceptable menurut saya ya 0.8 1.2x

2. Harga diatas PBV 1x sebenarnya sudah masuk kategori mahal, akan tetapi masih bisa
diterima dengan catatan kinerja perusahaan sangat bagus, jadi kita masih bisa beli

sampai dengan 1.5x BV

3. Memang benar, bahwa setiap bulan mereka akan lakukan penyusutan untuk mengurangi
nilai aset alat2 produksi ini, akan tetapi menurut pengalaman saya, seringkali dalam satu
waktu, nilai pasar sesungguhnya atas aset2 ini masih dibawah nilai buku, sehingga jika
sewaktu2 tidak feasible lagi untuk kegiatan produksi dan terpaksa harus dijual, maka bisa
kena kerugian. Jadi kesimpulan PBV maksimal yang masih acceptable 0.8 - 1.2x, jauh
lebih bagus jika dibawah itu

4. Lalu masalah penjualan kapal SOCI. Coba rekan2 cek history di SOCI, saya sendiri punya
pengalaman panjang dengan Soechi Line jauh sebelum dia IPO, seperti lazimnya
perusahaan pelayaran besar, aksi jual beli kapal itu biasa dilakukan, beli kapal bekas,
jual jika secara komersial sudah tidak menguntungkan. Jual beli kapal ini hanya
memenuhi tuntutan market saja ya, bukan kegiatan bisnis mereka

5. TIDAK SELALU SOCI akan mengalami kerugian jika menjual aset berupa kapal ini, tidak
jarang dia akan mendapatkan keuntungan, jika mampu menjual kapal diatas nilai buku.
Jadi tidak perlu terlalu kuatir dengan loss yang saat ini di Q1 terjadi karena jual kapal
Hal2 yang bisa membuat SOCI akan gain jika jual aset kapal itu begini:

1. Somehow harga besi naik, otomatis harga dasar kapal ikut naik
2. Kebutuhan logistik atas kapal ini meningkat (kegiatan pengiriman minyak, gas, cargo,
kegiatan niaga global) sehingga permintaan akan kapal meningkat

3. Yang ketiga ini agak unik, dan seringkali dilakukan perusahaan2 serupa, yaitu menjual
kapal yang masih ada pekerjaan kontraknya. Misal kapal yang mendapatkan kontrak dari
Pertamina 2 tahun, sudah jalan 1,5 tahun dan masih 6 bulan. Lalu dijual beserta
kontraknya, nah klo model ini saya pastikan bisa jual jauh diatas nilai buku
Ok, itu ulasan saya perihal aset kapal SOCI dan kemungkinan jika terjadi penjualan kapal ya,
semoga menambah wawasan rekan2
PENUTUP ULASAN SOCI, ini ada cerita, bisa jadi sebuah joke, tapi kisah nyata terhadap SOCI:
Cerita ini terjadi sekitar tahun 2011 lalu, saat saya membawahi unit bisnis pelayaran dari
Holding tempat saya bekerja. Saat lebaran tahun 2011, ada salah satu kapal kelolaan saya
merapat terakhir di Tanjung Priok setelah membawa container dari Banjarmasin (kebetulan ini
kapal container), kebiasaan crew kapal, jika lebaran mereka minta cuti, padahal belum
waktunya cuti sesuai jadwal
Salah satu crew yang cuti adalah Chief Engineer (orang no 2 di kapal setelah nakhoda), yang

menjadi kepala di divisi mesin, dan orang ini cuti tanpa izin terlebih dahulu, langsung pulang
saja dan tidak kembali ke kapal
Kebetulan setelah bongkat muatan, kapal ini langsung ada muatan balik ke Banjarmasin
mayoritas membawa sembako, jadi cukup kebingungan, karena sesuai regulasi, kapal tidak
mendapatkan izin berlayar jika tanpa CE (Chief Engineer)
Saat itu saya minta kepada Manager Crewing untuk carikan penggantinya, manager crewing saya
ini kebetulan pernah menjadi asmen crewing di PT. ABPL (anak usaha SOCI), jadi dia cukup
punya banyak database crew ABPL. nah setelah dipilih2, akhirnya ketemu 1 orang kandidat CE
yang menurut kami memenuhi syarat
Lalu manager saya panggil dan kami tlp kandidat ini (yang posisinya masih di Surabaya), dan
terjadi percakapan:
Manager crew: "Pagi Chief, lagi kerja apa off ini ?"
Kandidat: "Halo Capt, gimana kabarnya ?, saya lagi off Capt, belum ada info kapan naik lagi"
Manager crew: "Ok, mau tidak naik ke kapal saya ?, klo mau langsung jalan hari ini dan sign ON"
Kandidat: "Boleh capt, gajinya gimana ?"
Manager crew: "chief digaji berapa yang terakhir kemaren ?, nanti kami naikkan jika disini"
Kandidat: "Saya digaji 8jt capt, plus uang makan, insentif nanti ada, tapi line pendek aja ini,
berlayar 8-10 jam aja bolak balik"
Manager crew: "Ok, disaya sini kita naikkan 3 kali lipat, kami biasa gaji 24jt untuk posisi CE,
disini kapal kecil juga, mesin 1500 Hp saja, dan rute pendek juga"
Kandidat: "Ok capt, klo boleh tau kapal apa ya ?"
Manager crew: "Kapal container chief, banjar - priok"
Kandidat: "Waduh, mohon maaf Capt, saya tidak bersedia jika kapal container, saya tidak perlu
DIGAJI SEHARGA DOLLAR KOK, saya gaji KECIL GPP tapi minta DIGAJI SOLAR saja"
Saya dan manager crew hanya geleng2 mendengar itu orang, jadi dia naik gaji 3 kali ngga mau,
alasannya ngga mau digaji DOLLAR, minta digaji SOLAR aja
Ini percakapan tahun 2011, entah benar atau salah tidak tau, hanya pengalaman pribadi
Saya tidak merekomendasikan SOCI, hanya memberikan view atas apa yang saya ketahui dengan
bisnis SOCI, lalu begini maksud saya, jika rekan2 cukup yakin dengan saham SOCI, lalu beli
dengan harga 470-500 yang lalu dengan acuan hasil bisnis SOCI di 2015, maka seharusnya rekan2
tidak perlu khawatir dengan bisnis dan fundamental SOCI saat ini, semua indikator baik2 saja,
keputusan management juga cukup tepat guna meningkatkan kinerja perusahaan
Saya belum analisa lebih lanjut, untuk tentukan harga wajar, namun dengan harga dibawah 400,

apalagi bisa mendekati ATL di 388, harganya sudah cukup menarik. SOCI relatif liquid untuk
kategori saham2 perkapalan, apalagi baru IPO juga, hanya perlu diingat, rugi karna penjualan
aset itu akan terus dibawa sampai akhir 2016 nanti, jadi kemungkinan besar untuk LK2
mendatang (Q2, Q3, sampai FY 2015), secara yoy bisa turun terus (dibawah 2015). Apalagi jika
tax amnesty berjalan, IDR akan menguat dengan masuknya dana2 hasil pengampunan pajak itu,
maka SOCI akan terus mengalami rugi kurs

Anda mungkin juga menyukai